oleh

Perumda Tirta Al Bantani Jelaskan Keluhan Pelanggan Akibat Air Tak Ngalir

image_pdfimage_print

Kabar6-Pelanggan Perumda Tirta Al-Banteni di Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang mengeluhkan suplai air yang sudah tak mengalir sejak empat bulan terakhir.

Plt Direktur Utama Perumda Tirta Al-Bantani Kabupaten Serang Eli Mulyadi menerangkan tidak mengalirnya air bersih disebabkan akibat pasokan air baku kali ciwaka mengalami kekeringan dampak dari musim kemarau.

Kondisi itu diperparah adanya kebocoran pada Bendungan Karet Kali Ciwaka sehingga debit air mengalami penurunan.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) untuk segera melakukan perbaikan.

“Jadi ada dua persoalan pertama karena faktor alam kemarau sehingga suplay air dari hulu ke hilir itu terganggu. Kedua secara teknikal ada kebocoran di Bendungan Karet itu. Kita sudah komunikasikan dengan BBWSC3 untuk diperbaiki,” kata Eli kepada wartawan belum lama ini.

Eli menuturkan, jika prediksi BMKG kemarau panjang bakal terjadi hingga November 2023 dipastikan pendistribusian air bersih kepada masyarakat bakal terganggu.

Maka dari itu, pihaknya telah memberikan kompensasi kepada masyarakat dengan cara mensuplai air curah di setiap desa yang mengalami krisis air bersih.

**Baca Juga: Kekeringan Agustus-September, Banten Siaga Hadapi El Nino

“Kan pelanggan kita kurang lebih 1.200 lebih nah ini secara jangka pendeknya kita bantu armada tangki kita turun untuk air curah walaupun tidak merata yah tapi minimal ada bantuan dulu lah sepanjang musim kemarau ini terjadi,” ujarnya.

Disinggung soal tarif pembayaran, Eli menjelaskan, hitungan tarif pembayaran air bersih setiap bulannya dilihat dari penggunaan kilometer.

Jika aliran air tidak berfungsi nantinya akan dilihat dari besaran kubik air yang sudah digunakan. Menurutnya, setiap pelanggan yang tidak mendapatkan haknya dalam pemenuhan air bersih akan diberikan dispensasi.

“Nanti kita hitung dispensasinya berapa, tidak serta merta digratiskan juga.  Sebab kita ada pertanggungjawaban keuangannya.  Nanti kita pasti turun lapangan dulu, kita lihat kondisinya seperti apa,” pungkasnya.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email