oleh

Kekeringan Agustus-September, Banten Siaga Hadapi El Nino

image_pdfimage_print

Kabar6-Banten bersiaga menghadapi bencana kekeringan efek dari El Nino. BPBD Banten berharap hujan yang ada bisa disimpan sebagai cadangan air masyarakat. Harapannya, Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) bisa dilakukan agar menambah curah hujan.

Indonesia sendiri akan dilanda El Nino yang menyebabkan kekeringan dan musim kemarau, sehingga harus bersiaga.

“Dapat melakukan upaya memanen sisa potensi hujan dengan melakukan TMC jika diperlukan. Di Agustus ini kita prediksikan di wilayah Banten ada yang masuk kategori potensi siaga kekeringan, sedangkan puncak kekeringan kita prediksikan sampai dengan September. Diprediksikan potensi kekeringan akan semakin meluas di wilayah Banten,” ujar Hartanto, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG), di kantor BPBD Banten, Jumat (11/08/2023).

Berdasarkan keterangan dari BMKG, nyaris seluruh daerah di Banten sudah memasuki musim kering, total ada 85 kecamatan yang kekeringan. Terbanyak ada di Tangerang Raya, berjumlah 39, disusul Kabupaten Pandeglang 22 kecamatan, Kabupaten Lebak 13 kecamatan, Kabupaten dan Kota Serang ada delapan, serta Kota Cilegon ada tiga kecamatan.

Parahnya lagi, sudah ada kecamatan yang tidak pernah diguyur hujan dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Jika pun Banten diguyur hujan, namun masih skala lokal.

**Baca Juga: Kekeringan Dampak El Nino, 7 Desa di Lebak Minta Bantuan Air Bersih

Saat puncak musim kemarau, masyarakat diminta menghemat penggunaan air bersih. Sehingga kegiatan memasak, minum hingga MCK bisa berjalan normal.

“Sumur-sumur pompa, torn penampungan, untuk memanen (hujan) tadi, salah satunya melakukan penghematan air bersih, tapi kalau sudah kritis semua, tadi berdasarkan rencana aksi, OPD terkait, instansi terkait, kita kerahkan semuanya,” ujar Nana Suryana, Kepala Pelaksana BPBD Banten.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email