1

PSBB Covid-19, Begini Kondisi Jalan Raya Serang Dinihari

Kabar6.com

Kabar6-Tepat Pukul 00.01 WIB, pada Sabtu 18 April 2020, aturan Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya mulai diberlakukan.

Pantauan Kabar6.com, di lokasi check point Covid-19 di gerbang perumahan Citra Raya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang tampak sepi dari aktivitas warga.

Jalan Raya Serang yang biasanya ramai dilintasi para pengendara, kini terlihat lengang.

Dini hari tadi, jumlah kendaraan baik roda empat maupun roda dua yang melintas bisa dihitung dengan jari.

**Baca juga: Bupati Zaki: Mari Disiplin Patuhi PSBB Covid-19.

“Jalanan sudah mulai sepi. Biasanya di Jalan Raya Serang pas depan gerbang CitraRaya selalu ramai pengendara, tapi sekarang terlihat lengang,” ungkap, Syamsul Arif, warga Cikupa yang tengah nongkrong di sebuah mini market CitraRaya, dini hari tadi.(Tim K6)




Airin Tinjau Posko Check Point Gading Serpong

Kabar6.com

Kabar6-Forum komunikasi pimpinan daerah atau Forkominda meninjau lokasi titik cek poin di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Terhitung mulai hari ini hingga 14 hari kedepan digelar pembatasan sosial berskala besar untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Titik awal lokasi tinjauan di sekitar Gading Serpong, Kecamatan Serpong Utara yang menjadi wilayah perbatasan dengan Kota Tangerang.

“Salah satu yang dilakukan oleh tim dari posko ini adalah, penggunaan masker yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat,” ujar Airin dalam kunjungannya ke posko di Gading Serpong, Jum’at (18/4/2020) malam.

Airin memastikan bahwa di dalam check point ini, fasilitas akan disiapkan. Misalnya termometer, kemudian alat kesehatan hingga beberapa alat informasi guna memastikan masyarakat menerima sosialisasi terkait dengan PSBB ini.

Menurutnya, penggunaan masker sudah tercantum dalam pointer PSBB. Sebagaimana diketahui masker secara efektif mampu mencegah adanya penyebaran Covid-19.

Airin pun menambahkan bahwa check poin itu merupakan salah satu media informasi yang digunakan oleh pemerintah dalam keberlangsungan PSBB. Di mana beberapa daerah yang sudah lebih awal menerapkan PSBB ini juga mendirikan check poinnya.

“Kita pastikan sebagaimana daerah lain yang sudah menerapkan PSBB seperti DKI Jakarta, kemudian Depok dan Bogor. Itu kita contoh, bagaimana bentuk pelayanannya,” kata Airin.

**Baca juga: Pantau Kesiapan PSBB, Begini Kata Airin.

Melalui check poin ini, Airin berharap bahwa masyarakat bisa lebih meningkatkan kesadarannya terhadap upaya pemutusan mata rantai covid-19 di wilayah Tangsel.

Adapun lokasi check poin di Kota Tangsel berada di Gading Serpong, Jalan RE Martadinata, Jalan Haji Juanda, Jalan Boulevard Bintaro, Pintu Tol Rawabuntu, Simpang Viktor dan Jalan Raya Puspiptek.(yud)




Bupati Zaki: Mari Disiplin Patuhi PSBB Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang hari ini mulai memberlakukan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkominda) mengajak seluruh masyarakat sekitar untuk mensukseskan putus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Kepada seluruh masyarakat untuk disiplin mengikuti seluruh peraturan yang ditetapkan yang ditetapkan dalam PSBB Kabupaten Tangerang,” ungkap Bupati Ahmed Zaki Iskandar, Sabtu (18/4/2020).

Ia memaparkan, salah satunya adalah tetap tinggal di rumah, apabila keluar wajib menggunakan masker dan juga wajib menjaga jarak 1 sampai 2 meter dengan individu lain. “Dan selalu cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir sesering mungkin,” ajak Zaki.

Lanjut Zaki, untuk kendaraan maksimal 50 person dari jumlah kursi penumpang yang tersedia. Khusus bagi ojek online dan konvensional hanya boleh membawa barang serta wajib memakai masker dan wajib menggunakan helm.

Kegiatan sosial, budaya, olahraga, dan kegiatan keagamaan yang mengumpulkan banyak orang lebih dari 5 orang itu wajib ditiadakan untuk sementara waktu.

“Saya menghimbau Kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan pengumpulan perkumpulan yang tidak perlu tetap di rumah tetap bekerja di rumah dan tetap jaga lingkungan dan tubuh kita masing-masing,” Katanya

Zaki menambahkan, untuk Industri-industri di luar 8 sektor yang boleh beroperasi wajib mendapatkan izin beroperasi dari kementerian perindustrian dengan menerapkan kaidah-kaidah protokoler Kementerian Kesehatan yang sudah menjadi himbauan dan anjuran terkait Covid 19.

Rumah makan, restoran dan warung makan lainnya boleh beroperasi dengan ketentuan hanya boleh untuk antar atau pesan dibawa pulang. Pusat perbelanjaan serta tempat keramaian dan hiburan lainnya untuk sementara waktu ditutup.

**Baca juga: Ini Jumlah Penerima Bansos Terdampak Corona di 3 Desa Kecamatan Solear.

“Sekali lagi kami mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang Mari kita sukseskan penetapan sosial berskala besar Kabupaten Tangerang dengan kita bersatu dengan kita bergotong-royong seluruh gubus dari tingkat kabupaten hingga tingkat RT RW wajib bekerja sama untuk memantau pergerakan seluruh warga masyarakatnya,” pinta Zaki.

Pada kesempatan tersebut Bupati Zaki pun mengucapkam terima kasih kepada TNI/Polri kepada kejaksaan, DPRD dan seluruh elemen masyarakat, camat, kepala desa, ketua RT dan RW se-Kabupaten Tangerang yang sudah bersedia menjadi gugus tugas dalam rangka mengawal dan juga mensukseskan program PSBB Kabupaten Tangerang.(Tim K6)




Agar Tak Terinfeksi COVID-19, Hindari Meminjamkan 5 Benda Ini

Kabar6-Beberapa tips pencegahan terinfeksi COVID-19 yang sudah kita ketahui antara lain adalah sering mencuci tangan, mengisolasi diri sendiri, serta menghindari kontak sosial.

Selama karantina diri di rumah, penting untuk dipahami bahwa virus corona dapat menyebar di antara orang-orang yang hidup bersama Anda. Virus ini bisa menyebar ketika orang sehat bersentuhan dengan tetesan dari bersin, batuk, atau ludah orang yang terinfeksi.

Virus ini juga dapat ditularkan ketika seseorang dengan infeksi COVID-19 menyentuh permukaan, yang kemudian disentuh oleh orang yang sehat dan menyebabkan kontraksi virus.

Bagaimana solusinya? Melansir Sindonews, berikut lima benda yang jangan dipinjamkan sesama anggota keluarga agar terhindar dari infeksi COVID-19:

1. Handuk dan tisu
Setiap orang menggunakan handuk muka, tangan, dan tubuh beberapa kali sepanjang hari. Ketika seseorang menggunakan handuk atau tisu untuk membersihkan wajah, tubuh, maupun tangan, kuman dapat ditularkan melalui benda tersebut bila digunakan oleh orang lain.

Berbagi handuk dan tisu tidak dianjurkan. Mengingat penyebaran infeksi COVID-19 yang cepat, menjadi lebih penting untuk kita berhati-hati.

2. Berbagi gadget
Ketika menggunakan ponsel, tablet, atau laptop, seseorang biasanya terlalu sibuk untuk memperhatikan keadaan sekitar. Dalam kasus seperti ini, kita cenderung lupa untuk mencuci tangan atau menggunakan antiseptik berbasis alkohol ketika bersin atau batuk.

Akibatnya, saat menyentuh ponsel, laptop, dan lain-lain, kuman dapat berpindah pada orang lain dan pada gilirannya dapat diambil oleh orang tersebut ketika ia menyentuh gadget yang sudah terpapar virus.

Berhubung kebanyakan orang saat ini bekerja dari rumah, risiko penularan bisa berkurang. Tapi, pastikan Anda tidak menyentuh dan berbagi gadget dengan orang lain, dan jika melakukannya, cucilah tangan dengan benar sesegera mungkin.

3. Produk wajah
Penting juga untuk memastikan tidak berbagi produk wajah dengan siapa pun. Handuk wajah, krim, kuas make-up, dan beauty blender adalah beberapa item wajah yang tidak boleh dipinjamkan. Dan, pastikan semuanya tetap bersih.

4. Sanitizer
Meskipun boleh meminjamkan sanitizer pada orang lain yang membutuhkan, frekuensi yang digunakan seseorang untuk menggosok tangan, terutama ketika sedang berada di tempat umum, terbilang cukup tinggi.

Karenanya, virus bisa menyebar dengan cepat sehingga kita masing-masing sebaiknya memang membawa sanitizer sendiri untuk menjaga diri ataupun orang lain tetap aman.

5. Pakaian
Berbagi pakaian dengan teman atau saudara bukan ide yang baik di tengah wabah COVID-19. Menurut sebuah penelitian, coronavirus dapat bertahan hidup di permukaan tertentu selama berhari-hari.

Bahkan ketika anggota keluarga atau teman Anda tidak terinfeksi, mereka masih bisa berhubungan dengan seseorang yang terinfeksi. Mereka ini dapat membawa virus pada pakaian yang dikenakan, dan bila Anda kemudian ikut memakainya, tentu berisiko tinggi mengalami infeksi. ** Baca juga: Susah BAB Selama Karantina COVID-19 di Rumah, Ini Penyebabnya

Jaga kesehatan selalu agar terhindar dari infeksi COVID-19.(ilj/bbs)




Usai Kena PHK, Pria Ini Menang Lotre Puluhan Miliar

Kabar6-Selalu ada pelangi setelah hujan. Tampaknya ungkapan ini pas untuk menggambarkan kisah hidup seorang pria asal Adelaide, Australia, berusia 20-an tahun yang tidak disebutkan namanya.

Bagaimana kisahnya? Akibat pandemi COVID 19, ayah satu anak harus kehilangan pekerjaan atau terkena PHK seperti ratusan ribu warga Australia lainnya. Namun siapa sangka, melansir Dailymail, saat itu juga ia dikabarkan menang lotre sekira Rp75,3 miliar yang merupakan hadiah divisi pertama dalam lotre ‘Set for Life’.

“Aku memeriksa akun online-ku tadi malam dan melihat aku menang. Aku membangunkan istriku untuk memberitahu dia dan dia berteriak,” ungkapnya. “Ini tidak bisa dipercaya! Aku telah memeriksa akun online-ku berkali-kali untuk melihat apakah ini nyata…Ini adalah perasaan yang luar biasa. Kami adalah keluarga muda dan kami punya bayi, jadi ini akan membantu kami selama sisa hidup kami.”

Ditambahkan, “Aku baru-baru ini kehilangan pekerjaan karena COVID-19, jadi ini membuatku sangat lega. Aku sangat stres akhir-akhir ini, tetapi sekarang aku sangat bahagia. Ini memberi kami kebebasan finansial sepenuhnya. Kemungkinannya tidak terbatas dengan hadiah ini. Ini adalah perasaan yang hebat. Aku sangat bahagia!” ** Baca juga: Neft Daslari, Kota Apung Sekaligus Kilang Minyak Tertua di Dunia

Rezeki memang tidak tertukar.(ilj/bbs)




Susah BAB Selama Karantina COVID-19 di Rumah, Ini Penyebabnya

Kabar6-Selama karantina di rumah, sebagian orang mungkin mengalami konstipasi atau susah buang air besar (BAB), atau tidak rutin BAB seperti biasanya. Mengapa kondisi ini bisa terjadi?

Berada di rumah saja tentu mengubah gaya hidup Anda, dan ini ternyata berpengaruh pada pencernaan serta kesehatan, termasuk frekuensi BAB. Melansir beberapa sumber, berikut beberapa penyebab konstipasi yang Anda alami:

1. Jarang gerak
Sedentary atau kebiasaan duduk lama selama kerja di rumah, dan jarak perjalanan yang hanya di dalam rumah, tentu mengurangi jumlah gerak. Kondisi ini bisa berimbas pada metabolisme tubuh.

Solusinya, cobalah untuk lebih banyak bergerak, misalnya keliling rumah, atau saat menerima telepon Anda bisa sambil berdiri dan jalan-jalan keliling rumah. Lakukan juga olahraga setiap hari dengan bantuan video tutorial di YouTube atau Instagram.

2. Pola makan yang berubah
Mungkin secara tidak sadar, Anda mengonsumsi lebih banyak makanan tinggi gula, lemak, sodium. Atau Anda semakin sering mengonsumsi makanan instan yang kurang serat dan nilai gizinya kurang baik.

Solusinya, perbanyak konsumsi sayuran dan buah, yang bisa Anda pesan lewat online, atau buat jadwal belanja mingguan. Kurangi beli jajanan dan camilan junk food, atau batasi jumlah asupan dan frekuensinya. ** Baca juga: Pandemi COVID-19 Bisa Jadi Alasan Tepat untuk Berhenti Merokok

3. Kurang minum
Saat di rumah, bisa jadi frekuensi Anda minum jadi lebih jarang. Solusinya, letakkan tumbler atau botol minum yang ada takaran atau ukurannya di sebelah Anda setiap waktu. Jadi, Anda akan ingat untuk minum dan lebih mudah dihitung jumlahnya.

4. Stres
Metabolisme dan sistem pencernaan sangat sensitif dan mudah dipengaruhi oleh stres, cemas, dan perubahan rutinitas. Khawatir soal konstipasi yang terjadi juga bisa meningkatkan gangguan pencernaan, sehingga banyak penelitian memang mengaitkan dampak stres dengan sulit BAB.

Jadi, cobalah untuk mengelola stres Anda, lakukan meditasi dan olahraga untuk membantu agar BAB jadi lancar.(ilj/bbs)




Neft Daslari, Kota Apung Sekaligus Kilang Minyak Tertua di Dunia

Kabar6-Sebuah kota di Azerbaijan bernama Neft Daslari memiliki bentuk yang unik. Seluruh bangunannya berada di atas pulau buatan, yang sekaligus menjadi kilang minyak terbesar di Azerbaijan.

Menurut Guiness Book of World Records, melansir MSN, Neft Daslari atau yang dikenal dengan Oil Rocks merupakan kota di atas kilang minyak tertua yang ada di dunia. Ya, hal tersebut tak lepas dari Azerbaijan yang selama ini memang dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya minyak.

Bahkan pada awal abad ke-3 dan ke-4, ditemukan fakta bahwa di sana sudah terdapat pengeboran minyak Bumi dan perdagangan sumber daya alam.

Pengeboran modern, melansir amusingplanet, dimulai sekira 1870, setelah Rusia menaklukkan wilayah itu. Pada awal Perang Dunia I (PD I), sumur minyak Azerbaijan sudah memasok 175 juta barel minyak per tahun atau sekira 75 persen dari produksi minyak di seluruh negara itu.

Usai perang, seorang insinyur Uni Soviet menemukan minyak yang lebih berkualitas di sekitar Laut Kaspia yang terletak di kedalaman 1.100 meter. Tak lama setelahnya, platform minyak di lepas pantai pertama di dunia dibangun dan Neft Daslari pun tercipta.

Selain jadi kilang minyak terbesar, kota ini memiliki pondasi yang terbilang unik. Seluruh jaringan platform minyak dan pulau-pulau buatan ini saling terhubung melalui jembatan trestle sejauh 300 km.

Salah satu pondasinya bahkan merupakan tujuh kapal yang tenggelam, termasuk di antaranya tanker minyak pertama di dunia. Selama beberapa dekade, di sana muncul 2.000 platform pengeboran terbesar.

Saat platform ini tercipta, pekerja mulai membangun pertokoan, perumahan, lapangan sepak bola, perpustakaan, restoran, dan bioskop. Mereka juga membawa bibit tanaman dari darat untuk ditumbuhkan di atas pulau buatan tersebut.

Saat itu, terdapat sekitar 5.000 orang tinggal di sana yang merupakan pekerja dan keluarganya. Namun, seiring berjalannya waktu, Neft Daslari mulai ditinggalkan, karena runtuhnya Uni Soviet dan penemuan ladang minyak baru di tempat lain.

Selain itu, karena kurangnya pemeliharaan, pulau buatan ini mulai rapuh dan perlahan runtuh kembali masuk ke dalam laut. Dari yang semula memiliki luas hingga 300 km, kini hanya tersisa 45 km. ** Baca juga: Istri Trauma, Pria Tiongkok Ini Berniat Lepas Transplantasi Mr.P Miliknya

Belum lagi, beberapa insiden di tempat pengeboran juga pernah terjadi dan menyebabkan hilangnya nyawa para pekerja di sana. Bahkan, di sekitar kota tersebut terdapat monumen peringatan bagi para pekerja yang tewas saat bekerja di Neft Daslari.(ilj/bbs)




Pandemi COVID-19 Bisa Jadi Alasan Tepat untuk Berhenti Merokok

Kabar6-Para perokok, disebut WHO, merupakan salah satu kelompok yang dinilai lebih berisiko terinfeksi virus corona penyebab COVID-19. Ada sejumlah alasan yang dikemukakan.

Alasan yang paling mudah dilihat, melansir Femina, perokok cenderung lebih sering menyentuh mulut yang apabila tangan kebetulan terpapar virus, membuat virus mudah berpindah dari tangan ke mulut. Merokok shisha dalam satu pipa air bersama-sama, memperbesar penularan virus. WHO juga menyebutkan, perokok kemungkinan juga sudah mengalami gangguan pada paru-paru atau berkurang kapasitas paru-parunya karena rokok.

Kondisi ini membuat tubuh tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup atau mengurangi kemampuan tubuh menggunakannya secara tepat, sehingga membuat perokok lebih berisiko tinggi mengalami pneumonia.

Berbagai penelitian telah membuktikan, jika dibanding bukan perokok, pasien yang memiliki riwayat merokok, baik itu rokok filter, kretek, rokok elektrik, cerutu, pipa, maupun shisha, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami perburukan (perparahan komplikasi) COVID-19.

Pada sebuah penelitian yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, dari 1.000 pasien di Tiongkok yang diteliti, perokok lebih cenderung memerlukan pengobatan dan perawatan medis intensif, ketimbang yang bukan perokok.

Dalam riset itu, sebanyak 12,3 persen perokok lebih banyak harus masuk ICU, dibantu ventilator atau meninggal dunia (12,3 persen), dibanding yang bukan perokok (4,7 persen).

Merokok selama ini sudah sering diasosiasikan dengan berbagai risiko kesehatan, termasuk gangguan saluran pernapasan dan menurunkan daya tahan tubuh, dua hal yang sangat erat erat hubungannya dengan COVID-19.

Hal lain, perokok memiliki 40-50 persen reseptor ACE2 yang lebih banyak ketimbang bukan perokok. Menurut penelitian, reseptor virus ini memiliki peran penting dalam infeksi SARS-CoV-2.

Untuk masuk ke sel, berkembang biak, dan menyebar, virus corona perlu reseptor ini. Jadi tak heran kalau risiko perokok terinfeksi dan mengalami perburukan akibat COVID-19 lebih besar.

Pandemi COVID-19 bisa jadi alasan tepat untuk berhenti merokok. Perubahan rutinitas harian yang kerap membuat seseorang ingin merokok, seperti kumpul dengan teman-teman atau setelah makan siang, kini tidak bisa dilakukan.

Terlebih kini Anda hampir selalu berada di dekat anak. Ini bisa membantu Anda untuk menahan keinginan, bahkan berhenti merokok. ** Baca juga: Peneliti Harvard Sarankan Social Distancing Hingga 2022 Mendatang

Sayangi keluarga Anda.(ilj/bbs)




Dinsos Cek Keberadaan Nenek Hidup Sabatang Kara di Kota Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Soli Rosadi menyatakan akan langsung menindaklanjuti kabar adanya nenek warga RT 01 RW 05, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, yang bernama Hatima.

Menurutnya, bukan hanya itu saja tapi Hatima masih merupakan warga Kota Tangerang yang sudah berusia lansia dan tidak mendapatkan perhatian.

“Tapi semuanya harus ada kerjasama semua pihak. Terutama warga sekitar. Berkat wartawan yang baik hatinya In Shaa Allah malam ini juga kami akan check,” kata Suli saat dikonfirmasi oleh kabar6.com, Jumat (17/4/2020).

Suli mengatakan, akan memastikan terlebih dahulu lansia tersebut apakah memiliki keluarga apa tidak. Namun apabila memiliki keluarga wajib merawatnya.

Kendati demikian, apabila tidak memiliki keluarga akan ditindaklanjuti ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS).

“Tapi kalau masih ada sanak sodaranya wajib memelihara beliau. RPS sekarang di Graha 283. Ada penghuni di sana para lansia 18 orang,” katanya.

Suli menjelaskan, pihaknya sudah menjadikan rutinitas kewajiban sehari-hari untuk melakukan pengecekan pada lansia.

Namun kata Suli, yang manjadi istimewa apabila kalau warga masyarakat Kota Tangerang memberikan infomasi untuk ditindaklanjuti. “Kasus seperti ini harus ada yang memberitahu, sehingga kami bisa bergerak cepat,” jelaskan.

Meski demikian, Tim Reaksi Cepat (TRC), kata Suli, langsung bergerak setelah mendapatkan informasi tersebut dan berkoordinasi dengan TKSK Periuk, yang dibantu oleh Babinsa Kelurahan Periuk untuk mencari dan menelusuri berita tentang lansia yang bernama Hatima itu.**Baca juga: Kisah Nenek Berusia 100 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kota Tangerang.

“Hasil penelusuran, ibu Hatima masih memiliki keluarga dan tergolong keluarga mampu. Kebetulan beliau adalah nenek dari salah satu PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) di Kelurahan Periuk (Bu.dhini),” tandasnya Suli.(Oke)




Pulang Kampung, Ratusan Warga di Malingping Lebak Isolasi Mandiri

Kabar6.com

Kabar6-Isolasi mandiri selama 14 hari menjadi hal yang wajib dilakukan oleh warga yang tinggal di zona merah Covid-19 seperti Jakarta, Tangerang dan Bekasi saat pulang ke kampung halaman.

Hal itu lah yang dilakukan sekitar 200 orang warga Desa Sumberwaras, Kecamatan Malinping, Kabupaten Lebak.

“Sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 karena mereka datang dari daerah penyebaran Covid-19. Total ada 200 orang pemudik di 22 RT dan mereka melakukan isolasi diri di rumah masing-masing,” ujar Kepala Desa Sumberwaras, Usup Supardi kepada wartawan, Jum’at (17/4/2020).

Dari 200 orang tersebut, 20 orang di antaranya berstatus orang dalam pemantauan. Pemerintah desa setempat membuka 7 pos khusus untuk memantau kondisi 20 orang tersebut.

” Setiap pemudik harus melapor ke pos selanjutnya menjalani masa isolasi sendiri 14 hari. Pemudik atau warga yang mengalami sakit dengan gejala mirip Covid-19 bisa menghubungi pos untuk dilaporkan ke puskesmas setempat,” terang Usup.

Sosialisasi dan imbauan terus secara masif dilakukan kepada masyarakat desa untuk memutus penyebaran virus dengan menerapkan hidup bersih dan sehat serta mengikuti anjuran pemerintah yakni physical distancing.**Baca juga: Jam Piket 10 Posko Perbatasan di Lebak Ditambah.

“Harapan kami, warga khususnya yang baru pulang kampung mentaati dan mengikuti aturan kesehatan. Mari sama-sama melawan Covid-19 dengan cara yang kita bisa,” katanya.(Nda)