oleh

Neft Daslari, Kota Apung Sekaligus Kilang Minyak Tertua di Dunia

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah kota di Azerbaijan bernama Neft Daslari memiliki bentuk yang unik. Seluruh bangunannya berada di atas pulau buatan, yang sekaligus menjadi kilang minyak terbesar di Azerbaijan.

Menurut Guiness Book of World Records, melansir MSN, Neft Daslari atau yang dikenal dengan Oil Rocks merupakan kota di atas kilang minyak tertua yang ada di dunia. Ya, hal tersebut tak lepas dari Azerbaijan yang selama ini memang dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya minyak.

Bahkan pada awal abad ke-3 dan ke-4, ditemukan fakta bahwa di sana sudah terdapat pengeboran minyak Bumi dan perdagangan sumber daya alam.

Pengeboran modern, melansir amusingplanet, dimulai sekira 1870, setelah Rusia menaklukkan wilayah itu. Pada awal Perang Dunia I (PD I), sumur minyak Azerbaijan sudah memasok 175 juta barel minyak per tahun atau sekira 75 persen dari produksi minyak di seluruh negara itu.

Usai perang, seorang insinyur Uni Soviet menemukan minyak yang lebih berkualitas di sekitar Laut Kaspia yang terletak di kedalaman 1.100 meter. Tak lama setelahnya, platform minyak di lepas pantai pertama di dunia dibangun dan Neft Daslari pun tercipta.

Selain jadi kilang minyak terbesar, kota ini memiliki pondasi yang terbilang unik. Seluruh jaringan platform minyak dan pulau-pulau buatan ini saling terhubung melalui jembatan trestle sejauh 300 km.

Salah satu pondasinya bahkan merupakan tujuh kapal yang tenggelam, termasuk di antaranya tanker minyak pertama di dunia. Selama beberapa dekade, di sana muncul 2.000 platform pengeboran terbesar.

Saat platform ini tercipta, pekerja mulai membangun pertokoan, perumahan, lapangan sepak bola, perpustakaan, restoran, dan bioskop. Mereka juga membawa bibit tanaman dari darat untuk ditumbuhkan di atas pulau buatan tersebut.

Saat itu, terdapat sekitar 5.000 orang tinggal di sana yang merupakan pekerja dan keluarganya. Namun, seiring berjalannya waktu, Neft Daslari mulai ditinggalkan, karena runtuhnya Uni Soviet dan penemuan ladang minyak baru di tempat lain.

Selain itu, karena kurangnya pemeliharaan, pulau buatan ini mulai rapuh dan perlahan runtuh kembali masuk ke dalam laut. Dari yang semula memiliki luas hingga 300 km, kini hanya tersisa 45 km. ** Baca juga: Istri Trauma, Pria Tiongkok Ini Berniat Lepas Transplantasi Mr.P Miliknya

Belum lagi, beberapa insiden di tempat pengeboran juga pernah terjadi dan menyebabkan hilangnya nyawa para pekerja di sana. Bahkan, di sekitar kota tersebut terdapat monumen peringatan bagi para pekerja yang tewas saat bekerja di Neft Daslari.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email