1

2 Sekolah di Kota Tangerang Raih Sekolah Sehat di Provinsi Banten

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan Kota Tangerang menggelar acara penyerahan piala untuk pemenang Lomba Sekolah Sehat (LSS) UKS Tingkat Provinsi Banten yang berlokasi di Pendopo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jum’at (11/6/2021).

Dua Sekolah di Kota Tangerang didaulat sebagai juara satu dalam ajang Lomba Sekolah Sehat (LSS) UKS Tingkat Provinsi Banten Tahun 2021. Dua sekolah tersebut yaitu Sekolah Dasar Negeri Pasar Baru 1 Kecamatan Karawaci dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Tihar Shopian turut hadir sekaligus menyerahkan piala kepada sekolah yang telah meraih juara kesatu pada Tingkat Provinsi Banten yang diterima langsung oleh Kepala Sekolah masing – masing.

“Alhamdulillah dua Sekolah Negeri di Kota Tangerang terpilih menjadi juara satu dalam Lomba Sekolah Sehat,” ucap Arief.

Arief berharap, dengan prestasi yang telah diraih oleh dua sekolah ini dapat menginspirasi sekolah – sekolah lain untuk ikut berprestasi terlebih dalam prilaku hidup bersih di lingkungan sekolah.

“Kesehatan adalah hal terpenting saat ini, terlebih saat ini kita berada di tengah masa pandemi Covid-19 yang menuntut kita agak terbiasa berprilaku hidup bersih dan sehat,”

“Maka, ini menjadi penting bagi kita semua bukan hanya mendorong menjadi sekolah sehat tapi juga menjadi sekolah adiwiyata dan sekolah ramah anak,” harap Arief

**Baca juga: SDN Pasar Baru 1 Kota Tangerang Juara Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Banten

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga Satuan Pendidikan di Kota Tangerang yang ikut serta dalam kegiatan Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Provinsi Banten Tahun 2021 meraih hasil sesuai dengan yang diharapkan.

“Terima kasih kepada Allah SWT dan dukungan semua pihak, selanjutnya dua sekolah yang telah meraih juara akan mewakili Provinsi Banten dalam Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional,” tandas Jamaluddin. (Oke)




SDN Pasar Baru 1 Kota Tangerang Juara Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Banten

Kabar6.com

Kabar6-Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasar Baru 1 Kota Tangerang gencar menunjukkan prestasi. Kali ini, mereka berhasil menyabet juara satu sekolah sehat tingkat Provinsi Banten.

SDN Pasar Baru 1 Kota Tangerang itu, mengungguli SDN 5 Banjar Sari, Kota Serang, terus SDN Pondok Jagung, Tangerang Selatan dan SDN Al-Qudwah, Kabupaten Lebak. Pengumuman kemenangan SDN Pasar Baru 1 tersebut pada 2 Juni lalu.

Kepala SDN Pasar Baru 1 Kota Tangerang, N. Yanti Suryanti mengatakan, berdasarkan Permendikbud 64 tahun 2015 bahwa sekolah harus menyelenggarakan sekolah sehat.

“Berdasarkan hal tersebut, kami SDN Pasar Baru 1 menyelenggarakan Trias UKS (Unit Kesehatan Sekolah),” ujar Yanti dalam keterangan video yang diterima oleh Kabar6.com, Jumat (11/6/2021).

Didalam pelaksanaan sekolah sehat tersebut, kata Yanti, terdapat indikator-indikator seperti melaksanakan pendidikan kesehatan, menyelenggarakan layanan kesehatan, menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, nyaman dan indah.

“Semua itu kami integrasikan ke dalam pembelajaran sehingga membentuk karakteristik siswa,” katanya.

Andreana Tiarany, Guru kelas 6 SDN Pasar Baru 1 Kota Tangerang menambahkan, untuk lomba sekolah sehat, kepala sekolah membentuk tim yang berasal dari guru-guru. Dari tim tersebut mempunyai masing-masing tugas.

“Terbagi tugasnya untuk bekerja sama dengan pihak LH (Lingkungan Hidup), Puskesmas Pasar Baru, dan membimbing siswa-siswa yang menjadi kader UKS dan Adiwiyata,” kata Andreana yang juga tim IT sekolah sehat SDN Pasar Baru 1 itu.

Andreana mengaku, dalam sekolah sehat tersebut mempunyai sejumlah tantangan. Sebab demikian, karena SDN Pasar Baru 1 itu merupakan yang pertama kali dari jenjang SD mengikuti lomba sekolah sehat.

“Tantangan pasti ada. Karena kami adalah yang pertama kali dari jenjang SD ikut lomba ini, karena sebelumnya hanya sampai tingkat SMP,” terangnya.

**Baca juga: Dua Perempuan Baru Lulus SMA Diamankan Satpol PP saat Jadi PSK

Meski demikian, menurutnya tantangan itu tidaklah terlalu berat. Karena saat ini, pihaknya tengah menyiapkan Adiwiyata Nasional.

“Karena kami sedang persiapan Adiwiyata Nasional, maka tidak terlalu berat untuk persiapan penilaian lomba sekolah sehat, dan sekolah kami sudah biasa untuk kerja tim seperti ini,” tandasnya. (Oke)




PPDB 2021 bagi SD dan SMP Siap Dilaksanakan

Kabar6.com

Kabar6-Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun ajaran 2021/2022 akan segera dimulai.

Sama seperti tahun sebelumnya, PPDB akan dilaksanakan secara daring. Para calon peserta didik, dapat melakukan pendaftaran melalui operator sekolah yang dipilih, atau secara mandiri melalui website www.ppdbmandiri.tangerangkota.go.id dan aplikasi PPDB Online Kota Tangerang yang dapat diunduh di play store.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin menjelaskan bahwa dalam PPBD tahun ini, terdapat beberapa tahapan seleksi. Pola seleksi PPDB bagi jenjang SD terbagi menjadi jalur zonasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua/ wali. Sedangkan untuk SMP, menambahkan satu jalur seleksi yaitu jalur prestasi.

“Jadi, jalur zonasi ini untuk melihat jarak tempat tinggal calon peserta didik dengan sekolah. Lalu, jalur afirmasi ini diperuntukkan bagi siswa yang tidak mampu dan anak berkebutuhan khusus.

Perpindahan orang tua/wali ini untuk calon peserta didik yang orang tua/walinya dipindah tugaskan ke wilayah lain, dan terakhir jalur prestasi untuk calon peserta didik yang sudah menjuarai lomba dengan tingkatan seperti tingkat kota, provinsi dan lain-lain,” jelas Jamaluddin saat ditemui di ruangannya, pada Kamis (3/6/21) lalu.

Ia juga menambahkan, pada masing-masing jalur seleksi terdapat kuota. Untuk jalur zonasi, kuota yang disiapkan adalah 80% untuk SD, dan 50% untuk SMP. Kuota jalur afirmasi untuk SD dan SMP adalah sebanyak 15%. Sedangkan kuota perpindahan tugas orang tua/wali adalah 5% untuk SD maupun SMP. Terakhir, kuota jalur prestasi untuk SMP disediakan sebanyak 30%.

“Untuk jalur prestasi, dibagi tiga kriteria lagi. Ada jalur prestasi untuk nilai rapor domisili sesuai wilayah sebanyak 20%, nilai rapor domisili luar kota sebanyak 5% dan lomba-lomba sebanyak 5%.

Untuk lomba-lomba, calon peserta didik wajib membawa sertifikat dan lomba yang diikuti harus berjenjang dari tingkat kota hingga nasional. Seperti olimpiade sains, PON, PORDA, dan sebagainya,” tambahnya.

Selain itu, Jamaluddin mengatakan ada juga persyaratan umum yang harus dipenuhi. Bagi calon peserta didik SD, peserta didik paling rendah enam tahun pada 1 Juli 2021, dan pengecualian paling rendah lima tahun enam bulan dengan surat rekomendasi psikolog atau dewan guru sekolah asal. Peserta didik juga wajib memiliki akta kelahiran atau surat keterangan kenal lahir.

Bagi calon peserta didik SMP, berusia paling tinggi 15 tahun pada 1 Juli 2021. Memiliki ijazah, atau surat keterangan lulus, atau dokumen lain yang menyatakan calon peserta didik sudah menyelesaikan jenjang Sekolah Dasar atau sederajat, dan syarat terakhir adalah memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).

Baca juga: Dinas Pendidikan Luncurkan Sekolah Inklusi

Untuk proses pendaftaran, calon peserta didik diharuskan log in ke website www.ppdbmandiri.tangerangkota.go.id dan aplikasi PPDB Online Kota Tangerang dengan menggunakan NIK dan PIN. Jika calon peserta didik belum memiliki PIN, dapat mendatangi operator sekolah yang dituju untuk mendapatkan PIN dan mendaftar ke sekolah pilihan.

Sebagai informasi, pendaftaran PPDB untuk SD akan dibuka pada 14 Juni 2021 dan untuk SMP akan dibuka pada 1 Juli 2021. (ADV)




SD Pesantren Asshiddiqiyah Buka Penerimaan Santri Baru

Kabar6.com

Kabar6-Sekolah Dasar (SD) Pesantren Asshiddiqiyah Kota Tangerang, merupakan Sekolah Dasar Full Day dengan salah satu wadah pendidikan islam yang memadukan antara kurikulum umum dan pesantren, dalam rangka mencetak generasi islam berkualitas yang siap terhadap perubahan zaman, menguasai IPTEK dan IMTAQ dengan program ungulan “Tahfidzul Qur’an”.

Kepala Sekolah Yanti Rahayu mengatakan, visi dan misi Asshiddiqiyah mewujudkan Sekolah Islam terpadu berbasis Pesantren yang bermutu tinggi dan unggul dalam membentuk generasi Hafidzul Qur’an berpemahaman islami ala Ahlussunah Wal Jamaah sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah, berakhlak mulia dan berprestasi.

“Selain itu, mengembangkan pendidikan Sekolah Dasar yang memadu-kan pemahaman dan pengamalan ajaran islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah dengan penguasaan ilmu pengetahuan,” ujar Yanti Rahayu dalam keterangan tertulisnya yang diterima kabar6.com, Rabu (9/6/2021).

Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan kompetitif. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

Yanti juga menjelaskan, terdapat beberapa jenis kegiatan belajar dan mengajar

seperti Al-Qur’an meliputi :

  1. Tahfidz dan Tahsin. Target hafalan 4 Juz selama 5 tahun.
  2. Diniyyah Pesantren meliputi : Aqidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab, Hadist, Ibadah dan Do’a.
  3. Pelajaran umum mengikuti Kurikulum Kemendikbud
  4. Ekstrakulikuler meliputi : Sholat Dhuha, Belajar Membaca Al-Qur’an, Pencak Silat, Renang, Futsal, Rebana, Tilawatil Qur’an, Pramuka.

“Sementara untuk jam KBM (kegiatan belajar mengajar) peserta didik, dari Senin sampai Jumat, mulai masuk pukul 07.30 WIB dan pulang Pukul 15.00 WIB,” katanya.

**Baca juga: SD Negeri 12 Karang Tengah Siap Gelar PPDB Online

Mereka pun saat ini tengah membuka Penerimaan Santri Baru (PSB). Untuk masyarakat yang berminat mendaftar di SD Asshiddiqiyah dapat mengakses melalui website www.asshiddiqiyah2.com dan buka kolom pendaftaran (pdf klik disini).

“Untuk informasi pendaftaran melalui, saya 0822-6989-2713 Ust. Imam Syaikhoni dan 0813-1481-2646 Ust. M. Syarif Hidayatulloh,” kata Ketua PSB, Imam Syaikoni. (Oke)




SD Negeri 12 Karang Tengah Siap Gelar PPDB Online

Kabar6.com

Kabar6-Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bagi Sekolah Dasar (SD) tahun ajaran 2021/2022 akan tidak lama lagi. PPDB untuk SD akan dibuka pada 14 Juni 2021.

SD Negeri 12 Karang Tengah menyatakan kesiapan pelaksanaan PPDB tersebut. Mereka pun menyiapkan sebanyak 96 kuota untuk peserta didik.

“Kita sudah siap. Kuota yang kita siapkan ada tiga roomble atau 96 orang,” ujar Kepala Sekolah SD Negeri 12 Karang Tengah, Haini saat ditemui diruangannya, Jumat (4/6/2021).

Jumlah kuota yang disiapkan tersebut, kata pria yang akrab disapa Boy itu, sesuai dengan arahan Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Pola seleksi PPDB bagi jenjang SD terbagi menjadi jalur zonasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua / wali.

“Untuk tanggal dimulai pada 14 Juni,” katanya.

**Baca juga: Dampak Covid-19, Pojok UMKM di Kecamatan Ciledug Tutup Sudah 2 Bulan

Untuk jalur zonasi, kuota yang disiapkan adalah 80 persen, kuota jalur afirmasi sebanyak 15 persen. Sedangkan kuota perpindahan tugas orang tua/wali adalah 5 persen.

Sebagai informasi, untuk proses pendaftaran, calon peserta didik diharuskan log in ke website www.ppdbmandiri.tangerangkota.go.id dan aplikasi PPDB Online Kota Tangerang dengan menggunakan NIK dan PIN. Jika calon peserta didik belum memiliki PIN, dapat mendatangi operator sekolah yang dituju untuk mendapatkan PIN dan mendaftar ke sekolah pilihan. (Oke)




PPDB 2021 SD dan SMP di Kota Tangerang Siap Dilaksanakan

Kabar6.com

Kabar6-Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun ajaran 2021/2022 akan segera dimulai. PPDB untuk SD akan dibuka pada 14 Juni 2021 dan untuk SMP akan dibuka pada 1 Juli 2021.

Sama seperti tahun sebelumnya, PPDB akan dilaksanakan secara daring. Para calon peserta didik, dapat melakukan pendaftaran melalui operator sekolah yang dipilih, atau secara mandiri melalui website www.ppdbmandiri.tangerangkota.go.id dan aplikasi PPDB Online Kota Tangerang yang dapat diunduh di play store.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin menjelaskan bahwa dalam PPBD tahun ini, terdapat beberapa tahapan seleksi. Pola seleksi PPDB bagi jenjang SD terbagi menjadi jalur zonasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua/ wali. Sedangkan untuk SMP, menambahkan satu jalur seleksi yaitu jalur prestasi.

“Jadi, jalur zonasi ini untuk melihat jarak tempat tinggal calon peserta didik dengan sekolah. Lalu, jalur afirmasi ini diperuntukkan bagi siswa yang tidak mampu dan anak berkebutuhan khusus,”

“Perpindahan orang tua/wali ini untuk calon peserta didik yang orang tua/walinya dipindah tugaskan ke wilayah lain, dan terakhir jalur prestasi untuk calon peserta didik yang sudah menjuarai lomba dengan tingkatan seperti tingkat kota, provinsi dan lain-lain,” ujar Jamaluddin saat ditemui di ruangannya, pada Kamis (3/6/2021).

Jamaluddin mengatakan, pada masing-masing jalur seleksi terdapat kuota. Untuk jalur zonasi, kuota yang disiapkan adalah 80 persen untuk SD, dan 50 persen untuk SMP. Kuota jalur afirmasi untuk SD dan SMP adalah sebanyak 15 persen. Sedangkan kuota perpindahan tugas orang tua/wali adalah 5 persen untuk SD maupun SMP. Terakhir, kuota jalur prestasi untuk SMP disediakan sebanyak 30 persen.

Selain itu, untuk jalur prestasi dibagi tiga kriteria lagi. Ada jalur prestasi untuk nilai rapor domisili sesuai wilayah sebanyak 20 persen, nilai rapor domisili luar kota sebanyak 5 persen dan lomba-lomba sebanyak 5 persen.

“Untuk lomba-lomba, calon peserta didik wajib membawa sertifikat dan lomba yang diikuti harus berjenjang dari tingkat kota hingga nasional. Seperti olimpiade sains, PON, PORDA, dan sebagainya,” tambahnya.

Jamaluddin mengatakan ada juga persyaratan umum yang harus dipenuhi. Bagi calon peserta didik SD, peserta didik paling rendah enam tahun pada 1 Juli 2021, dan pengecualian paling rendah lima tahun enam bulan dengan surat rekomendasi psikolog atau dewan guru sekolah asal.

**Baca juga: Desakan PT TNG Dibubarkan, DPRD Bilang Ini

Peserta didik juga wajib memiliki akta kelahiran atau surat keterangan kenal lahir. Bagi calon peserta didik SMP, berusia paling tinggi 15 tahun pada 1 Juli 2021. Memiliki ijazah, atau surat keterangan lulus, atau dokumen lain yang menyatakan calon peserta didik sudah menyelesaikan jenjang Sekolah Dasar atau sederajat, dan syarat terakhir adalah memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).

Untuk proses pendaftaran, calon peserta didik diharuskan log in ke website www.ppdbmandiri.tangerangkota.go.id dan aplikasi PPDB Online Kota Tangerang dengan menggunakan NIK dan PIN. Jika calon peserta didik belum memiliki PIN, dapat mendatangi operator sekolah yang dituju untuk mendapatkan PIN dan mendaftar ke sekolah pilihan. (Oke)




Galaunya Tatap Muka

Kabar6.com

Kabar6-Sudah genap setahun pandemi Covid-19 yang melanda belahan dunia termasuk Indonesia.Dalam bidang pendidikan salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah Belajar Dari Rumah (BDR) dengan metode daring (dalam jaringan) .

Kini kebijakan pemerintah diperkenankannya sekolah melakukan pembelajaran Luring di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protokol kesehatan yang ketat.

Model pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pandemi adalah shift model (siswa akan diajar secara bergiliran).

Dalam pembelajaran luring secara bergiliran (shift model) atau kegiatan pembelajaran dibagi menjadi dua shift. Dibeberapa daerah ada yang dilakukan guru bertugas seharian siswa bergantian pagi dan siang dan ada yang dilakukan secara tatap muka dan daring.

Walaupun terasa begitu berat beban guru namun karena tuntutan profesionalisasi tanggung jawab ini harus ditunaikan dengan penuh tenaga dan semangat serta tanggung jawab.

Selain beratnya beban yang dirasakan guru, salah satu permasalahan yang dirasakan lambatnya penyelesaian pemenuhan ketercapaian target kurikulum. Materi yang biasanya 1 x pertemuan menjadi 2x pertemuan.

Sementara itu disisi peserta didik ada sebagian yang merasa bosan saat guru membahas lagi materi pada Tatap Muka sama dengan materi yang telah disampaikan pada pertemuan daring sebelumnya. Padahal tujuan guru agar peserta didik lebih memahami materi pembelajaran.

Dalam belajardaring yang lalu mereka tidak fokus, dan karena kurangnya pengawasan dari guru dan orangtua mereka sering membuka Ponsel untuk chatingan, main game atau kegiatan lainnya yang tidak ada kaitannya dalam pembelajaran.kelemahan ini akan sedikit dapat diperbaiki dengan tatap muka.

Menyikapi kondisi ini guru harus melakukan suatu inovasi pembelajaran. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru yang menuju ke arah perbaikan atau ke arah yang berbeda dari yang sebelumnya, dan dilakukan dengan sengaja dan berencana.

Salah satu cara yang dapat dipakai agar mendapatkan hasil optimal seperti yang diinginkan adalah memberi tekanan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih salah satu model pembelajaran yang tepat.

Karena pemilihan model pembelajaran yang tepat pada hakikatnya merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan hasil belajar peserta didik.

**Baca juga: Generasi yang Ditelan Pandemi

Pelaksaanaan shift model selain berdampak lambatnya pemenuhan penyelesaian target kurikulum berdampak bosannya peserta didik dan sering main ponsel dalam pembelajaran.

Alternatif yang dapat dilakukan guru membuat inovasi model pembelajaran sekreatif mungkin.Dalam kondisi ini selain memberdayakan ponsel yang sering digunakan untuk bermain dijadikan untuk media pembelajaran.(*/Oke)

 

Oleh : Purnomohari Kuncoro, S.Pd
Buru SDN Larangan 11




Generasi yang Ditelan Pandemi

Kabar6.com

Kabar6-Generasi milenial adalah generasi yang dikatakan dekat dengan digital. Mereka setiap harinya bermain dengan gawai. Semua dijalankan dengan media sosial. Bersilaturahmi melalui WhatsApp, Instagram, Facebook, telegram dan lain-lain.

Diminati oleh generasi milenial pada awalnya. Harga tidak harus bertemu mereka tidak harus melakukan perjalanan ke sekolah yang menurut mereka menghabiskan waktu. Seiring berjalannya waktu mereka pun jenuh, mereka pun bosan, ketika tidak mengerti mereka bingung harus kemana? Jawaban yang sering teedengar adalah ”tanya mbah Google aja”.

PJJ harusnya menjadi tempat yang tepat bagi orangtua menanamkan karakter yang baik. Seharusnya selama setahun mereka dapat ajarkan kebaikan untuk buah hatinya. Namun banyak kejadian orangtua tak sabar menemani belajar. Seperti tertuang dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya “Rumah adalah Sekolah Pertama bagi Anak-anak”.

Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan sampai saat ini, sungguhlah sangat jauh dari kondisi ideal. Gerakan terbatas semua merasakan dampak yang disebabkan pandemi. Siswa kehilangan massa masnya terkungkung dalam jaringan aplikasi yang berkepanjangan. Entah sampai kapan?

Orang tua ,guru bahkan siswa kini bingung menghadapi ujian sekolah. Apakah mereka mampu melaksanakan itu . Karena selama setahun mereka berkutat dengan PJJ? Mereka sadar bahwa belajar haruslah total tidak setengah-setengah.

Di masa pandemi ini ada beberapa kalangan melakukan pembelajaran daring totalitas tak terlaksana dengan baik. Karena itulah mereka berpikir apakah ujian sekolah yang diadakan pada kali ini akan dapat dilalui dengan nilai yang memuaskan.

Siswa hanya bagai robot yang dimasukkan chip setelah itu fapat diperintah. Mereka menjadi kaku,tak bersosialisasi. Banyak guru kecewa hasil try out siswanya, sebelum mereka akan melaksanakan ujian yang sesungguhnya.

**Baca juga: Benarkah Netizen Indonesia tidak Sopan?

Apakah lulusan tahun ini akan menjadi generasi gemilang? Atau generasi tanpa bintang? Semoga ketika para siswa berlanjut di kelas berikutnya dapat menerima pelajaran di atasnya. Juga yang lulus SMA dapat melanjutkan berkarya tidak hilang kreatifitasnya,tidak hilang karakter bangsanya karena telah ditelan pandemi, Aamiin.(*/Oke)

 

Oleh Purnomo Hadi Kuncoro, S.Pd
Guru SDN larangan 11 kota Tangerang




Benarkah Netizen Indonesia tidak Sopan?

Kabar6.com

Oleh: Purnomohari Kuncoro ,S.Pd
Guru SDN larangan 11 kota Tangerang

Kabar6-Raksasa teknologi dunia, Microsoft, mengumumkan hasil survey yang menghebohkan. Yakni bahwa masyarakat Internet Indonesia adalah yang paling tidak sopan di Asia Tenggara, bahkan sedunia bersama beberapa negara lain. Rilis ini membuat netizen ‘marah’ dan protes keras, yang dilampiaskan dengan cara ‘menyerang’ dan mengolok akun perusahaan pembuat Windows itu.

Mengapa hal ini terjadi? Bagaimana bisa kita dinilai sebagai pengguna Internet yang tak beradab? Walaupun mungkin kita tak perlu terlalu risau, namun jika tidak dicermati, hal ini tentu bakal membuat generasi penerus bangsa akan semakin tak terkendali tanpa etika dalam media sosial dan Internet. Tentu saja kita tak ingin itu terjadi.

Lalu bagaimana memperbaiki kesan buruk itu? DCI adalah peringkat atau indeks kesopanan warganet saat mereka menggunakan Internet untuk berinteraksi.

Yang heboh adalah bahwa ternyata kita (Indonesia), peringkatnya sangat ‘buruk’.Peringkatnya /indeksnya nyaris paling bawah.Dengan kata lain, warganet Indonesia itu dianggap PALING TIDAK SOPAN di Internet.

Dalam upaya untuk mempromosikan interaksi online yang lebih aman, lebih sehat, dan lebih saling menghormati di antara semua orang sejak 2016, Microsoft telah melakukan survei pada remaja dan orang dewasa di seluruh dunia tentang keadaan kesopanan digital.

Survei terbaru ini menandai tahun kelima berturut-turut penelitian itu, di mana kami kembali bertanya kepada responden tentang keterpaparan mereka terhadap 21 risiko online yang berbeda dalam empat kategori: perilaku, seksual, reputasi, dan pribadi / mengganggu. Secara total, lebih dari 16.000 responden di 32 geografi berpartisipasi (503 di Indonesia), terbagi rata antara remaja dan dewasa. Penelitian selesai pada bulan April dan Mei 2020.

HASILNYA: Dibandingkan tahun sebelumnya, Keadaban Digital memburuk 8 poin menjadi 76.Terendah sedunia adalah Afrika Selatan (peringkat ke 32).Sementara itu kita di peringkat ke 29.Dan ini kalah jauh dari Singapura, terbaik di Asia Tenggara. Dan kita yang paling buruk di Asia Tenggara.

Gara-gara pengumuman ini, warganet Indonesia jadi marah,lalu ‘menyerang’ Microsoft dengan mengolok mereka di Internet.Karena banjir komentar negatif dari netizen, terpaksa Microsoft menutup kolom komentarnya. Dan ini adalah BUKTI BAHWA NETIZEN INDONESIA BENAR2 TAK SOPAN. Banyaknya berita HOAKS,PERUNDUNGAN dan lain sebagainya.

DCI mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya.Survei berlangsung April dan Mei 2020, terbit Februari 2021.

Ada lebih dari 16 ribu responden dari 32 negara, 503 di antaranya berasal dari Indonesia.Indonesia urutan ke-29, sekaligus menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara (paling tidak sopan). Vietnam peringkat 24, Thailand ke-19, Filipina ke-13, Malaysia dan Singapura dan sebagai negara teladan di Asia Tenggara.

Kemunduran tingkat kesopanan paling banyak didorong 3 faktor yang mempengaruhi risiko kesopanan:

– hoaks dan penipuan naik 13 poin ke angka 47%.

– ujaran kebencian naik 5 poin menjadi 27%.

– diskriminasi turun 2 poin menjadi 13%.

Anonim meningkat pesat ke 48%

5 dari 10 responden mengaku terlibat dalam perundungan digital; dengan 47% responden terlibat dalam insiden itu, sedangkan 19% mengaku sebagai target perundungan.

Namun disisi lain dikatakan Orang Indonesia paling murah senyum (The Smiling Report)Orang Indonesia paling religius (survei Gallup dan Abt Associate 2019)Orang Indonesia paling murah hati sedunia (survei Charities Aid Foundation tahun 2018). Dengan sampel 150 ribu orang dari 146 negara. 78% orang Indonesia senang mendonasikan hartanya pada orang lain, dan 53% penduduk Indonesia gemar menjadi relawan alias bekerja tanpa dibayar, meluangkan waktu untuk banyak pertemuan sosial, gotong royong, dan lain-lain.

**Baca juga: Berikan Wajah Baru, SDN Karawaci Baru 6 Siap Sambut Tahun Ajaran Baru 2021/2022

Mestinya memang kita berkaca diri. Apa yang dibilang dalam DCI itu harus kita renungkan dan ambil langkah yang pasti untuk memperbaikinya.Setidaknya ini adalah yang terjadi di sekitar kita saat ini.

Mari bersama kita lawan pembuktian DCI dengan memperbaiki diri. Kita sebagai guru bisa ajarkan cara berinternet yang baik.(*/oke)




Berikan Wajah Baru, SDN Karawaci Baru 6 Siap Sambut Tahun Ajaran Baru 2021/2022

Kabar6.com

Kabar6-UPT Satuan Pendidikan SD Negeri Karawaci Baru 6 yang berlokasi di Jalan Ciujung Raya Perumnas 1 terus berbenah meski di keadaan pandemi, dalam rangka persiapan menghadapi Pembelajaran Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru.

Kesungguhan SD Negeri Karawaci Baru 6 mempersiapan diri untuk menyambut kedatangan siswa- siswi (yang sudah lebih dari satu tahun ajaran baru meninggalkan bangku sekolah) dilakukan di semua sektor yang akan menjadi wajah baru sekolah.

UPT Satuan Pendidikan SD Negeri Karawaci Baru 6 dan beberapa sekolah yang ada memiliki pengaruh signifikan terhadap kemajuan pendidikan di kecamatan Karawaci Kota Tangerang, bahkan ikut membangkitkan geliat ekonomi masyarakat dan para pedagang yang berjualan di sekitar sekolah, walaupun pada masa saat ini ada sedikit penurunan pendapatan karena terpaan gelombang pandemi.

Tetapi bagaimanapun juga pemerintah kota Tangerang tetap berupaya maksimal menangani masalah pandemi agar kegiatan masyarakat kembali berjalan harmonis dan dinamis di semua sektor terutama sektor

pendidikan salah satunya menganjurkan seluruh perangkat kerja di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang untuk melakukan vaksinasi baru-baru ini.

UPT Satuan Pendidikan SD Negeri Karawaci Baru 6 menyuguhkan pemandangan dan identitas baru yang dapat menjadi nuansa baru juga sebagai penarik perhatian peserta didik dan semua warga sekolah untuk kembali datang ke sekolah dengan memperbaharui plang sekolah yang sudah usang termakan usia.

Kepala UPT SD Negeri Karawaci Baru 6 Hj. Hastuti mengatakan, telah menyiapkan plang baru yang menjadi identitas resmi sekolah agar terlihat wajah baru yang lebih segar, beliau mengatakan “Sesuai dengan arahan Mas Menteri.

“Kami keluarga besar SD Negeri Karawaci Baru 6 tengah bersiap menyongsong tahun ajaran baru dengan semua protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya

Hj. Renti Riyanti, pengawas sekolah di gugus 2 kecamatan Karawaci menambahkan, dirinya meminta agar sekolah mengupayakan pembenahan sebelum Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilakukan.

“Plang baru sekolah diharapkan memancing semangat baru semua warga sekolah untuk kembali beraktifitas di sekolah, dan tentunya lebih dari itu ke depannya memberikan pengaruh positif dan semangat kepada peserta didik untuk menyongsong masa depan yang gemilang,” tambahnya.

Upaya lain yang dilakukan dalam menunjukkan wajah baru sekolah, Kepala Sekolah UPT Satuan Pendidikan SDN Karawaci Baru 6 mengintruksikan ke penjaga sekolah dalam hal ini Bang Mahmud dan Bang Nuri agar rutin membersihkan sarpras (sarana prasarana) seperti: menyapu dan mengepel ruang kelas, halaman, lingkungan sekolah juga perpustakaan dengan penambahan menyemprotkan disinfektan diberbagai ruang fasilitas sekolah pada masa pandemi sekarang.

**Baca juga: Menanti & Bersiap Untuk Sekolah Tatap Muka

Agar steril dari berbagai kuman penyakit yang dapat membahayakan seperti pandemi Covid-19 yang mewabah dunia saat ini. Sekolah pun menyediakan handsanitizer yang ditempatkan di sisi kelas sekaligus meyiapkan sarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) bagi peserta didik maupun warga sekolah agar selalu terjaga kebersihannya.

Meski demikian, Itulah beberapa beragam upaya yang dilakukan UPT Satuan Pendidikan SD Negeri Karawaci Baru 6 untuk menyongsong persiapan tahun ajaran 2021/2022. (*/Oke)