oleh

Dinas Pendidikan Luncurkan Sekolah Inklusi

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan meluncurkan sekolah inklusi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di wilayahnya. Launching sekolah inklusi berlangsung di komplek SD Negeri Cipondoh 3, Kamis (20/5/2021).

Diketahui, sekolah inklusi merupakan sekolah yang memberi ruang bagi anak berkebutuhan khusus. Sebab, anak-anak yang berkebutuhan ini memiliki kesempatan yang sama seperti anak-anak sekolah pada umumnya.

“Kita mendorong untuk bisa memberikan standar pendidikan yang sama terhadap anak-anak berkebutuhan khusus,” kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.

Terdapat 13 taman kanak-kanak (TK), 53 sekolah dasar (SD), 13 sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Tangerang yang menerapkan sekolah inklusi.

“Jadi ini bentuk perhatian pemerintah agar semua anak-anak dengan segala potensi kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, terus bisa menggali dan juga mendorong potensi terbaiknya untuk anak-anak maupun lingkungan sekitar,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin menjelaskan, perintah untuk menyelenggarakan sekolah inklusi ini tertuang dalam
Permendikbud nomor 70 tahun 2009. Dimana bunyinya bahwa semua sekolah di kabupaten kota harus menyelenggarakan sekokah inklusi, dan bahkan setiap kecamatan 1 sekolah.

“Alhamdulillah tadi kita sudah ikuti bersama launching dari Pak Wali Kota terkait sekolah inklusi,” kata Jamal.

Pada 2021 ini Kota Tangerang akan menyelenggarakan sekolah inklusi sebanyak 53 SD, 13 SMP, dan 13 TK. Sementara untuk persiapannya saat ini masih pada tahapan sosialisasi, diklat guru, dan juga pembelajaran khusus kepada para guru.

“Ada sekitar 200 lebih guru yang sudah mengikuti tahapan sosialisasi dan diklat sekolah inklusi mulai April 2021. Nanti di bulan Juli dan Agustus ada lagi, jadi kita pantau terus tahapan ini. Kita juga kerjasama dengan SLB, dan perguruan tinggi,” jelasnya.

**Baca juga: Progres Vaksinasi Kota Tangerang Tertinggi di Provinsi Banten

Harapannya, kata Jamal, tidak ada perbedaan antara yang normal dengan ABK atau disabilitas. Maka dari itu, dirinya meminta masyarakat, stakeholder, dan para guru mendukung program pendidikan tersebut.

“Kita semua harus dukung. Jadi tidak ada lagi anak-anak yang terkena bullying atau segala macem, karena kita semua sama. Sehingga pendidikan Kota Tangerang dari kita untuk kita semua,” tandasnya.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email