1

Pemkab Pandeglang Bakal bangun Rumah Adat Sunda

Kabar6-Pemkab Pandeglang akan membangun rumah adat sunda di lingkungan Pendopo Bupati Pandeglang. Rumah tersebut bakal difungsikan untuk menerima para tamu yang datang ke kota santri ini dan lain sebagainya.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku pembangunan rumah tersebut setelah belajar atas hasil kunjungannya ke Bayuwangi. Rumah tersebut jika di Bayuwangi kata Irna bernama Osing.

“Saya belajar dari Bayuwangi. Saya terkesan sekali tamu-tamu di teras di dalamnya banyak khas Bayuwangi,” ungkap Irna, Rabu (7/11/2018).

Tak hanya menerima tamu, rumah dengan model panggung itu akan dimanfaatkan sebagai kegaitan sarana bermain anak-anaknya dan akan dibangun juga Masjid Nabawi mini dan rumah Pandeglang di zaman dulu.

“Nanti juga ada mesjid juga semi nabawai disana, lalu rumah masyarakat pandeglang jaman dulu, supaya mereka gak kehilangan jati dirinya,”teranya.

Dibangunya rumah tersebut supaya genarasi saat ini tidak melupakan Pandeglang zaman dulu, kendati Pandeglang telah mengalami kemajuan.**Baca Juga: Penghina Ulama Banten di Medsos Ditangkap Polisi.

Terkait pembanguanya, Irna memastikan akan selesai tepat waktu, meskipun lelang proyek tersebut baru selesai. Untuk diketahui Pemkab Pandeglang menganggarkan sebesar Rp498,3 juta untuk pembangunan rumah adat sunda, dan dikerjakan oleh CV Eselen.

“Keburu kayanya (pembangunanya) karena kecil sekali,” paparnya.(aep)




Ini Penyebab Tingginya Angka Pengangguran di Banten

kabar6.com

Kabar6-Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten secara year to year (yoy) pada Agustus 2018, angka pengangguran Banten menunjukkan penurunan dari 9,28 persen pada Agustus 2017 menjadi 8,52 persen pada bulan Agustus 2018.

Walaupun pada catatan nasional angka pengangguran Banten lebih tinggi dibanding angka pengangguran nasional.

Kepala BPS Banten Agoes Subeno mengatakan, bahwa tingginya angka pengangguran di Banten disebabkan oleh banyaknya migran ke Banten.

“Di Provinsi Banten banyak terdapat lapangan pekerjaan yang menarik migran masuk yang mencari pekerjaan ini tidak semuanya terserap oleh pasar kerja sehingga menambah jumlah pengangguran di Banten,” ungkap Agoes Subeno di Kota Serang dalam keterangan tertulisnya (6/11/2018).

Dikatakan Agoes Subeno bahwa Banten memiliki daya tarik tersendiri terhadap kaum migran untuk tinggal di Banten.

“Banten ini diibaratkan seperti “gula” yang memikat semut untuk menghampirinya. Kita tahu bahwa angka pertumbuhan ekonomi Banten ini sangat tinggi yaitu sebesar 5,89 persen diatas rata-rata capaian nasional sebesar 5,17 persen, dan penyumbang eknomi Banten tertinggi bersumber dari perusahaan padat modal atau industri dengan nilai investasi tinggi,” ujar Agoes.

Perekonomian Banten berdasarkan besaran PDRB (Produk Domestik Bruto) Banten pada triwulan III tahun 2018 mencapai 157,34 triliun. Selain itu, menurut Agoes besaran UMP (Upah Minimum Provinsi Banten) yang sangat besar juga berpengaruh terhadap potensi pengangguran di Banten. UMP Banten tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp. 2.267.965.

“Dukungan Pemerintah Provinsi Banten dalam mendukung tingginya nilai upah sangat berpengaruh, kita ketahui bahwa UMP (Upah Minimum Provinsi) Banten termasuk tinggi, sehingga migran berbondong-bondong mencari pekerjaan ke Banten, disitulah persaingan sesuai kemampuan, yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memperoleh pekerjaan,” tambahnya.

Ditambahkan Agoes, bahwa perusahaan padat modal atau industri di Banten tentu membutuhkan para pekerja yang memiliki kemampuan sesuai kebutuhan perusahaan.

“Banyaknya perusahaan padat modal atau industri di Banten yang membutuhkan pasar kerja yang sesuai, di Banten lulusan SMK merupakan penyumbang pengangguran terbuka tertinggi mencapai 14,23 persen,” ujarnya.**Baca juga: 2 TPA di Pandeglang Belum Punya Alat Timbang Sampah.

Diketahui bahwa jumlah penduduk Banten yang berkerja pada Agustus 2018 sebesar 5,33 juta orang, naik sekitar 25 ribu pekerja dibandingkan dengan agustus 2017. Untuk TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) yang tertinggi adalah lulusan SMK mencapai 14,23 persen, sedangkan paling rendah yaitu Pendidikan Diploma I/II/III sebesar 3,76 persen.(Aep)




2 TPA di Pandeglang Belum Punya Alat Timbang Sampah

kabar6.com

Kabar6-Penghitungan tonase angkutan sampah di dua TPA di Kabupaten Pandeglang yakni TPA Bangkonol dan Bojong Canar masih menggunakan hitungan kubikasi. Pasalnya sampai saat ini Pemkab Pandeglang belum memilik alat timbang sampah.

“Kita belum punya timbangan sampah di TPA,” ungkap Kabid Pengelolaan sampah dan Pertamanan DLH Pandeglang Y. Heryana, Rabu (7/11/2018).

Tidak adanya alat tersebut, pihaknya mengaku kesulitan menghitung berapa jumlah sampah yang dihasilkan di Pandeglang setiap harinya.

Yeryana mengaku kerap kebingungan jika ditanya oleh kementerian Lingkungan Hidup berapa potensi sampah di Pandeglang. Sementara berdasarkan hitungan kubikasi sampah yang masuk ke TPS sebanyak 167 meterkubik.

“Saya kadang bingung kalau ditanya kementerian, karena kita masih menghitung dengan meter kubik,” katanya.

DLH pernah mengusulkan pengadaan alat timbang tersebut, namun sampai saat ini belum terealiasi, atau kemungkinan masih dalam kajian.**Baca juga: Pengadaan Tanah Tol Serang-Panimbang Capai 44 Persen.

“Mudah-mudahan kedepan ada jembatan timbangan sampah supaya bisa diketahui berapa ton atau kilo yang bisa terangkut ke TPA,” pungkasnya.(Aep)




Pengadaan Tanah Tol Serang-Panimbang Capai 44 Persen

kabar6.com

Kabar6–Proyek Strategis Nasional (KSN) pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83 KM saat ini pengadaan tanahnya di Kabupaten Pandeglang sudah mencapai 44 persen.

Kasubdit Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Sri Sadono mengatakan untuk wilayah Pandeglang dan Kabupaten Lebak sudah dilakukan musyawarah harga.

Dan, pada prinsipnya sudah tidak ada masalah, tinggal tahapan validasi pemberkasan dokumen kepemilikan warga.

“Hanya saja dokumennya masih ada yang belum bersertipikat, sehingga diperlukan kelengkapan dokumen yang memerlukan tambahan waktu, akan tetapi secara global sudah disepakati oleh warga, diperkirakan terkait validasi ini akan rampung bulan maret mendatang,” terang Sri, Selasa (6/11/2018).

Sementara itu Bupati Irna Narulita mengatakan pembangunan jalan tol Serang–Panimbang merupakan proyek strategis nasional. Tentunya pemabangunan tol tersebut dapat membawa perubahan kemajuan prekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Oleh karena itu progres pembangunanya sangat di harapkan,” terangnya.

Irna mengimbau kepada semua pihak yang terlibat, untuk saling bersinergi dan berkoordinasi.**Baca juga: Seorang Pria Laporkan Seekor Kucing Karena Mencuri Daging.

“Karena hal tersebut sangat penting agar progres pembangunan proyek strategis nasional tol Serang-Panimbang dapat segera terwujud sesuai dengan waktu yang di tentukan,” katanya.(aep)




Sempat Dibuang, Polres Pandeglang Bagikan KIS ke Warga

Kabar6-Polres Pandeglang membagikan ratusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang sebelumnya dibuang oleh warga di Kecamatan Carita beberapa waktu lalu. Totalnya, ada 908 KIS yang dibagikan.

Pembagian KIS tersebut dilakukan setelah pihaknya mengungkap kasus pembuangan KIS yang kini tengah dalam proses hukum.

“Jadi tentunya kartu KIS yang kemarin sempat dibuang oleh warga dan pelakunya juga sudah kita amankan kita proses secara hukum dan hari ini KIS tersebut kita kembalikan kepada masyarakat yang menerima manfaat dari kartu tersebut,” ujar Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono di kantor Desa Carita, Kecamatan Carita, Selasa (6/11/2018).

Kartu KIS tersebut secara simbolis diberikan oleh Kapolres Pandeglang, kepada warga penerima yang didampingi perwakilan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Serang, Camat Carita dan Kepala Desa di Carita. Dalam pembagian ratusan KIS tersebut, warga penerima juga mendapatkan bantuan beras dari Kapolres Pandeglang.

Terkait bantuan beras yang diberikan, Kapolres menuturkan bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian pihaknya kepada masyarakat yang selama dua tahun tidak mendapatkan manfaat dari KIS.

“Bantuan beras ini wujud syukur kami wujud rasa kepedulian kami terhadap warga desa yang tidak menerima manfaat selama dua tahun dengan kartu ini. Ini tidak ada maksud apa-apa selain kita berbagi,” imbuhnya.**Baca Juga: Operasi Zebra Kalimaya, 2 Anggota Polresta Tangerang Kena Tilang.

Sementara itu salah seorang warga yang menerima KIS asal Desa Sukajadi Ali mengaku senang telah menerima KIS yang diberikan pihak kepolisian. Selama ini, kata dia, jika berobat menggunakan jalur umum.

“Alhamdulillah senang. Saya nunggu udah lama dulu juga nunggu cuma baru hari ini dapat. Selama ini kalau berobat bayar saja,” ujarnya.(aep)




KM Sidolar Kosong, Nelayan Hilang di Perairan Barat Banten

kabar6.com

Kabar6-Sabin (60), seorang nelayan hilang di Perairan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Di perairan ujung barat Pulau Jawa yang masuk ke dalam areal Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) itu, hanya ditemukan perahunya saja bernama KM Sidolar.

“KM Sidolar kosong, ditemukan oleh Takrudi, nakhoda KM Sumber Berkah,” kata M.Zaenal Arifin, Kepala SAR Banten, Selasa (7/11/2018).

Sabin merupakan warga Kampung Pingge Haur, Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang saat berlayar mengenakan koas berwarna orange.

Sabin bersama kapalnya berangkat dari pesisir pantai Pongge Haur dengan tujuan ke perairan Pulau Badul untuk mencari ikan dengan alat tangkap tradisional.

Hingga saat Takrudi, nelayan lainnya melintasi perairan Tanjung Alang-alang, melihat kapal milik Sabin kosong di tengah laut.

“Pada saat bertemu di titik tiga mill di perairan Pulau Oar dan Pulau Umang, KM Sidolar tersebut diketahui tidak ada awak kapalnya dan Takrudi menghampirinya,” terangnya.

Tim Basarnas Banten pun mengerahkan tim rescue bersama Tim SAR lengkap untuk mencari nelayan yang hilang tersebut.**Baca Juga: BPC Hipmi Banten Percepat Proses Penggantian Ketua Lewat Musdalub.

Cuaca di lokasi kejadian cukup baik dengan cerah berawan. Kecepatan angin antara tiga sampai 17 knots atau Barat Laut.(dhi)




Tes CPNS di Pandeglang, Bupati: Tak Ada Rekayasa

Kabar6-Pelaksanaan Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk Kabupaten Pandeglang mendapatkan giliran pada Jumat (3/11/2011). Acara ini dilaksanakan di Badan Diklat Provinsi Banten Karangtanjung, Pandeglang.

Bupati Pandeglang Irna Narulita yang hadiri ada acara verifikasi data dan validasi sebelum melaksanakan tes dengan metode Computer Assisted Test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Irna meyakini, jika yang lolos test ini merupakan yang terbaik dari seluruh peserta. Pasalnya, tes saat ini menggunakan CAT-BKN yang lebih transparan, dan akuntabel.

“Di sini tidak ada yang direkayasa, karena hasil test langsung keluar setelah kalian ujian. Kami yakin kalian akan jadi agen perubahan bagi Pandeglang,” kata Irna.

Sebagai Kepala Daerah, Irna berharap para peserta tes, dapat mengisi jawaban dengan baik, teliti dan tepat.

“Kami yakin kalian dapat menjadi yang terbaik. Yang lulus jangan terlalu euforia, yang tidak lulus jangan berkecil hati, karena Allah tahu yang terbaik,” ungkapnya.**Baca Juga: Konser Iwan Fals di Tangsel, 2 Copet Ditangkap.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Pandeglang Ali Fahmi Sumanta mengatakan seluruh pelamar yang lolos verifikasi kurang lebih sebanyak 2.800 peserta, dan jumlah untuk formasi Kabupaten Pandeglang tahun 2018 sebanyak 427 Orang.

“Ada lima sesi yang akan kami paksanakan dari 3-4 November. Hari ini yang pertama, setiap sesi kurang lebih 500 orang yang melaksanakan ujian,” kata Fahmi.(aep)




Bawaslu Pandeglang Awasi Kunjungan Jokowi Ponpes Raudhatul Ulum

kabar6.com

Kabar6-Bawaslu Pandeglang melakukan pengawasan kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Ponpes Raudhatul Ulum di Kampung Cidahu, Kecamatan Cadasari, Sabtu (3/11/2018).

Pengawasan kegiatan kunjungan ke lembaga pendidikan itu untuk melihat secara langsung ada atau tidaknya kegiatan kampanye.

Komisioner Bawaslu Pandeglang Karsono mengungkapkan, pihaknya tak melihat adanya Alat Peraga Kampanye (APK) dan simbol-simbol atau kegiatan kampanye saat Capres nomor 01 kunjungan ke Ponpes yang dipimpin oleh KH Abuya Muhtadi.

“Diareal kunjungan Pak Presiden memang tidak terpasang Alat Peraga Kampanye (APK) atau pun simbol-simbol mekanisme kampanye. Kalau dari kegiatan simbolnya (kampanye) kami tidak melihat,” kata Karsono usai melakuan pengawasan kunjungan tersebut.

Capres yang berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin ke Ponpes tersebut dalam kunjunganya melakukan pertemuan tertutup dengan beberapa tokoh.

Karsono menerangkan pihaknya tidak bisa menyampaikan apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Tapi sepintas Jokowi hanya menyampaikan program kerjanya.

“Tapi kalau secara sepintas Pak Jokowi hanya menyampaikan program kerja saja, tidak menyampaikan visi misi atau program yang kemudian mengarah untuk mendukung beliau di Pilpres 2019,”jelasnya.

Meski tidak tak melihat adanya unsur kampanye, Bawaslu akan melakuan evaluasi hasil pengawasan kunjungan tersebut.**Baca juga: Presiden Jokowi Kunjungi Ponpes Raudhatul Ulum.

“Kita akan kaji, kalau ada hal yang memang menurut versi pengawas pemilu ada yang perlu kita dalami, pasti kita dalami,” pungkasnya.(aep)




Presiden Jokowi Kunjungi Ponpes Raudhatul Ulum

kabar6.com

Kabar6-Setelah melakukan serangkaian kegiatan di Kota Serang, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Ulum di Kampung Cidahu, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (3/11/2018).

Berdasarkan pengamatkan Kabar6.com dilokasi, Capres nomor 01 tiba ke Ponpes yang dipimpin oleh Abuya Muhtadi sekitar pukul 18:30 WIB.

Kehadiran mantan Gubernur DKI itu langsung disambut ratusan santri dengan iringan solawat, kemudian rombongan langsung menunaikan sholat magrib berjamaah.

Setelah itu, Jokowi langsung melakukan dialog tertutup bersama sejumlah ulama Pandeglang.

Kunjungan ke Ponpes ulama Karismatik di Banten itu menjadi pusat perhatian santri bahkan warga yang tinggal disekitar pondok pesantren untuk melihat dan ingin bersalaman dengan Jokowi. Bahkan seorang wanita parubaya mengaku ingin melihat secara langsung.

“Pengen lihat Pak Jokowi langsung soalnya belum pernah, cuman lihat gambarnya saja,” katanya sambil menengok Jokowi dari jauhan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Kepala BIN Letjen TNI Tedi Laksana, Gubernur Banten Wahidin Halim, Kapolda Banten Brigjen Teddy Minahasa Putra, Danrem 064/MY Kol Czi Budi Hariswanto.**Baca juga: Jokowi-Ma’ruf Yakin Raih 70 Suara Di Banten.

Tampak pula Wakapolda Banten Kombes Pol Tomex, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Dandim 0601/Pandeglang Letkol INF Fitriana Nurheru Wibawa, Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono, Mantan Bupati Pandeglang Dimyati Natakusumah dan Ketua MUI Pandeglang Hamdi Ma’ani serta sejumlah tokoh Pandeglang.(Aep)




Kekeringan di Pandeglang, Air Sungai Keruh Digunakan Warga untuk MCK

Kabar6-Air Sungai Cipatujuh yang keruh dimanfaatkan oleh warga Desa Cibadak, Banjaran, Sindangresmi dan Ciguha, Kabupaten Pandeglang untuk keperluan sehari-hari.

Hal ini dilakukan lantaran, sungai milik warga kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan di daerah mereka.

“Karena kekeringan, jadi mereka itu pada datang ke kali untuk mandi, mencuci piring, cuci baju, juga ngambil air buat masak,” kata Oyok Agus Murod, Kepala Desa (Kades) Cibadak, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (02/11/2018).

Tak hanya aktivitas MCK saja, namun mencuci perabotan rumahtangga hingga pakaian pun dilakukan di sungai. Lantaran warga kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau tiba.

Tak hanya MCK di Sungai Cipatujah, warga masih buang hajat di dalam hutan atau warga biasanya menyebut dolbon. Lantaran, warga banyak yang belum memiliki kakus.**Baca Juga: KNPI Pandeglang: Tak Ada Perpecahan Jelang Pemilu 2019.

“Karena enggak ada MCK, masyarakat buang air besar di hutan. Dulu tahun 2017 dari Perkim (Dinas Permukiman) sudah dilist (di data), akan diberikan bantuan untuk pembangunan MCK, tapi sampai saat ini enggak ada pengerjaannya,” tambahnya.(dhi)