Kabar6-Pertengkaran adalah “bumbu” dalam rumah tangga. Jadi, tidak ada pasangan suami istri yang luput dari pertengkaran. Bagaimana ending pertengkaran tersebut? Biasanya sih berakhir dengan kegiatan bercinta yang dahsyat.
“Pertengkaran membuat tubuh dan pikiran kita terstimulasi berlebihan. Selama dan sesudah itu, bagian otak primitif kita yang dikenal sebagai sistem limbik menjadi aktif berlebihan,” ungkap Paul Hokemeyer, PhD, terapis pernikahan berbasis di a Manhattan, Amerika Serikat, dikutip dari perspektif.matawanita.com.
Dijelaskan, kondisi tegang membuat telapak tangan berkeringat, jantung berdetak cepat, juga kuping berdengung. Otak kita akan menghubungkan sensasi kesenangan dengan apa pun yang ada di sekitar, termasuk pasangan Anda.
Tubuh kita tidak mampu menahan ketegangan terlalu lama, sehingga kita perlu menenangkannya kembali dan mencari keseimbangan emosional.
Dalam hal ketegangan dengan pasangan, seks akan banyak membantu karena seks memicu kebahagiaan akibat zat kimia seperti dopamin, endorfin, serotonin, dan oksitosin akan dilepas.
“Kita harus ingat, 90 persen kesuksesan seks tergantung mental kita, bukan di alat kelamin kita. Bagaimanapun, menghilangkan rasa sedih dan kekecewaan terlebih dulu adalah yang terbaik daripada seks itu sendiri,” pesannya. ** Baca juga: Nah! Pria Kerap Sembunyikan Rahasia Ini Dari Pasangan
Ternyata bertengkar ada gunanya juga ya.(ilj/bbs)
