oleh

Universitas di Beijing Buka Program Studi Pernikahan untuk Naikkan Angka Kelahiran

image_pdfimage_print

Kabar6-Pada September 2024 mendatang, Universitas Sipil Tiongkok mengumumkan program pendidikan baru untuk mempromosikan dan mengembangkan budaya pernikahan. Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan angka kelahiran yang menurun.

Menurut media negara, program sarjana ini bertujuan untuk ‘mengembangkan profesional untuk mengembangkan industri dan budaya pernikahan’. Melansir economictimes, penurunan angka kelahiran telah menyebabkan penurunan populasi di Negeri Tirai Bambu itu untuk tahun kedua berturut-turut, dengan angka pernikahan yang diyakini terkait erat dengan peningkatan kelahiran. Padahal, Tiongkok telah mengangkat kebijakan satu anak pada 2016 untuk memungkinkan pasangan memiliki anak kedua, sebelum meningkatkannya menjadi tiga pada 2021.

Pada 2022, pernikahan di Tiongkok mencapai rekor rendah setelah tren penurunan yang berlangsung hampir satu dekade. Sementara 2023 melihat penurunan drastis angka kelahiran hingga setengah dari angka pada 2016. Namun, terdapat peningkatan angka pernikahan tahun lalu, dengan jumlah pernikahan baru meningkat 12,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Program pendidikan baru di Universitas Sipil Tiongkok telah menimbulkan kritik luas di media sosial, yang melihat program ini tidak bermakna di tengah era penurunan angka pernikahan.

Program ini bertujuan untuk ‘menyoroti budaya pernikahan positif Tiongkok kepada mahasiswa dan masyarakat serta memajukan reformasi kebiasaan pernikahan di China’, dan akan menerima 70 mahasiswa dari 12 provinsi tahun ini.

Topik-topik yang akan diangkat seperti ‘konseling keluarga, perencanaan pernikahan mewah, dan pengembangan produk jodoh’ dalam program ini yang disebut Layanan dan Manajemen Pernikahan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email