oleh

5 Negara yang Pergantian Tahunnya Tidak Dimulai pada 1 Januari

image_pdfimage_print

Kabar6-Besok kita sudah memasuki tahun baru 2021. Dan sebagian besar warga dunia akan merayakan momen pergantian tahun dengan cara mereka masing-masing. Atau sesuai dengan kebiasaan dan budaya setempat.

Namun tahukah Anda, ternyata tidak semua negara memulai Tahun Baru pada 1 Januari. Melansir beberapa sumber, berikut lima negara yang dimaksud:

1. Arab Saudi
Jika pada umumnya masyarakat merayakan Tahun Baru berdasarkan penanggalan Masehi, penanggalan Islam didasarkan pada kalender bulan yang disebut Hijriah. Kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan dengan hanya 354 hari.

Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati hijrah Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah pada 622 Masehi.

Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 1 Muharam tahun baru bagi Kalender Hijriah. Namun, Tahun Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah itu diambil sebagai awal perhitungan bagi Kalender Hijriah.

2. Tiongkok
Jika pada umumnya kalender Gregorian menjadi acuan dalam penanggalan, masyarakat Tiongkok biasa menggunakan kalender Lunar dalam kehidupannya. Jadi, Tahun Baru mereka umumnya akan jatuh antara 21 Januari-20 Februari.

Dikenal juga sebagai Imlek yang akan diramaikan dengan pajangan lentera berwarna merah, makanan manis seperti kue bulan, jeruk, dan tentunya pertunjukan barongsai.

Memperingati Tahun Baru Imlek, masyarakat juga memiliki tradisi untuk menggunakan warna merah, karena dianggap sebagai warna yang paling beruntung dan paling bahagia. Untuk 2021 mendatang, Imlek akan jatuh pada 5 Februari.

Saat Imlek, ada tradisi membagi-bagikan uang dalam amplop merah atau yang dikenal juga sebagai angpao. Biasanya orang-orang yang sudah menikah akan memberikan angpao pada anak-anak dan orang-orang yang belum menikah.

3. Bangladesh
Tahun Baru Bangladesh disebut Bengali dan dirayakan pada 14 April. Di hari Bengali, orang-orang akan bangun pagi lalu mandi dan memakai pakaian terbaik mereka. Setelah sarapan, mereka akan pergi ke taman bersama keluarga dan teman-teman untuk merayakan Bengali.

Biasanya perayaan diisi dengan pawai, bernyanyi, menari, saling mengobrol atau melakukan apa pun yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama. Meski begitu, pada 1 Januari tetap menjadi hari libur nasional di Bangladesh.

4. Iran
Tahun baru di Iran jatuh pada 21 Maret, yang dikenal sebagai Nowruz. Bertepatan dengan hari pertama musim semi, Tahun Baru Iran dirayakan berdasarkan kalender Persia dan telah menjadi tradisi turun temurun sejak 3.000 tahun lalu.

Nowruz juga dirayakan dengan tiupan terompet sebagai penyambut tahun yang baru. Penduduk yang merayakan biasanya akan mengenakan pakaian tradisional terbaru miliknya.

Penduduk Iran percaya bahwa cara ini merupakan salah satu bentuk ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, masyarakat Iran akan merayakan Tahun Baru mereka dengan memakan semangkuk sup mi Ash-e Reshteh, dan membeli kue atau barang yang namanya dimulai dengan suara ‘ess’.

5. India
Meski tidak sama dengan masyarakat kebanyakan yang merayakan Tahun Baru pada 1 Januari, penduduk India memiliki banyak tanggal yang berbeda untuk merayakan Tahun Baru.

Misalnya saja Festival Cahaya atau Diwali yang dirayakan masyarakat Hindu, Sikh dan Jain pada akhir Oktober atau awal November. Festival yang digelar selama lima hari berturut-turut itu nyatanya menandai awal Tahun Baru bagi komunitas Gujarat dan Marwari di India Utara.

Di negara bagian Tamil Nadu yang mendiami Sri Lanka dan kawasan India Selatan merayakan Puthandu sebagai Tahun Barunya pada 14 April, berdasarkan kalender matahari.

Sementara itu, Festival Sinhala yang dikenal pula sebagai Aluth Avurudda yang jatuh bertepatan dengan Tahun Baru Tamil dirayakan oleh sebagian besar penduduk Sri Lanka sebagai hari pergantian tahun dan penanda akhir musim panen. ** Baca juga: Intip Makanan Khas Tahun Baru dari 5 Negara

Menarik, bukan? (ilj/bbs)