Setidaknya, itulah yang dirasakan warga di Perumahan Puri Sentosa, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu. Selaras dengan hadirnya TPST tersebut, kesadaran masyarakat dilingkungan itupun mulai terbangun.
Kini, warga di perumahan tersebut mulai terbiasa dan ikut aktif dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Yaitu, memilah sampah organik dan non organik, sebelum kemudian dijemput oleh operator TPST 3R.
“Setelah dipilah, operator TPST 3R akan menjemput sampah dari masing-masing rumah warga untuk dibawa ke TPST 3R Puri Asri,” kata Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TPST 3R Puri Asri, Isnaniar kepada kabar6.com, Minggu (26/10/2014).
Untuk sampah organik sendiri, kata Isnaniar, akan diolah di TPST 3R menjadi kompos. Sementara, untuk non organik, akan disortir kembali antara yang bisa didaur ulang dan sampah residu yang tidak bisa didaur ulang.
“Dan, sampah residu itulah yang kemudian dibuang ke TPA Cipeucang. Sehingga, kuota sampah di TPA Cipeucang bisa jauh berkurang,” jelas wanita berkerudung ini lagi.
Isnaniar berharap, kesadaran masyarakat di Perumahan Puri Sentosa bisa semakin terbangun. Hingga kedepan, sampah tidak sekedar musuh, melainkan bisa dimanfaatkan dan menjadi teman. **Baca juga: Forum RW Kademangan Desak Pemprov Banten Bangun TPA Regional.
“Mengelola sampah dengan sistem 3R dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita,” pungkasnya.(fitrah)