1

5 Aktor Hollywood yang Dijuluki ‘Super Jangkung’

Kabar6-Ada banyak aktor dan aktris Hollywood dengan tampilan yang memukau, dan masing-masing memiliki kecantikan atau ketampanan yang khas. Termasuk juga ukuran tinggi badan, ada yang memiliki tubuh mungil, namun tak sedikit juga yang bertubuh tinggi besar.

Nah, berikut ini adalah lima aktor hollywood, melansir idntimes, yang dijuluki si super jangkung. Siapa sajakah mereka?

1. Ben Affleck
Ben Affleck yang bernama lengkap Benjamin Geza Affleck ini lahir 15 Agustus 1972. Ia adalah aktor, sutradara, dan produser Amerika yang pernah memenangkan penghargaan Academy Award kategori penulis cerita terbaik lewat film ‘Good Will Hunting’ pada 1997.

Affleck berkarier di film sejak era pertengahan 1990-an berawal lewat sebuah peran di film ‘Mallrats (1995)’ dan ‘Chasing Amy’ (1997). Dia dikenal sebagai aktor utama pria papan atas Hollywood dan pernah bermain dalam film-film sukses berdana besar seperti ‘Armageddon’ (1998), ‘Pearl Harbor’ (2001), ‘Changing Lanes’ (2002), ‘The Sum of All Fears’ (2002) dan ‘Daredevil’ (2003).

Ben Affleck memiliki tinggi sekira 193 cm. Padahal semasa remaja, tinggi Ben Affleck hanya 162,5 cm. Dan tinggi badannya mulai melesat di usia 16 tahun.

2. Jason Momoa
Joseph Jason Namakaeha Momoa, lahir di Honolulu, 1 Agustus 1979, lebih dikenal sebagai Jason Momoa. Ia adalah seorang aktor, model, sutradara, penulis, dan produser berkebangsaan Amerika.

Momoa dikenal atas perannya sebagai Ronon Dex (2005-2009) di serial fiksi ilmiah militer, ‘Stargate Atlantis’ (2004-2009), sebagai Khal Drogo di serial televisi HBO fantasi, ‘Game of Thrones’ (2011-2012), dan sebagai Phillip Kopus, seorang Ramapough Gunung India, dalam drama seri SundanceTV, ‘The Red Road’ (2014-2015).

‘Road to Paloma’ adalah film pertama Momoa sebagai sutradara, penulis, dan produser. Pemeran film Aquaman ini terkenal karena tubuhnya yang kekar. Tinggi Moma sekira 193 cm. Dulunya, Momoa bertubuh pendek dan mulai tumbuh setelah lulus dari SMA serta masuk ke perguruan tinggi.

3. John Mayer
John Clayton Mayer lahir di Bridgeport, Connecticut Amerika Serikat, 16 Oktober 1977, adalah seorang penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat. Dia belajar di Berkeley College sebelum pindah ke Atlanta, Georgia sejak 1998.

Penyanyi yang terkenal dengan lagu ‘Slow Dancing In a Burning Room’ ini memiliki tinggi badan 190,5 cm. Menurut Mayer, banyak orang yang terkejut karena dirinya lebih tinggi daripada yang mereka bayangkan.

4. Will Ferrell
John William ‘Will’ Ferrell, lahir 16 Juli 1967 di Irvine, California. Will merupakan seorang aktor berkebangsaan Amerika Serikat yang memenangkan nominasi Emmy Award dan Golden Globe.

Aktor senior yang berkarier di dunia film sejak 1995 dan terkenal berkat perannya di film ‘Elf’ ini memiliki tinggi badan 190,5 cm. Karena tubuh tingginya, ia beralih dari posisi center menjadi forward di tim basket.

5. Chris Hemsworth
Chris Hemsworth lahir di Melbourne, Australia pada 11 Agustus 1983. Ia adalah aktor Australia, dikenal atas perannya sebagai Thor dalam film-film Marvel Studios seperti ‘Thor’ (2011), ‘The Avengers’ (2012), dan ‘Thor: The Dark World’ (2013).

Hemsworth memiliki tinggi badan 190,5 cm. Ditulis dalam laman Celeb Heights, seringkali aktor ini berbohong tentang tinggi badannya, dan berkata kalau ia lebih pendek. ** Baca juga: Saat Mati Suri, Gadis Asal Ekuador Ini Lihat Michael Jackson Disiksa dalam Neraka

Di antara kelima pesohor dunia tadi, siapa yang menjadi idola Anda?(ilj/bbs)




Pria Belanda Disebut Punya Ukuran Tubuh ‘Tertinggi’ di Dunia

Kabar6-Sebuah studi mengungkapkan, negara dengan pria tertinggi di dunia dipegang oleh pria Belanda. Rata-rata tinggi pria Belanda sekarang adalah 183 cm. Riset ini dipublikasikan oleh jurnal eLife, dengan melacak tren pertumbuhan tinggi badan di 187 negara sejak 1914.

Pria di Amerika justru mengalami penurunan tinggi badan. Pada tahun 1914, melansir Sooperboy, pria di Amerika menempati peringkat ketiga sebagai pria tertinggi di dunia. Kini, pria Amerika hanya menempati peringkat ke 37. Sementara, negara dengan tinggi badan pria terpendek di dunia ada di Timor Timur, dengan tinggi rata-rata sekira 160 cm.

Pria di Asia Timur mencatat kenaikan tinggi badan cukup signifikan. Pria di Jepang, Tiongkok dan Korea kini lebih tinggi ketimbang 100 tahun yang lalu.

“Wilayah negara di dunia yang penduduknya tidak mengalami pertumbuhan tinggi badan secara signifikan selama lebih dari 100 tahun ada di Asia Timur (seperti di India, Pakistan dan Bangladesh) dan di Afrika sub-Sahara. Di wilayah ini pertumbuhannya hanya 1-6 cm,” kata James Bentham, tim periset dari Imperial College London.

Bahkan, faktanya di negara Afrika sub-Sahara, tingkat rata-rata tinggi badan jatuh sejak 1970-an. Penduduk di Uganda dan Sierra Leone mengalami penurunan tinggi badan sebanyak beberapa cm selama kurun waktu itu.

Beberapa variasi tentang pertumbuhan tinggi badan di planet ini dapat dijelaskan melalui teori genetik. Namun, tim penulis riset ini menyatakan bahwa DNA kita bukanlah faktor penentu dominan.

Pemimpin riset, Majid Ezzati, mengatakan bahwa aspek genetik hanya berperan sepertiganya saja. Tapi faktor genetik tidak bisa menjelaskan lebih jauh perubahan itu. “Gen tidak berubah secara cepat…maka yang berperan amat besar di seluruh penjuru dunia adalah masalah lingkungan.”

Ditambahkan, standar lingkungan yang meningkat seperti layanan kesehatan, sanitasi, dan nutrisi adalah faktor kunci. Hal lain yang berperan besar adalah kesehatan ibu dan asupan nutrisi selama masa kehamilan.

Sementara riset lain menunjukkan, tinggi badan seseorang berkorelasi dengan beberapa hal positif dan juga beberapa hal negatif. Pria tinggi cenderung hidup lebih lama dengan risiko kecil untuk penyakit jantung, namun beberapa fakta menunjukkan mereka berisiko terkena penyakit kanker seperti kanker usus.

Pada 2014 tercatat negara dengan pria tertinggi, sementara tanda kurung ‘( )’ menunjukkan ranking mereka pada 1914:

1. Belanda (12)
2. Belgia (33)
3. Estonia (4)
4. Latvia (13)
5. Denmark (9)
6. Bosnia and Herzegovina (19)
7. Kroasia (22)
8. Serbia (30)
9. Islandia (6)
10. Czech Republic (24). ** Baca juga: Kewarganegaraan Ditolak Karena Gagal Jawab Pertanyaan Tentang Hewan di Kebun Binatang

Bagaimana dengan pria Indonesia? (ilj/bbs)




Riset di Seoul Sebutkan Kebahagiaan Wanita Ada Hubungannya dengan Tinggi Badan Suaminya

Kabar6-Saat mencari pasangan, apakah tinggi badan termasuk dalam kriteria Anda? Tinggi badan untuk sebagian orang bisa mempengaruhi rasa tertarik pada lawan jenisnya.

Penelitian dari Kitae Sohn, Konkuk University, Seoul, mengungkapkan bahwa pasangan yang menikah dapat memperoleh kebahagiaan jika sang wanita berbadan pendek dan si pria berbadan lebih tinggi. Penelitian ini dilakukan pada 7,850 wanita sebagai responden.

Hasil analisis terhadap para responden, melansir Wolipop, ditemukan bahwa kebahagiaan wanita ada hubungannya dengan tinggi badan dari suaminya. Menurut Sohn, wanita lebih tertarik dengan pria yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan proses evolusi yang kemudian berpengaruh pada cara pandang wanita.

Penelitian juga menyebutkan, tinggi badan ini hanya berpengaruh pada 18 tahun pertama usia pernikahan saja. Setelahnya, tinggi badan tidak lagi menjadi masalah.

Hal sama ditemukan dalam penelitian yang dilakukan Universitas Rice, Texas. Dipaparkan pentingnya tinggi badan pasangan bagi wanita. Dalam riset tersebut sebagian besar wanita yang diberi pertanyaan, “Apakah tinggi badan dapat mempengaruhi perasaanmu?” Dan jawabannya adalah “Ya”.

Sebanyak 601 wanita yang mengambil bagian dalam penelitian ini memberikan beberapa alasan mengapa bagi mereka tinggi pria sangat penting. Alasan tersebut adalah:

1. Mereka merasa aneh jika jika harus menunduk untuk melihat mata pasangannya.
2. Jika mereka menggunakan sepatu dengan hak, pasangannya tersebut akan terlihat semakin pendek.
3. Ingin memeluk pasangannya dengan tangan yang bisa meraih leher pasangannya.
4. Ingin merasa nyaman dan dilindungi oleh pasangannya.

Selain itu, orang-orang yang tinggi menurut riset juga lebih dominan dan memiliki status sosial yang baik. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian dari artikel yang berjudul ‘Human Height Is Positively Related to Interpersonal Dominance in Dyadic Interactions’.

Dalam artikel tersebut dikatakan, pria yang tinggi lebih senang bersosialisasi sehingga dapat membantu mereka untuk memperoleh tujuan yang lebih tinggi.

Jadi, berapa perbedaan tinggi badan antara pria dan wanita yang ideal? Berdasarkan riset seorang antropolog bernama Boguslaw Pawlowski yang meneliti soal tinggi badan pria dan wanita, disebutkan bahwa pria harus 1,09 kali lebih tinggi dari pasangannya.

Contoh, pasangan yang punya perbedaan ini dalam hal tinggi badan adalah Cherie Blair dan Tony Blair dan Victoria Beckham dan David Beckham yang memiliki perbedaan tinggi 1,09. ** Baca juga: Hirup Aroma Lemon Bantu Anda Merasa Langsing

Meskipun demikian, hal yang perlu diingat bahwa ini hanyalah penelitian. Bukan berarti wanita yang memiliki pasangan pria lebih pendek tidak akan bahagia, lho. Semua tergantung pada kepercayaan dan keyakinan Anda dan pasangan.(ilj/bbs)




Bagi Wanita, Ini Bagian Tubuh Pria yang Ternyata Paling Menarik

Kabar6-Meskipun banyak yang setuju, bahwa sebagian besar wanita akan terpesona apabila melihat pria tampan, ternyata ada bagian tubuh lain dari pria yang secara ilmiah bisa memberikan daya tarik tak terduga pada wanita.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Royal Society Open Science, melansir Fimela, menyebutkan bahwa tekanan evolusioner memiliki pengaruh kuat terhadap persepsi wanita dalam hal asmara. Secara alami, wanita diprogram untuk memilih jenis pria yang sehat, salah satunya adalah memperhitungkan proporsi tubuh, dan tinggi badan, terutama kaki pria adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki daya tarik paling tinggi di mata kaum hawa.

Peneliti mengukur proporsi tubuh sembilan ribu pria militer Amerika Serikat, kemudian memanipulasi tinggi badan mereka dan meminta para wanita heteroseksual untuk menilai manakah yang menarik di mata mereka.

Hasilnya, pria tinggi dengan kaki panjang adalah yang paling menarik secara fisik bagi banyak wanita. Secara umum, kaum hawa menyukai pria dengan tinggi badan di mana mata mereka berada selevel dengan dada pria. ** Baca juga: Sering Gunakan Gel Rambut, Ada 6 Efek Buruk yang Bakal Terjadi

Benarkah demikian? Tentu saja ada hal lain dari pria yang juga menarik perhatian wanita, antara lain kecerdasan, tanggung jawab, kebaikan hati, dan masih banyak yang lain. Setuju? (ilj/bbs)




Ada Beberapa Hal yang Diwariskan Orangtua Kepada Anak Mereka

Kabar6-Setiap anak tentu memiliki kemiripan dengan kedua orangtuanya. Entah itu pada wajah, kebiasaan sehari-hari, bahkan gaya tertawa mereka. Namun tahukah Anda, kemiripan tersebut ternyata tidak hanya ciri-ciri fisik saja, lho.

Ada beberapa hal yang diwariskan orangtua pada anak-anak mereka. Melansir Womantalk, ini lima hal yang dimaksud:

1. Tinggi badan
Para ilmuwan memperkirakan, 80 persen tinggi badan seseorang ditentukan oleh urutan variasi DNA yang mereka warisi dari orangtuanya. Tubuh anak bisa tumbuh dengan tinggi sama, lebih tinggi, atau lebih pendek dari ayah maupun ibunya tergantung tinggi kedua orangtuanya.

2. Bentuk payudara
Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Twin Research and and Human Genetics menyebutkan, kemungkinan sekira 56 persen ukuran payudara seseorang juga diturunkan dari orangtua ke anak. Artinya, anak perempuan yang lahir dari seorang ibu dengan payudara besar, kemungkinan akan memiliki ukuran payudara yang besar pula dan sebaliknya.

3. Bentuk rahang, gigi, & masalah mulut
Salah satu masalah kesehatan yang juga diwariskan orangtua kepada anak adalah masalah mulut. Jika seorang ayah punya banyak masalah gigi, kemungkinannya besar bagi anak-anaknya memiliki risiko penyakit yang sama. Segala yang berkaitan dengan mulut diwariskan secara genetis, termasuk bentuk dagu dan rahang, serta gigi dan ukurannya.

4. Warna mata
Pada umumnya anak-anak lahir dengan warna mata yang gelap karena ini merupakan gen yang dominan. Sebaliknya, jarang anak-anak lahir dengan warna mata cerah karena ini merupakan sifat gen yang resesif, sehingga diperlukan keturunan warna mata gelap dari pihak ayah dan ibu untuk bisa memiliki anak yang berwarna mata terang.

5. Risiko penyakit
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa beberapa risiko penyakit ‘diwariskan oleh orangtua kepada sebagian anak-anak mereka. Ini terjadi karena setiap anak mewarisi dua salinan gen orangtuanya.

Jika struktur DNA orangtua yang diwarisi itu sudah mengalami kerusakan, seperti terkena paparan kimia atau hal lain, inilah yang menyebabkan risiko berbagai penyakit turunan pada anak setelah dilahirkan. ** Baca juga: Rutin Minum Air Putih Sebelum Makan Ampuh Turunkan Berat Badan?

Bagaimana dengan Anda?(ilj/bbs)




Bentuk Tubuh Jadi Salah Satu Penyebab Wanita Lebih Panjang Umur Ketimbang Pria?

Kabar6-Konon, wanita cenderung lebih panjang umur dibanding pria, karena memiliki ketahanan tubuh dan kesehatan yang lebih baik. Benarkah anggapan tersebut? Sebuah penelitian berhasil menemukan faktor lain yang membuat wanita lebih panjang umur.

Dalam penelitian yang melibatkan 3.646 pria dan 4.161 wanita, melansir sciencedaily, ditunjukkan adanya faktor penting yang membuat seseorang dapat hidup sehat hingga usia 90 tahun, bahkan lebih. Penelitian yang dilakukan oleh Lloyd Brandts dan Piet a Van Den Brandts ini menggunakan data yang dihimpun Netherlands Cohort Study (NLCS) yang dimulai sejak 1986. Saat pendataan dilakukan, para partisipan yang berusia 55-69 tahun memberikan informasi berupa berat badan saat berusia 20 tahun, berat badan saat ini, tinggi badan, dan aktivitas fisik yang sering dilakukan sehari-hari.

Aktivitas ini termasuk di antaranya berkebun, jalan-jalan dengan hewan peliharaan, memperbaiki rumah, berjalan atau bersepeda ke tempat kerja, dan olahraga rekreasi. Durasi aktivitas setiap harinya kemudian dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu kurang dari 30 menit, 30-60 menit, dan 90 menit atau lebih. Selain itu, dilakukan juga pendataan seputar faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, asupan energi, dan masih banyak lagi.

Peneliti kemudian memantau kondisi para partisipan hingga usia 90 tahun atau hingga meninggal dunia. Sebanyak 16,7 persen (433 orang) partisipan pria dan 34,4 persen (944 orang) partisipan wanita bertahan hidup hingga usia 90 tahun.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menunjukkan, partisipan wanita yang hidup hingga usia 90 tahun cenderung memiliki tubuh lebih tinggi dan berat badan yang lebih ringan dibandingkan saat pertama kali pendataan dilakukan pada 1986. Hal ini juga terjadi pada partisipan wanita yang tubuhnya tidak terlalu tinggi, di mana bobot badannya mengalami penurunan dibandingkan saat usia 20 tahun.

Penelitian ini mencatat para wanita yang tinggi badannya lebih dari 175 cm memiliki kemungkinan 31 persen lebih tinggi untuk bertahan hidup hingga usia 90 tahun dibandingkan wanita yang tinggi badannya kurang dari 160 cm. Uniknya, kondisi ini hanya ditemukan pada wanita saja, sedangkan pada partisipan pria tidak ditemukan adanya kaitan antara usia dan tinggi badan. ** Baca juga: Jangan Tidur Sambil Dengarkan Musik Pakai Earphone

Bagi wanita yang bertubuh mungil, ada cara lain agar bisa panjang umur. Hal ini diungkapkan dalam penelitian berjudul ‘Body Size, Non-Occupational Physical Activity and the Chance of Reaching Longevity in Men and Women: Findings from the Netherlands Cohort Study’. Jika Anda rajin melakukan kegiatan fisik selama 30-60 menit dalam sehari, kemungkinan mencapai usia 90 tahun langsung naik hingga 21 persen.(ilj/bbs)




Usia 16 Tahun, Tinggi Badan Remaja Ini Lebih dari 2,3 Meter

Kabar6-Kondisi yang dialami Brandon Marshall (16) tidaklah seperti remaja seusianya. Bayangkan, remaja asal Wales, Inggris, ini memiliki tinggi badan sekira 2,3 meter. Padahal jika dilihat dari usianya, bukan tidak mungkin Brandon masih akan bertambah tinggi lagi.

Beberapa media lokal bahkan menyebutnya sebagai remaja tertinggi di dunia. Melansir Foxnews, ibunda Brandon yang bernama Lynne Quelch mengisahkan bahwa hingga usia sembilan tahun, tinggi badan putranya itu normal-normal saja. Namun setelahnya, Brandon bertambah tinggi dengan sangat pesat. Saat usianya mencapai 13 tahun, tingginya bahkan sudah mencapai 180 cm. Dan dalam setahun terakhir saja, tinggi badan remaja ini sudah bertambah sekira 12 cm.

Diketahui, Brandon adalah pecinta bola basket. Ia kini sudah membela tim bola basket nasional Wales. Namun meski terkenal, Brandon memiliki kepribadian tertutup dan cenderung malu.

Di sisi lain, tinggi badan Brandon kerap mendatangkan masalah bagi dirinya. Kepala Brandon bisa membentur atap, langit-langit rumah, bagian atas pintu, dan lain sebagainya. Selain itu, Brandon pun kesulitan mendapatkan tempat tidur yang pas, sehingga kedua orangtuanya harus membuatkan tempat tidur khusus. ** Baca juga: Alami Kelainan Rahim Membuat Perut Wanita Hamil Ini ‘Masuk’

Menurut pakar kesehatan, meskipun tinggi badannya tidak normal, Brandon tidak mengidap Sindrom Marfan, yaitu kelainan genetik yang membuat seseorang memiliki tinggi badan luar biasa. Mereka pun masih mencari tahu bagaimana bisa Brandon tumbuh sepesat ini.(ilj/bbs)




Tinggi Badan Pengaruhi Kecerdasan?

Kabar6-Para peneliti telah menemukan adanya korelasi antara tinggi badan dan tingkat kecerdasan seseorang. Penelitian tersebut menjelaskan korelasi signifikan dalam DNA orang yang bertubuh tinggi dengan tingkat kecerdasannya.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam the journal Behavior Genetics, melansir Discovery, telah menganalisis marker DNS pada orang-orang yang tinggi tetapi tidak ada hubungan keluarga sama sekali. The Generation Scotland Study telah berhasil mengumpulkan sebanyak 6.800 orang yang semuanya tidak memiliki hubungan keluarga satu dengan yang lainnya.

“Kami menguji apakah ada persamaan dasar DNA pada orang-orang yang memiliki tinggi badan yang sama dengan tingkat kecerdasannya” kata penulis Riccardo Marioni. “Yang kami temukan adalah sedikit hubungan antara tinggi badan dan tingkat kecerdasan, contohnya orang-orang yang lebih tinggi cenderung lebih pintar dibanding yang lain”. ** Baca juga: Mood Mudah Berubah Bisa Jadi Merupakan Sinyal Penyakit

Baik tinggi badan dan tingkat IQ juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan. Para peneliti berharap data ini dapat dipergunakan untuk bahan penelitian lainnya yang berguna untuk kesehatan. Peneliti juga mengatakan jika tingkat 70 persen IQ seseorang bergantung pada faktor genetik.(ilj/bbs)




Tidak Berhenti Tambah Tinggi Badan, Seorang Remaja Idap Sindrom Langka

Kabar6-Kondisi yang dialami Broc Brown (19) memang tergolong langka. Remaja yang tinggal di negara bagian Michigan, Amerika Serikat, ini terus tumbuh tinggi tanpa henti. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Rupanya, Broc mengalami gangguan genetik langka yang disebut sebagai sindrom sotos. Melansir Telegraph, sindrom langka ini membuatnya terus bertambah tinggi semenjak usia lima tahun. Ya, sejak kecil Brocdikenal selalu lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Kini tinggi badan Broc sudah 220 cm dan diperkirakan akan melampaui manusia tertinggi di dunia yang memiliki tinggi sekira 2,5 meter.

Diketahui, sindrom sotos menyerang satu dari 15 ribu orang di seluruh dunia. Biasanya, penderita sindrom ini tidak akan mampu hidup lebih lama dari usia remaja, Namun yang terjadi pada Broc sangatlah berbeda, karena ia bisa hidup normal layaknya orang lain.

Sayangnya, pertumbuhan tinggi badan itu membuat Broc mengalami masalah dalam belajar mengingat ia juga terkena gangguan lengkungan tulang belakang serta penyempitan pada tulang belakangnya. Broc juga menderita attention-deficit hyperactivity disorder atau ADHD yang akan membuatnya cenderung lebih agresif dari orang normal. Tak hanya itu, Broc juga terlahir hanya dengan satu ginjal. ** Baca juga: Ilmuwan Temukan 3 Spesies Baru Ikan Siput yang ‘Meleleh’ Saat Dibawa ke Permukaan

Karena adanya masalah pada tulang belakang, Broc mengaku kerap mengalami sakit punggung yang luar biasa. Ia pun berharap ada dokter yang mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialami, meskipun tidak yakin pertumbuhan tingginya akan berhenti sebagaimana orang pada umumnya.(ilj/bbs)




Adakah Hubungan Antara Depresi & Penurunan Berat Badan?

Kabar6-Iklan penurunan berat badan biasanya akan menampilakn foto model bertubuh langsing dengan raut wajah bahagia. Ternyata terdapat temuan yang menunjukkan, penurunan berat badan mungkin berhubungan dengan semakin buruknya mood seseorang.

Dalam penelitian yang dilakukan di Inggris, dilansir Foxnews, para peneliti mengamati sekira 2.000 orang dewasa berusia 50 tahun atau lebih, yang memiliki berat badan berlebih atau mengalami obesitas selama lebih dari empat tahun.

Hasilnya, orang yang mengalami penurunan berat badan sebanyak lima persen atau lebih memang memiliki kesehatan fisik yang lebih baik, tetapi juga lebih rentan terhadap depresi. Namun para peneliti masih tidak mengetahui secara pasti mengapa penurunan berat badan dapat meningkatkan risiko depresi.

Para peneliti mengukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut setiap peserta penelitian. Peserta penelitian juga diminta untuk menjawab berbagai pertanyaan untuk menilai bagaimana keadaan mood mereka.

Setiap peserta penelitian diukur tekanan darah dan kadar trigliserida dalam darah untuk mengetahui seberapa besar risiko mereka untuk mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah. Tidak ada peserta penelitian yang menderita gangguan depresi saat penelitian ini dimulai.

Namun para peneliti tidak meminta atau memberitahukan para peserta penelitian untuk menurunkan berat badan, tetapi para peneliti mencatat peserta mana saja yang memang berencana untuk menurunkan berat badannya.

Setelah mengamati selama empat tahun ditemukan bahwa sekira 14 persen peserta penelitian mengalami penurunan berat badan, setidaknya lima persen dari berat badan semula, yaitu sekira 7.5 kg. Sekira 71 persen peserta penelitian berhasil mempertahankan berat badannya tetap sama seperti saat penelitian dimulai, sementara sekira 15 persen peserta penelitian mengalami peningkatan berat badan sekira tujuh persen.

Kondisi psikologis para peserta penelitian pun kembali dinilai oleh para peneliti. Ditemukan berbagai kondisi psikologis yang berbeda pada tiga kelompok peserta penelitian. Namun para peneliti menemukan bahwa sebagian besar peserta penelitian yang mengalami penurunan berat badan menjadi lebih rentan terhadap depresi yaitu sekira 80 persen dibandingkan dengan peserta penelitian lain yang tidak mengalami penurunan atau peningkatan berat badan (berat badan tetap sama).

Penelitian ini tidak membuktikan bahwa penurunan berat badan dapat menyebabkan terjadinya depresi. Mungkin saja, gangguan depresilah yang menyebabkan para peserta penelitian mengalami penurunan berat badan atau sebaliknya. ** Baca juga: Walah, Terlalu Bersih Juga Tidak Baik Untuk Kesehatan Lho

Meskipun tidak dapat menemukan hubungan pasti antara penurunan berat badan dan depresi, para peneliti menduga hal ini mungkin dikarenakan berdiet membuat seseorang tidak lagi dapat menikmati berbagai hidangan lezat yang disukainya atau tidak dapat makan sebanyak yang mereka inginkan. Kondisi ini mungkin sulit bagi beberapa orang.(ilj/bbs)