1

Harga Cabai Rawit Merah di Tangsel Semakin “Pedas”

Kabar6.com

Kabar6-Harga sejumlah komoditi bahan pangan pada enam pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bahkan selisih kenaikan ada yang sampai Rp30 ribu dari harga normal sebelumnya.

Contohnya seperti telur ayam boiler kini dibanderol senilai Rp26 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp20-21 ribu per kilogram.

Cabai rawit merah seharga antara Rp80-90 ribu per kilogram. Harga cabai rawit merah saat normal senilai Rp60 ribu per kilogram.

“Pedagang pada bilang kenaikan karena pasokan dari sananya kosong,” kata Victorya Novalinda, Kepala Seksi Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel kepada kabar6.com, Sabtu (22/2/2020).

Kemudian harga ayam boiler potong per kilogram dijual antara Rp24-25 per kilogram. Padahal harga ayam boiler sebelumnya kisaran Rp20-22 ribu per kilogram.

Nova menjelaskan hingga kini belum ada rencana menggelar operasi pasar. Hasil monitoring harga komoditi bahan pangan sudah dilaporkan kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel.

**Baca juga:Bapeten Serahkan Penyelidikan Cesium 137 di Batan Indah ke Bareskrim Polri.

Laporan tersebut selanjutnya disampaikan ke Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Tangerang. “Jadi biasanya nanti operasi pasar dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan bersama Disperindag,” jelas Nova.(Yud)




5 Asupan yang Sebaiknya Dihindari Saat Makan Siang Agar Tidak Sakit Kepala

Kabar6-Makan siang adalah waktu terbaik untuk mengisi ulang tenaga sekaligus beristirahat sejenak, setelah beraktivitas sejak pagi hari. Nah saat memilih menu makan siang, beberapa orang tidak peduli soal asupannya, dan yang penting adalah perut terisi dan kenyang.

Padahal, beberapa asupan bisa membuat Anda sakit kepala mendadak, yang tentu saja sangat mengganggu, serta membuat produktifitas bekerja turun. Melansir DetikHealth, berikut lima asupan makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari saat makan siang agar tidak sakit kepala:

1. Pasta atau spageti
Gluten dalam makanan seperti pasta, spageti, dan bumbunya dapat menyebabkan masalah pencernaan dan sakit kepala bagi mereka yang mengidap sensitivitas gluten.

2. Makanan pedas
Makanan yang mengandung cabai lebih mungkin memicu sakit kepala daripada jenis makanan lainnya. Otak kemungkinan akan bereaksi pada reseptor rasa sakit yang disebut TRP sehingga memicu sakit kepala hebat.

3. Jeruk, nanas, atau buah asam lainnya
Selain menyebabkan iritasi lambung, makan makanan asam saat perut sedang kosong juga memicu migrain.

4. Kopi
Beberapa jenis kafein sebenarnya dapat membantu meringankan sakit kepala tapi kopi diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Jika mengonsumsi kopi sedikit lebih banyak daripada biasanya, seseorang akan mengalami sakit kepala hebat. Ada baiknya untuk memperhatikan batas konsumsi kopi harian.

5. Daging olahan
Daging olahan seperti yang ada dalam burger atau kebab, bisa membuat kepala pusing setelah makan siang. Tingginya kadar tyramine dan zat tambahan makanan dapat meningkatkan aliran darah ke otak yang menyebabkan rasa sakit di kedua sisi kepala. ** Baca juga: Jangan Lewatkan Makan Malam Saat Diet

Pilih menu makan siang yang tepat agar terhindar dari sakit kepala.(ilj/bbs)




Yuk, Mulai Kurangi ‘Level’ Pedas pada Makanan yang Anda Konsumsi

Kabar6-Banyak orang yang gemar mengonsumsi makanan pedas. Bahkan, sebagian orang merasa kurang berselera makan apabila tidak Anda sambal atau cabai rawit.

Meskipun menambah rasa lezat, ada baiknya Anda tidak berlebihan mengonsumsi makanan pedas. Mengapa begitu? Mengonsumsi makanan pedas, melansir foodndtv, dapat mengacaukan sistem pencernaan terutama bagian perut. Menurut Dr. Kapil Agrawal, Sr. Consultant, Laproscopic & Bariatric Surgeon, Habilite & Apollo Spectra Hospital, makanan pedas memang tidak dapat menyebabkan bisul atau refluks, tetapi justru memperparah gejala pada pasien yang sudah menderita gangguan perut sebelumnya.

Berlebihan mengonsumsi makanan pedas juga dapat menyebabkan diare pada beberapa pasien karena iritasi usus. Ditambah lagi, makanan pedas juga dapat mengurangi sensitivitas indera perasa.

Bahkan, mengonsumsi makanan pedas dapat membuat saluran pencernaan merasakan sensasi panas berlebihan. ** Baca juga: Bagaimana Hubungan Antara Tidur dan Makanan Tinggi Gula?

Jadi, mulailah mengurangi konsumsi makanan terlalu pedas untuk menghindari hal-hal yang merugikan kesehatan.(ilj/bbs)




Tidak Hanya Jadi Haus, Camilan Asin pun Bikin Anda Tambah Lapar

Kabar6-Selain sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, gemar konsumsi makanan yang mengandung garam berlebih atau camilan asin seperti keripik kentang, keriping singkong dan sejenisnya, ternyata bisa meningkatkan rasa haus dan lapar.

Saat mengonsumsi camilan asin, seringkali Anda tanpa sadar sulit untuk berhenti. Sebuah penelitian, melansir DetikHealth, menemukan bahwa makanan asin mengurangi rasa haus dan meningkatkan rasa lapar, karena kebutuhan energi yang lebih tinggi. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Investigation menunjukkan sesuatu yang berbeda, garam tetap ada dalam urine, sementara air kembali ke ginjal dan tubuh.

Disebutkan, rasa asin pada makanan disebabkan olah kandungan natrium yang tinggi. Biasanya makanan yang terlalu asin ini tinggi kalori, dan malah membuat rasa di lidah menjadi kering serta berasa haus, sehingga seseorang akan menjadi banyak minum.

Apabila Anda mengonsumsi makan asin terus menurus, akan membuat beban ginjal dan jantung berlebih sehingga dapat menyebabkan hipertensi.

Rasa asin, manis, pedas, adalah bentuk reaksi pengecapan dan tidak ada hubungan langsung terhadap rasa lapar. Tapi makanan yang terlalu manis juga biasanya membuat kadar gula darah terlalu cepat naik dan cepat juga turun sehingga membuat cepat lapar juga.

Rasa kenyang yang lama bisa dipertahankan dengan mengonsumsi makanan tertentu. Misalnya karbohidrat lepas lambat, protein tinggi dan serat, serta biji-bijian. Pilihlah camilan yang kalorinya terkontrol dan tidak membuat rasa lapar terlalu cepat.

Jadi, pilih yang berasal dari biji-bijian multigrains dan serat tinggi seperti oat, barley, gandum, jagung, kacang yang biasanya digabungkan dalam satu kombinasi makanan selingan atau snack. ** Baca juga: Kuku Jari Tangan Bisa Beritahukan Anda Sedang Stres

Camilan seperti biji-bijian dan yang mengandung serat tinggi dapat mengontrol gula darah, agar tidak langsung meningkat tajam ketika dikonsumsi.(ilj/bbs)




Apa Sebab Sudah Rajin Gosok Gigi Tapi Mulut Masih Bau?

Kabar6-Pernahkah Anda mengalami bau mulut, padahal sudah gosok gigi dan menjaga kebersihan area mulut? Mengapa hal itu bisa terjadi? Ternyata, rajin sikat gigi bukan jaminan ‘bebas’ dari masalah napas tidak sedap, lho.

Ada dua faktor penyebab bau mulut, yaitu makanan yang menyebabkan bau mulut seperti terlalu banyak konsumsi bawang, dan adanya masalah di gigi dan lambung karena ada penyakit maag.

Salah satu cara mencegah asam lambung meningkat, melansir She, adalah menghindari mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki tingkat keasaman tinggi, seperti kopi dan makanan pedas.

Cobalah mengonsumsi makanan yang memang menetralkan asam. Sementara itu, penyebab bau mulut karena masalah gigi biasa karena gigi berlubang atau karang gigi.

Penyebab dari munculnya kondisi tersebut karena konsumsi berlebih makanan manis dan tidak rajin merawat gigi, sehingga muncul bakteri yang kemudian membuat gigi rusak. ** Baca juga: Jangan Cuci Underwear Bersamaan dengan Baju Lainnya

Karena itulah disarankan untuk membersihkan gigi dua kali sehari dan memeriksakan ke dokter gigi minimal enam bulan sekali untuk mengetahui apa masalah mulut yang terjadi.(ilj/bbs)




Ternyata Sejumlah Makanan & Minuman Ini Bikin Anda Sering Buang Air Kecil

Kabar6-Terlalu banyak minum air, diketahui akan membuat Anda sering buang air kecil (BAK). Hal ini tentu cukup merepotkan, terlebih apabila Anda sedang dalam perjalanan atau terjebak macet.

Namun selain air putih, melansir WebMd, ternyata ada sejumlah makanan dan minuman yang dapat membuat Anda ingin terus BAK, lho. Apa sajakah makanan dan minuman yang dimaksud?

1. Minuman beralkohol
Bir, wine, dan minuman beralkohol (wiski dan sebagainya) juga dapat membuat Anda lebih sering BAK. Selain itu, minuman beralkohol juga mengganggu sinyal yang dikirimkan otak pada kandung kemih, yang berfungsi untuk mengatur kapan seseorang harus BAK. Jadi batasi konsumsi minuman beralkohol jika Anda memiliki kandung kemih yang overaktif.

2. Kopi, teh, minuman energi, cokelat, dan minuman bersoda
Kafein juga dapat membuat Anda lebih sering BAK. Beberapa contoh minuman yang mengandung kafein dan juga bersifat asam adalah kopi, teh, minuman energi, dan minuman bersoda. Karena cokelat mengandung kafein dan asam, maka dapat mengiritasi kandung kemih dan membuat Anda lebih sering BAK.

3. Buah golongan sitrus dan jus buah
Berbagai jenis buah golongan sitrus seperti jeruk, jeruk Bali, lemon, dan jeruk nipis semuanya merupakan buah asam yang dapat mengiritasi kandung kemih, termasuk jus buah.

4. Nanas, tomat, Cranberi
Karena bersifat asam, maka nanas dan juga akan membuat Anda lebih sering BAK. Pada beberapa orang, cranberi justru dapat membantu mengatasi infeksi kandung kemih dan infeksi saluran kemih. Namun, jus cranberi dan buah beri itu sendiri dapat memicu terjadinya masalah karena bersifat asam. Jadi, batasi konsumsinya.

5. Makanan pedas
Batasi makanan pedas jika tidak ingin terkena gangguan pada saluran kemih. Konsumsi makanan pedas seperti cabai rawit, sambal uleg, atau saus pedas kemasan yang berlebihan akan menimbulkan rasa rasa panas di perut hingga saluran kencing.

Hal ini akan menyebabkan lapisan pada dinding kandung kemih menipis bahkan iritasi yang berujung pada Urinary Incontinence atau kondisi di mana seseorang tidak dapat mengontrol buang air kecil karena otot-otot pada dinding kandung kemih berkontraksi yang memaksa urin keluar. ** Baca juga: 7 Tanda Anda Sudah Olahraga Secara Berlebihan

Batasi konsumsi makanan dan minuman tadi, terutama saat Anda hendak bepergian jauh, agar tidak repot mencari toilet saat ingin buang air kecil.(ilj/bbs)




Mozarella Hot Chicken Crush, Pedasnya Nampol Kejunya Yummy!

Kabar6.com

Kabar6-Bingung mau makan apa dan bosan dengan makanan itu-itu aja? Cobain yuk menu Mozarella Hot Chicken Crush di Chese Chicken di Jalan Anggrek Loka, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan.

Menu ini sangat rekomended banget untuk kamu yang suka dengan lelehan keju mozarella yang lumer banget, ehh tidak hanya itu menu ini juga pedesnya nampol dilidah.

Salah satu pengunjung Chese Chicken, Oktavia 22 tahun mengatakan, dirinya memang sangat suka dengan keju.

“Menu ini pas saya coba sangat melted banget keju nya, walau pedesnya berasa banget dilidah sampe saya pesan 2 minuman,” ujarnya kepada Kabar6.com di Chese Chicken, Minggu (6/10/2019).

Okta melanjutkan, ini adalah resto favoritnya, karena ini bagaikan surganya keju menurutnya.**Baca juga: Nasi Goreng Stik Ayam Krispy, Ada Kriuk-kriuknya Gitu.

“Ini gerai mantep dah bagi pecinta keju. Ada burger keju, ayam keju, bahkan disini ada pizza yang keju nya melimpah,” pungkasnya.(eka)




Gemar Konsumsi Makanan Pedas, Ketahui Efek Cabai pada Tubuh

Kabar6-Cabai atau makanan pedas menjadi favorit banyak orang karena memberikan rasa yang sensasional. Bahkan, bagi sebagian orang, belum makan rasanya kalau tidak ada cabai.

Ternyata, selain menambah cita rasa, cabai juga mempengaruhi fungsi tubuh. Melansir Aura, makanan pedas dapat meningkatkan mood. Ketika lidah merasakan sensasi terbakar saat makan pedas, sistem saraf merespon dengan meminta bantuan pada organ tubuh lain. Hingga tubuh mengelurkan hormon endorfin atau hormon kebahagiaan.

Endorfin akan membantu mengatasi rasa sakit (pedas) dengan membuat lidah lebih toleran terhadap rasa pedas.

Kandungan capsaicin pada cabai meningkatkan temperatur tubuh dan memperlancar metabolisme tubuh. Lemak tubuh juga lebih banyak terbakar dan membantu menurunkan berat badan dibanding Anda mengonsumsi makanan yang tidak mengandung capsaicin.

Selanjutnya, molekul capsaicin akan membuat pembuluh darah lebih rileks hingga menurunkan tekanan darah secara keseluruhan, jika dikonsumsi secara rutin. ** Baca juga: Bagaimana Cara ‘Ngemil Aman’?

Meskipun demikian, Anda sebaiknya juga membatasi konsumsi makanan pedas per hari agar tidak berlebihan, sehingga terhindar dari gangguan pencernaan, seperti mulas atau sakit perut.(ilj/bbs)




Jangan Sembarangan Beli Makanan Berbuka Puasa di Jalan Saat Mudik

Kabar6-Meskipun dalam perjalanan mudik, tidak sedikit orang yang tetap menjalankan ibadah puasa. Nah saat waktu berbuka tiba, biasanya mereka yang tidak membawa bekal makanan, akan membeli berbagai hidangan yang banyak dijual di pinggir jalan.

Penganan tersebut seringkali dibiarkan terbuka, atau hanya diletakkan dalam wadah yang tutupnya terbuka. Padahal, ada banyak debu dan kuman yang berada di sekelilingnya.

Karena itulah, Anda sebaiknya tidak sembarangan membeli makanan untuk berbuka di pinggir jalan saat mudik, agar tidak terserang penyakit. Melansir beberapa sumber, berikut sejumlah hal yang harus diperhatikan saat memilih makanan:

1. Pilih makanan yang dibungkus rapi & bersih
Tidak semua makanan yang dijual untuk berbuka puasa dikemas sesuai aturan kesehatan. Kemasan makanan yang tidak sehat bisa menyebabkan seseorang terserang kuman penyakit.

2. Makanan dalam kondisi baru atau tidak basi
Pilih warung atau restoran yang menyajikan hidangan baru, artinya bukan masakan kemarin. Beberapa hal perlu diperhatikan seperti warna sayuran yang segar, kondisi masakan yang hangat, masakan tidak dikerumuni lalat dan lain sebagainya.

3. Pilih makanan yang dikemas khusus
Makanan yang dipilih memang baru dimasak, hangat, sehat dan dikemas khusus sehingga saat dikonsumsi tidak mudah berceceran. Kemasan yang baik juga memudahkan seseorang untuk membuangnya setelah selesai makan.

4. Hindari berbuka puasa dengan gorengan atau makanan bersantan
Gorengan atau makanan bersantan perlu dihindari karena dapat menyebabkan masalah pada pencernaan. Terlebih jika seseorang masih harus berkendara dalam jangka waktu yang cukup lama. Makanan berminyak dan bersantan dapat juga menyebabkan maag atau naiknya asam lambung.

5. Hindari makanan yang terlalu pedas
Masakan pedas juga dapat memicu masalah pada pencernaan, terlebih ketika seseorang masih harus berkendara. ** Baca juga: Kecanduan Game Resmi Ditetapkan WHO Sebagai Penyakit

Yuk, lebih teliti lagi memilih makanan yang dijual di pinggir jalan agar tidak mengundang penyakit.(ilj/bbs)




Tidak Disarankan Usai Sahur Langsung Tidur Bila Anda Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini

Kabar6-Mungkin Anda termasuk orang yang memiliki kebiasaan langsung tidur usai santap sahur, terlebih usai subuh harus segera mempersiapkan diri untuk melakukan aktivitas harian di kantor.

Padahal kebiasaan seperti ini sangat tidak dianjurkan karena berefek tidak baik bagi kesehatan, terlebih bila saat sahur Anda mengonsumsi empat jenis makanan ini. Melansir DetikHealth, ini empat makanan yang memicu terjadinya GERD, kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus:

1. Makanan berlemak
Makanan berlemak seperti daging atau gorengan, dan termasuk makanan berlemak baik seperti alpukat dan kacang-kacangan ternyata dapat memperburuk sistem pencernaan jika dikonsumsi saat sahur. Makanan berlemak bisa mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah. Saat otot ini rileks, asam lambung dapat keluar dari lambung ke kerongkongan atau GERD.

Makanan berlemak juga merangsang pelepasan hormon cholecystokinin, hormon yang dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah dan menyebabkan hal yang sama, yaitu GERD.

2. Jus jeruk
Tidak selamanya jus jeruk baik bagi tubuh. Saat Anda mengonsumsinya ketika sahur, justru bisa memperburuk sistem pencernaan. Dalam suatu studi yang melibatkan 382 orang, 67 persen di antaranya mengalami heartburn atau sensasi dada terbakar, salah satu gejala GERD.

Sementara dalam penelitian lain, sekira 73 persen dari 400 orang yang mengonsumsi jus jeruk atau buah jeruk mengalami heartburn.

3. Cokelat
Sebagai penambah energi, cokelat menjadi salah satu pilihan untuk menu pencuci mulut pada saat sahur. Sayangnya, cokelat ternyata dapat memicu heartburn. Cokelat juga mengandung lemak tinggi yang dapat membuat sfingter esofagus bagian bawah mengendur dan menyebabkan asam lambung keluar ke kerongkongan.

4. Makanan pedas
Mengonsumsi makanan pedas saat sahur tidak dianjurkan. Makanan pedas mengandung senyawa capsaicin yang dapat memperlambat laju pencernaan. Artinya, makanan akan tinggal lebih lama di dalam perut dan berisiko memunculkan heartburn, terlebih jika setelah makan langsung tidur.

Selain itu, makanan pedas dapat mengiritasi kerongkongan yang sudah meradang, ini dapat memperburuk kondisi sistem pencernaan. ** Baca juga: Yuk, Bersihkan Usus dengan 8 Jenis Makanan Sehat

Jadi jangan langsung tidur bila saat sahur Anda mengonsumsi salah satu dari empat jenis makanan tadi.(ilj/bbs)