1

Penelitian: Diet Tinggi Lemak Buruk Bagi Bakteri Usus

Kabar6-Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 200 orang dewasa muda sehat usia 18-35 tahun di Tiongkok, menunjukkan bahwa makan terlalu banyak lemak, tidak baik bagi bakteri. Dalam penelitian tersebut, mereka ditugaskan untuk makan diet rendah, sedang dan tinggi lemak selama enam bulan.

Peneliti mengatakan, mereka yang berada dalam kelompok diet tinggi lemak mendapati perubahan yang tidak menguntungkan dalam kadar bakteri usus tertentu dan senyawa yang dihasilkan bakteri ini.

Perubahan seperti itu, melansir Sindonews, dapat menyebabkan dampak negatif dalam jangka panjang, seperti peningkatan risiko penyakit metabolik yakni diabetes tipe 2. Temuan ini sangat relevan bagi orang-orang di Tiongkok dan negara-negara lain, di mana diet semakin menjadi kebarat-baratan, dibandingkan dengan diet tradisional di wilayah tersebut. Temuan ini juga berlaku untuk orang-orang di negara maju seperti AS yang sudah memiliki diet dengan asupan lemak tinggi.

Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memeriksa hal ini. Selain itu, penelitian tersebut jadi tidak jelas apakah berlaku untuk kelompok orang lain juga. Studi sebelumnya menunjukkan, diet manusia dapat mempengaruhi bakteri usus mereka dan obesitas telah dikaitkan dengan pengurangan jenis bakteri tertentu.

Dalam studi baru, peserta secara acak ditugaskan ke salah satu dari tiga kelompok diet yakni, kelompok rendah lemak yang mendapat 20 persen kalori harian dari lemak dan 66 persen dari karbohidrat, kelompok sedang-lemak yang mendapat 30 persen kalori harian dari lemak dan 56 persen dari karbohidrat dan kelompok lemak tinggi yang mendapat 40 persen kalori harian dari lemak dan 46 persen dari karbohidrat.

Sementara, jumlah total kalori dan jumlah protein dan serat dalam makanan peserta adalah sama untuk semua kelompok. Para peserta juga memberikan sampel darah dan tinja pada awal dan akhir penelitian. Pada akhir studi enam bulan, peserta dalam kelompok diet rendah lemak melihat peningkatan kadar bakteri baik yang disebut blautia dan faecalibacterium di bandingkan dengan level mereka pada awal studi. Sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan pada mereka yang berada dalam kelompok diet tinggi lemak. Di mana ditemukan penurunan kadar bakteri ini.

Bakteri blauta dan faecalibacterium membantu menghasilkan asam lemak yang disebut butyrate, yang merupakan sumber energi utama untuk sel-sel usus dan memiliki sifat anti-inflamasi. Para peneliti mengukur kadar butirat dalam sampel tinja peserta, mereka melihat bahwa mereka yang berada dalam kelompok rendah lemak telah meningkatkan kadar senyawa ini pada akhir penelitian, sementara mereka yang berada dalam kelompok lemak tinggi mengalami penurunan kadar. Terlebih lagi, selama penelitian, orang-orang dalam kelompok diet tinggi lemak mengalami peningkatan kadar bakteri yang disebut bacteroides and alistipes yang dikaitkan dengan diabetes tipe 2.

Orang-orang dalam kelompok diet tinggi lemak juga mengalami peningkatan kadar asam lemak rantai panjang, yang diduga merangsang peradangan dalam tubuh. “Dibandingkan dengan diet rendah lemak, konsumsi jangka panjang dari diet tinggi lemak tampaknya memiliki efek negatif, setidaknya bagi orang dewasa muda yang sehat di Tiongkok yang beralih ke diet yang lebih kebarat-baratan,” kata para peneliti.

Studi ini mencatat partisipan dalam ketiga kelompok diet menurunkan berat badan selama penelitian, dengan kelompok diet rendah lemak kehilangan berat badan paling banyak. Tidak jelas apakah penurunan berat badan dapat dikaitkan dengan beberapa perubahan yang terlihat pada bakteri usus peserta dan penanda metabolisme, sehingga penelitian di masa depan diperlukan untuk memperjelas hal ini. ** Baca juga: Beberapa Jenis Alergi yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Tentara Pembebasan Rakyat di Beijing dan Universitas Zhejiang di Hangzhou, Tiongkok.(ilj/bbs)




Mana yang Sebaiknya Dihindari, Nasi Atau Mi?

Kabar6-Salah satu makanan instan favorit yang menjadi pilihan banyak orang karena praktis adalah mi. Di satu sisi, mi terkadang juga dimakan bersamaan dengan nasi sebagai lauk.

Diketahui, mi instan mengandung tinggi sodium dan MSG. Sementara nasi kini mulai ditinggalkan sebagain orang yang sedang menjalani program diet, karena dianggap memiliki kadar karbohidrat tinggi, sehingga memicu penambahan berat badan.

Sebenarnya mana sih yang sebaiknya dihindari, nasi atau mi? Melansir viva.co.id, mi yang terdapat di pasaran memiliki banyak jenis, rasa dan merek, di mana sebagian besar memiliki kandungan nutrisi tertentu dengan jumlah yang sama. Kandungan nutrisi dalam satu porsi mi ramen yaitu 188 kalori, 27 gram karbohidrat, 7 gram lemak total, 3 gram lemak jenuh, 4 gram protein, 0,9 gram serat, 861 mg sodium/natrium, serta kandungan nutrisi lain seperti vitamin B1, folat, mangan, zat besi, naicine, dan vitamin B2.

Sedangkan nasi merah merupakan beras yang masih memiliki dedak, dengan kandungan kaya serat dan karbohidrat. Nasi putih adalah beras yang sudah tidak memiliki dedak. Meningkatkan rasa pada nasi putih merupakan tujuan dihilangkan dedak.

Nasi putih dianggap hanya mengandung karbohidrat karena telah kehilangan sumber nutrisi utama. Kandungan nutrisi dalam 100 gram nasi putih yaitu 123 kalori, 2,9 gram protein, 30 gram karbohidrat, 0,4 gram lemak, 0,9 gram serat, serta kandungan nutrisi lain seperti folat, mangan, vitamin B1, selenium, niacin, zat besi, vitamin B6, fosfor, tembaga

Berdasarkan kandungan dalam mie, terdapat beberapa faktor risiko gangguan kesehatan yang akan meningkat jika dikonsumsi secara berlebihan. Mi mengandung MSG, di mana menurut penelitian, konsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan, tekanan darah, sakit kepala dan mual.

Kandungan sodium yang tinggi pada mi akan menambah jumlah asupan sodium harian. Batas konsumsi sodium harian adalah 2000mg/hari. Mengonsumsi sodium yang tinggi dapat menyebabkan gangguan metabolisme DNA meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke serta diabetes.

Sementara kandungan pada nasi dapat meningkatkan beberapa risiko gangguan kesehatan. Nasi putih memiliki kandungan indeks glikemi yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kandungan karbohidrat pada nasi akan langsung diubah menjadi gula darah. Mengonsumsi nasi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan risiko mengalami diabetes tipe 2.

Gangguan metabolisme seperti diabetes tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti penyakit jantung, peningkatan tekanan darah, dan stroke. ** Baca juga: Hindari Minuman yang Berisiko Sebabkan Diabetes

Mie dan nasi memiliki faktor risiko masing-masing jika dikonsumsi secara berlebihan. Jadi disarankan untuk makan secukupna, agar sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.(ilj/bbs)




Yuk, Lakukan Diet Sesuai Kebutuhan Tubuh

Kabar6-Diet selalu dihubungkan dengan kegiatan mengurangi porsi makan agar berat badan turun. Faktanya, diet sendiri berarti pengaturan makanan untuk tujuan tertentu, terutama demi kesehatan.

Bagaimana seharusnya diet dilakukan? Melansir womantalk, diet harus dilakukan sesuai kebutuhan dan pendampingan pakar agar tidak berdampak buruk pada kesehatan. Bagaimana caranya? pertama adalah mengenali status gizi dari proporsi tubuh, dengan menghitung berat badan dibagi tinggi dalam meter kuadrat. Misalnya berat badan 54 kg dibagi 2,56 (1,6 meter kuadrat), hasilnya 21. Nah, angka 21 inilah status gizi Anda saat ini.

Angka 18,5 sampai 24,5 itu status gizi baik, tapi lebih dari itu bisa digolongkan overweight, atau malah obesitas. Jadi harus tahu dulu status gizi kita apakah sudah ideal, kurus, atau kelebihan. Setelah itu baru kita bisa merencanakan diet agar lebih sehat.

Hal lain, tubuh kita memerlukan 25 kalori per kg berat badan. Artinya, apabila berat badan Anda 60 kg, maka kebutuhan kalori harian Anda adalah 1.500 kalori. Jadi siarankan untuk mengurangi 300-500 kalori dari kebutuhan kalori harian Anda agar bisa turun 1-2 kg per bulan.

Berat badan turun dua sampai empat kilogram per bulan masih dianggap aman. Lebih dari itu, dalam waktu sebulan, massa otot yang berkurang. Penurunan massa otot berpengaruh pada metabolisme kita. Jadi yang seharusnya disingkirkan itu lemak jahat, bukan massa otot.

Selanjutnya adalah mengatur kalori harian dalam porsi makan. Misalnya kebutuhan kalori harian tubuh Anda adalah 1.500 kalori, untuk turun berat badan maka upayakan untuk mengonsumsi makanan sebesar 1.200 kalori saja. Kemudian, bagi angka tersebut dalam 3x makanan utama dan 2x makanan selingan. ** Baca juga: Ini Buah dengan Kadar Gula Rendah

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Penelitian: Otak Wanita Lebih Muda 4 Tahun Dibanding Pria

Kabar6-Para ilmuwan menemukan, wanita sehat memiliki ‘usia otak metabolik’ yang secara terus menerus lebih muda dibanding pria dengan usia kronologis yang sama. Disebutkan dalam studi, otak wanita ternyata berusia hampir empat tahun lebih muda ketimbang pria, yang membuat wanita terhindar dari penyakit kognitif.

Hal ini setidaknya dalam cara mereka membakar bahan bakar. Perbedaannya jelas dari awal masa dewasa dan berlanjut hingga usia tua. Temuan yang dipublikasikan di Prosiding National Academy of Sciences ini, melansir womantalk, menunjukkan bahwa perubahan dalam cara otak menggunakan energi selama masa hidup seseorang berlangsung lebih lambat pada wanita dibanding pria. Hal ini mungkin membantu menjelaskan mengapa otak wanita cenderung lebih tajam secara mental lebih lama.

“Metabolisme otak berubah dengan bertambahnya usia, tetapi yang kami perhatikan adalah bahwa banyak variasi yang kita lihat berkaitan dengan perbedaan jenis kelamin,” kata Marcus Raichle, seorang neurobiolog di sekolah kedokteran Universitas Washington di St. Louis. “Jika Anda melihat bagaimana metabolisme otak memprediksi usia seseorang, wanita terlihat sekitar empat tahun lebih muda dari pria.”

Para ilmuwan menggunakan teknik pemindaian otak yang disebut positron emission tomography untuk mengukur aliran oksigen dan glukosa di otak 121 wanita dan 84 pria berusia 20-82 tahun. Pemindaian mengungkapkan bagaimana gula diubah menjadi energi di berbagai bagian otak.

Pada bayi dan anak kecil, proses yang disebut aerobik glikolisis ini berguna untuk menumbuhkan dan mematangkan otak yang sedang berkembang. Proses ini lalu melambat pada remaja dan dewasa muda, kemudian turun dengan perlahan pada orang tua, hingga mencapai tingkat yang sangat rendah pada saat orang mencapai usia 60-an.

Untuk melihat perbedaan metabolisme otak antara kedua jenis kelamin, para peneliti menggunakan algoritma komputer untuk memprediksi usia orang berdasarkan metabolisme otak yang diukur dengan pemindaian. Pertama, para ilmuwan mengajarkan mesin untuk memprediksi usia pria dari data metabolisme yang diperoleh dari pemindaian otak pria. Namun, mereka mendapat hasil yang mengejutkan ketika para ilmuwan memasukkan data metabolisme dari para wanita ke dalam program yang sama. Sementara program memperkirakan usia pria secara akurat, program ini menilai otak wanita rata-rata 3,8 tahun lebih muda dari usia sebenarnya.

Para ilmuwan kemudian membalik analisisnya. Mereka melatih mesin algoritma untuk memprediksi usia wanita dari data yang dikumpulkan dari scan otak mereka. Kali ini, ketika mereka memasukkan data metabolisme dari para pria ke komputer, otak pria diperkirakan 2,4 tahun lebih tua dari otak wanita. Cara otak pria membakar gula membuat mereka tampak lebih tua dari otak wanita pada usia yang sama.

“Misteri besarnya adalah mengapa,” kata Marcus. Para peneliti menduga ada sesuatu selain perbedaan hormon karena pola metabolisme ini tetap sama ketika wanita memasuki masa menopause. ** Baca juga: Begini Jadinya Jika Tubuh Berlebihan Konsumsi Makanan Olahan

Para ilmuwan tertarik untuk menyelidiki apakah orang dengan metabolisme glukosa rendah di bagian otak tertentu lebih rentan terhadap kehilangan memori, kesulitan belajar dan penyakit neurodegeneratif seiring bertambahnya usia.

“Apakah metabolisme yang lebih rendah di daerah ini dan itu prediksi kejadian tertentu? Kami tidak tahu,” kata Marcus. “Tetapi jika glikolisis aerobik bisa melindungi Anda dalam beberapa cara, dan otak kehilangan beberapa unsur tersebut, itu bisa menjadi masalah.” (ilj/bbs)




Mengapa Gandum Baik untuk Kesehatan?

Kabar6-Gandum terkenal sebagai makanan yang dianjurkan saat Anda sedang menjalankan program diet. Beberapa penelitian menunjukkan, mengonsumsi banyak gandum melindungi kita dari penyakit kronis dan mengurangi risiko semua penyebab kematian.

Makanan yang kaya akan gandum, melansir tempo.co, telah terbukti salah satunya mengurangi faktor risiko kardiovaskular serta membantu menjaga berat badan. Dan untuk pertama kalinya, para ahli di University of Eastern Finland di Kuopio semakin memahami mekanisme molekuler di balik manfaat gandum. Peneliti utama bernama Dr. Kati Hanhineva, menjelaskan mengapa para ilmuwan mulai menyelidiki hal tersebut. “Gandum adalah salah satu makanan tersehat. Umpamanya saja, kita mengetahui bahwa mengonsumsi gandum dalam jumlah tinggi dapat melindungi diri dari diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular,” urainya.

Penelitian terkini menyimpulkan bahwa mereka yang mengonsumsi gandum setiap hari memiliki kemungkinan kecil terkena diabetes tipe 2. Penelitian terbaru juga mengamati dampak dari makanan dengan kandungan gandum tinggi pada tikus dan manusia, yang hasilnya dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition.

Setelah partisipan mengkonsumsi gandum selama 12 minggu, para peneliti menganalisis metabolomik, studi tentang proses kimia yang melibatkan metabolit, di mana molekul kecil dibentuk oleh dan selama proses metabolisme. Para peneliti sangat tertarik dengan betain, sekelompok senyawa yang memiliki berbagai fungsi biologis.

Gandum adalah sumber makan penting dari senyama betain, dan para peneliti menduga bahwa betain yang menjadikan gandum memberikan manfaat kesehatan. Seperti yang diharapkan, analisis mereka menunjukkan bahwa terjadi peningkatan senyawa betain setelah mengonsumsi gandum selama 12 minggu.

Para peneliti menemukan korelasi antara kadar senyawa betain yang lebih tinggi dan peningkatan metabolisme glukosa. “Pipecolic acid betaine, misalnya, sangat menarik. Peningkatan kadar pipecolic acid betaine setelah mengonsumsi gandum, di antara hal lainnya, berhubungan dengan kadar glukosa yang rendah setelah makan,” kata Dr. Hanhineva.

Dalam percobaan lanjutan, tim menguji senyawa betain tertentu pada sel di laboratorium. Secara khusus, mereka tertarik dengan 5-aminovaleric acid betaine (5-AVAB), yang diketahui menumpuk di jaringan yang sangat aktif, seperti jaringan jantung. ** Baca juga: Tertawa Itu Beri Banyak Keuntungan, Lho

Temuan dari bagian penelitian ini terbukti bermanfaat untuk penelitian penyakit kardiovaskular.(ilj/bbs)




Ini Alasan Konsumsi Obat Tidak Disarankan dengan Beberapa Jenis Minuman Tertentu

Kabar6-Salah satu saran yang sering Anda dengar saat minum obat adalah larangan mengonsumsinya bersamaan dengan kopi, teh, minuman bersoda, atau jus buah. Apa alasannya?

Diketahui, berbagai jenis minuman yang mengandung kafein, jus buah golongan sitrus (jeruk, jeruk bali, lemon, dll), atau susu, memang tidak disarankan dikonsumsi bersama obat. Melansir munfitnessblog, ini dia penjelasannya:

1. Obat jadi kurang efektif
Berbagai jenis minuman di atas dapat memetabolisme obat dan menyebabkan obat menjadi kurang efektif. Misalnya asam tannin yang ada di dalam teh dapat mengganggu proses pencernaan obat.

Jus apel dan jeruk juga dapat menghambat kinerja sejumlah obat. Hal ini akan membuat hanya sekira setengah dosis obat yang dapat diserap masuk ke aliran darah.

2. Ganggu penyerapan obat
Berbagai jenis minuman tadi juga dapat mengganggu penyerapan sejumlah zat aktif di dalam otak, misalnya zat besi.

3. Dapat berinteraksi dengan obat
al yang paling buruk adalah berbagai jenis minuman itu dapat berinteraksi dengan sejumlah obat. Asam karbonat di dalam minuman bersoda dan jus buah serta protein di dalam susu dapat berinteraksi dengan zat kimia dalam otak.
** Baca juga: 7 Jenis Makanan yang Bisa Picu Sakit Kepala

Hal yang perlu diingat, jangan minum obat segera setelah sarapan. Tunggu setidaknya satu jam bila Anda mengonsumsi susu, teh, atau kopi sebelum minum obat. Apabila Anda terbiasa minum susu sebelum tidur, maka konsumsilah obat setidaknya satu jam sebelum tidur.(ilj/bbs)




Sejumlah Diet yang Disebut Bakal Populer Tahun Ini

Kabar6-Hingga saat ini sudah ada berbagai jenis diet yang dilakukan banyak orang, demi mendapatkan tubuh idaman sekaligus sehat. Namun tahukah Anda, melansir thesen, ada lima diet terbaik yang diprediksikan bakal populer sepanjang 2019 ini. Apa sajakah diet yang dimaksud?

1. Mediterranean diet
Selama dua tahun berturut-turut, diet yang kaya akan minyak zaitun ini telah menjadi jenis diet yang berada di urutan teratas. Berkat sayuran segar, biji-bijian, dan lemak sehat yang menjadi andalannya.

Rendah gula, daging merah, dan makanan olahan, membuat diet Mediterranean ini baik untuk mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi. Diet yang satu ini juga dipercaya mampu meningkatkan kesehatan usus dan fungsi ginjal.

2. Flexitarian diet
Cukup batasi konsumsi daging Anda sekali atau dua kali seminggu. Flexitarian diet ini dipercaya efektif mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2.

3. DASH diet
DASH sendiri merupakan kependekan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension. Diet ini memang dirancang khusus untuk menurunkan tekanan darah. Caranya adalah dengan mengurangi asupan garam dan menggantinya dengan makanan yang kaya mineral dan ramah jantung, seperti magnesium, kalium, dan kalsium. Tak hanya garam, diet ini juga membatasi konsumsi gula, lemak, dan daging merah.

4. MIND diet
MIND adalah singkatan dari Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay. Ya, MIND diet adalah kombinasi dari diet Mediterranean dan DASH. Diet yang satu ini dilakukan dengan cara mengonsumsi setidaknya tiga porsi biji-bijian utuh, salad, sayuran, dan segelas anggur. MIND diet dipercaya dapat meningkatkan kesehatan otak, hingga mengurangi risiko terkena Alzheimer.

5. WW diet
WW merupakan singkatan dari Weight Watchers. Disebut sebagai diet penurun berat badan terbaik, WW diet ini dikenal sebagai diet yang dijalani oleh Oprah Winfrey. Diet ini mengharuskan Anda untuk menilai makanan berdasarkan kadar gula, lemak, kalori, lemak jenuh, dan kandungan proteinnya menggunakan poin. Jenis makanan yang memiliki poin 0 berarti boleh Anda konsumsi sebanyak dan sesering yang Anda mau. Semua poin tersebut dicatat dalam buku harian makanan Anda sendiri. ** Baca juga: Ini Penyebab Kaki Sering Mendadak Terasa Dingin?

Diet mana yang ingin Anda coba? (ilj/bbs)




Ini Penyebab Kaki Sering Mendadak Terasa Dingin?

Kabar6-Pernahkan Anda mengalami kaki yang mendadak terasa dingin, meskipun sudah mengenakan kaos kaki? Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Ada sejumlah penyebab kaki sering tiba-tiba dingin. Melansir Womantalk, ini dia lima penyebab yang dimaksud:

1. Sirkulasi yang buruk
Sirkulasi darah adalah kunci untuk meregulasikan suhu tubuh. Sirkulasi yang buruk bisa disebabkan oleh beberapa kondisi seperti anemia atau penyakit jantung, atau yang tidak begitu mengerikan seperti kurang olahraga. Jika Anda seharian duduk di meja, sangat mungkin kaki Anda menjadi dingin.

2. Takut & stres tingkat tinggi
Saat sistem saraf terpicu oleh stres dan rasa takut dan memicu respons fight or flight, darah akan dialihkan ke organ vital dibanding sirkulasi ke ujung-ujung tubuh.

3. Isu metabolisme
Bisa jadi Anda memiliki hypothyroidism. Hormon thyroid mengontrol metabolisme dan suhu tubuh, sirkulasi hormon thyroid yang tidak cukup bisa membuat kaki Anda dingin. Diabetes juga bisa menjadi penyebabnya karena pengidap diabetes bisa memiliki neuropathy yang mengganggu jalan sensori pada kaki dan tangan dan membuatnya dingin, sakit, atau menggelitik.

4. Alkohol
Alkohol adalah salah satu hal yang bisa mempengaruhi tubuh kita dalam meregulasikan suhu melalui berbagai mekanisme, termasuk meningkatkan kehilangan panas di dalam tubuh.

5. Fenomena Raynaud
Fenomena Raynaud adalah kondisi yang bisa terjadi dengan sendirinya atau bersama kelainan autoimun lainnya, seperti lupus atau rheumatoid arthritis. Mereka akan mengalami penegangan pembuluh darah yang menciptakan rasa dingin, serta perubahan warna pada tangan dan kaki.

Jika kaki dingin Anda disertai rasa lelah yang hebat, rasa tidak nyaman di kaki yang tidak kunjung hilang, perubahan berat badan secara mendadak, demam atau nyeri sendiri, Anda perlu segera ke dokter karena bisa saja Anda menderita sesuatu yang serius. ** Baca juga: Apa Sih Perbedaan Antara Rasa Malu dengan Fobia Sosial?

Bagi Anda yang sudah tahu kalau situasi Anda tidak serius, solusinya cukup berpakaian yang hangat tapi jangan yang terlalu ketat karena bisa menekan sirkulasi darah. Jangan lupa berolahraga.(ilj/bbs)




Bagaimana Fakta Seputar Teh & Berat Badan?

Kabar6-Selama ini yang Anda ketahui, mengonsumsi teh setiap hari akan membuat berat badan Anda turun. Benarkah demikian? Minum teh dapat membantu menurunkan erat badan, asalkan tidak ditambahkan dengan berbagai jenis pemanis. Teh sebenarnya sama dengan air putih, yaitu sama sekali tidak mengandung kalori.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Kobe University, Jepang, menemukan bahwa mengonsumsi teh secara teratur dapat membantu mengatasi ‘efek menggemukkan’ dari makanan siap saji. Bagaimana fakta seputar jenis teh dengan usaha penurunan berat badan? Melansir rodalewellness, berikut uraiannya:

1. Teh hitam
Merupakan teh yang mengandung paling banyak kafein, meskipun tetap lebih sedikit daripada kopi. Teh hitam juga mengandung berbagai jenis antioksidan yang dikenal dengan nama polifenol dan berbagai jenis zat yang dapat membantu menurunkan berat badan.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2001 di Boston University menemukan, mengonsumsi teh hitam dapat membantu mengatasi gejala penyakit jantung koroner.

2. Teh hijau & teh putih
Baik teh hijau maupun teh putih mengandung kafein yang lebih sedikit dibandingkan dengan teh hitam dan teh oolong. Tetapi, keduanya juga mengandung berbagai jenis antioksidan yang sangat kuat yang dapat mencegah pembentukan sel kanker dan terjadinya gangguan jantung. Selain itu, kedua jenis teh ini juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL.

Teh hijau juga dapat sangat membantu Anda yang sedang berusaha untuk menurunkan berat badan. Hal ini karena teh hijau telah terbukti dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan menurunkan resiko terjadinya diabetes tipe 2.

Dalam sebuah penelitian, para ahli menemukan bahwa tikus percobaan yang menderita diabetes dan diberikan teh hijau akan mengalami penurunan berat badan dan memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan tikus percobaan lain yang tidak diobati dengan teh hijau. Penelitian lainnya menemukan bahwa pemberian teh hijau pada tikus percobaan yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak terbukti dapat membantu menjaga berat badan tetap stabil.

3. Teh oolong
Teh oolong sebenarnya merupakan salah satu jenis dari teh hijau yang mengandung kafein yang lebih sedikit. Selain itu, teh oolong juga mengandung banyak polifenol dan katekin, sejenis antioksidan yang telah diketahui dapat membantu mengatasi proses peradangan di dalam tubuh.

Teh oolong juga dapat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan metabolisme tubuh hingga 10% dalam waktu 2 jam setelah dikonsumsi. Beberapa penelitian baru lainnya menemukan bahwa teh oolong juga cukup efektif untuk mengatasi obesitas dan mengkonsumsi teh oolong secara teratur dapat menyebabkan penurunan berat badan dan perbaikan metabolisme tubuh. ** Baca juga: Dehidrasi Bisa Diketahui dari 3 Gejala yang Terjadi pada Tubuh

Jenis teh apa yang menjadi pilihan Anda? (ilj/bbs)




Begini Cara Mengecek Metabolisme

Kabar6-Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk hidup. Proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu organism dengan lingkungannya.

Metabolisme sangat sering dikaitkan dengan berat badan. Misalnya, mereka yang selalu langsing, seringkali disebut punya metabolisme yang cepat. Dan kunci untuk turun lebih banyak berat badan adalah metabolisme. Faktanya, metabolisme tidak sesederhana itu. Pada dasarnya metabolisme adalah semua energi atau kalori yang kita bakar setiap harinya.

Menurut Direktur Mount Sinai Physiolab di Amerika Serikat, Avigdor Arad, melansir tempo.co, orang dengan masalah metabolisme tubuh lambat biasanya mengalami gejala seperti berat badan naik, tubuh lekas lelah, kurang bertenaga, dan kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana. “Anda mungkin melihat tanda-tanda fisik seperti kulit kering, kuku mudah rapuh, atau rambut sedikit rontok. Mereka mungkin menderita migrain dan mengemil manis karena berpikir hal tersebut dapat membuat tetap terjaga,” kata Arad.

Ditambahkan, “Tanda-tanda seperti kurang bertenaga dan kuku rapuh akibat tubuh tidak dapat mengolah energi dengan benar. Bisa jadi tidak bisa mencerna, memecah, dan menyerap nutrisi yang penting.”

Orang-orang cenderung segera menyimpulkan bahwa dirinya memiliki metabolisme tubuh lambat. Namun dijelaskan dr. Arad, metabolisme lambat sebenarnya jarang terjadi, dan dalam banyak kasus berkaitan dengan kurang tidur, pola makan yang buruk, atau kurang berakivitas fisik.

Faktor-faktor lain yang penyebab metabolisme tubuh lambat, dijelaskan dr. Arad, adalah alasan medis seperti hormon yang tidak seimbang dan penyakit tiroid. Jika Anda memiliki metabolisme tubuh lambat, sebaiknya berkonsultasilah ke ahli endokrin dan mesti mempertimbangkan untuk melakukan tes tingkat metabolisme istirahat (RMR).

Disebutkan, setiap orang memiliki tingkat metabolisme yang berbeda berdasarkan variable seperti genetika, aktivitas fisik, dan usia. Untuk menentukan tingkat metabolisme, lakukan tes tingkat metabolisme istirahat RMR. Atau Anda dapat memeriksakan diri ke klinik khusus. Dari tes ini, Anda akan mengetahui tingkat metabolisme tubuh berada pada spektrum yang lebih cepat atau lambat.

Jika hasil menunjukkan bahwa Anda memiliki metabolisme lambat, ada cara untuk melakukan modifikasi tubuh dengan menggunakan teknologi (biohack) dan meningkatkan metabolisme tubuh. Untuk meningkatkan metabolisme tubuh, Arad merekomendasikan untuk mengurangi asupan gula, memperbanyak konsumsi protein dan lemak sehat, juga berlatih kekuatan.

Arad menjelaskan, metabolisme tubuh merupakan proses kompleks yang berhubungan dengan kemampuan tubuh untuk menghasilkan energi dari lemak, gula, protein, dan bagaimana ia menyimpan energi.

Biasanya, ketika seseorang berbicara mengenai metabolisme tubuh, mereka mengartikan tingkat metabolisme tubuh sebagai jumlah kalori yang dibakar tubuh dalam periode waktu tertentu. Jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh dalam periode tertentu disebut juga tingkat metabolisme tubuh, kerap digolongkan cepat atau lambat. ** Baca juga: Aroma Kopi Bangkitkan Semangat Pagi, Ini Alasannya

Cepat diartikan tubuh secara efisien mengolah energi dan lambat berarti ada hal yang mencegah metabolisme tubuh bekerja seefisien mungkin.(ilj/bbs)