1

Tidak Hanya Keriput, Ada Hal Lain yang Tunjukkan Tanda Penuaan Tubuh

Kabar6-Munculnya sejumlah keriput atau kerutan pada wajah serta tubuh menjadi tanda utama yang mudah dilihat, menunjukkan bahwa seseorang mengalami penuaan.

Padahal selain keriput, masih banyak tanda penuaan lain yang bisa dirasakan seiring dengan pertambahan usia. Melansir beberapa sumber, berikut sejumlah tanda penuaan yang mungkin sudah mulai Anda rasakan:

1. Rasa sakit atau nyeri
Anda akan merasakan sakit atau nyeri di beberapa bagian tubuh seiring bertambahnya usia. Melakukan gerakan teratur bisa meredakannya sekaligus membuat persendian lebih fleksibel. Cobalah rutin melakukan latihan berdampak rendah, seperti berenang, yoga, dan tai-chi.

2. Kulit kering
Dehidrasi akibat kurang minum, bisa menjadi penyebabnya. Selain itu, sebaiknya mandi kurang dari 10 menit dan jangan gunakan air panas, tapi cukup suam-suam kuku, serta pakai pelembap berbahan dasar minyak di seluruh tubuh usau mandi, yang dapat membantu mengatasi tanda penuaan.

3. Kehilangan massa otot
Ini sebenarnya terjadi bukan karena bertambahnya usia, tetapi karena Anda mulai berhenti bekerja keras yang membuat otot menjadi lemah.

Olahraga teratur seperti berjalan, berkebun, atau berenang 30 menit sehari, bisa membantu menjaga massa otot. Anda dapat membaginya menjadi dua sesi 15 menit jika dirasa terlalu berat.

4. Perubahan waktu tidur
Bertambahnya usia cenderung membuat Anda lebih sulit tertidur, waktu tidur lebih pendek, dan lebih sering bangun di tengah malam. Kafein dan alkohol dapat menjadi penyebab sehingga menguranginya bisa membantu.

Selain itu, penting untuk menjaga kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi tidur Anda, seperti tekanan darah tinggi serta GERD gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung .

5. Gangguan memori
Ini disebabkan karena otak berubah seiring bertambahnya usia, sehingga memengaruhi seberapa baik Anda mengingat berbagai hal. Melakukan beberapa trik, seperti memiliki daftar apa yang harus dan akan dikerjakan, mengikuti rutinitas, dan meletakkan barang di tempat yang telah ditentukan, akan bisa membantu. Lakukan juga olahraga teratur dan konsumsi makanan sehat.

6. Berat badan bertambah
Seiring bertambahnya usia, tubuh tidak membakar kalori seperti dulu dan metabolisme menjadi lebih lambat. Jadi, pastikan Anda menjadi lebih aktif, makan lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan protein, serta batasi gula dan makanan yang tinggi lemak jenuh, untuk melawan tanda penuaan ini. ** Baca juga: Kenali Apa Itu Istilah Covidiot

Menjaga pola makan dan gaya hidup sehat, serta aktif bergerak akan membantu Anda tetap fit meski usia makin bertambah.(ilj/bbs)




Ini Jumlah Asupan Protein yang Diperlukan Tubuh

Kabar6-Protein penting untuk perkembangan dan perbaikan sel tubuh. Jenis makanan kaya protein seperti susu, daging, telur, ikan dan kacang-kacangan akan dipecah menjadi amino acid dalam perut, diserap usus halus, kemudian hati akan memilah amino acid yang diperlukan tubuh. Dan sisanya dikeluarkan melalui urine.

Setiap hari, melansir Femina, orang dewasa rata-rata memerlukan 0,75 gram protein setiap satu kilogram berat tubuhnya. Secara umum, wanita butuh 45 gram protein, sementara pria perlu 55 gram protein per hari. Kekurangan protein dapat timbulkan rambut rontok, kulit rusak, berat badan berkurang, dan penurunan masa otot. Namun kondisi seperti ini jarang timbul, kecuali bagi orang yang mengalami eating disorders.

Para ahli berpendapat, mengonsumsi suplemen protein seperti protein bar atau minuman protein sesungguhnya tak perlu dilakukan. Manusia bisa memperoleh protein harian lebih dari yang direkomendasikan hanya dari makanan yang dikonsumsi.

“Kita tak perlu mengonsumsi suplemen. Memang lebih praktis memperoleh protein dari suplemen makanan. Tapi semua zat yang ada dalam suplemen bisa diperolah dari makanan. Protein bar itu hanyalah permen dengan ekstra protein,” urai Kevin Tipton, Profesor Olahraga dari University of Stirling.

Meskipun banyak pakar menilai protein lebih baik dikonsumsi melalui makanan, ada pengecualian bagi kalangan tertentu. Orang yang memiliki target protein harian seperti atlet bisa mengonsumsi suplemen untuk mendukung kebutuhan protein.

“Mereka membutuhkan protein lebih tinggi dari pada rekomendasi harian orang pada umumnya,” jelas Graeme Close, Profesor Fisiologi Manusia di Liverpool John Moores University.

Di samping itu, lansia juga butuh protein lebih banyak. Semakin tua manusia, maka ia membutuhkan lebih banyak protein untuk menjaga masa otot. Menurut Close, lansia membutuhkan 1,2 gram protein tiap satu kilogram berat tubuh.

Protein sering dikaitkan dengan upaya mengurangi berat badan. Diet rendah karbohidrat namun tinggi protein dipercaya bisa memperpanjang perasaan kenyang. Seringkali seseorang gagal menurunkan berat badan karena tak bisa mengontrol rasa lapar. Studi MRI (magnetic resonance imaging) telah menunjukkan, sarapan tinggi protein dapat menunda perasaan lapar.

Alex Johnstone dari University of Aberdeen percaya, diet tinggi protein ampuh untuk mengurangi berat badan. Jika Anda ingin diet, makanlah sarapan tinggi protein seperti kacang-kacangan dengan roti panggang atau smoothie. Itu lebih baik daripada mengonsumsi suplemen.

Namun Johnstone tak menganjurkan diet dengan mengurangi asupan karbohidrat karena dapat berdampak buruk pada usus, sebuah organ yang sangat mempengaruhi kesehatan tubuh.

Johnstone menganjurkan pola konsumsi diet dengan perbandingan 30 persen protein, 40 persen karbohidrat, dan 30 persen lemak bagi orang dengan kelebihan berat badan. Sementara, diet rata-rata dapat dilakukan dengan mengonsumsi 15 persen protein, 55 persen karbohidrat, dan 30 persen lemak.

Pilihlah daging rendah lemak seperti ayam dan ikan. Sejumlah penelitian menunjukkan, konsumsi protein hewani dalam jumlah besar dapat menambah berat badan. ** Baca juga: Mengapa Kemampuan Mata untuk Melihat Berkurang di Malam Hari?

Di samping itu, daging merah meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung. Karenanya lebih baik mengonsumsi protein nabati, misalnya jamur.(ilj/bbs)




Pilih 5 Sumber Protein Sebagai Konsumsi Harian

Kabar6-Seiring bertambahnya usia, kebutuhan nutrisi pun berubah. Ya, tubuh kini membutuhkan protein hingga 50 persen lebih tinggi. Karena itulah sebaiknya Anda mulai mengurangi karbohidrat dalam diet, dan menambah protein.

Asupan protein yang rendah akan menyebabkan hilangnya massa otot dan kekuatan tubuh. Padahal Anda harus beraktivitas. Pilihan sumber protein ini dapat dimasukkan dalam menu sehari-hari.

Kabar baiknya, melansir Pesona, hampir semua sumber makanan kaya protein mudah ditemukan. Ini dia lima sumber protein yang dimaksud:

1. Telur
Satu butir telur ayam mengandung enam gram protein. Namun jika Anda alergi, batasi konsumsi telur per harinya.

2. Ayam
Dalam 100 gram daging ayam terkandung 28 gram protein. Anda bisa mengoptimalisasikan manfaat kesehatannya dengan memilih bagian daging ayam yang rendah lemak, dan memilih cara memasak yang lebih sehat.

3. Kacang lentil
Kacang lentil seberat 50 gram memberikan asupan delapan gram protein. Karena lunak, kacang ini tak perlu direndam lebih dulu sebelum diolah.

4. Grilled salmon
Dalam 100 gram grilled salmon terkandung 22 gram protein. Dapatkan manfaat terbaiknya dengan memilih salmon berkualitas prima. ** Baca juga: Ilmuwan Sebut Pria Lebih Rentan Terhadap COVID-19 Dibanding Wanita

5. Keju
Anda bisa mendapatkan enam gram protein dari 25 gram keju. Karena itu, pilihlah keju yang bermutu, untuk mendapatkan nutrisi bermutu pula.

Yuk, mulai jalankan pola hidup sehat.(ilj/bbs)




Jangan Sembarangan Turunkan Berat Badan

Kabar6-Hal yang menjengkelkan adalah saat timbangan berat badan tak kunjung bergeser ke kiri alias turun, padahal Anda sudah bersusah payah menjalankan program diet, pantang konsumsi makanan berlemak, sekaligus rutin berolahraga.

Mengapa hal ini sering terjadi? Bisa saja karena Anda menjalankan pola menurunkan berat badan yang kurang tepat. Melansir Pesona, ada beberapa hal yang secara tidak sadar sering Anda lakukan, dan ternyata kurang tepat. Apa sajakah itu?

1. Tidak mengurangi garam
Anda boleh saja mengatakan tidak makan nasi, tapi Anda tak pernah mengurangi garam sama sekali. Bahkan Anda menolak nasi uduk sebagai menu makan pagi dan hanya menggantinya dengan sepotong bakwan goreng dan sekantong keripik kentang.

Kalorinya mungkin lebih kecil, tapi kandungan garamnya jauh lebih besar. Garam berlebih akan menahan cairan tubuh, sehingga berat Anda tak kunjung turun.

2. Menolak produk susu
Sebenarnya susu rendah lemak dan olahannya seperti yoghurt justru membantu penyerapan nutrisi tubuh dan mengurangi lemak dari tubuh hingga 50 persen. Menghindari susu justru membuat Anda lebih banyak ngemil makanan manis.

3. Makan sambil bersantai
Daripada makan di meja makan, Anda memilih makan sambil membaca, nonton TV, atau sambil menatap komputer. Makan pun menjadi tidak konsen karena Anda hanya mengunyah seadanya, sementara kalori yang masuk cenderung tidak dibatasi. Makan sambil bersantai juga membuat Anda cenderung mengambil porsi lebih banyak.

4. Bikin jadwal cheat day
Sepanjang hari kerja, porsi makan Anda sangat minim, bahkan melewatkan karbohidrat dan daging merah. Begitu weekend tiba, Anda memutuskan untuk cheat day, artinya boleh makan sesukanya.

Hal ini menyebabkan gula darah Anda melonjak tiba-tiba dan kalori akan ditimbun sebagai lemak jika tak segera dibakar melalui olahraga.

5. Olahraga sesekali
Olahraga yang hanya sesekali justru membuat nafsu makan meningkat dan otot cepat kendur, yang menjadi tempat berkumpulnya lemak. Sebaliknya, jika Anda olahraga dengan jadwal rutin dan ditambah durasinya, lemak akan cepat terbakar.

6. Kurang istirahat
Anda rela memotong jam tidur agar beraktivitas lebih banyak. Misalnya, jatah tidur dikurangi satu jam agar Anda bisa jogging atau bersepeda.

Padahal, Anda tidak akan maksimal beraktivitas jika tubuh kelelahan. Tubuh lelah akan merangsang timbulnya hormon kortisol yang menambah nafsu makan dan memperlambat metabolisme. ** Baca juga: Hal yang Terjadi Apabila Tubuh Kekurangan Vitamin C

Perhatikan lagi hal-hal yang membuat berat badan susah turun.(ilj/bbs)




Apa Saja Mitos Tentang Penuaan & Berat Badan?

Kabar6-Seiring usia, ada banyak perubahan terjadi pada tubuh, termasuk penambahan berat badan. Ya, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin tua, metabolisme tubuh tidak seperti saat usia 20-an.

Apa saja sih fakta dan mitos seputar penuaan dan berat badan? Melansir medcom, berikut uraiannya:

1. Tubuh kurus lebih baik saat menua
Anggapan ini tidak benar. Hal yang utama adalah tetap sehat dan kuat berapa pun usia Anda. Untuk orang dewasa yang lebih tua, hal terpenting adalah seberapa aktif Anda sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Metabolisme mulai melambat
Metabolisme mulai melambat di usia 20-tahunan. Saat itu, Anda membakar sekira 150 kalori lebih sedikit per hari. Alasannya, tubuh mulai mengubah komposisinya, terutama jika Anda tidak aktif dengan menyimpan lebih banyak lemak daripada otot.

Nah, otot membakar lebih banyak kalori daripada lemak. Jadi jika Anda membiarkan otot tidak terlatih, Anda tidak dapat membakar lemak sebanyak dulu.

3. Berat badan pasti bertambah
Anggapan ini tidak benar. Anda bisa menjaga berat badan tetap stabil seiring bertambahnya usia. Memang semakin sulit menjaga bobot selalu ideal, tetapi hal ini memungkinkan.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memiliki berat badan yang sehat, antara lain mengurangi porsi makan, memiliki waktu meditasi serta rutin berolahraga. Usia yang bertambah tidak harus sama dengan penambahan berat badan ekstrem.

4. Terlalu banyak makan alasan penambahan berat
Anggapan ini tidak benar. Penuaan mengubah tubuh dan menjadikan metabolisme Anda melambat. Anda harus bekerja lebih keras untuk menjaga massa otot.

Bahkan jika Anda makan persis seperti saat masih muda, Anda akan lebih mudah menumpuk lemak daripada dulu. Makanan masih penting, namun bukan satu-satunya hal yang mengubah angka pada timbangan.

5. Menopause membuat wanita makin gemuk
Anggapan ini tidak benar. Menopause adalah ketika seorang wanita berhenti mengalami menstruasi yang terjadi di usia rata-rata 51 tahun. Pada sekitar usia ini, banyak pria maupun wanita yang mengalami penambahan bobot.

Alasan terbesar untuk kelebihan berat badan adalah metabolisme lebih lambat dan massa otot yang lebih sedikit, bukan menopause. Olahraga masih dapat membantu meluruhkan lemak.

6. Kalori yang dibutuhkan setelah usia 50 tahun
Wanita membutuhkan 1.800 hingga 200 kalori setiap hari, dan pria 2000 hingga 2200 kalori pada usia berapa pun, tergantung seberapa aktif Anda.

Mereka yang tergolong ‘cukup aktif’ yaitu yang berjalan 2,5 hingga 5 kilometer dengan kecepatan 6-7 kilometer per jam. Sementara yang ‘aktif’ berjalan lebih dari lima kilometer dengan kecepatan yang sama.

7. Penyebab penambahan otot saat menua
Kehilangan otot atau sarkopenia terjadi seiring bertambahnya usia. Cara mengatasinya adalah olahraga dan makan nutrisi yang tepat. Latihan angkat beban, band resistensi, atau mengangkat berat badan sendiri dengan gerakan push-up, yoga, squat dan gerakan dasar lainnya dapat mengurangi penurunan massa otot. Lakukan latihan bersama pelatih bersertifikat agar Anda melakukan gerakannya dengan benar.

8. Selera makan memudar
Sebagian orang dewasa yang berusia lebih tua mengaku mulai mengalami kehilangan nafsu makan. Hal itu sebagian disebabkan indera pengecap dan penciuman yang tidak seperti dulu.

Makanan lezat bernutrisi dan makan bersama keluarga dan teman dapat membantu memperbaiki selera makan. ** Baca juga: Ini Wajah Pria yang Jadi Tipe Favorit Para Wanita

Jaga selalu pola makan dan terapkan gaya hidup sehat sejak dini agar saat bertambah usia, Anda tetap sehat dan bugar.(ilj/bbs)




Menjadi Vegetarian Tidak Selamanya Menyehatkan?

Kabar6-Banyak orang yang memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian dengan alasan etika, karena menghormati hak hewan dan lingkungan serta alasan kesehatan. Para penganut vegetarian umumnya menghindari konsumsi semua produk hewani, termasuk olahan dari hewan seperti susu, keju, telur, gelatin, madu, dan sebagainya.

Mereka meyakini bahwa konsumsi sayur dan buah (produk nabati) lebih sehat dibanding bahan makanan hewani. Menjadi vegetarian berarti mengubah gaya hidup dengan tidak menggunakan apa pun yang memiliki unsur hewan.

Meski kedengarannya menjanjikan kesehatan, melansir Viva, gaya hidup vegetarian nyatanya tak selalu sehat. Sama sekali tidak mengonsumsi protein hewani diketahui dapat memicu penurunan daya tahan tubuh, karena protein sangat dibutuhkan tubuh untuk memperkuat otot di berbagai organ. Protein penting untuk imunitas tubuh, dan semua organ tubuh membutuhkan protein termasuk imunitas. Selain itu, massa otot bisa berkurang jika kekurangan protein hewani.

Nah, dengan menurunnya massa otot, tubuh akan kekurangan kekuatan energi sehingga rentan menjadi lemah. Tak jarang juga kekurangan protein hewani dapat memicu tulang menjadi ringkih.

Untuk itu disarankan asupan protein hewani tetap dikonsumsi alias tidak total vegetarian, tidak berlebihan dengan takaran seimbang. ** Baca juga: Sejumlah Makanan Bisa Pengaruhi Kualitas Tidur Anda

Jangan lupa perhatikan komposisinya. Kebutuhan protein hanya 1-1,2 gram per kilogram berat badan.(ilj/bbs)




Kurangi Lemak di Perut Tidak Hanya dengan Makan Sehat & Olahraga

Kabar6-Harus diakui bahwa lemak di perut adalah yang paling susah dihilangkan. Padahal, lemak di bagian tersebut bisa meningkatkan risiko masalah serius seperti penyakit jantung dan diabetes.

Mengurangi lemak di perut tidak bisa hanya dengan mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga saja. Anda juga disarankan melakukan sejumlah hal yang mungkin tidak pernah terlintas sebelumnya. Melansir beberapa sumber, berikut hal-hal yang dimaksud:

1. Cukup tidur
Kurang tidur adalah hal yang membuat lemak di perut bertambah karena dapat meningkatkan hormon kelaparan yang menyebabkan peningkatan ghrelin, yang merangsang nafsu makan, dan penurunan leptin, yang menandakan Anda kenyang.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa tidak cukup istirahat membuat orang lebih mungkin makan junk food dan lebih sulit untuk membangun massa otot. Jadi, usahakan tidur setidaknya selama tujuh hingga delapan jam setiap malam karena sebuah penelitian menemukan bahwa wanita yang melakukannya memiliki lemak tubuh yang lebih rendah.

2. Hindari stres
Sebuah penelitian oleh Psychosomatic Medicine mengungkapkan, wanita paling rentan terhadap efek stres pada kelebihan lemak di perut karena memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi sehingga cenderung makan lebih banyak saat stres, terutama makanan manis.

3. Hindari alkohol & soda
Alkohol mengandung sekira tujuh kalori per gram, tidak jauh dengan lemak yang setara dengan sembilan kalori per gram. Karena alkohol diserap dengan cepat, maka ketika dikonsumsi berlebihan akan merusak metabolisme makronutrien lain, seperti karbohidrat dan lemak, serta mempromosikan penyimpanan lemak, khususnya lemak di perut.

Sementara minuman soda, selain terkenal memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, yang bisa menambah timbunan lemak di perut, juga membuat perut kembung yang akan membuat perut Anda terlihat besar. ** Baca juga: Kebiasaan Harian yang Jaga Kinerja & Kualitas Kesehatan Otak

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Perhatikan 6 Hal Ini Agar Program Diet Anda Tidak Sia-sia

Kabar6-Dibutuhkan usaha, kesabaran, ketekunan dan konsistensi untuk menurunkan berat badan di angka ideal. Sayangnya, banyak orang terjebak dengan cara yang salah untuk mendapatkan tubuh ideal, yaitu tidak memprioritaskan kesehatan.

Nah, bagaimana agar Anda tidak terjebak pada cara yang salah? Melansir Kompas, berikut enam hal yang harus diperhatikan agar program diet tidak sia-sia, dan tubuh tetap sehat:

1. Konsumsi makanan kaya protein
Protein adalah bahan pembangun otot dan membantu dalam penurunan berat badan. Karena itulah, makanan kaya protein seperti daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan harus dimasukkan dalam menu diet.

2. Konsumsi cairan
Minum banyak cairan sangat penting jika kita ingin menurunkan berat badan karena dehidrasi akan menganggu sistem pencernaan dan metabolisme. Jadi, konsumsi banyak cairan seperti air putih, atau pun jus segar tanpa pemanis.

3. Rutin olahraga
Apa pun diet yang kita jalani, olahraga fisik secara teratur adalah hal paling penting untuk menurunkan berat badan. Ada berbagai program latihan, namun para ahli merekomendasikan untuk melakukan kardio dan latihan kekuatan demi membentuk otot. Semakin banyak otot, semakin banyak kalori yang dibakar di masa istirahat.

Semakin banyak massa otot, akan membuat tubuh kita membakar lebih banyak kalori pada masa istirahat.

4. Konsumsi makanan kaya serat
Serat memperlancar pencernaan dan membuat kita kenyang lebih lama, yang pada akhirnya mencegah makan berlebihan pada jam berikutnya. Selain buah dan sayur, sumber serat terbaik adalah serelia utuh seperti oat dan gandum utuh.

5. Tidur yang cukup
Setiap kali kurang tidur, kita sering menginginkan makanan yang menenangkan. Karena itulah, tidur memainkan peran penting dalam manajemen berat badan. Kita harus memastikan untuk tidur selama enam hingga delapan jam setiap hari.

6. Kelola tingkat stres
Stres dan tekanan yang berlebihan juga bisa menghalangi kita untuk memiliki tubuh ideal. Untuk mengatasinya, lakukan beberapa olahraga pernapasan seperti yoga atau bahkan meditasi untuk mengelola tingkat stres. ** Baca juga: Survei Ungkapkan 1 dari 10 Orang Lebih Pilih Kunyah Permen Karet Ketimbang Sikat Gigi

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Yuk, Lakukan Diet Sesuai Kebutuhan Tubuh

Kabar6-Diet selalu dihubungkan dengan kegiatan mengurangi porsi makan agar berat badan turun. Faktanya, diet sendiri berarti pengaturan makanan untuk tujuan tertentu, terutama demi kesehatan.

Bagaimana seharusnya diet dilakukan? Melansir womantalk, diet harus dilakukan sesuai kebutuhan dan pendampingan pakar agar tidak berdampak buruk pada kesehatan. Bagaimana caranya? pertama adalah mengenali status gizi dari proporsi tubuh, dengan menghitung berat badan dibagi tinggi dalam meter kuadrat. Misalnya berat badan 54 kg dibagi 2,56 (1,6 meter kuadrat), hasilnya 21. Nah, angka 21 inilah status gizi Anda saat ini.

Angka 18,5 sampai 24,5 itu status gizi baik, tapi lebih dari itu bisa digolongkan overweight, atau malah obesitas. Jadi harus tahu dulu status gizi kita apakah sudah ideal, kurus, atau kelebihan. Setelah itu baru kita bisa merencanakan diet agar lebih sehat.

Hal lain, tubuh kita memerlukan 25 kalori per kg berat badan. Artinya, apabila berat badan Anda 60 kg, maka kebutuhan kalori harian Anda adalah 1.500 kalori. Jadi siarankan untuk mengurangi 300-500 kalori dari kebutuhan kalori harian Anda agar bisa turun 1-2 kg per bulan.

Berat badan turun dua sampai empat kilogram per bulan masih dianggap aman. Lebih dari itu, dalam waktu sebulan, massa otot yang berkurang. Penurunan massa otot berpengaruh pada metabolisme kita. Jadi yang seharusnya disingkirkan itu lemak jahat, bukan massa otot.

Selanjutnya adalah mengatur kalori harian dalam porsi makan. Misalnya kebutuhan kalori harian tubuh Anda adalah 1.500 kalori, untuk turun berat badan maka upayakan untuk mengonsumsi makanan sebesar 1.200 kalori saja. Kemudian, bagi angka tersebut dalam 3x makanan utama dan 2x makanan selingan. ** Baca juga: Ini Buah dengan Kadar Gula Rendah

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Kebutuhan Vitamin & Mineral pada Wanita Berdasarkan Usia

Kabar6-Vitamin dan mineral sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh. Keduanya berperan penting dalam proses pertumbuhan dan metabolisme tubuh. Setiap orang memiliki kebutuhan vitamin dan mineral yang berbeda termasuk pria dan wanita.

Sebenarnya, berapa banyak sih kebutuhan vitamin dan mineral wanita berdasarkan usianya? Melansir sehatfresh, berikut uraiannya:

1. Usia 20-40 tahun

a. Vitamin A
Menurut Kamiensky, Keogh (2006) menyatakan bahwa kebutuhan vitami A pada wanita dewasa 800 mcg atau 4000 IU, wanita hamil 1000 mcg, menyusui 1200 mcg.

b. Yodium
Menurut angka kecukupan gizi atau AKG menyatakan bahwa kebutuhan mineral wanita yang berusia di bawah 40 tahun sekira 150 mcg, dan untuk wanita hamil kebutuhan yodiumnya sekira 70 mcg. Yodium bagi ibu hamil berfungsi untuk perkembangan otak bayi.

c. Folat
Wanita yang berusia di bawah 40 tahun memiliki kebutuhan folat sekira 400 mcg, dan untuk wanita hamil sekira 600 mcg. Asam folat sangat dibutuhkan oleh wanita yang sedang dalam masa subur untuk mengurangi risiko kelahiran lahir terutama yang berkaitan dengan tulang dan otak.

d. Kalsium & vitamin D
Kebutuhan kalsium dan vitamin D berfungsi untuk kesehatan tulang anda dan wanita yang berumur di bawah 40 tahun membutuhkan sekira 1.000 mg kalsium dan 12 mcg vitamin D.

e. Zat besi
Kebutuhan zat besi usia di bawah 40 tahun sekira 18 mg dan wanita hamil dan menyusui sekira 27 mg. Zat besi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hemoglobin atau sel darah merah dalam tubuh.

2. Wanita berusia 40-50 tahun

a. Zat besi
Menurut data angka kebutuhan gizi menyatakan bahwa kebutuhan zat besi pada wanita yang berusia di bawah 50 tahun sekira 25 mg. Zat besi termasuk ke dalam jenis mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

b. Kalsium
Kebutuhan kalsium dan vitamin D pada wanita yang berusia di bawah 50 tahun akan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang berusia di bawah 40 tahun. Di mana kebutuhan tersebut sekira 1000 mg untuk kalsium dan 15 mcg untuk kebutuhan vitamin D.

3. Wanita usia 50-60 tahun

a. Vitamin B
Wanita yang berusia 50-60 tahun akan lebih banyak membutuhkan vitamin B yang berfungsi untuk kesehatan seluruhnya yaitu vitamin B6, B12, dan asal folat untuk menjaga kesehatan metabolisme, sel darah merah, perkembangan kognitif dan fungsi sistem saraf.

b. Kalsium & vitamin D
Kebutuhan kalsium dan vitamin D pada wanita usia 50-60 tahun akan berfungsi untuk mencegah penyakit osteoporosis atau kerapuhan tulang dan pinggul.

4. Wanita yang berumur di atas 70 tahun
Wanita yang berusia di atas 70 tahun akan lebih banyak membutuhkan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang dan massa otot karena secara fisiologi akan mulai kehilangan kekuatan tulang dan massa otot. Kebutuhan vitamin D wanita usia di atas 70 tahun yaitu 20 mg. ** Baca juga: Berlebihan Konsumsi Minuman Bersoda Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)