1

Berapa Lama Manusia Dapat Bertahan Hidup Tanpa Makan?

Kabar6-Pernahkan Anda merasa penasaran, sebenarnya berapa lama sih manusia dapat bertahan hidup tanpa makan? Jawabannya ternyata berbeda-beda, mungkin satu minggu, satu bulan, atau hanya beberapa hari saja.

Daya tahan itu tergantung dari berat badan, kondisi fisik, hingga faktor genetik. Namun, melansir Dreamers, ternyata manusia hanya dapat bertahan hidup selama tiga minggu saja tanpa mengonsumsi apa pun. Disebutkan, saat manusia tidak mengonsumsi makanan selama enam jam, maka kita akan merasa lemas, bahkan pusing. Hal ini membuat tubuh membakar lemak untuk dijadikan energi.

Setelah itu, jika manusia tidak mengonsumsi makanan selama tiga hari, maka tenaga mulai menghilang, dan tubuh akan mengambil energi dari jaringan-jaringan yang ada di dalam tubuh, sehingga Anda akan semakin kurus.

Jika tubuh tidak menerima makanan lagi, maka kondisinya akan terus melemah, dan organ-organ dalam tubuh dapat rusak, sehingga menyebabkan kematian karena tubuh sudah tidak memiliki cadangan makanan lagi. ** Baca juga: Adakah Waktu yang Tepat untuk Menyatakan Cinta?

Karena itulah, Anda disarankan untuk mulai membiasakan diri makan teratur dan memilih menu yang mencukupi kebutuhan gizi. Jika Anda memang sedang menjalani diet, pilihlah diet yang sehat agar tubuh tetap fit.(ilj/bbs)




Kenali Perbedaan Antara Perut Buncit yang Keras dan Lembek

Kabar6-Saat usia memasuki kepala empat, baik pria dan wanita cenderung mudah mendapat perut buncit. Ya, selain faktor hormon dan usia, gaya hidup juga ikut mempengaruhinya.

Sewaktu ditekan, Anda akan merasakan ada perut buncit yang terasa keras dan ada pula yang lembek. Mengapa kondisi itu bisa terjadi? Melansir Detik, perut buncit yang keras biasanya disebabkan karena tumpukan lemak lebih banyak di bagian dalam organ tubuh manusia.

Penyebabnya adalah kadar hormon kortisol yang sangat tinggi, gemar mengonsumsi minuman mengandung alkohol, sindrom iritasi usus, dan terlalu banyak ngemil makanan tidak sehat tinggi lemak trans.

Solusinya, Anda disarankan tidur cukup dan hindari begadang. Tidur berkualitas akan mendorong pelepasan hormon leptin yang mengatur metabolisme serta nafsu makan.

Sementara itu, perut buncit bergelambir merupakan lemak yang mengisi bagian bawah kulit, cirinya adalah ‘luber’ hingga ke sisi tubuh. Penyebabnya, tubuh yang kurang bergerak. ** Baca juga: Ini ‘Kunci’ Agar Wajah Selalu Terlihat Muda dan Bahagia

Untuk itu, Anda dianjurkan untuk memperbaiki pola makan dan hindari makanan tinggi gula. Perbanyak daging, sayur-sayuran serta sumber lemak sehat. Selain itu, jangan lupa luangkan waktu untuk rutin berolahraga.(ilj/bbs)




Strategi Cerdas Tetap Sehat Saat Santap Junk Food

Kabar6-Junk food adalah jenis makanan yang tinggi kandungan gula, lemak, garam, dan minyak. Kombinasi inilah, ditambah dengan wangi makanan dan berbagai paduan rasa lainnya, yang membuat makanan tadi terasa lezat, bahkan bikin ketagihan.

Saraf lidah langsung mengirim sinyal untuk merangsang otak memproduksi hormon bahagia dopamin dalam jumlah tinggi.

Seorang ilmuwan di bidang makanan bernama Steven Witherly, mengatakan bahwa kecanduan junk food juga bisa dipengaruhi oleh kombinasi sensasi yang berbeda dalam satu kali makan.

Misalnya krim keju bertekstur lembut yang dioleskan merata di atas sepotong pizza renyah, atau burger dengan isi daging tebal dan juicy yang ditambah beberapa lembar daun selada renyah.

Nah di sisi lain, sebagian orang nyaris setiap hari atau tiap weekend pergi ke mal, dan diakhiri dengan makan junk food. Alhasil, rencana diet pun jadi gagal total dan berat badan makin menanjak.

Bagaimana solusinya? Melansir Femina, berikut ini strategi cerdas makan junk food tanpa membuat lemak bertambah:

1. Pesan burger atau hotdog tanpa tambahan keju
2. Ganti french fries (kentang goreng) dengan salad
3. Apabila ingin minuman menyegarkan, pilih teh dingin tanpa gula.
4. Cukup pesan burger dengan single (satu) patty, karena double atau triple bisa menambah hingga 800 kalori per burger dan 40 gram lemak.
5. Selain salad, ‘singkirkan’ french fries sehingga Anda pun aman dari beberapa ratus kalori.
6. Pesan menu anak-anak (kid’s menu), yang biasanya hanya memiliki 250-300 kalori. ** Baca juga: Apa Sebab Sudah Rajin Gosok Gigi Tapi Mulut Masih Bau?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Begini Aturan Ngemil Agar Tubuh Tidak Melar

Kabar6-Selain makanan utama, makanan ringan atau camilan juga harus menjadi perhatian Anda, alias membutuhkan perencanaan yang tepat.

Ya, meskipun kebiasaan ngemil dilakukan secara spontan, Anda harus memastikan camilan yang dikonsumsi masuk dalam kategori sehat.

Lantas, bagaimana aturan memilih camilan yang sehat? Melansir Viva, berikut tiga hal yang bisa membantu memilih camilan sehat agar tubuh tidak melar:

1. Pilih camilan yang tepat
Menurut ahli, camilan harus mengandung antara 150-250 kalori. Makanan ringan Anda harus mengandung lima gram protein, tiga gram serat dan tidak lebih dari 12 gram lemak.

Protein dan serat akan membantu merasa kenyang lebih lama, jadi tidak ada keinginan lagi untuk mengambil camilan lain. Namun apabila Anda susah mendapatkan semua kandungan itu dalam satu camilan, bisa menambahkannya dengan camilan lain.

2. Cara tepat mengonsumsi camilan
Hanya ada satu cara yang tepat untuk mengemil, yaitu sadar. Perlakukan camilan Anda layaknya makanan ringan, bukan makanan utama. Ambil camilan dengan piring layaknya makanan utama. Ini akan membuat Anda merasa lebih kenyang.

Selain itu, jangan melakukan banyak kegiatan saat makan camilan. Nikmati setiap gigitan dan cita rasa makanan. Sebuah studi yang dilakukan pada 2009 menemukan, ketika terganggu saat makan, Anda lebih mungkin untuk ngemil. Ini terjadi ketika kita makan, tubuh memberikan informasi tentang makanan, termasuk rasa, tekstur dan seberapa puasnya kita.

Ini disebut ingatan makanan. Ketika kita tidak memiliki ingatan makanan yang tepat, kita cenderung akan makan berlebih atau sebaliknya kurang makan.

3. Waktu tepat untuk mengemil
Salah satu cara termudah untuk mengetahui kapan Anda benar-benar membutuhkan camilan adalah dengan menggunakan skala 1 hingga 10, di mana satu rasa lapar dan 10 kenyang. Anda perlu camilan saat skornya 3-4.

Sebuah studi pada 2011 yang dilakukan oleh Fred Hutchinson Cancer Research Center menemukan bahwa orang yang melewatkan camilan di pagi hari, kehilangan berat badan lebih banyak dibanding mereka yang mengonsumsi camilan di pagi hari. ** Baca juga: Kurangi Konsumsi 5 Makanan dan Minuman yang Bikin Dengkur Makin Parah

Jadi, jangan asal ngemil.(ilj/bbs)




4 Makanan Sehat yang Disebut Justru Merusak Kulit

Kabar6-Selain membuat kulit sehat, beberapa makanan juga dapat merusak kulit. Makanan yang tidak baik bisa merusak kulit, bahkan sama buruknya dengan efek merokok.

Hal ini karena makanan tersebut dapat menyebabkan peradangan, memicu stres oksidatif dan pada gilirannya dapat merusak kolagen dan DNA yang membuat Anda terlihat lebih tua. Melansir Prevention, ini lima makanan yang mungkin dikatakan sehat, ternyata dapat merusak kulit:

1. Kue beras
Kue beras ternyata dapat menyebabkan kenaikan gula darah yang melonjak tinggi, hal ini akan mempercepat pembentukan keriput. Ketika gula masuk ke tubuh, ia dipecah menjadi glukosa, yang kemudian disebut dengan proses glycation.

Proses ini membuat kolagen yang ada di dalam kulit bertambah keras sehingga mengurangi kelenturan kulit, sehingga menyebabkan kulit menjadi keriput dan tidak elastis lagi.

2. Sereal
Makan sereal memang baik, karena biasanya terbuat dari gandum utuh yang rendah lemak. Namun saat ini untuk menarik banyak konsumen, beberapa produk sereal ditambahkan dengan banyak gula, bahkan gula buatan. Padahal, gula yang berlebihan dapat mempercepat pembentukan keriput dan membuat Anda menjadi gemuk.

3. Margarin
Lemak memang sangat penting untuk menjaga kulit lentur. Namun sebuah studi dalam Journal of American College of Nutrition menemukan bahwa asupan tinggi margarin dikaitkan dengan peningkatan kerutan kulit.

4. Minuman manis
Banyak minuman manis seperti jus, soda dan smoothies yang biasanya dikemas dengan kandungan gula sangat tinggi. Nah, kandungan gula yang berlebihan dapat mempercepat pembentukan keriput. ** Baca juga: Menurut Psikolog, Foto yang Sering Anda Posting di Instagram Punya Arti Sendiri

Jadi, batasi atau kurangi makanan yang terlalu manis atau terlalu berlemak agar kulit tetap sehat.(ilj/bbs)




Begini Pengaruh Metabolisme Tubuh Terhadap Berat Badan

Kabar6-Mungkin Anda pernah mengalami sudah mati-matian diet atau membatasi makan, namun penurunan berat badan bergerak lambat. Mengapa hal ini sering terjadi? Alasannya, karena setiap orang memiliki metabolisme tubuh serta genetik yang berbeda-beda.

Tubuh manusia memerlukan energi untuk tetap hidup dengan cara membakar kalori, atau dikenal dengan istilah metabolisme. Proses ini mempunyai pengaruh penting terhadap kenaikan atau penurunan berat badan. Untuk membuat tubuh tetap ramping, diperlukan metabolisme yang cepat.

Menurut ahli gizi bernama Professor Tim Crowe dari Deakin University, Australia, melansir Aura, ada beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan metabolisme. Misalnya mengonsumsi pil, suplemen, dan makanan pilihan yang memiliki kemampuan meningkatkan metabolisme dan membakar lemak dengan baik.

Namun meski sudah mencoba cara-cara tadi, bisa saja metabolisme tubuh tetap lambat, dikarenakan beberapa faktor, yaitu:

1. Massa otot
Salah satu yang mempengaruhi metabolisme adalah jumlah jaringan otot pada tubuh. Semakin tinggi massa otot Anda ketimbang lemak, maka metabolisme tubuh berjalan lebih cepat.

Otot memerlukan lebih banyak energi agar dapat berfungsi baik dari pada lemak. Semakin banyak jaringan otot, maka semakin banyak energi yang dibutuhkan tubuh.

Energi yang baik bagi otot berasal dari sumber protein. Selain itu agar massa otot meningkat diperlukan beberapa jenis olah raga seperti angkat beban, push up, squats, sit up.

2. Diet yang salah
Diet yang dijalani kebanyakan wanita yang ingin kurus instan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi metabolisme. Sebagian besar wanita senang sekali mengurangi frekuensi makan dengan alasan agar cepat kurus.

Akibatnya, tubuh kekurangan nutrisi dan akhirnya mengambil nutrisi dari otot, sehingga kerja otot menjadi tidak maksimal dan proses metabolisme menjadi lambat.

3. Genetika
Faktor lain yang dapat mempengaruhi proses metabolisme adalah faktor genetik atau keturunan. Faktor ini mempunyai peranan penting untuk menentukan apakah seseorang mempunyai proses metabolisme yang cepat atau lambat. Selain itu, beberapa kelainan genetik juga dapat mempengaruhi proses metabolisme.

4. Aktivitas fisik
Kebanyakan wanita senang menurunkan badan dengan cara instan seperti tidak makan, mengurangi frekuensi makan, melakukan suntik kurus dan sebagainya. Ditambah lagi, mereka malas berolahraga.

Padahal, salah satu bentuk kegiatan fisik yang dapat mempengaruhi proses metabolisme tubuh adalah olahraga. Jika melakukan olahraga secara teratur, maka massa otot meningkat, dan tubuh membakar lemak lebih cepat, bahkan saat Anda tengah beristirahat.

5. Usia
Semakin bertambah usia, maka tingkat metabolisme tubuh semakin menurun. Hal ini terjadi karena hilangnya sebagian jaringan otot serta perubahan hormonal dan neurologis. Tidak seperti saat kita bayi atau anak-anak, proses metabolisme tubuh kita lebih cepat. ** Baca juga: Kebiasaan Harian yang Bisa Bikin Kulit Kusam

Jadi, berhentilah ‘menyiksa diri’ dengan berbagai jenis diet yang tidak sehat. Tetap perhatikan nutrisi makanan, makan sehari tiga kali dengan gizi berimbang, dan yang terpenting perbanyak aktivitas serta berolahraga agar lemak terbakar secara alami.(ilj/bbs)




Bagaimana Agar Manfaat Lemak Jadi Lebih Maksimal untuk Tubuh?

Kabar6-Harus diakui, sebagian besar makanan berlemak memang memiliki rasa yang lezat dan bikin ketagihan. Ya, lemak memang enak untuk dikonsumsi. Namun apabila Anda mengonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, tentu saja dapat menimbulkan masalah pada kesehatan.

Karena itulah, Anda perlu tahu berapa banyak lemak yang harus dikonsumsi setiap harinya. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Georgia Selatan, melansir Bornfitness, disebutkan bahwa 20-35 persen dari kalori yang Anda konsumsi setiap hari harus berasal dari lemak. Tidak hanya membuat perut Anda penuh, lemak juga dapat membantu membakar kalori.

Dalam penelitian tersebut diungkapkan, seseorang yang mengonsumsi makanan tinggi protein dan makanan tinggi lemak akan meningkatkan pembakaran lemak sampai 3,5 jam.

Manfaat lemak bagi tubuh adalah membantu melindungi dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, proses produksi testosteron dan estrogen yang baik, dan memainkan peran penting dengan penyerapan gizi seperti vitamin D dan E.

Lantas, berapa batas aman konsumsi lemak? Untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal, batas aman untuk konsumsi lemak adalah sekira 0,8-1 gram per kilogram berat badan yang Anda inginkan.

Misalnya, Anda ingin memiliki berat ideal 50 kg, maka Anda dapat mengonsumsi lemak 50 gram. Jumlah awalnya mungkin terlihat banyak, namun apabila Anda sudah menyesuaikan dengan berapa banyak kalori yang dikonsumsi setiap hari, maka ini merupakan jumlah yang tepat.

Meskipun demikian, untuk mencukupi kebutuhan Anda akan lemak, pilihlah lemak yang sehat yaitu asam lemak Omega-6 ataupun Omega-3. Hal ini karena lemak yang tidak sehat memiliki kandungan kolesterol yang tinggi. ** Baca juga: Depresi Dapat Diminimalisir dengan Rutin Konsumsi Sayur & Buah?

Diketahui, kolestrol tinggi bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang bisa mengakibatkan serangan jantung, stroke, hingga kematian.(ilj/bbs)




Konsumsi Telur Bikin Tubuh Langsing?

Kabar6-Konsumsi telur disarankan untuk Anda yang ingin menjaga berat badan. Pasalnya, menu sarapan tinggi protein seperti telur bisa mengurangi rasa lapar sekaligus mencegah makan berlebihan saat siang.

Pada studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition Research, melansir Kompas, para ahli dari Amerika menemukan bahwa pria yang sarapan dengan menu berbasis telur cenderung makan lebih sedikit di waktu makan siang, dibanding dengan mereka yang sarapan dengan menu tinggi karbohidrat.

Penelitian tersebut menguatkan studi sebelumnya yang mengatakan sarapan dengan telur membantu mengurangi asupan kalori di waktu siang dan membantu mengurangi berat badan hingga 65 persen. Mereka yang sarapan telur juga terbukti lebih berenergi dibanding ketika memilih menu berkarbohidrat.

Dalam penelitian ini, para peneliti dari University of Connecticut membandingkan dua kelompok responden dengan menu sarapan khas Amerika. “Mereka yang sarapan dengan menu protein tinggi tidak akan merasa kelaparan di siang hari,” kata Maria Luz Fernandez, PhD, ahli nutrisi, kepala penelitian.

Protein diperlukan tubuh karena bisa digunakan sebagai cadangan energi apabila cadangan lemak dan karbohidrat dalam tubuh telah habis. Beberapa jenis protein juga merangsang produksi enzim yang membantu mengatur kontraksi otot dan kegiatan sel lain.

Meskipun demikian, menu sarapan yang baik hendaknya juga mengandung karbohidrat, serat, vitamin, mineral, dan tidak terlalu banyak mengandung lemak. ** Baca juga: Penelitian: Patah Hati Bisa Bikin Otak Alami Perubahan

Hal lain yang menjadi perhatian, kuning telur mengandung kolestrol tinggi, sehingga sebaiknya mengonsumsi telur hanya putihnya saja dengan 1-2 butir kuningnya per hari.(ilj/bbs)




Ini 5 Hormon Penting Bagi Tubuh

Kabar6-Sistem hormon manusia berperan penting dalam mengelola pertumbuhan dan perkembangan tubuh, fungsi jaringan, metabolisme, suasana hati, proses reproduksi, hingga fungsi seksual. Oleh karena itu, gangguan pada sistem ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Hormon memiliki peran yang sangat penting dalam metabolisme tubuh manusia, seperti halnya enzim. Bedanya, kalau enzim memiliki kemampuan untuk mempercepat suatu reaksi metabolisme, sedangkan hormon mempunyai peranan penting untuk mengontrol fungsi tubuh dan menentukan tingkat metabolisme.

Ada lima hormon, melansir Pesona, yang ada dalam tubuh Anda dan bagaimana cara menjaga kadarnya agar mereka tetap normal. Apa sajakah itu?

1. Hormon estrogen
Hormon ini paling besar kandungan di dalam tubuh wanita subur dan berfungsi menjaga kesehatan alat reproduksi serta menyiapkan rahim untuk kehamilan. Hormon ini juga menjaga imunitas tubuh.

Terlalu banyak estrogen di dalam tubuh akan menyebabkan nyeri perut dan emosi tinggi saat premenstrual syndrome (PMS) atau sindrom sebelum menstruasi. Satu-satunya cara menjaga kadar estrogen adalah mengurangi konsumsi makanan berlemak.

2. Hormon progesteron
Sama dengan estrogen, hormon ini menjaga kesehatan alat reproduksi dan menormalkan kadar gula dalam darah. Tapi kondisi progesteron yang tidak seimbang akan menyebabkan Anda mudah sakit kepala dan depresi. Jaga kandungan progesteron Anda dengan olahraga teratur dan menjaga berat badan proporsional.

3. Hormon androgen
Meskipun sedikit, hormon ini berperan untuk menumbuhkan rambut dan meningkatkan gairah seks Anda. Kekurangan hormon ini menyebabkan rambut mudah rontok, jerawatan, dan cepat lelah.

Agar hormon tetap seimbang, lakukan olahraga teratur dan konsumsi makanan yang mengandung zinc seperti sayuran hijau, ikan, dan kacang-kacangan.

4. Hormon prolaktin
Tugasnya adalah menjaga kesuburan di saluran telur dan menjaga kesehatan payudara. Jika kekurangan hormon ini, Anda berisiko infertilitas dan menurunkan gairah seksual. Padahal, menjaga keseimbangan hormon ini mudah yaitu pastikan Anda cukup tidur setiap harinya.

5. Hormon FSH dan LH
Stimulating Hormone (FSH) adalah hormon glikoprotein yang berperan dalam proses pematangan sel telur di dalam indung telur. Sedangkan lutenizing hormone (LH) adalah hormon yang mengatur pematangan dan pelepasan sel telur dari indung telur (ovulasi).

Ketidakseimbangan hormon ini akan menyebabkan Anda mudah jerawatan dan gangguan memori. Jaga kesehatan hormon ini dengan banyak minum air putih dan mengurangi makanan berlemak tinggi. ** Baca juga: Benarkah Olahraga Harus Mengeluarkan Keringat Banyak?

Konsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang tercukupi membuat keseimbangan hormon terjaga.(ilj/bbs)




Penelitian: Semakin Tua, Orang Mudah Bertambah Berat Badan

Kabar6-Anda tentu pernah mengamati, orang yang sudah berumur lebih cepat gemuk dibandingkan saat mereka muda. Ya, berat badan memang berbanding lurus dengan usia Anda.

Menurut hasil penelitian di Institut Karolinska Swedia yang telah diterbitkan dalam Jurnal ‘Nature Medicine’, melansir Okezone, pergantian lipid dalam jaringan lemak akan berkurang pada usia tua. Jadi, itulah alasan mengapa semakin bertambah tua, seseorang akan semakin mudah menjadi gemuk.

Meskipun hal ini tidak disertai dengan makan secara berlebihan maupun karena kurang berolahraga. “Proses dalam jaringan lemak kita mengatur perubahan berat badan selama masa bertambahnya usia dengan cara yang independen, sehingga tidak tergantung pada faktor-faktor lainnya,” demikian tulis Peter Arner, Profesor di Karolinska Institute Swedia.

Tim peneliti lantas mempelajari sel-sel lemak yang ada pada 54 subjek, pria dan wanita, dalam periode rata-rata 13 tahun. Semua subjek menunjukkan penurunan pergantian lipid dalam jaringan lemak, yaitu tingkat di mana lipid dalam sel-sel lemak dibuang dan disimpan.

Bagi para subjek yang tidak mengimbangi pola makannya dengan mengurangi mengonsumsi kalori, rata-rata mengalami peningkatan berat badan sebesar 20 persen.

Selain itu, para peneliti juga mempelajari pergantian lemak pada subjek 41 wanita yang menjalani operasi bariatrik, dan bagaimana tingkat pergantian lipid mempengaruhi berat badan tetap terjaga pada empat hingga tujuh tahun setelah menjalani operasi.

Hasil dari subjek 41 wanita ini menunjukkan, hanya mereka yang memiliki tingkat pergantian lipid yang rendah sebelum operasi, berhasil meningkatkan pergantian lipid dan mempertahankan berat badan. ** Baca juga: Susah Tidur Malam, Mungkin Ini Penyebabnya

Para peneliti percaya, orang-orang ini akan mengalami peningkatan pergantian lipid daripada mereka yang belum menjalani operasi.(ilj/bbs)