1

Studi di Inggris Sebut 5 Negara yang Bakal Selamat Usai ‘Kiamat’

Kabar6-Apakah peradaban seperti yang kita kenal berakhir dalam 100 tahun mendatang? Apakah masih ada tempat yang berfungsi lagi? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terdengar seperti fiksi distopia. Namun berita utama tentang cuaca ekstrem, perubahan iklim, pandemi yang sedang berlangsung, dan melemahnya rantai pasokan global membuat kita kembali berpikir tentang ‘kiamat’.

Kini dua akademisi Inggris, Aled Jones, direktur Global Sustainability Institute di Anglia Ruskin University di Cambridge, Inggris, dan rekan penulisnya, Nick King, berpikir mereka punya jawaban.

Analisis mereka bertujuan untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang memiliki posisi terbaik untuk melanjutkan ketika atau jika negara lain berantakan. Mereka menyebut tempat-tempat yang beruntung ini sebagai ‘titik-titik kompleksitas yang terus ada’. Melansir Nytimes, ini lima negara selamat dari ‘kiamat’:

1. Selandia Baru
Selandia Baru berada jauh dari garis khatulistiwa sehingga secara alami daerahnya akan lebih dingin dibanding negara lain dunia. Ini membantu ketika peningkatan suhu besar terjadi di Bumi.

Selain itu, hampir 40 persen pasokan energi utama negara ini berasal dari sumber energi terbarukan dan negara ini menghasilkan energi yang cukup untuk memenuhi 75 persen kebutuhan energinya.

2. Islandia
Islandia adalah ‘rumah’ dari energi terbarukan. Di sana, penggunaan tenaga geothermal (panas bumi) dan tenaga air banyak dimanfaatkan. Karena letaknya lebih dekat ke Kutub Utara dibandingkan garis khatulistiwa, iklim Islandia jauh lebih sejuk dibandingkan wilayah lain di planet ini.

Islandia kaya akan perikanan di sepanjang garis pantainya, sehingga persediaan makanan akan aman jika terjadi bencana alam.

3. Inggris
Inggris memiliki banyak lahan pertanian, iklim bersuhu lebih sejuk, dan curah hujan tinggi, sehingga dipercaya mampu membangun kembali masyarakat pasca bencana. Daerah ini juga tidak sering dilanda bencana alam besar, sehingga menjadi pertanda baik bagi kelangsungan hidup di daerah tersebut.

Hampir separuh energi di Inggris berasal dari bahan bakar fosil dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Sekira 42 persen listrik di negara ini berasal dari energi terbarukan dan terus meningkat.

4. Australia
Tasmania, negara kepulauan yang terletak tepat di lepas pantai Australia, menghadapi lebih sedikit dampak perubahan iklim. Di sana juga sudah menggunakan banyak pembangkit listrik tenaga air dan pembangkit listrik tenaga angin.

Seperempat dari pulau ini telah digunakan untuk pertanian, dan hal ini dapat ditingkatkan jika terjadi bencana. Tasmania bisa menjadi ‘sekoci’ Australia jika kondisi di benua utama menjadi tidak dapat dihuni.

5. Irlandia
Iklim Irlandia mirip dengan Inggris dengan banyak curah hujan dan tanah subur. Populasi Irlandia juga tidak banyak yang mana berarti permintaan energinya lebih sedikit. Kawasan ini terus memperluas inisiatif energi bersih melalui pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga air.

Menurut kesimpulan penulis, permintaan energi yang rendah dan peningkatan sumber energi terbarukan menjadikannya tempat yang menjanjikan untuk bunker kiamat.(ilj/bbs)




Ratusan Anggota Sekte di Uganda Timur Melarikan Diri ke Ethiopia Karena Takut Kiamat

Kabar6-Sekira 100 orang anggota sekte Christ Disciples Church melarikan diri ke Ethiopia. Hal itu dilakukan setelah diberitahukan bahwa kiamat akan dimulai dari daerah mereka, yaitu di Desa Obululum, Distrik Serere, Uganda timur.

Juru Bicara Polisi Kyoga Timur bernama Oscar Ageca, melansir Sputniknews, mengatakan bahwa orang-orang mulai menghilang pada Februari 2023 lalu. Polisi membuka penyelidikan, bekerja untuk menemukan para pemimpin gereja dan ‘memastikan keberadaan pasti dari anggota yang hilang’.

“Kami memulai penyelidikan setelah mendapatkan informasi bahwa orang-orang diperdagangkan ke Ethiopia sejak Februari dan itu berlangsung hingga hari ini,” jelas Ageca. “Pemimpin gereja diduga meyakinkan anggotanya bahwa Tuhan memiliki rencana bagi mereka untuk pergi. dan menyebarkan injil di Ethiopia, sebuah gagasan yang tampaknya telah diterima oleh banyak orang.”

Orang-orang dilaporkan yakin bahwa kematian akan datang ke Tanah Air mereka dan satu-satunya tempat yang aman adalah Ethiopia. Anggota sekte tersebut dilaporkan hilang di tiga distrik yaitu Serere, Kumi dan Ngora, semuanya terletak di timur Uganda. ** Baca juga: Detoks Digital, Restoran Ramen di Tokyo Larang Pelanggan Gunakan Ponsel Saat Makan

Polisi juga menyatakan bahwa sebelum menghilang, para anggota menjual harta benda mereka seperti ternak, tanah, dan barang-barang rumah tangga lainnya untuk mengumpulkan uang untuk perjalanan tersebut. Mereka dilaporkan diminta menyumbang sekira Rp8,3 juta ke gereja untuk transportasi.

Polisi masih memiliki sedikit informasi tentang masalah ini dan penyelidikan umum telah dibuka, sementara masyarakat diminta untuk memberikan perincian yang dapat membantu dalam operasi pencarian.(ilj/bbs)




Terungkap Wajah Manusia Terakhir Saat Kiamat Lewat Teknologi AI

Kabar6-Prediksi wajah manusia terakhir di Bumi atau saat Kiamat terjadi berhasil diungkap teknologi kecerdasan buatan (AI). Kumpulan gambar tidak hanya mendeskripsikan manusia terakhir tetapi juga sungai darah, ‘gua kematian’ dan awal Perang Dunia Pertama.

Setiap gambar terlihat realistis dengan caranya sendiri yang membuatnya semakin menyeramkan. Melansir thesun, ilustrasi manusia terakhir di Bumi menunjukkan seorang pria tua dengan kulit keriput dan mata merah dan berair. Gambar AI dibagikan di TikTok untuk dilihat, dan pengguna yang dikenal sebagai Gambar AI mengomentari gambar tersebut, “Yang mana yang paling menakutkan?”

Diketahui, klip video mengumpulkan 74 ribu suka dan lebih dari 200 komentar dengan banyak yang mengatakan setiap gambar terlihat asli. ** Baca juga: Main Petak Umpet dan Sembunyi di Kontainer, Bocah Bangladesh Ini Terbawa Hingga Malaysia

Beberapa skema kiamat terkait dengan fenomena alam yang terjadi. Ilmuwan terus mengamati asteroid yang melintas dekat Bumi, munculnya planet Nibiru, hingga meningkatnya panas matahari.(ilj/bbs)




Ilmuwan AS Berencana Kirim 6,7 Juta Sampel Sperma ke Bulan untuk Hindari Kepunahan Setelah Kiamat

Kabar6-Saat kiamat dan Bumi menjadi hancur, para ilmuwan dari Amerika Serikat (AS)  menggagas tempat penyimpanan benih, spora, telur dan sperma manusia di bawah tanah Bulan. Gagasan itu disampaikan dalam presentasi IEEE Aerospace.

Hal ini, melansir Insider, didasari karena mereka ingin menyelamatkan keanekaragaman hayati saat kemungkinan paling buruk atau kiamat terjadi. Para ilmuwan di Universitas Arizona ini ingin menyimpan benih-benih dalam sebuah kubah yang menjadi ‘back up’ agar kehidupan tidak musnah.

Jekan Thanga dan tim mahasiswa sarjana serta pascasarjana dalam presentasinya menyebut, benih itu akan dimasukkan ke sebuah bahtera. “Kami dapat membantu menyelamatkan keanekaragaman hayati bumi,” kata Thanga.

Menurut Thanga, bahtera itu akan menyimpan 6,7 juta sampel DNA, telur, sperma, spora, benih dari Bumi. Bahtera tersebut akan diamankan dari radiasi matahari dan perubahan suhu yang parah karena akan berada di dalam tabung lava.

Thanga menambahkan, apabila Bumi mengalami bencana besar, organisme atau spesies di planet ini bisa hilang selamanya. Ide tadi, dijelaskan Thanga, akan dimulai dengan mereplikasi apa yang dimiliki Svalbard Global Seed Vault di Norwegia, yaitu sekira satu juta benih dalam file.

Mereka kemudian akan mulai membawanya ke Bulan dalam 10-15 peluncuran roket. Thanga memperkirakan butuh sekira 40 peluncuran roket untuk membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional. Ditambah mendapatkan sampel dari semua 6,7 juta spesies berarti sekira 250 peluncuran roket.

Bahtera Bulan seperti yang mereka rancang, mungkin bisa menjadi kenyataan dalam 30 tahun. Para peneliti berharap dapat memperbaiki desain pada waktu itu dan berharap perjalanan luar angkasa menjadi lebih murah karena semakin banyak perusahaan swasta yang masuk ke pasar.

“Mari kita buat lebih baik, mari kita kembangkan lebih jauh,” ujar Alvaro Diaz-Flores, peneliti pascasarjana Universitas Arizona yang terlibat dalam proyek tersebut. ** Baca juga: Sejumlah Pesan yang Dikirim Manusia ke Luar Angkasa Agar Mendapat Respon dari Alien

Para peneliti mengatakan, proyek ini bergantung pada kemajuan teknologi cryorobotics. Ini karena untuk mendapatkan cryopreservasi, benih harus didinginkan hingga -144 derajat Celcius, sedangkan sel punca (induk) harus disimpan pada suhu (minus) -160 derajat Celcius.

Ilmuwan juga masih belum memahami bagaimana kurangnya gravitasi dapat memengaruhi benih yang diawetkan, atau bagaimana berkomunikasi dengan dasar Bumi. Tidak dijelaskan pula apakah benih, telur atau spora itu kelak akan menetas seandainya kiamat terjadi.

Hal yang pasti, gagasan ini mengemuka hanya beberapa hari setelah Tiongkok dan Rusia mengumumkan rencana untuk membangun stasiun luar angkasa Bulan.(ilj/bbs)




Sebuah Keluarga di Belanda Mengurung Diri di Bawah Tanah untuk Menunggu Kiamat

Kabar6-Sebuah keluarga di Belanda bersembunyi dengan cara hidup di bawah tanah untuk bisa terhindar dari kiamat. Polisi yang menyelidiki kasus tersebut beranggapan bahwa keluarga Gerrit Jan van Dorsten (67) ini mungkin memiliki hubungan dengan setan.

Polisi menemukan coretan dan angka misterius dalam sebuah papan besar yang diduga berkaitan dengan praktik okultisme, yaitu kepercayaan terhadap hal-hal supranatural seperti ilmu sihir.

Tidak hanya coretan dan angka, melansir Insider, polisi juga menemukan gambar misterius di papan besar tersebut. “Gambar dan penomoran di papan membingungkan polisi. Ada banyak angka berbeda di sana dan semuanya tidak sesuai. Bukan matemtika tapi lebih mirip kode gaib yang aneh, yang disusun dari atas bawah dan dari sisi ke sisi melintasi satu sama lain. Tak masuk akal,” terang salah satu sumber.

Penyidik percaya, anggota keluarga van Dorsten telah mengalami cuci otak hingga mereka mau bersembunyi selama bertahun-tahun untuk menunggu hari kiamat. van Dorsten sendiri telah ditangkap polisi dengan alasan merenggut kebebasan keluarga dan merusak kesehatan keluarganya.

Pria itu dituduh telah menahan enam anaknya dalam sebuah ruangan bawah tanah untuk menunggu hari kiamat. van Dorsten diidentifikasi sebagai anggota Gereja Unifikasi yang dikenal sebagai Moonies. ** Baca juga: Pengusaha Asal Filipina Bangun ‘Kerajaaan Buaya’

Sekte ini didirikan sejak 1950-an oleh seorang pengkhotbah Korea Selatan bernama Sun Myung Moon, yang dipercaya oleh pengikutnya sebagai Mesias. Tak ada keterangan lebih lanjut mengenai hubungan antara van Dorsten dengan sekte ini.

Namun tidak diketahui pula apakah mengurung diri untuk menunggu hari kiamat itu merupakan perintah dari sekte tersebut atau bukan.(ilj/bbs)




3 Peristiwa Besar di Masa Lampau yang Konon Jadi Tanda Kiamat Telah Tiba

Kabar6-Tidak ada satu pun makhluk di dunia ini yang akan mengetahui kapan kiamat akan tiba. Ya, hanya Sang Pencipta yang memiliki kekuasaan penuh untuk menentukan hari akhir itu datang.

Meskipun demikian, masih saja ada sekelompok orang yang mengklaim mengetahui kapan kiamat itu terjadi. Melansir keepome, berikut tiga peristiwa misterius yang dianggap oleh masyarakat pada masa lampau sebagai pertanda telah datangnya hari kiamat:

1. Fenomena Heat Burst
Peristiwa pertama dinamakan sebagai Satan’s Storm, terjadi di Kota Kopperl pada 15 Juni 1960 malam. Pada saat itu, suhu terlihat normal meski terdapat beberapa kilatan di langit.

Mendadak, terjadi sapuan angin yang sangat dahsyat mencapai kecepatan 75 mph, hingga membuat toko-toko dan beberapa pohon tumbang. Suhu udara pun tiba-tiba naik hingga mencapai 37 derajat.

Bahkan di beberapa tempat suhu dilaporkan mencapai 60 derajat. Beberapa alat pengukur cuaca menjadi rusak karena melebihi suhu normal pada umumnya. Orang-orang yang pada saat itu tengah tertidur seketika terbangun dan merasa kondisi panas seperti terbakar.

Pada saat itu, suasana benar-benar sangat mencekam. Masyarakat mengira bahwa dunia akan segera berakhir. Hampir semalam peristiwa tersebut terjadi.

Keesokan harinya, para petani menemukan bahwa jagung mereka yang tadinya siap panen mendadak terpanggang dalam tangkainya. Ladang kapas, daun, dan semak belukar pun juga terbakar.

Fenomena ini kemudian disebut dengan Heat Burst dan tercatat merupakan fenomena ekstrem terburuk dalam catatan sejarah peradaban manusia.

2. Tunguska Explosion
Peristiwa ini terjadi pada 30 Juni 1908. Pada saat itu, kafilah-kafilah yang ada di Gurun Gobi menyaksikan sebuah bola api menyala dan meluncur dengan cepat ke arah langit yang kemudian segera lenyap di sebelah utara tapal batas Mongolia.

Setelah menghilang, terdengar suara ledakan maha dahsyat di dataran tinggi Siberia Tengah, Rusia, tepatnya di dekat Sungai Tunguska. Ledakan tersebut tercatat pada seismograf yang ada di wilayah Irkutsk (880 km ke selatan), Moskow (5000 km ke barat), hingga ke Washington dan Jakarta.

Penduduk di daerah itu melaporkan bahwa muncul tiang api menjulang setinggi langit yang disusul oleh gelombang panas, serangkaian suara gelegar, serta gelombang angin sekencang topan dan turunnya hujan berwarna hitam.

Kuatnya ledakan tersebut mengakibatkan gempa yang cukup besar. Berbagai stasiun meteorology di Eropa mencatat gelombang tekanan seismik pasca-kejadian tersebut.

Peristiwa menghebohkan tersebut kemudian disebut sebagai Ledakan Tunguska. Meski tidak menimbulkan korban jiwa (karena terjadi di wilayah hutan raya), ledakan tersebut meratakan sekira 2.000 kilometer persegi hutan.

3. Suasana tanpa musim panas
Pada 1816 terjadi penyimpangan iklim yang luar biasa di wilayah Amerika, Kanada, dan Eropa. Biasanya pada akhir musim semi dan musim panas, cuaca yang terjadi di ketiga wilayah tersebut stabil. Namun pada Mei 1816, cuaca terasa sangat dingin.

Temperatur yang pada umumnya 20-25 derajat menyusut drastis menjadi di bawah lima derajat Celcius. Pada saat itu, tanaman rata-rata mengalami gagal panen serta banyak terjadi badai salju sehingga menyebabkan tidak sedikit orang yang meninggal dunia karena mati kedinginan.

Tidak ada yang mengetahui peristiwa apa yang tengah terjadi pada saat itu. Suasana benar-benar sangat mencekam. Matahari tidak tampak, kelaparan di mana-mana, hingga lonjakan harga serta iklim yang berubah drastis.

Rumor yang beredar di masyarakat setempat mengatakan, matahari akan menghilang dari Bumi, sehingga sebagian besar orang meyakini bahwa kiamat akan segera tiba. Banyak dari mereka pun tertunduk pasrah dan hanya bisa menunggu kiamat itu tiba.

Peristiwa yang terjadi pada saat itu sebenarnya disebabkan oleh letusan Gunung Tambora yang terjadi pada 5 April 1815. Letusan Tambora tersebut membentuk tiga lajur api yang mengubah seluruh gunung menjadi aliran lahar.

Batuan apung dengan diameter 20 meter kemudian mulai menghujani sisi gunung yang diikuti oleh hujan abu dan mengakibatkan punahnya peradaban di sekitar wilayah tersebut. ** Baca juga: Pemerintah Hawaii Berencana Ajukan RUU yang Naikkan Usia Minimal Perokok Menjadi 100 Tahun

Ternyata, debu dan partikel yang dilontarkan Gunung Tambora turut memengaruhi iklim di Bumi. Selama berbulan-bulan lamanya, abu tertahan di atmosfer sehingga menghalangi sinar matahari. Akibatnya, wilayah Eropa dan Amerika menjadi dingin. Jutaan orang pada saat itu hidup dalam kesulitan, mengalami kedinginan dan kelaparan yang luar biasa.

Peristiwa yang sungguh mengerikan.(ilj/bbs)




Sekte Pana Wave di Tokyo Percaya Gelombang Elektromagnetik Jadi Penyebab Kiamat

Kabar6-Pana Wave adalah kelompok agama yang berbasis di Tokyo, Jepang, didirikan oleh seorang wanita bernama Yuko Chino pada 1977. Sekte ini menggabungkan unsur-unsur agama Kristen, Buddhisme dan ajaran baru.

Sekte Pana Wave, melansir theguardian, disebut takut dengan kehadiran gelombang elektromagnetik di zaman modern. Menurut mereka, gelombang elektromagnetik membuat perubahan iklim, merusak lingkungan, dan menimbulkan penyakit.

Pada 2003, anggota sekte ini mencuri segel arktik yang muncul di sungai Tokyo. Mereka beralasan, gelombang elektromagnetik adalah penyebab kemunculan segel ini. Dan jika mereka berhasil mengembalikannya ke arktik, maka akan mencegah datangnya hari kiamat.

Para anggota mulai membangun Laboratorium Gelombang Pana di beberapa daerah yang mereka yakini tidak berisiko terkena gelombang elektromagnetik. ** Baca juga: Perusahaan Pariwisata Antariksa AS Tawarkan Perjalanan ke Luar Angkasa Naik Balon Raksasa

Mereka mulai berpakaian putih pada pertengahan 1990-an, dengan keyakinan bahwa ini akan melindungi mereka dari gelombang elektromagnetik yang berbahaya. (ilj/bbs)




Selama 9 Tahun Sebuah Keluarga di Belanda Bersembunyi di Bawah Tanah untuk Hindari Kiamat

Kabar6-Tidak seorang pun yang mengetahui kapan hari kiamat akan datang. Namun di satu sisi, sejumlah orang yang mengaku tahu kapan datangnya hari kiamat, mencari cara untuk menghindari hari akhir itu dengan cara sembunyi.

Hal ini yang dilakukan oleh sebuah keluarga di Belanda. Bayangkan, melansir Dailymail, selama sembilan tahun mereka sembunyi dengan cara hidup di bawah tanah untuk bisa terhindar dari kiamat. Tidak tinggal diam, polisi yang menyelidiki kasus ini beranggapan bahwa keluarga ini mungkin memiliki hubungan dengan setan.

Polisi menemukan coretan dan angka misterius dalam sebuah papan besar yang diduga berkaitan dengan praktik okultisme, yaitu kepercayaan terhadap hal-hal supranatural seperti ilmu sihir.

Tidak hanya coretan dan angka, polisi juga menemukan gambar misterius di papan besar tersebut. “Gambar dan penomoran di papan membingungkan polisi. Ada banyak angka berbeda di sana dan semuanya tidak sesuai. Bukan matematika tapi lebih mirip kode gaib yang aneh, yang disusun dari atas bawah dan dari sisi ke sisi melintasi satu sama lain. Tak masuk akal,” jelas polisi.

Penyidik percaya, anggota keluarga ini telah mengalami cuci otak, hingga mereka mau bersembunyi selama bertahun-tahun untuk menunggu hari kiamat. Sang ayah yang bernama Gerrit Jan van Dorsten, ditangkap polisi dengan alasan merenggut kebebasan keluarga dan merusak kesehatan keluarganya.

Gerrit dituduh telah menahan enam anaknya di sebuah ruangan bawah tanah untuk menunggu hari kiamat. Gerrit pun diidentifikasi sebagai anggota Gereja Unifikasi yang dikenal sebagai Moonies.

Diketahui, sekte ini didirikan sejak 1950-an oleh seorang pengkhotbah asal Korea Selatan bernama Sun Myung Moon, yang dipercaya oleh pengikutnya sebagai Mesias. ** Baca juga: Mobil Mainan Remote Control Digunakan untuk Antar Paket ke Daerah Terpencil

Tak ada keterangan lebih lanjut mengenai hubungan antara Gerrit dengan sekte ini. Tidak diketahui pula, apakah mengurung diri untuk menunggu hari kiamat itu merupakan perintah dari sekte tersebut atau bukan.(ilj/bbs)




Gawat! NASA Ungkap Tanda Kiamat Bumi

Kabar6-Hingga kini tidak sedikit pihak yang mengklaim telah meramalkan datangnya kiamat. Mulai dari kalender suku Maya yang berhenti pada 21 Desember 2012, kitab Nostradamus di Prancis, hingga Baba Vanga dari Bulgaria.

Nah, bagaimana dengan para ilmuwan, apakah mereka juga memiliki perhitungan terjadinya kiamat? Apakah para ilmuwan menemukan penjelasan ilmiah mengenai kiamat?

Menurut para ilmuwan dari bidang astronomi, melansir keepome, Bumi akan mengalami kiamat. Hal ini berdasarkan teori evolusi bintang yang juga akan terjadi kepada Matahari. Namun hal ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat seperti yang disebut oleh peramal terkenal. Meskipun begitu, mereka tidak menutupi bahwa hal buruk memang akan terjadi kepada Bumi.

Peneliti LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) sendiri mengatakan bahwa setiap bintang akan mengalami evolusi. “Setiap bintang akan mengalami evolusi. Inti bintang akan mengerut namun selubungnya akan semakin membesar hingga akhirnya meledak,” demikian penjelasan LAPAN.

Matahari yang menjadi pusat tata surya kita ini sekarang sudah berusia sekira 10 miliar tahun. Lima miliar tahun dari sekarang, Matahari diprediksi akan mati. Jika bahan bakarnya yang berupa hidrogen habis, Matahari akan mulai membakar unsur-unsur yang lebih berat dalam inti fusinya. Bintang yang mengalami evolusi lalu meledak disebut dengan bintang katai.

Ketika proses tersebut terjadi, Matahari akan mengembang menjadi sekira 100 kali lebih besar dari saat ini dan memuntahkan sebagian besar material pembentuknya ke angkasa melalui angin bintang atau stellar winds yang berhembus kencang di luar angkasa. Planet-planet yang dekat dengan Matahari seperti Merkurius dan Venus akan lenyap.

Lantas, bagaimana dengan Bumi? Ketika Matahari mengalami evolusi, Bumi memang tidak akan hilang seperti yang terjadi kepada dua planet terdekat matahari. Bumi akan masuk ke selubung Matahari hingga akhirnya terbakar akibat suhu panas Matahari.

Seluruh kehidupan di Bumi akan musnah. Dan yang tertinggal di Bumi ini hanya inti batu yang telah terkelupas dan terpanggang dengan hebat. ** Baca juga: Terpaksa Cerai Setelah 30 Tahun Menikah Karena Pasutri Ini Ternyata Kakak Adik

“Kita sudah tahu bahwa Matahari akan membesar dan kian terang (saat memasuki fase raksasa merah). Kondisi tersebut mungkin akan menghancurkan segala bentuk kehidupan dalam planet kita,” kata Leen Decin, dari KU Leuven Institute of Astronomy.

Mengerikan!(ilj/bbs)




Sebuah Keluarga di Belanda Sembunyi di Bawah Tanah Menunggu Kiamat Datang

Kabar6-Tidak ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang. Namun sebuah keluarga di Belanda sepertinya melakukan apa yang disebut sebagai peribahasa ‘sedia payung sebelum hujan’.

Keluarga yang tidak disebutkan namanya ini, melansir Medcom, tinggal di sebuah rumah pertanian pada daerah terpencil di dekat Desa Ruinerwold, Provinsi Drenthe, wilayah Belanda utara. Dilaporkan, rumah dengan enam penghuni ini menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menunggu datangnya hari kiamat.

Polisi menemukan tangga tersembunyi di belakang lemari yang mengarah ke ruang bawah tanah. Media setempat melaporkan, keluarga tersebut ditemukan setelah salah seorang remaja pergi ke sebuah bar terdekat dalam kondisi bingung, minum lima bir dan kemudian meminta bantuan, dengan mengatakan dia tidak berada di luar rumah selama sembilan tahun.

Polisi lantas menemukan seorang pria berusia 58 tahun bersama lima anaknya yang berusia antara 18-25 tahun. Stasiun berita lokal, RTV Drenthe, menjadi media yang pertama kali melaporkan. Disebutkan, keluarga itu telah tinggal di ruang bawah tanah selama bertahun-tahun untuk menunggu akhir zaman.

Setelah diselidiki, polisi menemukan tangga tersembunyi di balik lemari yang mengarah ke ruang bawah tanah, di mana seorang pria dikatakan sebagai ayah keluarga dan lima lainnya, yang diyakini sebagai anak-anaknya, bersembunyi. ** Baca juga: Jijik, Ada Kecoak Hidup dalam Telinga Seorang Wanita

Keluarga itu tidak memiliki kontak dengan dunia luar dan sepenuhnya bergantung pada kebun sayur dan seekor kambing. Namun polisi menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut.(ilj/bbs)