1

Datang Bulan, Ada Sejumlah Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Atau Dihindari

Kabar6-Setiap bulan umumnya wanita akan mendapat tamu bulanan atau menstruasi. Kondisi ini seringkali membuat wanita merasa lelah, mudah marah, dan perut pun terasa kembung.

Agar menstruasi tidak menjadi halangan, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, serta menghindari sejumlah makanan yang justru dapat membuat kondisi Anda saat menstruasi memburuk. Melansir Sheknows, ini dia jenis makanan yang dimaksud:

1. Karbohidrat kompleks
Berbagai jenis buah, sayuran, dan makanan segar lainnya memang merupakan makanan sehat yang sebaiknya dikonsumsi sesering mungkin, terutama saat menstruasi berlangsung. Gula yang terdapat di dalam buah mungkin dapat membantu mengatasi keinginan untuk mengkonsumsi makanan manis.

2. Makanan yang mengandung banyak kalsium
Menurut seorang ahli gizi, seorang wanita membutuhkan setidaknya 1.200 mg kalsium setiap harinya. Beberapa jenis makanan yang mengandung banyak kalsium adalah kale, brokoli, dan yoghurt.

3. Cokelat hitam
Mengonsumsi sekeping cokelat hitam (60 persen cacao) setiap harinya selama menstruasi berlangsung dapat membantu mengatasi keinginan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan. Selain itu, cokelat hitam juga mengandung banyak antioksidan dan dapat meningkatkan kadar serotonin, yang dapat membantu memperbaiki mood Anda.

4. Makanan yang mengandung banyak magnesium
Berbagai jenis makanan yang mengandung banyak magnesium seperti kacang-kacangan dan tahu diduga dapat membantu mengurangi perut kembung pada wanita yang sedang menstruasi.

5. Vitamin
Vitamin E dapat membantu mengatasi beberapa gejala sindrom premenstrual. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin E adalah alpukat, biji rami, dan kuning telur.

Vitamin B6 juga dapat membantu mengatasi perut kembung dan memperbaiki mood Anda. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin B6 adalah kentang, pisang, dan oatmeal.

Vitamin C dan seng berfungsi untuk menjaga kesehatan sel telur dan organ reproduksi wanita. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin C adalah jeruk bali dan lemon. Beberapa jenis makanan yang mengandung seng adalah biji labu kuning dan labu siam.

6. Hindari konsumsi minuman berkafein
Mengurangi konsumsi berbagai jenis minuman yang mengandung kafein dapat membantu mengurangi perut kembung dan rasa tidak nyaman di perut. Kafein dapat meningkatkan jumlah asam lambung dan menstimulasi usus yang sensitif.

7. Hindari konsumsi terlalu banyak garam
Meskipun merupakan salah satu komponen penting bagi kesehatan, terlalu banyak mengonsumsi garam dapat membuat Anda mengalami perut kembung dan menyebabkan terjadinya retensi air.

Dianjurkan untuk mengonsumsi sekira 2.300 mg garam setiap harinya atau sekira satu sendok teh. Salah satu cara terbaik untuk mengendalikan konsumsi garam adalah dengan menghindari berbagai jenis makanan olahan dan makanan siap saji, yang mengandung banyak sekali garam.

8. Cukupkan kebutuhan air putih
Mengonsumsi lebih banyak air putih dapat membantu tubuh Anda mengeluarkan cairan yang tertahan di dalam tubuh dan mengatasi perut kembung. Tubuh menahan cairan di dalamnya selama menstruasi karena ‘takut’ akan kekurangan cairan. Jadi bila Anda mengonsumsi cukup cairan, maka tubuh Anda pun akan mengeluarkan cairan yang ditahannya. ** Baca juga: Saat Diet, Ada Nutrisi yang Hilang

Yuk perhatikan jenis makanan yang sebaiknya dimakan atau justru harus dihindari agar menstruasi tidak terganggu.(ilj/bbs)




Penyebab Menstruasi Anda Jadi Lebih Singkat

Kabar6-Saat mengalami menstruasi, nyaris sebagian besar wanita mengalami tubuh yang terasa tidak enak, perut kembung, nyeri perut, dan bahkan membuat mood berubah-ubah.

Selain kondisi tubuh, lama menstruasi yang berubah menjadi lebih singkat merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan, terutama bila lama menstruasi Anda biasanya lebih panjang.

Setiap wanita, melansir ehow, memiliki siklus dan lama menstruasi yang berbeda. Sebagian besar berkisar antara 5-7 hari. Siklus menstruasi yang normal adalah antara 21-45 hari. Variasi siklus menstruasi ini terutama tergantung pada gaya hidup dan obat-obatan apa saja yang dikonsumsi oleh seorang wanita. Menstruasi biasanya dimulai saat seorang wanita berusia 12-15 tahun, dan akan terus terjadi setiap bulannya hingga mencapai masa menopause. Beberapa remaja perempuan yang aktif berolahraga seringkali mengalami keterlambatan menarke (menstruasi pertama).

Pada sebagian besar wanita, lama menstruasi yang lebih singkat dari biasanya mungkin tidak berhubungan dengan gangguan kesehatan apa pun. Seiring dengan semakin bertambahnya usia seorang wanita, siklus dan lama menstruasinya pun dapat menjadi lebih singkat atau bahkan hanya dua hari saja. Bila Anda khawatir mengapa lama menstruasi Anda menjadi lebih singkat, dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Siklus dan lama menstruasi seorang wanita seringkali dipengaruhi oleh lingkungan dan gaya hidupnya. Stres akibat pekerjaan atau akibat adanya masalah dengan pasangan mungkin dapat menyebabkan menstruasi menjadi lebih berat (volume darah yang keluar lebih banyak) dibanding biasanya atau lama menstruasi justru menjadi lebih singkat dari biasanya.

Pada beberapa orang wanita, meningkatnya aktivitas fisik seperti olahraga juga dapat membuat lama menstruasi menjadi lebih singkat. Alasan lainnya mengapa siklus menstruasi atau lama menstruasi seorang wanita menjadi lebih singkat mungkin adalah wanita lainnya yang tinggal bersamanya. Menurut sebuah penelitian di Amerika, wanita yang tinggal bersama dengan wanita lain seringkali memiliki siklus menstruasi yang sama atau mirip dengan yang lainnya.

Selain itu, pindah tempat tinggal juga dapat membuat lama menstruasi Anda menjadi lebih singkat. Beberapa gangguan makan berat seperti anoreksia dan bulimia nervosa juga dapat mempengaruhi siklus dan lama menstruasi. Pada kasus yang berat, menstruasi bahkan dapat terhenti sama sekali atau menjadi sangat singkat seiring dengan semakin menurunnya berat badannya.

Salah satu alasan tersering dari mengapa lama menstruasi menjadi lebih singkat atau lebih panjang atau malah berhenti sama sekali adalah gangguan keseimbangan hormonal. Wanita yang mengalami gangguan keseimbangan hormonal mungkin memerlukan terapi hormonal atau obat-obatan untuk mengembalikan siklus menstruasi normalnya.

Selain itu, seorang wanita yang mengalami gangguan kesehatan tertentu seperti sindrom ovarium polikistik juga dapat mengalami gangguan siklus dan lama menstruasi. Mereka mungkin memerlukan pengobatan untuk membuat siklus menstruasinya kembali normal. ** Baca juga: Buah-buahan yang Bikin Perut Kembung & Tidak Rata

Meskipun pada sebagian besar wanita lama menstruasi yang menjadi lebih singkat bukanlah suatu gejala adanya gangguan kesehatan, bila hal ini berlangsung selama beberapa bulan, maka Anda mungkin harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apa penyebab perubahan lama menstruasi tersebut.(ilj/bbs)




Alasan Sebelum Haid Sering ‘Ngidam’ Makanan Manis & Berlemak

Kabar6-Masa premenstruasi merupakan saat di mana kadar hormon stres, yaitu hormon kortisol meningkat dan kadar hormon serotonin, hormon yang membuat Anda merasa bahagia menurun.

Perubahan kadar hormonal ini membuat tubuh Anda menginginkan berbagai jenis makanan yang mengandung banyak gula dan lemak karena keduanya dapat meningkatkan kadar hormon serotonin dan menurunkan produksi hormon kortisol, yang tentu saja dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan rileks.

Meskipun banyak wanita mengira tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mencegah keinginan mengonsumsi makanan manis dan berlemak tersebut, melansir womenshealthmag, cara yang sebaiknya dilakukan adalah pastikan Anda menghindari berbagai jenis makanan olahan, kafein, dan karbohidrat olahan dua minggu sebelum menstruasi dimulai dan tingkatkan konsumsi serat dan protein. Hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan kadar hormonal dalam tubuh Anda dan menjaga kadar gula darah tetap stabil di sepanjang hari.

Ketiga jenis makanan tadi sebaiknya dihindari karena kafein dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan kadar gula darah Anda dalam waktu singkat.

Jika Anda sedang menstruasi saat ini dan tidak dapat berhenti mengonsumsi makanan berlemak, maka mulailah hari Anda dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak protein, misalnya roti isi telur atau selai kacang, untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil di sepanjang hari.

Pada siang hari, pastikan Anda mengonsumsi berbagai jenis makanan yang diolah dari sayuran segar, mengandung banyak air dan serat, yang dapat mengurangi rasa perut kembung dan rasa lapar, serta keinginan untuk mengonsumsi suatu makanan tertentu. ** Baca juga: Waspada, Pembungkus Makanan Dapat Ganggu Kesehatan

Namun sesekali mengonsumsi makanan manis atau berlemak tinggi di saat Anda sangat menginginkannya merupakan hal yang normal dan boleh dilakukan, hanya saja dalam suatu batasan tertentu.(ilj/bbs)




Hal yang Sebabkan Jadwal Menstruasi Jadi Kacau

Kabar6-Normalnya, menstruasi akan berlangsung secara teratur setiap bulan. Meskipun demikian, beberapa wanita bisa saja tidak mengalami haid selama satu atau dua bulan, dan baru akan mendapatkannya di bulan berikutnya. Apa sih penyebab jadwal menstruasi menjadi kacau?

Siklus menstruasi normal dihitung mulai dari hari pertama menstruasi selesai sampai periode menstruasi di bulan berikutnya. Jadi normalnya, siklus menstruasi akan berlangsung selama 25-38 hari. Jika lebih dari itu, menstruasi Anda masuk dalam kategori tidak teratur. Melansir hellosehat, berikut penyebabnya:

1. Stres
Dilanda stres bisa membuat kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat, yang secara tidak langsung akan memengaruhi produksi hormon reproduksi yang mengatur siklus menstruasi. Akibatnya, proses pelepasan sel telur (ovulasi) jadi tidak normal yang berujung pada terganggunya siklus menstruasi.

2. Penggunaan alat kontrasepsi
Alat kontrasepsi, baik yang berbentuk pil minum ataupun KB spiral (IUD), berisiko menjadi penyebab haid tidak teratur. Sebelum memutuskan untuk memakai suatu jenis kontrasepsi, Anda mungkin sudah mencari tahu terlebih dahulu apa saja kelebihan serta kekurangan alat kontrasepsi tersebut.

Salah satu efek sampingnya adalah mengacaukan siklus menstruasi Anda. Ini karena alat kontrasepsi mengganggu kestabilan hormon reproduksi dalam tubuh. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter bila Anda merasa terganggu dengan kondisi ini.

3. Perubahan berat badan drastis
Tanpa disadari, perubahan berat badan ekstrim, entah berkurang atau justru bertambah banyak, bisa mengganggu kerja hormon reproduksi dalam tubuh. Misalnya, penurunan berat badan drastis akan menyulitkan tubuh untuk memproduksi cukup hormon estrogen yang berguna dalam proses ovulasi.

Menurut Angela Chaudhari, MD, seorang ginekolog di Northwestern Memorial Hospital Amerika Serikat, penambahan berat badan berakibat pada melonjaknya kadar estrogen yang berpengaruh pada siklus menstruasi.

4. Pre-menopause
Sebelum benar-benar memasuki masa menopause, Anda akan melalui masa transisi dulu yang dikenal sebagai masa pre-menopause. Meskipun mungkin terjadi lebih awal, sebagian besar wanita mendapatkan periode ini saat memasuki usia 40 tahun.

Biasanya, lama waktu berlangsungnya pre-menoapuse adalah empat sampai delapan tahun. Di masa ini, Anda akan mengalami berbagai gejala yang terkait dengan menopause. Salah satunya perubahan di siklus menstruasi, akibat kadar estrogen di dalam tubuh yang tidak menentu.

5. Memiliki PCOS
PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome adalah gangguan reproduksi yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Wanita dengan PCOS biasanya punya kadar hormon seks (estrogen dan progesteron) yang tidak seimbang, kelebihan hormon androgen atau hormon seks pria, dan memiliki kista kecil di ovariumnya.

Semua hal tersebut yang kemudian mengganggu proses ovulasi sehingga mengacaukan siklus menstruasi. Anda bisa mengalami menstruasi dua kali dalam sebulan, atau bahkan tidak mendapatkan haid selama beberapa bulan. ** Baca juga: Makan Nasi Sisa Kemarin yang Dihangatkan Tidak Disarankan

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Apa Saja Fakta & Mitos Seputar Menstruasi?

Kabar6-Setiap bulan normalnya para wanita akan mengalami datang bulan atau menstruasi, yang mulai terjadi saat Anda mengalami pubertas (menarche) dan akan berhenti ketika menopause, kecuali Anda hamil.

Nah hingga kini pun terdapat beberapa mitos tentang menstruasi yang banyak beredar dalam masyarakat. Melansir meetdoctor, ini dia fakta dan mitos tentang menstruasi:

1. Tanggal menstruasi selalu sama setiap bulan
Penting untuk memahami bahwa siklus menstruasi seorang wanita tidak akan sama dengan wanita lainnya. Siklus menstruasi adalah seluruh waktu dari satu periode ke periode berikutnya.

Meskipun disirkulasikan secara luas bahwa siklus menstruasi wanita adalah 28 hari lamanya, itu hanya angka rerata. Ada beberapa yang siklus haidnya panjang, dari 29 hingga 35 hari, dan yang lainnya bisa lebih pendek. Situasi, fluktuasi berat badan, emosi, dan obat-obatan semua dapat mempengaruhi siklus. Bisa dibilang periode datang bulan setiap wanita adalah unik bagi masing-masing individu.

2. Saki atau nyeri haid setiap bulan selalu dengan kondisi yang sama & berulang
Rasa sakit yang dialami saat menstruasi adalah nyata. Bukan hanya sakit kepala saja, beberapa dari kita ada yang harus bolos bekerja karena kram perut, dan hanya bisa meringkuk di tempat tidur.

Kondisi ini bahkan memiliki nama medis yaitu dysmentarrhea. Sekira 20 persen wanita mengalami dismenore yang cukup parah sehingga mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Kehilangan konsentrasi, merasa cemas, dan rasa sakit yang tidak menyenangkan tersebut bisa berbeda satu sama lain.

3. Menjadi mellow & emosional saat PMS
Ada perubahan fisik yang terjadi ketika PMS. Pada hari-hari menjelang periode awal wanita, tingkat estrogennya menurun, sementara tingkat progesteronnya meningkat tajam.

Estrogen terkait dengan serotonin, ‘hormon bahagia’, dan progesteron terkait dengan bagian otak yang menyebabkan rasa takut, kecemasan, dan depresi. Perubahan suasana hati yang disebabkan oleh hormon pasti terjadi.

4. Hormon mendefinisikan wanita
Berbicara tentang hormon, wanita telah dituduh sebagai ‘makhluk hormonal’ untuk waktu yang lama. Pria bahkan telah menciptakan penyakit yang mereka sebut (histeria) untuk menjelaskan perilaku wanita. Padahal, sebenarnya, bahkan pria pun memiliki hormon.

Lihat saja penelitian tentang kontrasepsi pria, yang dihentikan karena peserta tidak dapat menangani efek samping dari jerawat, nyeri injeksi, dan gangguan emosi, yang juga merupakan efek samping yang terkadang dialami wanita ketika sedang mengontrol kelahiran.

5. Darah menstruasi yang keluar adalah darah kotor
Darah menstruasi adalah cara tubuh membuang racun. Anggap saja sebagai sekresi pada vagina yang berevolusi, ada sedikit darah, jaringan uterus, lapisan lendir, dan bakteri. Jenis darah yang keluar sangat berbeda dengan darah yang mengalir di pembuluh darah. Darah mens memiliki lebih sedikit sel darah. ** Baca juga: Beberapa Kebiasaan yang Jadi Pemicu Stres

Cari tahu kebenaran mitos yang beredar, agar Anda pun tidak salah mengartikan.(ilj/bbs)




Ini Alasan Wanita Mudah Marah Saat Haid

Kabar6-Pada wanita, siklus menstruasi biasanya terjadi sekira 27 atau 28 hari. Namun tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 23 hari hingga 30 hari.

Mudah marah dan tersinggung menjelang haid adalah salah satu gejala pra menstruasi wanita (PMS). Beberapa peneliti dari Universitas California, Amerika Serikat, seperti dilansir halodok, merilis hasil penelitian mereka yang menjawab pertanyaan mengapa wanita mudah marah menjelang menstruasi. Penyebab suasana hati wanita tidak stabil menjelang mentsruasi ternyata bukan hormon, melainkan karena terjadinya respon sel otak yang disebut reseptor gaba.

Penelitian dilakukan dengan memindai otak wanita yang menderita (premenstrual dysphoric disorder) disingkat PMDD, yaitu jenis gangguan disforik pramenstruasi. Gejala PMDD lebih parah daripada yang dialami oleh wanita dengan premenstrual syndrome (PMS).

Hasil pemindaian pada beberapa otak wanita dengan PMDD menunjukkan telah terjadi peningkatan aktivitas di otak kecil. Lonjakan yang tinggi menunjukkan kondisi emosi yang semakin buruk.

Fungsi sel gaba pada otak adalah untuk membatasi aktivitas-aktivitas yang terkait dengan stres dan kecemasan. Pada wanita yang menderita PMDD, hormon progesteron akan mengubah bentuk reseptor gaba pada otak kecil. ** Baca juga: Hindari Kebiasaan Buruk di Dapur yang Tidak Sehat

Perubahan bentuk tersebut yang terjadi saat menjelang menstruasi membuat sel gaba akan sulit mengontrol perasaan cemas dan stres. Suzanne abraham, salah seorang ginekolog di Royal North Shore Hospital, Sydney, Australia mengatakan bahwa meski pemindaian hanya dilakukan kepada wanita dengan PMDD, studi ini cukup mewakili kondisi wanita secara umum.(ilj/bbs)




Mengapa Sebagian Wanita Sering Terlambat Haid?

Kabar6-Sebagian wanita sering mengalami siklus haid yang tidak menentu. Bahkan kadang terlambat haid beberapa minggu hingga terhitung bulan. Mengapa kondisi itu sering terjadi?

Menurut Sherry Ross, MD dari Providence Saint John’s Health Center di California, ada beberapa alasan yang menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur dan terlambat. Melansir nova.id, ini dia penyebabnya:

1. Kehilangan berat badan besar atau olahraga yang berlebihan
Perubahan berat badan akan menyebabkan kontribusi hormon yang ada di dalam tubuh menurun dan menyebabkan siklus haid tidak teratur. Olahraga ketat akan membuat stres fisik dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menunda haid.

2. Stres
Guncangan emosional membuat keseimbangan hormon terganggu, dan membuat periode tertunda dan tidak teratur. Area otak yang mengatur hormon menstruasi ada pada hipotalamus, dan area ini sangat dipengaruhi oleh stres.

3. Sindrom ovarium polikistik
Disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon reproduksi, dan ini mempengaruhi sekira lima hingga 10 persen wanita.

4. KB
Salah satu efek samping dari KB adalah menyebabkan seseorang mengalami periode menstruasi yang tidak menentu.

5. Disfungsi tiroid
Kelenjar tiroid mengatur metabolisme tubuh dan menjaga semuanya berjalan semestinya. Jika ada ketidakseimbangan tiroid, maka itu akan berpengaruh dengan siklus menstruasi seseorang.

6. Obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu juga akan mempengaruhi siklus menstruasi kita. Aspirin, Coumadin, dan ibuprofen adalah obat-obatan yang mempengaruhi siklus mentruasi seseorang.

7. Menopause dini
Seseorang bisa saja mengalami menopause saat usia mereka di bawah 40 tahun. Hal ini ditandai dengan keluar keringat saat malam hari, dan kekeringan pada Miss V. ** Baca juga: Agar Hati Sehat, Konsumsi Beberapa Makanan Sehat

Perhatikan lagi apa yang membuat haid Anda tidak lancar.(ilj/bbs)




Beda Siklus Menstruasi Sesuai Usia

kabar6.com

Kabar6-Setiap bulan normalnya wanita mendapat menstruasi, meskipun terkadang siklusnya sulit untuk diprediksi. Pada dasarnya, perubahan siklus menstruasi terjadi karena beberapa faktor. Termasuk karena perubahan hormon, kondisi tertentu seperti kehamilan, hingga faktor usia.

Ya, seorang wanita cukup berpengaruh terhadap siklus haid yang terjadi. Melansir halodoc, berikut adalah perbedaan siklus menstruasi normal sesuai usia:

1. Usia 20-an tahun
Memasuki usia 20 tahun, siklus haid biasanya sudah mulai mengalami perubahan, karena pada masa ini, proses ovulasi yang terjadi mulai tidak teratur sehingga siklus haid pada usia ini pun menjadi tidak menentu.

Meskipun demikian, meski siklus haid mengalami peningkatan atau penurunan setiap bulannya. Pada usia ini, PMS (premenstrual syndrome) mungkin akan lebih sering dialami. Biasanya kondisi ini juga dibarengi dengan kram serta rasa nyeri pada payudara.

2. Usia 30-an tahun
Perubahan siklus menstruasi yang terjadi pada usia ini ditandai dengan rasa sakit yang terasa lebih hebat dan berat dibanding kram biasa. Namun jangan sampai mengabaikan gejala ini, sebab bisa jadi rasa nyeri yang dahsyat tersebut merupakan tanda adanya masalah, yaitu pertumbuhan tumor jinak yang disebut fibroid.

Bagi wanita yang sudah pernah melahirkan, biasanya pada masa ini juga akan terjadi perubahan siklus haid dalam jangka yang panjang. Namun biasanya rasa nyeri sebelum haid mungkin tidak akan lagi dirasakan wanita yang sudah pernah melahirkan, sebab proses tersebut menyebabkan serviks menjadi sedikit lebih besar, sehingga saat menstruasi tidak lagi terjadi kontraksi rahim yang kuat.

3. Usia 40-an tahun
Pada usia 40 tahun terjadi perubahan hormon yang menyebabkan ovulasi menjadi tidak teratur. Tak hanya itu, biasanya wanita pada usia ini akan mengalami rentang PMS yang jauh lebih panjang dibandingkan usia sebelumnya.

Selain itu, pada usia ini biasanya juga sudah mulai terlihat gejala perimenopause. Biasanya gejala ini sudah bisa diprediksi pada usia ini namun tidak ada yang tahu kapan tepatnya akan terjadi.

Masa menopause biasanya terjadi pada awal usia 50 tahun. Namun tubuh sudah mulai mempersipkan akhir masa menstruasi tersebut pada delapan hingga sepuluh tahun sebelum memasuki masa ini. Usia 40 tahun menjadi gerbang fluktuasi hormon perimenopause, yang merupakan prekursor menopause.

Namun pada usia ini, wanita masih memiliki peluang untuk mengalami kehamilan meski ovulasi tidak menentu, sebab wanita dikatakan telah menopause sempurna saat ia sudah berhenti menstruasi setidaknya selama satu tahun. ** Baca juga: Perhatikan Beberapa Bahan Makanan yang Sebaiknya Tidak Diblender

Artinya, perubahan siklus menstruasi yang terjadi sebenarnya adalah hal yang wajar. Tapi jika hal ini terus terjadi dan terlihat tidak wajar segera lakukan pemeriksaan. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Terlebih apabila siklus haid yang tidak teratur disertai dengan perubahan durasi, hingga konsistensi perdarahan yang tak stabil, karena hal itu bisa menjadi tanda adanya gangguan tiroid, sindrom ovarium polikistik, atau masalah kesehatan lain.(ilj/bbs)




Nah, Ini 7 Sinyal yang Tunjukkan Anda Harus Segera Diet

Kabar6-Banyak orang melakukan diet hanya karena merasa berat badan mereka sudah tidak ideal lagi. Terkadang, sebagian orang yang sudah kurus pun tetap berdiet. Sebenarnya, adakah batasan orang yang akan melakukan diet?

Ternyata diet tidak boleh sembarangan dilakukan. Melansir Boldsky, terdapat tujuh sinyal yang mengisyaratkan Anda harus segera berdiet. Apa sajakah itu?

1. Sesak napas
Jika mulai merasa sulit untuk bergerak dengan mudah, bisa saja Anda mulai obesitas. Orang gemuk memiliki akumulasi lemak, dan ini menyulitkan udara mengalir masuk dan keluar paru-paru, terutama ketika melakukan aktivitas.

2. Nyeri punggung
Jika Anda mulai merasa nyeri punggung, disarankan untuk mencari bantuan ortopedi sesegera mungkin sebab jika tidak, dapat menumpuk permasalahan lebih besar lagi seperti retak pada tulang belakang. Hal ini kemudian akan menyebabkan beberapa jenis cacat yang mungkin sulit untuk disembuhkan.

3. Malas bergerak & keluar rumah
Jika Anda mulai malas keluar rumah dan menghindari pertemuan dengan alasan bentuk tubuh, mungkin itu salah satu tanda mulai mengalami obesitas. Akumulasi dari hal ini menimbulkan kecemasan dan depresi. Jadi, jika Anda mulai terpengaruh saat orang menyebut gemuk, pastikan Anda mengambil tindakan korektif dan berkonsultasi ke dokter.

4. Varises vena
Saat dinding pembuluh darah melemah, maka ada pelebaran pembuluh darah sendiri. Parahnya, ini sangat tidak sehat dan mempengaruhi kekuatan tubuh secara keseluruhan. Secara eksternal, tanda ini dimulai dengan munculnya pembuluh darah ungu atau biru yang dikelilingi oleh kapiler merah sedangkan secara internal akan sangat menyakitkan.

5. Panas dalam
Sering menderita serangan keasaman adalah salah satu tanda obesitas. Kelebihan lemak membuat tekanan berlebih pada saluran pencernaan. Begitu juga akumulasi lemak yang terjadi di dalam dan di sekitar tenggorokan. Jika tekanan ini membesar, yang terjadi adalah makanan didorong ke arah tenggorokan. Hal ini memicu refluks asam dan menyebabkan ketidaknyamanan, seperti sakit maag, gas perut, kembung, dan masalah serupa lain.

6. Mendengkur
Secara medis ini bukanlah hal serius yang membuat Anda khawatir. Faktanya orang gemuk lebih sering mendengkur dibanding orang dengan berat badan yang sehat. Peningkatan berat badan secara tiba-tiba menghasilkan peningkatan risiko apnea tidur obstruktif, yang menyebabkan peningkatan massa di sekitar leher. Akibatnya, orang-orang ini cenderung mendengkur lebih keras.

7. Haid tidak teratur
Kehadiran lapisan lemak ekstra di tubuh dapat mengganggu keseimbangan hormon yang menyebabkan periode haid tidak teratur. Dalam beberapa kasus, periode haid dapat mundur hingga 10 hari. Sedangkan dalam kasus lain, seorang wanita dapat tidak mengalami haid hingga 2-3 bulan. ** Baca juga: Konsumsi Susu Jadi ‘Penyelamat’ Anda yang Ingin Berhenti Merokok

Yuk, mulai jaga asupan makanan agar berat badan tetap stabil.(ilj/bbs)




Makanan Atau Minuman yang Sebaiknya Dihindari Dulu Saat Haid

kabar6.com

Kabar6-Saat haid, ada banyak gejala tidak nyaman yang dialami wanita, antara lain seperti kram perut, mood yang berubah-ubah, perut kembung dan lain sebagainya.

Mungkin Anda tidak mengetahui bahwa sebenarnya gejala-gejala tadi dapat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi selama haid.

Bagaimana solusi? Langkah yang tepat, melansir healthmeup, adalah dengan menghindari beberapa jenis makanan dan minuman yang memicu rasa tidak nyaman tadi. Apa sajakah itu?

1. Kafein
Kafein adalah zat stimulan yang dapat memperburuk mood, nyeri menstruasi dan gangguan tidur. Sangat direkomendasikan untuk Anda membatasi asupan kafein selama haid.

Jenis makanan dan minuman yang mengandung kafein tinggi misalnya kopi, teh, minuman energi dan cokelat.

2. Daging berlemak
Lemak yang terdapat dalam daging adalah jenis lemak jenuh dan dapat memperburuk nyeri dan inflamasi selama masa kehamilan.

Jika Anda tidak bisa menghindari untuk mengkonsumsi daging saat haid, pastikan mengonsumsi daging tanpa lemak.

3. Camilan & keripik
Camilan dan keripik biasanya mengandung sodium tinggi sehingga bisa menimbulkan perut kembung dan perut tidak nyaman.

Sebaiknya Anda mengganti jenis camilan Anda dengan yang lebih sehat seperti kacang tanpa garam atau bahkan dengan buah-buahan.

4. Gula
Makanan yang manis juga dapat terlihat seperti jenis makanan yang memberikan ketenangan pada mood. Tetapi makanan manis seperti permen, kue atau cake hanya dapat meningkatkan mood secara sementara dan dengan segera dapat merusak mood Anda.

Makanan manis dapat menyebabkan perut kram. Jika Anda merasa membutuhkan sesuatu yang manis, cobalah mengonsumsi buah seperti melon atau mangga.

5. Alkohol
Alkohol dapat menyebabkan darah encer sehingga dapat meningkatkan aliran darah. Alkohol juga dapat menyebabkan gejala lain seperti kram dan nyeri perut. ** Baca juga: Air Putih Mampu Hilangkan Kantuk?

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)