1

Ketahui 4 Tipe PMS yang Dialami Kaum Hawa Tiap Bulan

Kabar6-Premenstrual syndrom (PMS) atau sindrom prahaid adalah kondisi yang terjadi sebelum wanita datang bulan (menstruasi). Gejala-gejala PMS bisa memengaruhi fisik, mental, dan emosional.

PMS memiliki banyak tanda dan gejala, termasuk naik turun suasana hati, payudara keras, ngidam makanan, pingsan, cepat marah, hingga depresi. Diperkirakan, tiga dari empat wanita mengalami sindrom prahaid.

Gejala dapat terjadi berulang dan dapat diprediksi. Namun, perubahan fisik dan emosional yang Anda alami sebagai sindrom prahaid dapat bervariasi, dari ringan hingga intens. PMS adalah kondisi yang sangat umum terjadi. Sekira 50 persen dari wanita yang menderita sindrom ini berusia sekira 20-30 tahun.

Namun tahukah Anda, PMS sendiri ternyata memiliki empat tipe berdasarkan gejalanya? Melansir TabloidBintang, ini empat tipe yang dimaksud:

1. PMS tipe A (Anxiety)
Tipe untuk wanita yang sering merasa khawatir, mudah marah dan tersinggung, sensitif hingga merasa labil. Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan serat agar bisa mengurangi kekhawatiran tersebut

2. PMS tipe C (Craving)
Tipe untuk Anda yang sering merasa ingin mengemil terus menerus saat PMS. Biasanya Anda juga akan merasa selalu lapar dan nafsu makan tak mudah terkendali.

3. PMS tipe D (Depression)
Tipe ini biasanya membuat seseorang lebih emosional hingga sulit tidur dan terus menerus ingin menangis. Saat mengalami tipe PMS yang ini Anda disarankan untuk lebih memperbanyak konsumsi sayuran ataupun kacang-kacangan yang kaya akan magnesium agar kondisi hati kalian bisa lebih stabil.

4. PMS tipe H (Hyperhydration)
PMS tipe H memiliki gejala yang langsung terlihat dari fisik kita. Biasanya Anda akan menjadi sedikit bengkak pada tangan atau kaki hingga payudara yang semakin mengeras.

Hal ini disebabkan oleh adanya kumpulan air pada jaringan luar sel karena asupan garam dan gula yang tinggi. ** Baca juga: Apakah Kita Harus Mandi Tiap Hari?

Tidak menutup kemungkinan biasanya wanita juga bisa langsung mengalami dua tipe PMS sekaligus.(ilj/bbs)




Sering Flu Jelang Haid, Ini Penyebabnya

Kabar6-Ada banyak hal yang dirasakan kaum hawa menjelang haid, atau biasa disebut Pre Menstrual Syndrome (PMS). Mulai dari mood yang berubah-ubah, selalu lapar, hingga yang sering tidak disadari adalah mudah sakit flu.

Ya, sakit flu menjelang haid itu nyata dan bukan sugesti semata. Apabila Anda berpikir flu yang diderita akibat tertular dari orang lain, flu yang sering terjadi menjelang haid tidak seperti itu. Meskipun gejala yang dirasakan sangat mirip dengan flu pada umumnya, yaitu rasa lemas, kedinginan, lebih lelah dari biasanya, nyeri otot, mual, dan bahkan disertai muntah.

Menurut ahli, melansir Womantalk, gejala flu yang didapatkan sebelum menstruasi berkaitan dengan tubuh Anda, yaitu saat prostaglandin (struktur kimia yang menyerupai hormon yang dibutuhkan dalam sistem reproduksi) yang dilepaskan sebelum tamu bulanan itu dimulai. Nah, prostaglandin itulah yang menjadi penyebab gejala flu haid Anda.

Berbeda dengan flu biasa, saat menderita flu PMS ini Anda sebenarnya tidak memerlukan suntikan flu. Namun apabila Anda khawatir, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan saran langsung dari mereka. ** Baca juga: Kerja dari Rumah Selama Pandemi COVID-19, Bagaimana Efeknya Terhadap Berat Badan?

Hal yang harus diingat, setiap kali merasa ada yang tidak beres dengan tubuh Anda, wajib berkonsultasi dengan dokter. Apakah itu flu menjelang haid, flu biasa, atau flu tanda dari penyakit serius, sebaiknya hubungi dokter untuk memastikannya.(ilj/bbs)




Olahraga Apa yang Sebaiknya Dihindari Saat Sedang Menstruasi?

Kabar6-Secara umum, berolahraga saat menstruasi merupakan hal yang baik untuk dilakukan karena dapat membantu mengatasi beberapa gejala tidak menyenangkan seperti cemas, merasa sangat lelah, dan nyeri kepala.

Meskipun demikian, melansir Womenshealthmag, ada satu jenis olahraga yang tidak boleh Anda lakukan, yaitu yoga. Sebenarnya, berbagai pose yoga boleh dilakukan saat Anda menstruasi, namun ada satu gerakan yang tidak boleh Anda lakukan saat sedang menstruasi, yaitu berdiri dengan menggunakan kepala Anda.

Intinya adalah Anda tidak boleh melakukan gerakan yang memposisikan kepala lebih rendah daripada tubuh. Tiga gerakan yoga yang tidak boleh Anda lakukan saat menstruasi adalah shoulder stand, headstand, dan the plough pose.

Mengapa demikian? Hal ini karena ketiga posisi di atas dapat menyebabkan terjadinya sumbatan pada pembuluh darah di dalam rahim Anda, yang akan menyebabkan darah menstruasi yang keluar menjadi jauh lebih banyak (berlebihan).

Hal ini berarti perut Anda akan terasa semakin nyeri. ** Baca juga: Adakah Hubungan Antara Peningkatan Berat Badan dan Televisi

Pilih gerakan yoga yang membuat Anda lebih nyaman, dengan berkonsultasi pada ahlinya.(ilj/bbs)




Minuman Bersoda Bantu Lancarkan Haid?

Kabar6-Mungkin Anda pernah mendengar anggapan bahwa minuman bersoda dapat memperlancar keluarnya darah selama haid. Itu artinya, wanita bisa mengalami periode haid lebih singkat. Benarkah demikian?

Ternyata, melancarkan haid dengan mengonsumsi minuman soda hanyalah mitos. Kandungan kafein yang tinggi dalam minuman soda atau minuman berkarbonasi, justru dapat memperburuk gejala haid yang Anda alami seperti kram perut, perut kembung, sakit kepala, dan lainnya.

Menurut sejumlah pakar kesehatan, melansir tempo.co, mengonsumsi minuman soda saat menstruasi justru dapat menyebabkan kondisi penyempitan pembuluh darah, atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah vasokonstriksi. Akibatnya, dapat meningkatkan rasa sakit perut yang Anda alami saat haid.

Minuman bersoda juga mengandung gula yang tinggi sehingga dapat menahan air dan natrium dalam tubuh, dan hal ini semakin memperburuk gejala perut kembung saat haid. Selain itu, mengonsumsi minuman bersoda juga dapat menyebabkan Anda semakin moody atau mengalami perubahan suasana hati yang naik turun selama menstruasi.

Bukannya melancarkan haid, mengonsumsi minuman soda dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung sehingga menyebabkan kecemasan dan ketegangan. Alhasil, Anda jadi merasa lebih tidak nyaman saat haid.

Namun, sejumlah peneliti dari Harvard School of Public Health menemukan fakta unik bahwa mengonsumsi minuman bersoda bisa mempercepat remaja perempuan mendapatkan haid pertama.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction ini melibatkan lebih dari 5.500 remaja perempuan asal Amerika Serikat berusia 9-14 tahun yang belum mengalami menstruasi pertama.

Peneliti juga memberikan sejumlah pertanyaan kepada partisipan mengenai pola makan, termasuk seberapa sering mereka mengonsumsi minuman soda dan jenis minuman manis lainnya, seperti jus buah dan es teh manis.

Hasilnya, remaja perempuan yang minum soda dan minuman manis lain lebih dari 1,5 porsi setiap hari mendapatkan haid pertama kali tiga bulan lebih awal dibandingkan remaja perempuan yang jarang mengonsumsinya setiap minggu.

Ketika para peneliti melihat efek dari jenis minuman tertentu secara spesifik, mereka menemukan bahwa minuman dengan gula tambahan, termasuk soda, memang dapat mempercepat haid pertama kali pada remaja. Tetapi, tidak demikian halnya dengan jenis minuman yang tidak mengandung gula, seperti beberapa jus buah tanpa gula.

Mengonsumsi minuman soda berkaitan dengan penambahan berat badan dan penumpukan lemak sehingga berisiko mempercepat haid pertama. Lemak diketahui sebagai ‘bahan baku’ hormon.

Namun, faktor tersebut tergolong kecil bila dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya, seperti indeks massa tubuh, jumlah konsumsi kalori harian, dan aktivitas fisik yang dilakukan seseorang. ** Baca juga: Lakukan Sejumlah Kebiasaan Harian yang Bisa Perlambat Penuaan Kulit

Misalnya, peneliti mencatat bahwa minuman soda bisa meningkatkan kadar gula darah seseorang yang akhirnya menyebabkan peningkatan kadar hormon insulin. Akibatnya, hal tersebut juga dapat mempengaruhi kadar hormon seks, termasuk siklus haid.

Akan tetapi, hasil penelitian tersebut tidak dapat dijadikan sebagai landasan sains sehingga masih dibutuhkan studi lebih lanjut.(ilj/bbs)




Mitos atau Fakta, Minum Es Saat Haid Bikin Darah Beku

Kabar6-Anda mungkin pernah mendengar larangan agar tidak minum es selama haid karena dapat menyebabkan darah membeku. Benarkah demikian, atau anggapan tersebut hanya mitos semata?

Faktanya, melansir Klikdokter, siklus haid diatur dan dipengaruhi oleh keseimbangan hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Keseimbangan kedua hormon tersebut sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan psikologis. Minuman dingin tidak mempengaruhi keseimbangan hormon pada wanita, dan tidak mempengaruhi siklus menstruasi, baik memperlancar maupun menghambat menstruasi.

Beberapa orang juga mengatakan, air dingin dapat menyebabkan kram menjadi lebih berat. Padahal hingga saat ini belum ada dasar ilmiah mengenai masalah tersebut.

Segelas jus dingin atau segelas air yang menyegarkan cukup aman untuk Anda, meskipun dalam masa menstruasi atau haid. Tubuh manusia memiliki mekanisme dalam pengaturan suhu internal. Minum air es tidak dengan mudah mengubah suhu tubuh.

Ketika seseorang minum air es, maka suhu minuman akan berubah seiring masuknya minuman tersebut ke dalam lambung. Nah, organ lambung akan menyesuaikan suhu makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.

Proses tersebut menyebabkan air dingin yang diminum tidak dapat mempengaruhi pembekuan darah, karena suhunya sudah disesuaikan ketika masuk ke dalam lambung.

Meskipun minuman dingin tidak mempengaruhi haid, ada sejumlah minuman yang sebaiknya Anda hindari selama masa menstruasi. Apa saja jenis minuman yang dimaksud?

1. Alkohol
Minum alkohol secara berlebihan dapat mempengaruhi jadwal menstruasi Anda. Beberapa penelitian bahkan menduga, minum alkohol selama haid juga bisa menyebabkan nyeri haid hebat.

2. Kopi
Kopi mengandung kafein dengan kadar yang lumayan tinggi. Dengan minum kopi, asam lambung Anda bisa melonjak tinggi. Tidak hanya menyebabkan keluhan dada panas, asam lambung yang meningkat saat menstruasi juga bisa memperparah nyeri haid.

3. Teh
Teh mengandung zat tanin, yang terbukti dapat menghambat proses penyerapan zat besi di dalam tubuh. Dengan konsumsi teh berlebih, produksi sel darah merah akan terganggu. Jika produksi sel darah merah terganggu saat haid, Anda bisa saja berakhir mengalami anemia defisiensi besi.

4. Soda
Selama haid, Anda harus benar-benar membatasi diri dari konsumsi minuman yang mengandung soda. Ini karena minuman bersoda mengandung kafein dan gula yang cukup tinggi. ** Baca juga: Percantik Kulit, Konsumsi 7 Makanan Sehat

Saat haid, tetap perhatikan jenis minuman yang dikonsumsi agar tidak memberikan efek buruk pada kesehatan Anda.(ilj/bbs)




Hindari Dulu 5 Jenis Makanan Ini Selama Haid

Kabar6-Bagi sebagian besar wanita, haid membuat kondisi badan menjadi tidak nyaman atau fit. Berbagai gejala yang tidak menyenangkan seperti kram perut, mood yang berubah-ubah, perut kembung dan lain sebagainya harus dilalui selama haid.

Ternyata, gejala-gejala tadi dapat dipengaruhi oleh makanan yang Anda konsumsi selama masa haid. Karena itulah, melansir Healthmeup, untuk mencegah munculnya gejala yang tidak menyenangkan, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari selama haid. Apa sajakah itu?

1. Kafein
Kafein adalah zat stimulan yang dapat memperburuk mood, nyeri menstruasi dan gangguan tidur. Jadi dianjurkan untuk membatasi asupan kafein selama haid. Jenis makanan dan minuman yang mengandung kafein tinggi misalnya kopi, teh, minuman energi dan sejenisnya.

2. Daging berlemak
Lemak yang terdapat dalam daging adalah jenis lemak jenuh dan dapat memperburuk nyeri dan inflamasi selama masa kehamilan. Jika Anda tidak bisa menghindari untuk mengonsumsi daging selama haid, pastikan mengonsumsi daging tanpa lemak.

3. Camilan dan keripik
Camilan dan keripik biasanya mengandung sodium tinggi, sehingga bisa menimbulkan perut kembung dan ketidaknyamanan di perut. Sebaiknya, Anda mengganti jenis kudapan dengan yang lebih sehat seperti kacang tanpa garam atau bahkan dengan buah-buahan.

4. Gula
Makanan manis seperti permen, kue atau cake hanya dapat meningkatkan mood secara sementara, dan dengan segera dapat merusak mood Anda. ** Baca juga: Bangun Tidur Jangan Langsung Periksa Ponsel

Terlepas dari itu, makanan manis dapat menyebabkan perut kram. Jika Anda merasa membutuhkan sesuatu yang manis, dapat mencoba mengonsumsi buah seperti melon atau mangga.

5. Alkohol
Anda harus berhenti mengonsumsi alkohol selama masa haid, karena alkohol dapat menyebabkan darah encer sehingga dapat meningkatkan aliran darah. Alkohol juga dapat menyebabkan gejala lain seperti kram dan nyeri perut.

Perhatian jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi selama haid, agar Anda tetap merasa nyaman.(ilj/bbs)




Kenali 7 Gejala Masa Transisi Menjelang Menopause

Kabar6-Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal 12 bulan.

Gejala menopause yang dialami setiap wanita bisa berbeda-beda. Nah, sebelum memasuki masa menopause, wanita akan melewati fase perimenopause terlebih dahulu.

Perimenopause adalah periode transisi yang dialami oleh semua wanita saat akan memasuki masa berakhirnya menstruasi atau menopause. Biasanya fase ini dialami oleh wanita pada rentang usia 30-40 tahun. Melansir Womantalk, berikut beberapa gejala perimenopause yang paling umum:

1. Penurunan produksi estrogen
Pada fase perimenopause ini, indung telur atau ovarium akan memproduksi lebih sedikit estrogen secara bertahap. Pada 1-2 tahun terakhir masa perimenopause, produksi estrogen akan menurun secara drastis, yang lalu disusul dengan masa menopause, yaitu ketika ovarium sama sekali berhenti melepaskan sel telur.

2. Berlangsung selama 4-10 tahun
Perimenopause ditandai dengan ketidakstabilan hormon reproduksi. Masa peralihan ini dapat berlangsung selama 4-10 tahun sebelum periode menopause terjadi, yaitu ketika indung telur berhenti melepaskan sel telur.

3. Menstruasi mulai tidak teratur
Pada fase perimenopause, menstruasi bisa berlangsung lebih lama dengan darah yang mengalir lebih deras. Beberapa bulan lainnya mungkin durasi haid lebih pendek dan ringan. Jumlah hari antarsiklus menstruasi satu dengan yang lainnya pun dapat bertambah maupun berkurang.

4. Penurunan gairah seksual
Seiring bertambahnya usia, sebagian wanita yang memasuki masa perimenopause mengalami penurunan hasrat seksual. Ini terjadi salah satunya akibat ketidakstabilan hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron, yang membuat Anda tidak begitu bergairah untuk berhubungan intim.

5. Hot flushes
Hot flushes adalah hawa panas yang terasa di tubuh hingga membuat Anda berkeringat, meski suhu udara di sekitar terbilang tidak tinggi. Ini adalah gejala yang paling umum dari perimenopause dan umumnya gejala ini akan berlangsung selama bertahun-tahun. Jika terjadi pada malam hari, hawa panas yang terasa di tubuh akan membuat Anda berkeringat, dan disebut keringat malam.

6. Masih berpeluang hamil
Meskipun selama fase perimenopause ini hormon reproduksi mengalami penurunan, bukan berarti Anda tidak bisa memiliki anak sama sekali. Selama Anda masih mengalami haid, sekalipun tidak teratur, sel telur masih bisa dibuahi sehingga Anda masih berpeluang untuk hamil.

7. Kepadatan tulang menurun
Massa tulang juga akan mengalami penurunan pada fase ini, yang terjadi akibat penurunan produksi hormon estrogen. Penurunan kepadatan tulang inilah yang kemudian bisa meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita.

Untuk memperlambat prosesnya, pastikan untuk rajin berolahraga dan mencukupi kebutuhan kalsium serta Vitamin D harian Anda. ** Baca juga: Sejumlah Makanan yang Baik untuk Atasi Kulit Sangat Kering

Asupan nutrisi yang cukup dalam menu harian, rutin berolahraga dan menjalani pola hidup sehat akan membuat Anda menjalani fase perimenopause dengan tenang.(ilj/bbs)




Alami Gangguan, Wanita Ini Tidak Berhenti Haid Selama 5 Tahun

Kabar6-Normalnya, wanita mengalami haid sekira 3-8 hari. Namun apa yang dialami Chloe Christos (27) sungguh berbeda. Bagaimana tidak, Chloe bisa mengalami haid selama 28 hingga 35 hari lamanya.

Bahkan, ia pernah tak berhenti haid selama lima tahun, hingga harus kehilangan setengah liter darah setiap empat hari sekali. Mengapa hal itu bisa terjadi? Melansir Dailymail, gangguan Haid yang dialami oleh Chloe sebenarnya sudah dialami sejak lama, waktu mendapatkan haid pertama kali yaitu di usia 14 tahun. Tepat saat berusia 19 tahun, haidnya benar-benar tak berhenti selama lima tahun berturut-turut. Namun wanita itu malu mengungkapkan kondisi yang membuatnya sering mengalami pingsan.

Hingga kondisi tersebut diketahui oleh orangtuanya, yang langsung membawa Chloe ke dokter. Hasil diagnosa mengungkapkan, Chloe terkena penyakit aneh dan langka yang dinamakan Von Willebrand, yakni gangguan pada darah yang membuat darah sulit mengalami pembekuan sehingga tak berhenti-henti keluar.

Peranan Von Willebrand ini sendiri sangat penting, sebagai protein yang berfungsi melakukan pembekuan darah serta trombosit pada dinding pembuluh darah agar membentuk sumbatan selama terjadi proses pembekuan darah dalam tubuh.

Menurut dokter yang pernah merawat Chloe, sangat jarang seseorang mengalami penyakit Von Willebrand, dan kelainan genetik ini biasanya diwariskan dari keturunan. Satu-satunya cara pengobatan efektif yang bisa dilakukan hanyalah menjalani prosedur histerektomi yakni langkah medis untuk pengangkatan rahim wanita.

Keluarga Chloe pun berusaha mencari pengobatan alternatif. Suatu hari mereka berkunjung ke pusat hemofilia. Ditempat tersebut, Chloe diberikan suatu resep obat yang biasa dikonsumsi oleh para penderita Hemofilia.

Beruntung setelah rutin mengonsumsi, obat tersebut benar-benar manjur menyembuhkan penyakit kelainan Von Willebrand yang diderita oleh Chloe, sehingga tidak pernah lagi mengalami gangguan haid berkepanjangan.(ilj/bbs)




Ketahui Penyebab Sakit Kepala Saat Haid

Kabar6-Hormon memainkan peran besar sebagai penyebab beberapa wanita sering mengalami sakit kepala atau migrain selama periode haid. Menurut seorang dokter obgyn dari A Woman’s Place bernama Dr. Holly Miller, alasan paling umum untuk sakit kepala, khususnya sakit kepala dan migrain adalah penurunan alami kadar estrogen yang terjadi ketika periode haid atau menstruasi dimulai.

“Ini paling terlihat selama dua hari sebelum dimulainya siklus menstruasi, dan tiga hari pertama pada siklus menstruasi,” urai Dr. Miller

Menstruasi bisa menjadi saat-saat yang membuat wanita merasa kurang nyaman. Mulai dari perut yang kram, diare, perubahan mood, dan kembung. Sakit kepala juga menjadi salah satu keluhan yang sering dialami oleh wanita, meskipun tidak begitu banyak wanita yang mengalaminya.

Menurut dokter ahli kandungan, melansir Medcom, menstruasi memang dapat memicu sakit kepala atau migrain karena sejumlah alasan. Migraine Research Foundation mencatat, baik sakit kepala dan migrain merupakan masalah yang umum dialami dan itu bisa menjadi sangat mengganggu terutama ketika masa menstruasi.

“60 persen wanita yang mengalami migrain melaporkan bahwa menstruasi merupakan penyebabnya,” jelas Mary T. Jacobson, M.D., direktur medis dari Alpha Medical.

Selain dari perubahan hormon karena siklus menstruasi, kontrasepsi juga berkontribusi untuk meningkatkan terjadinya sakit kepala atau migrain selama periode menstruasi. “Sakit kepala bisa dipicu karena penghentian pil KB. Sekira tiga sampai tujuh hari setelah menghentikan pil KB, biasanya akan memicu sakit kepala,” kata Dr. Miller. ** Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Minum Kopi Bikin Cepat BAB

Jika Anda merasakan sakit kepala atau migrain saat menstruasi yang mengganggu aktivitas harian, mungkin sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan atau dokter umum untuk mengetahui perawatan lebih lanjut dari sakit kepala yang Anda alami.(ilj/bbs)




Dapatkah Makanan Pengaruhi Menstruasi?

Kabar6-Setiap bulan wanita umumnya mendapat menstruasi. Namun tahukah Anda, makanan yang dikonsumsi ternyata dapat mempengaruhi menstruasi dan suasana hati atau mood?

Beberapa jenis makanan bahkan dapat memicu terjadinya menstruasi beberapa hari lebih awal daripada seharusnya. Namun tiap wanita tentu saja mengalami hal berbeda satu sama lain. Karena itulah jenis makanan yang mempengaruhi siklus menstruasinya pun dapat berbeda-beda. Melansir Knoji, sindrom premenstrual merupakan suatu kumpulan gejala yang sering dialami oleh para wanita sebelum menstruasi terjadi. Beberapa gejala tersebut adalah perut kembung, nyeri kepala, dan mood berubah-ubah.

Terdapat beberapa jenis makanan yang dapat membuat gejala premenstrual ini semakin memburuk seperti kafein, gula, garam, dan makanan berlemak. Sementara itu, beberapa jenis makanan yang dapat membantu mengatasi berbagai gejala premenstrual adalah buah-buahan, sayuran, dan air putih.

Wanita yang memiliki pola makan tidak sehat atau kurang gizi mungkin dapat mengalami menstruasi tidak teratur, misalnya tidak mendapat menstruasi sama sekali selama beberapa bulan. Kondisi ini sangat sering dialami oleh para penderita anoreksia. Selain pola makan tidak sehat dan kurang gizi, mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol dan karbohidrat juga dapat menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur.

Pada beberapa orang wanita, perubahan pola makan dapat menyebabkan menstruasi terjadi beberapa hari lebih awal daripada seharusnya. Hal ini dapat dialami oleh seorang vegetarian yang tiba-tiba mengonsumsi daging.

Selain itu, mengonsumsi nanas atau pepaya secara berlebihan juga dapat membuat menstruasi Anda datang lebih cepat daripada biasanya. Beberapa wanita bahkan mendapat menstruasi lebih awal daripada biasanya setelah mengkonsumsi buah golongan citrus seperti jeruk.

Bila Anda biasanya tidak mengonsumsi banyak garam, mengonsumsi lebih banyak garam juga dapat membuat menstruasi Anda datang lebih cepat daripada biasanya. ** Baca juga: Mengapa Kulit Terlihat Kusam?

Sementara wanita yang sedang berdiet untuk menurunkan berat badan atau sedang mengikuti banyak kegiatan olahraga mungkin akan mendapat menstruasi lebih lambat ketimbang biasanya.(ilj/bbs)