1

TKW Warga Lebak ke Suriah, Perang Ngungsi ke Gunung

Kabar6-SN (30), warga Desa Citeupuseun, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, diberangkatkan secara ilegal ke Suriah, negara Timur Tengah yang tengah berperang, sebagai TKW, pada 2017 silam. Tak hanya itu, dia juga mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dan gaji yang tak sesuai dengan perjanjian.

SN (30) dijanjikan bekerja di rumah sakit sebagai cleaning service dan mendapat upah sekitar Rp 5 juta per bulan nya. Namun nyatanya, dia dipekerjakan sebagai ARY dan hanya mendapat upah Rp 2,7 juta serta perlakuan tidak manusiawi. SP (40) dan AD (53), pencari serta pengirim SN ke Suriah ditangkap Satreskrim Polres Lebak.

“Korban mendapatkan perlakuan tidak manusiawi oleh majikan serta pelapor juga merasa ketakutan karena di Negara Suriah yang sedang konflik. Setelah melakukan penyelidikan Polres Lebak menetapkan tersangka SP dan AD yang berhasil diamankan pada 11 Juni 2023,” ujar Kombes Pol Didik Hariyanto, Kabid Humas Polda Banten, Senin (24/07/2023).

Peristiwa bermula pada Maret 2017 silam, kala itu korban ditawari oleh pelaku SP yang bertugas mencari orang untuk bekerja di luar negeri. Korban SN serta suaminya termakan bujuk rayu pelaku untuk bekerja. Awalnya, SN di tawari menjadi cleaning service di Abu Dhabi ataupun Yordania dengan gaji Rp 5 juta.

Segala persyaratan pun disiapkan korban SN, hingga akhirnya warga Desa Citeupuseun, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten itu berangkat ke Jakarta dan dibawa ke tempat penampungan di Cililitan, Jakarta Timur. Bersama 10 TKW lainnya, dia berada di tempat penampungan itu selama satu bulan lamanya.

“Kemudian terbang ke Malaysia dan menginap di penampungan sekitar satu bulan. Kemudian diberangkat ke Suriah, setelah transit di Qatar,” terangnya.

Tiba di negara konflik, korban SN bekerja dimajikan pertama hanya beberapa hari, kemudian berganti majikan lainnya. Bahkan demi menghindari peperangan, SN bersama keluarga majikannya, mengungsi ke pegunungan yang dirasa lebih aman. Selama bekerja di Suriah, rasa takut setiap hari menghinggapi SN. Selain mendapatkan perlakuan kasar, tidak menerima upah sesuai yang dijanjikan, serta selalu mendengar suara tembakan maupun ledakan bom.

**Baca Juga: Pergoki Tas Hilang, Tangan Ibu di Panongan Digigit Pencuri

Hingga akhirnya pada 2021 korban SN bisa pulang ke Indonesia dan kembali berkumpul bersama keluarganya. Namun rasa trauma masih menghantui SN.

“Kami bersama pemda dan instansi terkait mendampingi korban. Korban sendiri trauma dan ketakuan untuk melaporkan. Setelah ramai pemberitaan tentang TPPO, korban akhirnya memberanikan diri melapor,” ujar AKP Andi Kurniady, Kasatreskrim Polres Lebak, Senin (24/07/2023).

Hal yang mengagetkan adalah, pengiriman TKI sudah dilakukan tersangka SP sejak 2016. Dia ditangkap di rumahnya yang berlokasi di Desa Sumber Waras, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, pada Minggu 11 Juni 2023. Dia mendapatkan upah Rp 6 juta dari setiap orang yang diberangkatkan.

Kemudian penyalur tenaga kerja berinisial AD, sudah memberangkatkan TKI ke luar negeri, khususnya negara Timur Tengah, sejak era tahun 1990-an. Satreskrim Polres Lebak yang mendatangi lokasi penampungan di Cililitan, Jakarta Timur, sudah kosong dan terkunci. Hingga mendapatkan informasi pelaku sudah pulang ke kampung halamannya di Grobogan, Jawa Tengah.

Bekerjasama dengan Polres Grobogan, pelaku AD berhasil ditangkap dan dikirim ke Polres Lebak, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

“Para pelaku dikenakan Pasal 2 atau pasal 4 atau pasal 10 Undang-undang (UU) nomor 21 Tahun 2007, tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang, dengan ancaman pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama 15 tahun, denda paling sedikit Rp 120 juta dan paling banyak Rp. 600 juta. Kemudian Pasal 69 juncto 81 Undang-undang nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan pekerja migran Indonesia, ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 15 miliar,” jelasnya.(Dhi)




Gunung Anak Krakatau Meletus, Abunya Capai 3.000 Meter

Kabar6.com

Kabar6-Sepanjang Sabtu, 10 Juni 2023, Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan Selat Sunda, meletus sebanyak tiga kali. Ketinggian erupsinya mencapai 3.000 meter. Masyarakat diminta tidak beraktifitas dalam radius 5km dari badan Gunung Anak Krakatau, karena berstatus di Level III atau Siaga.

Erupsi tertinggi, terjadi Sabtu sore, pukul 17.50 wib, mencapai 3.500 meter. Dalam laporan yang dibuat oleh Ade Yasser Akhmad Purwata, petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Pasauran, Kabupaten Serang, Banten, dan diunggah ke Magma Indonesia, aplikasi resmi milik PVMBG, Kementrian ESDM, mencatatkan bahwa, kolom abu teramati berwarna kelabu tebal mengarah ke barat laut.

**Baca Juga: Jalan Cipanas Raya Terendam Banjir, Arus Lalin Tersendat dan Banyak Motor Mogok

Kemudian, erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70mm selama 2 menit 37 detik. Pemukiman terdekat berada di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 km.

Kemudian dalam laporan yang disusun oleh Jumono, petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Pasauran, ketinggian semburan abu vulkanik berwarna abu tebal mencapai 1.500 meter dan mengarah ke barat laut, pukul 14.31 wib. Amplitudo maksimumnya 70mm selama 2 menit 49 detik.

Selanjutnya, dalam laporan lainnya yang disusun Jumono, letusan terjadi pukul 04.23 wib, ketinggian abu berwarna kelabu mencapai 2.000 meter mengarah ke barat laut.(Dhi)




Jalur Pendakian Doll’s Head Trail di Atlanta Dipenuhi ‘Mutilasi’ Kepala Boneka

Kabar6-Mendaki atau jalan-jalan di sekitar gunung menjadi salah satu destinasi liburan yang dipilih sebagian orang. Nah, pernahkan mendengar kisah bahwa di balik keindahan gunung, ternyata ada hal-hal mistis yang bisa membuat bulu kuduk berdiri?

Salah satu tempat yang dimaksud adalah jalur pendakian Doll’s Head Trail di Atlanta, Georgia, yang menyimpan kisah mistis. Jalur pendakian ini, melansir CNN, memberikan kesan angker bagi para wisatawan karena di setiap sudut gunung terdapat banyak kepala boneka yang bertebaran. Kepala boneka tersebut ada yang sengaja ditempel di pohon, dengan mimik wajah mirip dengan bayi asli.

Meskipun jalur pendakian ini terletak di tengah kota, suasana di sana tetap terasa sunyi sebab dipenuhi pohon-pohon tinggi dan rindang. Tempat pendakian ini dibuat oleh Joel Slaton, seorang tukang kayu asal Atlanta yang menyadari bahwa dirinya memiliki banyak waktu luang setelah mengalami krisis ekonomi.

Pada 2011, Slaton pernah mendaki di daerah sana dan menemukan boneka, sepeda bekas, dan peralatan lain yang sudah usang. Hal lain yang membuatnya lebih ngeri, banyak tulisan-tulisan aneh yang dipasang di dekat kepala boneka seperti “O, CAPTAIN! MY CAPTAIN”.

Slaton pun berpendapat, satu-satunya yang dapat melindungi keunikan jalur pendakian tersebut adalah kesadaran para pengunjung. Karena ada juga beberapa pengunjung yang suka iseng kemudian membuang boneka itu dari tempat asalnya.

Jalur pendakian yang berada di Amerika tersebut memang terkesan sangat menyeramkan bagi sebagian besar orang. Namun tempat ini justru dijadikan sebagai ruang seni karena keunikannya. ** Baca juga: Penumpang Pesawat Mabuk Coba Masuk ke Ruang Kokpit untuk Isi Baterai Ponsel

Tertarik berkunjung ke Doll’s Head Trail? (ilj/bbs)




Momen Langka, Sepasang Kekasih Menikah dengan Latar Belakang Erupsi Gunung Taal di Filipina

Kabar6-Sepasang kekasih asal Filipina bernama Chino dan Kat Vaflor tetap melangsungkan prosesi pernikahan, meski Gunung Taal tengah meletus. Keduanya mengikat janji di venue yang lokasinya berjarak sekira 16 kilometer dari destinasi wisata populer itu.

Fotografer bernama Randolf Evan, melansir Kompas, mengabadikan momen ketika pasangan itu menikah dengan Gunung Taal mengeluarkan abu. Gunung yang berlokasi 59 kilometer di selatan Manila itu meletus, sehingga memaksa penduduk sekitar untuk mengungsi.

Para ahli memperkirakan ada kemungkinan Gunung Taal bakal mengalami erupsi yang lebih dahsyat lagi. Sementara Evan menjelaskan, pihaknya begitu gugup karena selain bekerja, mereka harus terus memperhatikan perkembangan erupsi Taal.

Mereka juga berusaha mendapatkan perkembangan terbaru mengenai level peringatan yang diumumkan pemerintah. “Kami juga berdiskusi secara rahasia tentang apa yang harus dilakukan jika situasinya makin memburuk,” ujarnya.

Dewi fortuna rupanya berpihak kepada pasangan Chino dan Kat Vaflor, karena upacara pernikahan di Savanna Farma Tagaytay by Solange berlangsung khidmat, dan keduanya berhasil mengucapkan ‘saya bersedia’.

Diketahui, Taal berlokasi di tengah danau indah, dan menjadi salah satu gunung berapi paling aktif di negara Asia Tenggara tersebut. Aktivitas itu terjadi karena Filipina berada di Cincin Api Pasifik, lempeng tektonik aktif yang berada di perut Bumi. ** Baca juga: Malas Buka Jaket, Seorang Pria Langsung Masuk Mesin X-ray Stasiun Kereta

Momen yang tak terlupakan.(ilj/bbs)




Tempo, Salah Satu Gunung Terpendek di Jepang

Kabar6-Gunung adalah bagian dari permukaan Bumi yang menjulang lebih tinggi dibanding dengan daerah sekitarnya. Beberapa otoritas mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari kisaran tertentu. misalnya, 2.000 kaki atau 610 meter.

Namun gunung yang satu ini sungguh berbeda dan melenceng dari definisi yang ditetapkan. Gunung Tempo disebut merupakan salah satu gunung terpendek di Jepang.

Gunung ini berlokasi di sebuah taman dekat stasiun kereta api, dan para wisatawan hanya perlu berjalan 10 menit saja dari Osaka Minato Station menuju Tempozan Park.

Hal yang unik, melansir soranews24, Anda tidak perlu repot mendaki atau menyusuri jalan terjal dan berjurang. Karena begitu tiba di Tempozan Park, tinggal mencari anak tangga batu, kemudian setelah mendaki sekira selusin anak tangga, Anda sudah mencapai puncak Gunung Tempo. Ya, ketinggian Gunung Tempo hanya 4,53 meter saja.

Diketahui, Jepang tidak memiliki aturan yang jelas dalam menggunakan istilah ‘gunung’. Dan gunung dapat digunakan untuk menyebut area yang lebih tinggi dibandingkan daerah di sekitarnya, sehingga Gunung Tempo yang ada di tengah taman kota pun masuk dalam definisi tersebut.

Meskipun demikian, siapa pun yang datang ke Tempozan Park dan mendaki Gunung Tempo ternyata akan diperlakukan layaknya pendaki gunung sejati. Di puncak Gunung Tempo, Anda dapat menemukan papan yang menandai titik puncak sekaligus berisi ucapan selamat. ** Baca juga: Dona Maria, Bos Wanita Geng Narkoba Asal Brasil yang Perintahkan 100 Pembunuhan

Anda juga bisa berkunjung ke toko-toko lokal yang akan memberikan sertifikat pendakian. Ternyata selain Gunung Tempo, Jepang diketahui juga memiliki gunung pendek lainnya bernama Hiyoriyama dan hanya memiliki ketinggian tiga meter saja.(ilj/bbs)




Gunung Zalzala Koh yang ‘Lahir’ Setelah Gempa, Kini Bersembunyi di Bawah Permukaan Air Laut

Kabar6-Zalzala Koh yang dalam bahasa Urdu berarti ‘Gunung Gempa Bumi’, terletak sekira 110 meter dari pesisir Pakistan, dengan tinggi awal hampir 20 meter di atas permukaan laut, panjang mencapai lebih dari 150 meter, dan lebar lebih dari 180 meter.

Gunung ini muncul tepat setelah gempa mereda. Kemunculannya dimulai oleh singkapan lumpur dan batu yang menjorok dari perairan Teluk Gwadar.

Gunung lumpur, melansir MSN, pada umumnya terbentuk ketika gas berlumpur merembes melalui patahan dan celah Bumi, ukuran lazimnya cenderung lebih kecil, seringkali berdiri hanya setinggi satu atau dua meter. Namun variasi gunung lumpur di sepanjang garis pantai Pakistan justru cenderung besar-besar. Hal ini didorong oleh ‘tabrakan’ lempeng tektonik Arab dan Eurasia.

Ketika Lempeng Arab perlahan-lahan tenggelam di bawah Lempeng Eurasia atau disebut dengan fenomena subduksi, sedimen tanah liat yang lunak mulai menumpuk di tepi lempeng Eurasia. Tumpukan ini kemudian menyebabkan air dan gas terperangkap bersama dan menekan batu secara berbarengan.

“Sebuah gunung lumpur terbentuk ketika tekanan fluida dari air atau gas yang berubah bentuknya oleh pengaruh gaya geser, menjadi cukup besar untuk memecah bebatuan di atasnya, sehingga membuat lumpur dan gas meletus ke permukaan,” jelas Mark Tingay, ahli geologi dari University of Adelaide.

Karena komposisi lumpur dan batu yang lembek, formasi daratan seperti Zalzala Koh sangat rentan terhadap erosi. Akibatnya, proses pengikisannya jadi berlangsung cepat. Hal ini sudah terlihat jelas dalam beberapa bulan sejak kelahirannya.

Pada akhir 2016, penduduk lokal melaporkan bahwa gunung lumpur ini telah menghilang dari pandangan mereka, tepatnya pada saat air pasang. Pada November 2016 hasil citra satelit milik NASA, yakni Landsat 8, juga dengan jelas telah mengungkapkan bahwa gunung ini sudah mulai bersembunyi di bawah permukaan air.

Hingga pada 27 April 2019, Zalzala Koh telah tertelan sepenuhnya oleh laut. Kini, ia hanya menunjukkan sedikit keberadaannya yang samar-samar di bawah air. ** Baca juga: Terlalu Mengontrol Sang Suami, Seorang Istri Masuk Penjara

Namun Zalzala Koh belum benar-benar musnah, sebab pulau-pulau lain yang diidentifikasi sebagai daratan lumpur hasil gempa Bumi telah muncul kembali di wilayah tersebut setelah sebelumnya dinyatakan hilang.(ilj/bbs)




Dongkrak Jumlah Turis di Gunung Kilimanjaro, Tanzania Berencana Operasikan Kereta Gantung

Kabar6-Untuk mendongkrak jumlah kedatangan turis, pemerintah Tanzania berencana mengoperasikan kereta gantung di Kilimanjaro, gunung tertinggi di Afrika. Diketahui, sekira 50 ribu turis mendaki Kilimanjaro setiap tahun.

Wakil Menteri Pariwisata Tanzania bernama Constantine Kanyasu mengatakan, satu kereta gantung yang menjadi akses ke gunung bagi mereka yang tidak dapat mendakinya, dapat meningkatkan jumlah wisatawan hingga 50 persen. Melansir CNN Indonesia, negara ini sedang melakukan studi kelayakan rute yang memungkinkan untuk dioperasikan. “Kami masih melakukan studi kelayakan untuk melihat apakah proyek ini berhasil,” kata Kanyasu. “Ada dua perusahaan, satu dari Tiongkok dan lainnya dari negara Barat yang menunjukkan minat. Ini bukan proyek yang pertama di dunia, karena sebelumnya kereta gantung telah ada di Swedia, Italia, Himalaya.”.

Dikatakan Kanyasu, pemerintah sedang melihat rencana bisnis, calon investor dan keuntungan yang akan dihasilkan dari proyek kereta gantung tersebut. Panjang rute yang akan dilintasi oleh kereta gantung belum ditentukan, karena masih mempertimbangkan biaya dan masalah teknik. Penilaian dampak lingkungan juga akan dilakukan.

Porter dan kelompok pemandu yang membawa turis ke gunung menentang proyek ini, karena mereka khawatir kereta gantung akan menurunkan jumlah pendaki. Loishiye Mollel, kepala Organisasi Porter Tanzania Porters, mengatakan biasanya pendaki membutuhkan waktu seminggu untuk bisa mencapai puncak gunung.

“Satu kelompok pendaki dari Amerika Serikat beranggotakan maksimal 15 orang. Hampir setengahnya adalah porter, juru masak, dan pemandu. Semua profesi itu akan terimbas keberadaan kereta gantung,” katanya.

Ditambahkan, “Kami berpendapat bahwa gunung harus dibiarkan apa adanya. Ada sekira 20 ribu porter yang bekerja antara Gunung Kilimanjaro dan Meru, gunung lain yang berada di sebelahnya.”

Pendapatan Tanzania dari sektor pariwisata melonjak sebanyak 7,13 persen pada tahun lalu, dibantu oleh peningkatan kedatangan dari turis mancanegara. Pendapatan pariwisata meningkat US$2,43 miliar pada tahun ini, naik dari US$2,19 miliar pada 2017.

Pariwisata adalah sumber pendapatan utama di Tanzania, yang dikenal dengan keindahan pantainya, safari margasatwa, dan Gunung Kilimanjaro yang memiliki tiga kawah gunung berapi dengan tinggi sekitar 5.000 mdpl. ** Baca juga: Seorang Pria Asal Pakistan Rakit Pesawat dengan Gunakan Roda Becak

Proyek kereta gantung ini sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan asal Tiongkok dan Barat.(ilj/bbs)




Rusia Kirim Tentara untuk Selidiki Gunung Runtuh di Siberia Akibat UFO

Kabar6-Hantaman sebuah meteorit atau UFO, diklaim menjadi penyebab runtuhnya sebuah gunung di Siberia. Kondisi itu juga yang mendorong Rusia mengirim tentara mereka sebagai bagian dari penyelidikan.

Gundukan besar akibat tumpukan batu itu, melansir siberiantimes, mencapai ketinggian 160 meter sehingga menghalangi aliran Sungai Bureya, yang mengancam desa-desa terdekat terhadap bahaya banjir. Menurut sebuah laporan media lokal, begitu banyak batu besar yang bergeser sehingga dapat memenuhi 13.600 kolam renang ukuran Olimpiade. Tentara Rusia telah dikirim ke tempat kejadian untuk menentukan penyebab batu yang berjatuhan itu.

Militer ditugaskan untuk ‘memindahkan gunung’ tersebut menggunakan bahan peledak dan peralatan agar memungkinkan air sungai mengalir lagi. Tetapi para ahli mengatakan, bahaya retakan batu dan ancaman tanah longsor lanjutan agar tidak dikesampingkan.

Satu sumber kementerian pertahanan mengatakan, sekelompok spesialis sedang dalam perjalanan ‘untuk melakukan pekerjaan penyeleidikan’ di lokasi tempat bebatuan itu jatuh, sekira 360 meter dari puncak gunung ke lembah.

“Mengingat ukuran tanah longsor yang signifikan, para insinyur dan petugas kereta api dengan peralatan khusus, serta penerbangan militer dan transportasi, akan terlibat dalam pembersihan batu itu,” demikian keterangan yang diperoleh.

Rencana lain adalah mengevakuasi 400 orang dari desa Chekunda, Ust-Urgal dan Elga. Banjir juga dapat mengganggu jalur utama Mainal Baikal-Amur kecuali jika tentara dapat dengan cepat membuka bebatuan yang memblokir aliran sungai itu.

Selain itu, pembangkit listrik tenaga air pun terancam karena air mengering di pembangkit listrik tenaga air Bureyskaya yang terletak di hilir. Rusia juga mengirim tim geomorfologis, geologis, hidrologi, dan surveyor darat untuk menilai apa yang terjadi sekira 11 Desember lalu. “Kami sedang berusaha mencari penjelasan untuk insiden ini. “Saya awalnya berpikir itu meteorit,” jelas Alexey Maslov, kepala desa Verkhnebureinsky.

Sebuah jajak pendapat lokal di Rusia timur menemukan, 27 persen mengatakan itu disebabkan meteorit, sementara 33 persen percaya serangan UFO adalah penyebabnya. Namun seorang ilmuwan top Inggris dan ahli dalam tanah longsor, bersikeras bahwa keruntuhan itu bukan insiden ruang angkasa meteorit atau yang tidak dapat dijelaskan macam serangan UFO.

Profesor Dave Petley, dari Universitas Sheffield, mengatakan bahwa lereng gunung di atas Bureya memiliki ‘retakan ketegangan atau depresi yang sudah ada’ pada ketinggian sekira 579 meter. “Kita dapat mengatakan bahwa ini jelas merupakan kegagalan lereng batu, dan sangat kecil kemungkinannya dikaitkan dengan peristiwa tabrakan meteor,” katanya.

Meskipun demikian, Petley mengatakan, fenomena itu sedikit mengejutkan bahwa longsor itu terjadi di musim dingin ketika tanah membeku, bukan pada waktu yang lebih hangat.

Namun dia memperingatkan kondisi setempat menunjukkan ‘mungkin ada kegagalan yang lebih besar belum datang’ menciptakan tanah longsor yang bahkan berpotensi lebih besar. ** Baca juga: Siapa Sangka Sebagian Penduduk 6 Negara Ini Juga Gunakan Bahasa Jawa

Para penemu yang pertama kali mencapai lokasi itu melaporkan ‘batu itu panas’ sehingga mereka bisa menghangatkan tangan. Dugaan awal, kekacauan itu disebabkan oleh serangan meteorit, meskipun tidak ada laporan tentang serangan itu pada Desember.(ilj/bbs)




Seorang Diri Pendaki Asal Rusia Terdampar pada Ketinggian 6.300 Meter di Gunung Latok

kabar6.com

Kabar6-Seorang pendaki gunung asal Rusia bernama Alexander Gukov bersama rekannya, Sergey Glazunov, berusaha mendaki puncak gunung setinggi 7.145 meter di atas permukaan laut, Gunung Latok-I, Pakistan.

Diketahui, Latok-I pertama kali ditaklukkan oleh pendaki Jepang pada 1979. Gukov dan temannya menggunakan sisi selatan gunung untuk naik. Melansir Intisari, mereka mengambil rute tersulit, hingga akhirnya Glazunov menemui ajalnya. Sementara Gukov terjebak di ketinggian 6.300 meter, dan menunggu selama enam hari sebelum bantuan datang.

Anna Piunova dari Mountain.ru, situs pendakian gunung Rusia, menjelaskan bahwa Gukov mencari tujuan pendakian baru setelah dia menerima penghargaan terhormat untuk pendaki. Piunova pun memberi tahu tentang wajah utara gunung tersebut yang tak terkalahkan selama 40 tahun, sehingga Gukov menjadi terobsesi.

Pada 2017, Gukov mendaki wajah utara Latok-I bersama dengan dua pendaki dari St. Petersburg dan mereka mencapai 6.800 meter. Salah satu teman Gukov mengatakan bahwa gunung itu memiliki cuaca yang tidak dapat diprediksi, yang membuat aklimatisasi sulit.

Pendaki sering harus menunggu berjam-jam agar awan menghilang. Akibatnya, ketika pendaki hampir mencapai uncak, mereka harus turun karena tidak memiliki cukup makanan dan bahan bakar. Setelah kegagalan pada2017, Gukov percaya bahwa dia bisa menaklukkan gungung itu di lain kesempatan.

Pada 10 Juli 2018, Gukov dan Glazunov memulai pendakian kembali. Pada tanda ketinggian 5.500 meter, mereka meninggalkan alat berat di base camp bersama dengan catatan, “Kami mengambil persediaan makanan 5 hari.”

Pada 22 Juli, mereka berada di ketinggian 6.500 meter dan direncanakan untuk mencapai puncak keesokan harinya. Tapi mereka tiba-tiba berhenti mengirimkan pesan dan pada 25 Juli, helikopter penyelamat diberangkatkan. Kedua pendaki itu terlihat masih hidup setelah melewati gunung, jadi tidak perlu ada tindakan yang lebih lanjut.

Satu jam setelah itu, Gukov mengirim pesan darurat dan menjadi jelas bahwa selama jam itu, Glazunov jatuh, mungkin selama upaya untuk mulai turun. Piunova mengatakan, “Tak lama, tiga pesan lagi dari Gukov: (‘Sergey jatuh’, ‘Saya tergantung di dinding’, ‘Saya butuh bantuan. Saya butuh evakuasi’).”

Gukov tidak punya tali untuk diturunkan karena tali itu berada di ransel Glazunov bersama dengan sebagian besar pasokan gas. Gukov hanya punya tenda, lalu dia mencari tempat yang aman.

Pada hari yang sama, cuaca membaik untuk penyelamatan, tetapi tertunda dan tidak berhasil mencapai Gukov. Pria itu terus mengirim transmisi dan dia marah karena belum juga diselamatkan. ** Baca juga: Cadas! Wanita Paruh Baya Lawan 2 Pencuri Mobilnya dengan Gunakan Tas Tangan

Akhirnya, pada hari itu helikopter penyelamat Pakistan berhasil menemukan dan menyelamatkan Gukov. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Pilot melakukan operasi yang sangat teliti dan berbahaya karena pada ketinggian dan kondisi tersebut, sedikit saja salah langkah bisa sangat berbahaya bagi pilot maupun pendaki gunung.(ilj/bbs)




Jari Jouda, ‘Kue Gurun’ di Padang Pasir Arab Saudi

kabar6.com

Kabar6-Sebuah gunung berbentuk unik seperti sepotong kue, berdiri tegak di tengah gurun pasir Arab Saudi. Gunung ini oleh masyarakat lokal dikenal sebagai ‘Jari Jouda’ atau Kue Gurun, yang terletak di jalur Joudy dekat Wilayah Timur, 150 kilometer dari Dammam.

Daerah tempat Kue Gurun ini, melansir Alarabiya, terletak di antara rute perdagangan terpisahkan di gurun Semenanjung Arab. Merupakan gunung sedimen, mencakup gua-gua yang terbentuk oleh air dan angin, telah terbentuk selama ribuan tahun oleh air murni yang menutupi wilayah tersebut.

Abdel Aziz bin Laboon, Profesor geologi di King Saud Univeristy, mengatakan bahwa gunung ini tetap sendirian di tengah padang pasir datar, setelah tanah di sekitarnya meleleh selama jutaan tahun lalu. Gunung itu tetap kokoh terhadap semua perubahan geologis yang telah menghantam daerah tersebut. ** Baca juga: Kaki Seperti Tersetrum, Dokter Temukan Larva Serangga dari Punggung Seorang Wanita

Ditambahkan Abdel, Arab Saudi adalah teater utama bagi mahasiswa geologi, di mana perubahan besar di tanah menarik bagi para sarjana.(ilj/bbs)