OTG Corona, Satu Keluarga di Pasar Kemis Diisosalasi ke Wisma Atlet

Kabar6.com

Kabar6-Satu keluarga orang tanpa gejala (OTG ) di Perumahan Bumi Indah Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang diisolasi ke Wisma Atlet Jakarta pada Sabtu (2/5/2020).

Jubir Gugus tugas Covid 19 Pamkab Tangerang dr Hendra TarmidZI mengatakan, dari 6 orang yang diisolasi ke Wisma Atlet Jakarta, 3 orang dinyatakan positif setelah dilakukan test PCR Swab, 1 orang reaktif hasil rapid test.

“Tiga orang positif tersebut kemungkinan besar tertular oleh kepala keluarga yang saat ini dinyatakan positif corona dan dirawat di RSUD Banten sejak 24 Maret 2020 lalu,” ujarnya.

**Baca juga: Lagi, Korban PHK di Kabupaten Tangerang Bunuh Diri.

Enam orang yang diisolasi ke wisma Atlet Jakarta tersebut kata dr Hendra, terdiri dari ibu, empat orang anak, dan satu perempuan, ketiganya merupakan orang tanpa gejala ( OTG), sementara tiga orang lainya hasilnya negatif, namun untuk mengantisipasi agar tidak terpapar ke tetangga yang lain, satu keluarga asal Pasar Kemis tersebut dirujuk untuk dirawat dan diisolasi ke wisma Atlet.

“Kepala keluarga yang dinyatakan positif saat ini kondisinya sudah berangsur membaik di RSUD Banten, dia kemungkinan tertular di Tanjung Priok Jakarta, dan profesinya sebagai sopir taksi,”pungkasnya. (Vee)




Lagi, Korban PHK di Kabupaten Tangerang Bunuh Diri

Kabar6.com

Kabar6 – Setelah HTN, warga Kampung Ceplak, RT01 RW 02, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, yang memilih mengakhiri hidup dengan cara memotong utat nadinya karena terancam di PHK pada Kamis (30/4/2020) lalu, kini hal serupa terjadi lagi.

Pria berinisial AM (30) warga Kampung Citangkar Kidul RT 006 RW 002, Desa Ciawi, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang nekat bunuh diri dengan gantung diri dirumah istri sirinya di Kampung Santri, Desa Kemiri, Kabupaten Tangerang, karena diduga frustasi karena baru saja di PHK, Minggu (3/5/2020).

Kasus gantung diri yang dilakukan korban, pertama kali diketahui istrinya berinisial SJ. Ketika itu, saksi baru pulang dari pasar sekitar pukul 10.30 WIB. Saat membuka pintu kamar, saksi SJ histeris setelah melihat suaminya sudah dalam kondisi terbujur kaku dengan posisi leher terikat di kamar.

“Berdasarkan keterangan istrinya, korban kerap murung setelah diberhentikan ditempat kerja dan tidak mendapatkan gaji,” kata kerabat korban yang enggan disebutkan namanya.

Tidak hanya itu, berdasarkan keterangan keluarga istrinya, AM juga punya hutang, sementara kondisi ekonominya sedang kurang baik.

**Baca juga: Pengukuran Tanah PTSL di Desa Pasanggrahan Masuki Tahap Akhir.

“Dugaan sementara korban depresi karena faktor ekonomi hingga nekat gantung diri,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Mauk AKP Kresna Ajie Pangestu membenarkan kejadian tersebut, namun untuk motifntya, dirinya belum mengetahui.

“Tadi kita upaya untuk mengorek informasi, tapi pihak keluarga almahrum masih shock,” singkatnya. (Vee)




122 Warga di Tangsel Terpantau Ikuti Rapid Test Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar pemeriksaan cepat atau rapid test pendeteksian corona. Kegiatan yang tersebar di sejumlah titik diikuti 4.099 warga yang di antaranya orang tanpa gejala (OTG).

“Hasilnya banyak yang negatif, dan 122 reaktif atau OTG,” kata juru bicara Tulus Muladiyono lewat siaran pers, Sabtu (3/5/2020) malam.

Golongan OTG merupakan kategori Covid-19 yang paling berbahaya, karena menularkan tanpa gejala. Ke-4.099 orang yang telah menjalani rapid test Covid-19 berdasarkan by name by address.

Tulus menerangkan, Pemkot Tangsel telah menerima alat rapid test sebanyak 5.611 dan per 1 Mei 2020 sudah 4.099 yang digunakan dengan 24 alat diantaranya invalid atau tidak berfungsi dengan sebagai mana mestinya.

“Alat yang invalid ada sebanyak 24. Hasil dari rapid untuk negatif Sebanyak 3.953 dan reaktif sebanyak 122. Sedangkan alat yang tersisa masih ada 1.512 lagi,” sambungnya.

**Baca juga: PSBB Diperpanjang, Pelaku Usaha di Tangsel ‘Kucing-kucingan’.

Tulus menjelaskan, rapid test bukan penentu utama seseorang dinyatakan terinfeksi virus. Namun, bagi yang dinyatakan reaktif, harus melanjutkan tes dengan metode Swab dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Jadi rapid test itu dilakukan untuk pengujian virus corona di tubuh seseorang. Sementara tes Swab lewat PCR atau genome sequencing untuk menguji lendir dari tenggorokan, kerongkongan, atau hidung,” jelasnya.(yud)




Riset Ungkap, Corona Bikin Orang Lebih Sering Mimpi Mantan Pacar

Kabar6-Mungkin sekali waktu, Anda pernah memimpikan mantan pacar. Namun siapa sangka, ternyata tidak sedikit orang yang sering bermimpi tentang mantan pacar di masa karantina atau isolasi selama pandemi COVID-19.

Menurut agensi pemasaran digital AGY47, melansir Wolipop, kemungkinan memimpikan mantan saat sedang melakukan isolasi diri cenderung mengalami peningkatan hingga 25 kali sejak lockdown di Inggris akibat virus Corona diumumkan pada 23 Maret 2020. Menurut AGY47, semenjak masa lockdown Corona, pencarian Google terkait ‘mengapa saya bermimpi tentang mantan saya’, semakin banyak.

Seorang ahli mimpi bernama Lauri Loewenberg mengungkapkan, memimpikan mantan secara tiba-tiba bisa memiliki arti yang berbeda-beda, tergantung pada status hubungan Anda saat ini. Apakah masih jomblo atau sudah memiliki pasangan.

Apabila bermimpi tentang mantan kekasih, sementara status Anda sudah memiliki pasangan yang lain, Lauri mengatakan bahwa isolasi diri bisa membuat seseorang lebih banyak menghabiskan waktu dengan pasangannya.

Hal itu yang kemudian dapat membuat orang tersebut menjadi lebih mengenal pasangannya, termasuk sifat-sifat buruk yang dimiliki oleh pasangannya, sehingga otak bawah sadar akan berusaha membandingkannya dengan mantan.

Jadi dengan memimpinkan mantan ini, dapat membantu Anda mengevaluasi apakah hubungan saat ini sudah mengalami peningkatan dari yang sebelumnya atau Anda masih sama, hanya dengan orang yang berbeda.

Sedangkan bagi orang-orang yang masih jomblo, memimpikan mantan bisa berarti respon dari otak bawah sadar Anda akan perubahan gaya hidup atau isolasi diri yang tengah dijalani saat ini.

Isolasi diri akan membuat seseorang kesulitan untuk mencari dan menemukan pasangan, sehingga otak bawah sadar akan menggunakan pasangan Anda yang sebelumnya.

Hal itu berfungsi untuk mengimbangi kesepian yang tengah Anda rasakan. Selain itu, mimpi mantan kekasih juga bisa menjadi evaluasi apa yang Anda sukai atau tidak dari mantantersebut, sehingga saat Anda sudah siap, bisa menemukan pasangan yang tepat.

Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh Lauri, memimpikan mantan bukan hanya kerap terjadi di masa isolasi diri pandemi COVID-19 saja. Di luar situasi itu, memimpikan mantan juga masuk ke dalam lima mimpi yang paling sering dialami oleh setiap orang.

“Mantan yang paling sering kita mimpikan adalah cinta pertama kita, atau cinta yang paling menggairahkan,” jelas Lauri. ** Baca juga: Cara Bijak Sekaligus Sehat Konsumsi Makanan Beku dan Kalengan

Menurut Lauri, mantan adalah pengingat dari alam bawah sadar bahwa sudah waktunya Anda membumbui kehidupan percintaan saat ini.

Selain cinta pertama, mantan yang paling umum dimimpikan adalah mantan yang kasar atau pernah melukai Anda. Hal itu terjadi karena Anda mungkin belum sepenuhnya bisa pulih atau melepaskan hal itu.

Saat isolasi diri, mimpi-mimpi tersebut bisa menjadi lebih jelas karena Anda tidur lebih lama dibandingkan biasanya. Saat isolasi diri, kebanyakan dari kita tidak harus bangun pagi untuk bersiap-siap bekerja.

Waktu ekstra di tempat tidur itulah yang membuat mimpi Anda terasa lebih jelas dan lebih lama dari sebelumnya.

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)




Pemerintah Spanyol Minta Maaf Karena Semprot Pantai dengan Larutan Pemutih untuk Cegah COVID-19

Kabar6-Pemerintah Spanyol meminta maaf kepada masyarakat karena telah menyemprot Pantai Zahara de los Atunes dengan pemutih. Disebutkan, penyemprotan itu bertujuan untuk melindungi anak-anak agar tidak tertular COVID-19.

Pantai Zahara de los Atunes disemprot dengan larutan pemutih yang dianggap dapat menjadi disinfektan untuk mencegah penularan COVID-19. Bukannya mendapat dukungan, aksi ini justru mendapat kecaman karena dapat merusak lingkungan.

Awalnya, penyemprotan pantai sepanjang lebih dari 2 km dengan menggunakan traktor itu, melansir Foxnews, bertujuan untuk mensterilkan lokasi sebelum anak-anak bermain di sana usai masa lockdown usai. Tetapi pegiat lingkungan lokal menyebut, aksi ini sebagai tindakan brutal bagi ekosistem Zahara de los Atunes.

Pegiat lingkungan bernama Maria Dolores Iglesias mengatakan, ia melihat sendiri kerusakan pada pantai. “Ini membunuh semuanya yang ada di pantai, tak ada yang terlihat lagi, termasuk serangga,” katanya.

Ditambahkan, “Pemutih digunakan sebagai disinfektan yang sangat kuat, masuk akal jika digunakan untuk mendisinfeksi jalanan dan aspal, tetapi di sini kerusakannya brutal. Mereka telah menghancurkan ruang gundukan (dune) dan melanggar semua aturan. Ini merupakan penyimpangan, virus itu hidup pada manusia, bukan di pantai. Ini gila.”

Sebenarnya, lanjut Iglesias, pantai memiliki mekanisme sendiri dalam membersihkan diri sehingga tidak perlu menyemprot pantai dengan pemutih, bahkan dengan tujuan untuk membunuh virus Corona. “Mereka tidak memikirkan bahwa ini adalah lingkungan ekosistem yang hidup.”

Seorang pejabat lokal, Agustin Conejo, mengakui bahwa tindakan itu salah. “Saya mengakui itu adalah kesalahan, itu dilakukan untuk tujuan yang baik,” ungkap Conejo. ** Baca juga: Rumah Sakit di Kanada Gunakan Topeng Snorkeling Sebagai Alternatif Pengganti Masker N95

Diketahui, Pemerintah Andalusia yang merupakan tempat pantai itu berada, kini sedang mempertimbangkan untuk mendenda otoritas lokal atas tindakan tersebut. Saat ini Pemerintah Spanyol tengah bersiap untuk menyudahi masa lockdown di Spanyol.

Kegiatan rencananya akan berlangsung normal pada akhir Juni. Jumlah kasus COVID-19 di Spanyol termasuk tertinggi di dunia, dengan total korban meninggal dunia berjumlah 23.800 orang.(ilj/bbs)




Dinsos Tangsel Janji Lagi Bansos Disalurkan Senin Besok

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Wahyunoto mengaku terus mengawal penyaluran bantuan sosial (Bansos) untuk warga sekitar yang terdampak pandemi Covid-19.

Bansos dari Pemerintah Provinsi Banten berupa uang tunai, sedangkan Kementerian Sosial RI berbentuk paket sembako.

“Hingga Kamis 30 April kemarin penerima bansos yang sudah terdata dan menunggu proses pencairan sebanyak 5.300 Kepala Keluarga,” ungkap lewat siaran pers, Sabtu (2/5/2020) malam.

Ia mengutarakan, sambil menunggu jadwal pengambilan bansos tersebut Dinsos Kota Tangsel bekerjasama dengan Baznas menyalurkan paket sembako yang disalurkan melalui kecamatan.

Bansos dari provinsi senilai Rp600 ribu per KK disalurkan melalui Bank Jabar Banten Syariah senilai Rp 600 ribu/KK, pengambilan uang ini dijadwalkan oleh Bank Jabar Banten Syariah.

**Baca juga: 4.099 Orang di Tangsel Telah Ikuti Rapid Test Covid-19.

Pengambilan uang bisa lewat kantor cabang maupun unit kas di kelurahan masing-masing.

“Dan warga terdampak Covid-19 penerima bansos yang diusulkan oleh RT/RW, lurah dan camat mulai Senin (besok) kembali menerima jadwal untuk pengambilan bansos tersebut,” utara Wahyunoto.(yud)




Obati Pasien COVID-19, Ini 5 Negara yang Lakukan Uji Coba Terapi Plasma Darah

Kabar6-Untuk mengobati pasien COVID-19, khususnya dalam kondisi kritis, sejumlah negara melakukan uji coba terapi plasma darah.

Pengobatan dengan terapi plasma darah dilakukan dengan menyuntikkan plasma darah yang mengandung antibodi dari pasien sembuh pada pasien COVID-19 yang masih berjuang melawan penyakit ini.

Sejumlah negara tengah menguji coba keampuhan dari terapi plasma darah. Ada pula yang sudah melaporkan keberhasilan dari terapi plasma darah. Melansir Detik, berikut lima negara yang melakukan uji coba terapi plasma darah:

1. Amerika Serikat
AS telah memulai proyek besar-besaran untuk meneliti terapi plasma darah dengan melibatkan lebih dari 1.500 rumah sakit. Proyek nasional ini dilakukan hanya dalam tiga pekan dan sekira 600 pasien telah menerima pengobatan.

“Hal yang kami pelajari dalam pekan pertama penelitian adalah tidak ada masalah keamanan besar yang muncul dan pemberian produk (plasma) tampaknya tidak menyebabkan banyak efek samping yang tak terduga,” jelas Profesor Michael Joyner dari Mayo Clinic yang memimpin proyek ini.

2. Inggris
Menurut Departemen Kesehatan Inggris, pemerintah tengah meningkatkan program nasional untuk mengumpulkan plasma sehingga pengobatan dapat digunakan secara luas jika terbukti efektif.

Pengumpulan plasma darah akan ditingkatkan selama April hingga Mei guna mengirimkan hingga 10 ribu unit plasma darah ke Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) setiap pekan, yang cukup untuk merawat 5.000 pasien COVID-19 per pekan.

“Saya berharap setiap pengobatan ini akan menjadi tonggak utama dalam perjuangan kita melawan penyakit ini,” kata Matt Hancock, Menteri Kesehatan Inggris.

3. India
Pemerintah Karnataka, negara bagian India, pada Sabtu (25/4/2020) lalu telah memulai uji klinis terapi plasma darah untuk pasien COVID-19 dengan kondisi kritis. Hal itu diumumkan oleh Menteri Pendidikan dan Kedokteran K Sudhakar melalui cuitan di akun Twitter.

Terapi plasma darah COVID-19 merupakan metode penyembuhan dengan memanfaatkan darah pasien yang telah pulih. Harapannya, antibodi dalam plasma darah penyintas bisa melawan virus ditubuh orang yang sakit.

“Senang mengumumkan dimulainya uji klinis untuk terapi plasma yang punya potensi besar untuk merawat pasien COVID-19 dengan skala berat,” kata K Sudhakar.

4. Indonesia
Indonesia termasuk salah satu negara yang menguji coba terapi plasma darah. Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto, mengatakan uji coba plasma darah di Indonesia sudah sudah berlangsung dua minggu.

5. Iran
Mengutip dari Al Monitor, salah satu dari beberapa prosedur perawatan yang dinilai berhasil di Iran adalah terapi plasma darah. Terapi ini disebut meningkatkan tingkat pemulihan di unit perawatan intensif sebesar 40 persen.

Terapi plasma darah didapatkan dari sumbangan plasma darah oleh mereka yang telah sembuh kepada seseorang yang tengah kritis. ** Baca juga: Keliru, Pria Ini Malah Setor 2 Kantong Kokain ke Teller Bank

“Kami memulai terapi plasma sekira 40 hari yang lalu dan hingga saat ini, 300 orang telah menyumbangkan plasma darah mereka, dan hasilnya adalah penurunan 40 persen dalam jumlah kematian akibat virus corona,” kata Dr Hassan Abolqasemi yang memimpin proyek terapi plasma.

Semoga upaya untuk mengobati pasien COVID-19 membuahkan hasil.(ilj/bbs)




Jalan Kaki Jadi Olahraga Terbaik Selama Masa Karantina

Kabar6-Bagi sebagian orang yang memiliki peralatan kebugaran dan olahraga di rumah, menjaga tubuh tetap sehat dan kuat mungkin tidak menjadi masalah selama mereka termotivasi untuk berolahraga.

Sebaliknya, untuk Anda yang tidak memiliki fasilitas berolahraga di rumah, jalan kaki menjadi pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan sekaligus kebugaran. Ada lima alasan, melansir Kompas, mengapa jalan kaki adalah latihan terbaik untuk dilakukan selama pandemi COVID-19:

1. Tingkatkan kekuatan otot
Jalan kaki telah terbukti mengatasi efek penuaan pada kekuatan otot. Seiring bertambahnya usia manusia, kekuatan otot mereka sangat berkurang.

Berjalan kaki mengatasi masalah ini dengan membangun massa otot dan mengencangkan otot di area tubuh tertentu, terutama di punggung dan kaki.

2. Promosikan tulang yang lebih kuat
Tulang cenderung menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia seseorang. Menurut MedlinePlus, ini menjelaskan mengapa postur dan gaya berjalan berubah secara drastis ketika manusia bertambah tua.

Jalan kaki diyakini dapat memperkuat tulang. Bentuk latihan ini memberikan sejumlah tekanan pada tulang dan sel-sel tulang yang disebut osteoblas merespons dengan baik terhadap jenis tekanan ini, sehingga mencegah hilangnya kepadatan tulang.

3. Bakar lemak tubuh
Jalan kaki adalah salah satu latihan yang baik yang dapat membuat seseorang menurunkan berat badan tanpa harus bergantung pada peralatan olahraga. Studi menemukan, jalan kaki secara teratur membantu menurunkan berat badan dengan membakar lemak.

Orang bertubuh gemuk yang sering jalan kaki bisa mendapat manfaat dari efek pembakaran lemak saat berjalan kaki.

4. Tingkatkan suasana hati yang baik
Banyak orang menderita kecemasan dan perubahan suasana hati di tengah pandemi COVID-19 yang entah kapan akan berakhir. Berjalan kaki adalah cara yang baik untuk mengatasi masalah ini, karena aktivitas fisik ini telah terbukti memiliki efek positif pada suasana hati seseorang.

5. Tingkatkan kesehatan jantung
Alasan bagus lainnya mengapa jalan kaki adalah latihan terbaik untuk dilakukan selama masa karantina, karena efeknya berkaitan dengan kesehatan jantung. Rupanya, berjalan kaki membuat hati lebih kuat.

Karena ini adalah aktivitas aerobik, jalan kaki meningkatkan efisiensi jantung dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Dengan demikian, berjalan mengurangi risiko terserang penyakit jantung. ** Baca juga: Buah yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Saat Buka Puasa

Yuk, rutin lakukan olahraga jalan kaki.(ilj/bbs)




Modus Baru Pemudik ‘Gocek’ Petugas, Mobil Pick Up Jadi Travel

Kabar6.com

Kabar6-Banyak cara yang dilakukan pemudik untuk sampai ke kampung halamannya di Pulau Sumatera. Fakta ini terlihat dari empat kendaraan mobil jenis pick up yang beralih status menjadi travel.

Ada empat pick up yang mengangkut penumpang dibagian depan kemudi, sedangkan bagian belakangnya dimuat koper, tas dan sepeda motor. Mereka tercegat di check point Gerem, Kota Cilegon, Banten.

Pakaian dan barang bawaan mereka di masukkan ke dalam tas dan koper. Kemudian ditutup menggunakan terpal, sehingga tidak terlihat seperti pemudik. Sepeda motornya ditaruh di bagian belakang pick up, kemudian di ikat menggunakan tali tambang.

“Modus baru yamg menuju Pelabuhan Merak dan menyebrang ke Bakauheni, pick up jadi travel, mereka mengambil penumpang di jalan. Menurut informasi awal yang kita dapatkan, mereka naik dari Kota Serang,” kata Wakapolres Cilegon, Kompol Andra Wardana, ditemui di check point Gerem, Kota Cilegon, Banten, Jumat (01/05/2020).

Pihak kepolisian mengaku tetap berpedoman pada reguladi yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Melarang adanya aktifitas mudik, guna mencegah penyebaran covid-19. Kendaraan pemudik akan disuruh putar balik ke daerah asal keberangkatan.

Para supir dan penumpang pick up kini sedang di data di Mapolsek Pulomerak, Kota Cilegon, Banten. Identitas dan surat kendaraan mereka dicatat oleh pihak kepolisian dari Polres Cilegon.

“Kami tetap mendukung program pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19. Kita akan selalu melakukan penyekatan dan melakukan pemulangan ke daerah asal,” jelasnya.

Penumpang dikenakan tarif bervariatif. Mulai dari Rp 450 ribu sampai Rp 900 ribu per orang nya. Berdasarkan pemantauan di lokasi, penumpang seluruhnya berjenis kelamin perempuan dan disupiri oleh seorang pria.

**Baca juga: Akal Bulus Pemudik Kelabui Petugas Di Merak.

Tarif yang dikeluarkan oleh penumpang itu bukan hanya untuk biaya selama perjalanan menumpang di mobil pick up. Tetapi juga termasuk untuk membeli tiket penyebrangan di Pelabuhan Merak.

Surat kendaraan roda dua yang ada di pick up akan diperiksa keabsahannya, guna menghindari ternyata motor bodong.

“Ada imbalan agar mereka (penumpang) dapat ikut sampai ke Lampung. Relatif, ada yang Rp 450 ribu sampai Rp 900 ribu, berbeda-beda tarifnya,” terangnya.(Dhi)




Pandemi Corona, BIAK Bagikan Masker Gratis ke Pengendara di Cikupa

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah pengurus Barisan Independen Antikorupsi (BIAK) menggelar aksi bagi- bagi masker ke para pengendara yang melintas di kawasan lampu merah Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (30/4/2020).

Aksi sosial pembagian ratusan lembar alat pelindung mulut dan hidung ini merupakan bagian dari upaya masyarakat dalam melawan wabah covid19.

“Alhamdulillah, hari ini kami turun ke jalan membagikan sekitar 300an lembar masker ke warga yang melintas di lampu merah Bojong- Tigaraksa,” ungkap Ketua Umum BIAK Abdul Rafid, kepada Kabar6.com di lokasi petang tadi.

Menurutnya, pembagian masker kain standar kesehatan ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran penyakit mematikan asal Wuhan, China tersebut.

Pasalnya, saat pandemi seperti sekarang setiap orang sangat berpotensi terjangkit covid19.

**Baca juga: Sekda Maesyal Terima Bantuan APD dari Kemenag dan FKUB Tangerang.

Untuk itu pemerintah menganjurkan kepada seluruh elemen masyarakat agar menggunakan masker dan menjaga jarak aman ketika keluar rumah.

“Dalam masa pembatasan sosial berskala besar ini, kami merasa terpanggil untuk membantu warga, tentunya sesuai dengan kemampuan. Saat aksi tadi, ternyata masih banyak warga yang belum menggunakan masker,” katanya.(Tim K6)