oleh

Rumah Sakit di Kanada Gunakan Topeng Snorkeling Sebagai Alternatif Pengganti Masker N95

image_pdfimage_print

Kabar6-Karena keterbatasan masker N95 untuk tenaga medis, Staf Pusat Ilmu Kesehatan Sunnybrook mengatakan, alternatif untuk masker N95 telah dikembangkan.

Rupanya, melansir globalnews, mereka menggunakan topeng snorkeling yang sepenuhnya menutupi wajah, dan telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa digunakan oleh pekerja kesehatan selama pandemi COVID-19. Dikatakan staf rumah sakit, masker alternatif dikembangkan karena persediaan masker N95 yang terbatas di dunia dan wabah virus Corona masih terus menguat.

“Ini adalah momen yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menyoroti perlunya solusi inovatif untuk menghadapi tantangan yang dihadapi pekerja layanan kesehatan selama pandemi COVID-19,” kata Dr. Brian Courtney, seorang ahli jantung dan ilmuwan di Sunnybrook.

Courtney bekerjasama dan mitranya bernama Dr. Brian Li, sesama ahli jantung intervensi di Sunnybrook. Tim mereka juga bekerja untuk membuat masker bedah yang bisa dipasang sendiri.

“Dalam skenario yang ideal, kita tidak perlu menggunakan salah satu dari masker ini. Tetapi jika kita kehabisan, kita sedang mengembangkan alternatif yang akan memungkinkan kita untuk terus melakukan prosedur, merawat pasien kita, dan menjaga petugas kesehatan kita tetap aman,” jelas Dr. Courtney.

Topeng snorkeling yang digunakan Dr. Courtney dan timnya disumbangkan oleh Canadian Tire. Desain itu, dikatakan Dr. Courtney, juga memiliki cara mengolah udara yang tidak akan menyebabkan kabut, yang kadang-kadang disebut menjadi biang masalah ketika harus memakai topeng snorkeling.

Ditekankan Dr Courtney, betapa pentingnya untuk tidak hanya memiliki alternatif masker N95, di mana seluruh dunia mengalami kekurangan, tetapi bagi Kanada juga menjadi lebih terlibat dalam pembuatan pasokan medis secara umum daripada bergantung pada impor dari negara lain.

“Saya pikir ada beberapa hal penting yang ditempatkan selama pandemi saat ini yaitu hanya mengakui bahwa ada kebutuhan dan peluang terkait dengan lebih banyak terlibat dalam pembuatan dan desain teknologi semacam ini di masa mendatang,” ungkap Courtney.

Dr. Courtney dan timnya sedang menguji desain mereka menggunakan persyaratan yang sama di tempat N95 dan masker bedah lainnya.

“Menggunakan teknik pencetakan 3D, snorkel batang di bagian atas topeng diganti dengan adaptor yang sesuai dengan cartridge ventilator yang tersedia secara luas untuk menyaring partikel dengan cara yang sama seperti masker N95,” demikian pernyataan pihak rumah sakit yang mengumumkan masker baru.

Masker dan adaptor dapat digunakan kembali selama disterilkan. Kartrid akan dibuang setelah digunakan. “Kami telah secara agresif menguji efisiensi penyaringan, ketahanan kabut, kenyamanan, ventilasi, sterilisasi ulang, dan risiko kontaminasi yang tidak disengaja saat mengenakan dan melepas masker ini,” terang Dr. Li.

Dr. Courtney mengatakan, masker tidak akan digunakan sampai mereka dapat memastikan keamanan dan efektivitas mereka tetapi mengatakan sejauh ini hasilnya menjanjikan.

Setelah selesai, rumah sakit akan dapat membuat alternatif masker snorkeling dan masker bedah lainnya di sendiri. “Semoga kita tidak perlu melakukannya,” kata Dr.Courtney. ** Baca juga: Seorang Pria Gugat Apotek yang Beritahu Sang Istri Resep Viagra Miliknya

Ditambahkan, “Tetapi jika kita memang membutuhkannya untuk melanjutkan perawatan klinis dan merawat beberapa kondisi berbahaya lainnya yang mengharuskan orang datang ke rumah sakit dan dirawat, ini memberi kita kesempatan untuk melakukan itu.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email