1

Dua Warga Depok Positif Corona, Tangsel Siagakan Petugas Kesehatan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyiagakan petugas medis di setiap Puskesmas dalam mengantisipasi virus Corona.

Langkah ini dilakukan setelah diumumkannya dua warga Depok, Jawa Barat terinfeksi virus Covid-19 itu.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan telah menginstruksikan petugas kesehatan untuk melakukan isolasi jika ditemukan pasien dengan gejala Corona.

“Kami sudah sejak kemarin-kemarin berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar jika ada warga terkena ciri-ciri virus Corona segera diisolasi. Kami sudah sediakan ruang isolasi di RSU Tangsel,” ujar Benyamin Davnie saat dikonfirmasi Kabar6.com. Senin (2/3/2020).

Diketahui, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan seorang ibu berumur 64 dan putrinya berumur 31 asal Kota Depok terjangkit virus Corona yang tertular dari seorang warga kenegaraan Jepang saat berkunjung ke rumahnya.

“RSU Tangsel tidak menjadi RS rujukam bagi korban virus Corona. Itu berdasarkan menteri kesehatan. Tapi yang menjadi rujukan itu RSU Tangerang. Jadi jika ada korban corona di Tangsel, kita isolasi dulu di sini, lalu dibawa ke RSU Tangerang,” terang pria yang akrab disapa Bang Ben ini.

Bang Ben menerangkan, pihaknya tidak sampai membuat posko kesehatan di perbatasan Depok dan Tangsel.

**Baca juga: Dua Warga Depok Positif Corona, Soekarno Hatta Tingkatkan Pengawasan Penumpang.

“Tidak sampai ke situ. Kita tidak memeriksa warga yang datang dari Depok apakah terjangkit atau tidak. Ya langkah kita sih menyiagakan petugas kesehatan di Puskesmas-puskesmas, RSUD, dan RSU swasta,” jelasnya.

Bang Ben menjelaskan, jika memang di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) menemukan kasus orang tersuspect virus Corona, dirinya harap segera laporkan ke Puskesmas terdekat.

“Kemudian Puskesmas berkoordinasi dengan RSU Tangsel, dari RSU Tangsel berkoordinasi lagi dengan RSU Kabupaten Tangerang. Jadi itu langkah-langkahnya”.(eka)




Dua Warga Depok Terjangkit Corona, Dinkes Kota Tangerang : Warga Waspada

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengingatkan agar masyarakat untuk waspada mengantisipasi wabah virus Corona. Peringatan tersebut setelah dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di wilayah Depok Jawa Barat terjangkit virus Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspa Dewi mengatakan, untuk mengantisipasi penularan virus tersebut dengan meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga pola makan yang seimbang dan istirahat yang cukup, serta menjaga hidup bersih dan sehat.

“Kemudian etika batuk penting, karena virus Corona ada di droplet atau percikan air liur, maka saat kita batuk atau bersin percikan itu akan terlontar sejauh 1,8 sentimeter atau 2 meter tapi jika kita sedang bercakap-cakap ini bisa 50 sentimeter sampai 1 meter kita bisa kena,” ujar Liza kepada wartawan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Senin (2/3/2020).

**Baca juga: Dinkes Kota Tangerang Terus Pantau 17 Orang Terkait Virus Corona.

Para penderita yang bersin dan batuk diminta untuk tidak sembarangan. Karena hal itu akan mudah menularkan ke orang lain melalui dengan cara menempel ke benda di suatu tempat. Untuk menghindari virus Corona tersebut dianjurkan untuk tidak menyentuh tempat sembarangan dan dianjurkan selalu mencuci tangan setelah memegang sesuatu.

Liza menyebutkan penyebaran virus Corona tersebut dengan mudah penularan melalui percikan air liur. “Droplet (percikan air liur),” katanya.Selain itu, Liza mengatakan, terkait obatnya itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan semua rumah sakit dan bahkan obat tersebut sudah siap.

“Obatnya kan seperti himonia, dan ada di RS. Kemarin waktu kita rapat dengan RS hampir semua obat obatnya siap,” tandasnya. (Oke)




Wabah Corona, Warga Pandeglang di Jepang Minta Dipulangkan

Kabar6.com

Kabar6-Warga asal Indonesia yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess meminta kepada pemerintah untuk segera dipulangkan. Pasalnya mereka sudah menjalani karantina setelah di Yokohama Jepang.

Salah satu WNI yang bekerja di Kapal tersebut adalah Dede Samsul Fuad, warga Kampung Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Dede cemas jika terlalu lama khawatir tertular virus Corona.

Keberadaan Dede berada di Jepang disampaikan oleh Direktur Utama LPK Hotel Education Labuan (HEL), Efqi Anwri. Dede adalah satu muridnya yang sudah bekerja di kapal tersebut selama tiga bulan.

Mereka kerja jauh dari keluarga, gajihnya memang lebih gede dari Indonesia, tapi kalau kenyataanya seperti ini kan pengen hidup. Soalnya mereka menyaksikan temen-temen yang kerja bareng yang sehat bisa terdampak virus Corona,” katanya, Selasa (25/2/2020).

Efqi mengatakan, mereka tidak bisa pulang sendiri karena ada aturan yang mengikat mereka dengan pemerintah Jepang. Kata dia, harus ada kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang.

“Makanya tadi pagi nelpon lagi anaknya (Dede red) katanya belum ada kabar terkait penjemputannya,”ujarnya.**Baca juga: Dua Pasangan Kandidat dari Jalur Independen Ramaikan Pilkada Pandeglang.

Setelah menjalani karantina selama dua minggu, kata Efqi, sejumlah WNI termasuk Dede kecewa kepada pemerintah Indonesia sebab sampai saat ini belum jelas kapan mereka akan dipulangkan. Padahal mereka sudah tak sabar ingin pulang karena khawatir akan terserang virus yang dianggap mematikan tersebut.

“Setelah masa karantina selesai belum ada perintah dari pemerintah Indonesia mereka akan di jemput. Kru-kru dari Indonesia ini termasuk murid saya merasa kecewa. Sedang di sana bisa membayangkan dengan rasa takutnya disana dengan penyebaran virus itu yang gak tahu kapan datangnya, tiba-tiba menular ke diri sendiri hingga mereka panik,” terang Efqi.(aep)




Rayakan Imlek di China, 5 Warga Kabupaten Tangerang Dinyatakan Bebas Corona

Kabar6.com

Kabar6 – Lima orang warga Kabupaten Tangerang terindikasi suspect corona, setelah merayakan Imlek 2020 di Negara China. Namun setelah menjalani berbagai pemeriksaan kini seluruhnya dinyatakan sehat dan terbebas dari virus tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian  Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi menjelaskan, ke-lima warga Tangerang, dinyatakan tersuspect setelah kepulangan mereka dari China. Menurut Hendra, mereka dicurigai terkena virus corona setelah merayakan Imlek di China pada dua pekan yang lalu.

“Kasus korona di Kabupaten Tangerang, ada 5 yang tersuspect, mereka dicurigai karena mereka sempat pergi ke China untuk merayakan Imlek,” kata Hendra Tarmizi kepada Kabar6.com, Kamis (13/2/2020).

Hendra menjelaskan, kelima orang tersebut sempay dirawat di RD Ciputra Citra Raya, namun dari lima warga tersebut, empat diantaranya diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing dengan menjalani masa pemantauan medis selama 14 hari. Sementara, salah satu diantaranya dirujuk ke RS Sulianti Saroso.

“Satu pasien dari RS Ciputra akhirnya dirujuk ke RS Sulianti Saroso. Dan dari hasil pemeriksaan laboratorium di sana, dinyatakan negatif,” terangnya.

Kata Hendra, saat ini semua pasien sudah diperbolehkan pulang, namun tetap harus rutin melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan, untuk mengetahui kondisi daya tahan tubuh pasien tersebut.

“Jadi selama 14 hari mereka harus melaporkan kondisinya, apakah masih terjadi demam, apakah ada sesak nafas. Sukurnya, kelima orang yang dalam pemantauan kami ini terus menunjukkan kondisi yang lebih baik dan sudah sehat kembali,” ucap dia.

**Baca juga: Begini Rencana Pembangunan di Kecamatan Solear 2021.

Hendra memastikan, selain lima warga Kabupaten Tangerang itu, belum ada lagi warga Tangerang, yang dinyatakan tersuspect virus mematikan tersebut. Dia juga berharap tidak ada warga Indonesia khususnya, Kabupaten Tangerang yang terkena virus corona, Hendra menghimbau agar masyarakat selalu menjalankan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Itu kasus seminggu kemarin, sampai hari ini baru lima warga tadi saja. Memang kelima WNI ini setelah berpergian dari China, bukan dalam satu keluarga,” pungkasnya. (Vee)




38 TKA China yang Bekerja di PT Wilmar Diklaim Bebas Corona

Kabar6.com

Kabar6- PT Wilmar mempekerjakan 38 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di proyeknya. Puluhan Warga Negara (WN) Tiongkok itu pun di usir dari kontrakan mereka di perumahan Taman Cilegon Indah (TCI), Kota Cilegon, Banten. Pihak perusahaan mengklaim warga setempat khawatir tertular virus Corona jika ada WN Tiongkok di permukimannya.

“Lain hal dengan saudara-saudara kita di permukiman, menolak kehadiran mereka (WN China) itu hak mereka (warg perumahan TCI), kita tidak bisa menolaknya,” kata Bambang Wisnumurty, Manajer Securitiy PT Wilmar, ditemui dikantornya, Selasa (11/02/2020).

Dia mengklaim, puluhan pegawai asal negeri Tirai Bambu itu tidak pulang ke negaranya saat libur Imlek. Sehingga dipastikan aman dari penularan virus Corona. Jika pun ada yang kembali ke Tiongkok, perusahaan menolak kedatangannya.

“Kami perusahaan, mereka yang sudah kembali atau pulang ke negaranya, mereka tidak kami ijinkan kembali bekerja di kawasan,” terangnya.

**Baca juga: DPRD Banten Nyatakan Perang Terhadap Narkoba Melalui Perda.

Meski ada TKA China yang belum kembali bekerja di PT Wilmar, Bambang mengklaim perusahaan tersebut bebas dari Corona dan pembangunannya tidak terganggu sama sekali.

“Karenanya kami mengklaim TKA nya clear (tidak terjangkit Corona). Semuanya bekerja dengan normal, tidak terganggu pekerjaan disini,” jelasnya. (Dhi)




Antisipasi Wabah Corona, Imigrasi Tangerang Perketat Pengawasan WNA Tiongkok

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 1.067 Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok berdasarkan catatan Imigrasi Kelas 1 Non TPI Tangerang dalam tiga bulan terakhir berada di wilayah Kota Tangerang. Keberadaan para WNA tersebut diketahui memiliki berbagai macam keperluan untuk izin tinggal.

Oleh karena itu, ia mengaku akan berupaya memperketat pengawasan bagi para WNA China khususnya di Kota Tangerang. Peningkatan pengawasan itu menurutnya dalam rangka antisipasi merebaknya wabah virus corona di Wuhan China.

“Kalau untuk pengawasan WNA China ini tentu saja melakukan tindakan antisipasi, kemudian kita juga menginventarisir izin tinggalnya,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang Sengky Ratna saat dimintai keterangan oleh wartawan di kantornya, Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang, Selasa (11/2/2020).

Dari ribuan warga itu, lanjut ia, sekitar 40 persen di antaranya telah kembali ke kampung halaman sebelum pihak pemerintah menghentikan sementara penerbangan dari dan menuju Indonesia-China. Dan sekitar 60 persennya masih berada di Indonesia.

Namun, bila tercatat dalam administrasi keimigrasian, maka menurutnya WNA tersebut harus memperpanjang izin tinggal darurat. “Tentu saja kalau untuk potensi, mereka jadi overstay pasti. Tapi Dirjen Imigrasi sudah mengambil langkah dengan memberikan perpanjangan izin tinggal darurat selama 30 hari,” terangnya.

“Maka sekarang tinggal kita sosialisasikan dengan memberikan notifikasi untuk memperpanjang izin tinggal,” tambahnya.

**Baca juga: Dorong Minat Literasi, Kota Tangerang Bangun 64 Pojok Baca.

Kendati demikian, imbauan notifikasi tersebut untuk memperpanjang izin tinggal bagi warga negara tersebut diumumkan pihak imigrasi melalui email maupun alamat domisilinya. “Kita berikan imbauan lewat email ataupun contac person,” ujarnya.

Selain itu, terkait pengawasan pergerakan warga negara asing sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya. “Imigrasi saat ini belum ada teknologi yang boleh mengikuti pergerakan orang asing,” tandasnya. (Oke)




Cegah Virus Corona, Rusia Minta Warganya Tidak Berciuman

Kabar6-Selain negara-negara di Asia, negara di Eropa juga mulai mengkhawatirkan kasus virus corona. Hal ini disebabkan oleh sudah munculnya beberapa kasus virus corona di benua tersebut. Salah satu negara yang sangat mengkhawatirkan hal ini adalah Rusia.

Meski statusnya adalah negara Eropa, melansir doktersehat, dalam realitanya Rusia berbatasan langsung dengan negara-negara di Asia, termasuk Tiongkok. Hal ini membuat negara ini was-was jika sampai virus corona yang sudah menyebar luas di Tiongkok juga ikut menyebar ke negara tersebut.

Deputi Perdana Menteri Rusia, Tatyana Golikova, menyebut sudah ada dua orang yang terpapar virus corona di negara tersebut. Salah satunya kini mendapatkan penanganan medis di Zabaikalsky, wilayah yang juga berbatasan dengan Tiongkok. Sementara itu, pasien lain diketahui sedang dirawat di wilayah Tyumen, wilayah yang berbatasan dengan Kazakhstan.

Otoritas Kesehatan Rusia pun meminta warganya untuk menjaga kondisi tubuh dan memakai masker medis saat berada di keramaian, tidak berkunjung ke kebun binatang, dan tidak sembarangan melakukan kontak fisik dengan orang lain.

Hal yang menarik, warga rusia juga tidak disarankan untuk berciuman, termasuk ciuman pipi, bersalaman, atau berpelukan. ** Baca juga: Nayak, Wanita dengan 19 Jari Kaki dan 12 Jari Tangan

Pakar kesehatan menyebut larangan untuk melakukan kontak fisik ini diharapkan bisa menekan kemungkinan pencegahan penularan virus, termasuk potensi penularan virus corona yang bisa memicu pneumonia dan dampak fatal lainnya.(ilj/bbs)




Waspada Corona, DPRD Lebak Minta Pemkab Awasi TKA China

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Lebak Acep Dimyati meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) mengawasi tenaga kerja asing (TKA) untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

“Pemerintah daerah harus segera melakukan langkah-langkah antisipasi yang maksimal agar tidak ada warga Lebak yang terinfeksi virus itu,” kata Acep, Jum’at (7/2/2020).

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) diminta berkoordinasi menginventarisir jumlah TKA, khususnya yang berasal dari China.

“Ada beberapa perusahaan di Lebak seperti Cemindo Gemilang, lalu Saedong yang mempekerjakan tenaga kerja dari China. Pemkab melalui Dinkes harus segera melakukan upaya pencegahan, teknisnya diserahkan ke mereka,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Disnaker Lebak Oktavianto Arief menyampaikan, rakor kewaspadaan penyebaran Corona sudah dilakukan bersama Dinkes dan perusahaan yang mempekerjakan TKA.

“Di rakor itu sudah disampaikan oleh Dinkes bagaimana gejala-gejala Corona. Perusahaan melalui dokter yang mereka miliki harus memeriksa TKA yang baru datang dari luar, sementara TKA yang lama tidak harus,” terang Okta.

Perusahaan juga diharapkan segera melapor kepada Dinkes jika terdapat pekerja yang mengalami gejala-gejala diduga Corona.

**Baca juga: Anggota Komisi I DPRD Lebak Digeser, Karena Rajin Kritisi Izin Waralaba?.

“Kami sudah ingatkan agar perusahaan secepatnya melapor kalau ada tenaga kerja yang diduga terinfeksi,” katanya.

Dari catatan Disnaker Lebak, terdapat 281 orang TKA, 249 di antaranya berasal dari China, negara asal virus Corona. Sisanya, 21 orang warga Korea Selatan, 2 orang Taiwan, 3 warga Vietnam, 3 orang India, 1 warga Bangladesh, 1 Malaysia dan 1 warga Italia.(Nda)




Wabah Corona, Enam Mahasiswa Banten dari Tiongkok Dinyatakan Sehat

kabar6.com

Kabar6-Sebanyak enam mahasiswa Banten yang telah dipulangkan dari Tiongkok dalam keadaan sehat.

Kepastian ini didapat setelah dilakukan rangkaian pemeriksaaan kesehatan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

“Hasilnya semua mahasiswa banten yang dipulangkan dari Tiongkok dalam kondisi sehat. Baik hasil fisik, laboratorium, maupun radiologi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti melalui siaran pers yang diterima Kabar6.com, Kamis 6/2/2020.

Enam mahasiswa Banten yang belajar di Provinsi Jiangsi Republik Rakyat Tiongkok pulang ke Banten setelah difasilitasi Gubernur Wahidin Halim terkait merebaknya wabah virus corona di negeri Tirai Bambu itu.

Para mahasiswa tiba di Bandara Soekarno Hatta menggunakan penerbangan Thai Airways Airline, Selasa 4 Februari pukul 18.

**Baca juga: Penerbangan dari Soekarno-Hatta ke Cina Dihentikan Sementara Karena Wabah Corona.

Usai menjalani prosedur kedatangan dari Kementerian Kesehatan, didampingi Tim Kesehatan Dinkes Pemrpov Banten para mahasiswa melakukan pemeriksaan lanjutan di RSUD Banten.

Ati mengatakan setelah menjalani prosedur kedatangan para mahasiswa itu dipulangkan. Namun, harus menjalani masa observasi selama 14 hari (masa inkubasi).”(GFM)




Cegah Corona, Pulang dari Cina Tujuh Mahasiswa Banten Cek Medis

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, mahasiswa yang tiba di Tanah Air harus mengikuti mekanisme sesuai dengan protap Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendallian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI.

“Dimana ketika warga Banten dari Ciangzu dan Wuksi sebanyak tujuh orang itu datang, kemudian mereka akan dilakuan screening oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan yang didampingi Dinkes Pemprov Banten,” katanya, Selasa (4/2/2020).

Menurutnya, tes kesehatan terhadap setiap mahasiswa yang dipulangkan dari Cina untuk memastikan bahwa mereka tidak terjangkir virus corona.

“Disitu mereka akan diperika melalui termo scan (pemindai suhu tubuh) baik secara personal maupun massal, serta akan dilakukan penyeldikian epidemologi,” jelasnya.

Ati sebutkan, berdasarkan data yang diterima setidaknya terdapat 10 mahasiswa asal Banten berada di Tiongkok. Tiga diantaranya telah dipulangkan ke Indonesia.

Tiga orang mahasiswa sudah pulang lebih awal. Sedangkan yang akan dibantu biaya tiket pesawat oleh Pemprov Banten sebanyak tujuh orang.

**Baca juga: Pemprov Banten Fasilitasi Pemulangan Mahasiswa di Tiongkok.

Ia memaparkan, tiga dari Kota Serang, dua dari Kabupaten Serang. Sedangkan dua orang mahasiswa lainnya berasal dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kabupaten Tangerang.

“Kalau tiga yang terlebih dahulu pulang itu dua dari Kota Serang dan satu dari Kabupaten Serang,” kata Ati.(Den)