1

Adakah Dampak Hubungan Cinta Terhadap Kesehatan?

Kabar6-Cinta dan kesehatan ternyata memiliki hubungan yang erat. Ya, hubungan asmara dapat mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan Anda, termasuk kesehatan tubuh, terutama bila hubungan tersebut bermasalah.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, melansir Womenshealthmag, menemukan bahwa orang yang memiliki masalah dalam pernikahannya dan memiliki riwayat depresi (pernah menderita depresi), ternyata memiliki respon tubuh yang berbeda terhadap makanan tinggi lemak dan tinggi kalori. Hal ini tentu saja bukan merupakan suatu respon positif.

Para peneliti meminta sekira 43 orang pasangan yang telah menikah, rata-rata berusia 38 tahun untuk datang ke laboratorium mereka selama dua jam.

Selama berada di sana, para peneliti memeriksa riwayat kesehatan mental peserta, apakah pernah mengalami gangguan mood, dan meminta mereka untuk membicarakan mengenai sebuah pertengkaran yang baru-baru ini terjadi bersama pasangan dalam kehidupan pernikahan.

Setelah itu, para peneliti meminta semua peserta penelitian untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak, mengandung sekira 930 kalori berupa telur, sosis ayam, biskuit dan saus gravy.

Para peneliti kemudian mengambil contoh darah para peserta penelitian dan mengukur berapa banyak kalori yang dibakar oleh tubuh mereka setelah makan.

Hasilnya, para peserta penelitian dengan kehidupan pernikahan yang tidak bahagia (sering bertengkar) dan pernah mengalami gangguan mood, yang membakar kalori lebih sedikit yaitu 31 kalori lebih sedikit setiap jamnya setelah makan, memiliki kadar insulin lebih tinggi di dalam darahnya yaitu 12 persen lebih tinggi, dan memiliki kadar trigliserida dalam darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan para peserta lainnya.

Kemudian para peserta penelitian yang memiliki kehidupan pernikahan bahagia tetapi pernah mengalami gangguan mood, memiliki kadar gula darah lebih tinggi setelah makan dibandingkan dengan peserta penelitian lainnya.

Beberapa hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan yang serius seiring waktu seperti obesitas, diabetes, dan gangguan jantung serta pembuluh darah. ** Baca juga: Konsumsi Telur Bikin Tubuh Langsing?

Bila kehidupan pernikahan yang tidak bahagia dan riwayat gangguan mood digabungkan dengan stress kronik, maka hal ini dapat sangat mempengaruhi kesehatan tubuh, yang membuat tubuh Anda membakar lebih sedikit kalori, dan dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Keadaan ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Namun para peneliti juga mengingatkan bahwa masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar untuk memastikan hubungan di antara keduanya.(ilj/bbs)




Sebelum Masuk ‘Perangkap’ Kenali Dulu Ciri Pria Materialistis

Kabar6-Materialistis adalah sikap selalu ingin memiliki uang banyak atau barang yang nilainya tinggi atau mahal. Bahkan, tak jarang sebagian orang jadi ‘mendewakan’ uang.

Tidak hanya wanita, sifat materialistis pun dimiliki oleh kaum adam. Dan pria dengan tipe ini biasanya tidak memiliki komitmen kuat dalam membangun sebuah hubungan. Mereka hanya ingin memanfaatkan isi dompet Anda untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lantas, apa yang harus diperhatikan agar wanita tidak ‘masuk perangkap’ pria materialistis? Melansir Glitzmedia, ada sejumlah ciri-ciri yang sebaiknya diperhatian. Apa sajakah itu?

1. “Aku lagi coba usaha sendiri”
Sebelum memutuskan untuk berkenalan lebih jauh dengannya, lebih baik cari tahu kemapanan mereka dalam bekerja. Bukan bermaksud ingin ‘memeras’, tetapi langkah ini bisa menjadi alternatif untuk mengetahui seberapa siap mereka menjalin hubungan.

Jangan sampai di tengah jalan, Anda menyesal karena si dia lebih sering meminta traktir, dan hal ini menjadi kebiasaan rutinnya tanpa rasa malu lagi. Terlebih, jika si dia sudah menumpang hidup dengan Anda serta enggan mencari kerja untuk masa depannya.

2. “Nanti mau kasih makan anak kita pakai apa?”
Pria yang materialistis enggan untuk berkomitmen dalam waktu cepat. Pekerjaan yang belum mapan menjadi alasan utamanya supaya tidak segera menikah. Padahal jika berkomitmen, Anda berdua bisa maju bersama justru setelah menikah.

Namun, saat Anda memintanya untuk serius dalam bekerja, si dia justru mengeluarkan seribu alasan sebagai tameng. Sebaiknya singkirkan semua rasa ego Anda yang mengatasnamakan cinta, untuk mencari pria yang lebih siap untuk berkomitmen dan benar-benar mau berusaha demi kelangsungan hidup bersama.

3. “Nanti saja ya, Aku lagi sibuk”
Mereka tidak hanya enggan berkomitmen, tetapi si dia selalu menolak saat ingin dipertemukan dengan orangtua Anda. Pertanyaan seputar pekerjaan, karier, dan masa depan yang umumnya terlontar dari mulut para orangtua membuat si dia tidak mau menyambangi rumah Anda.

4. “Sayang, pinjam dulu ya. Nanti Aku ganti, kok”
Si dia tidak hanya memanfaatkan Anda untuk membiayai setiap perjalanan kencan, tetapi juga hidupnya. Bahkan, mereka tidak tanggung-tanggung untuk memohon supaya Anda membayari keperluan pokoknya seperti biaya listrik, kos, hingga internet bulanan.

Jika keadaan ini hanya berjalan sesekali waktu pasca si dia resign (keluar dari pekerjaan) sebenarnya sah-sah saja. Namun, apabila kondisi tersebut berlanjut secara terus menerus rasanya tidak ada yang perlu dipertahankan, ya. ** Baca juga: Jika Tidak Dilakukan dengan Benar, Pijat Justru Bahayakan Kesehatan

Jadi, cinta saja tidak cukup untuk membina hubungan yang lebih serius.(ilj/bbs)




Jauh dari Bahagia, Lawan Iri Hati dengan Cara Sederhana

Kabar6-Bahagia itu tidak bisa dibeli dengan uang. Meskipun terlihat sederhana, nyatanya tidak semua orang bisa merasa bahagia. Salah satu hal yang menghambat Anda untuk bisa bahagia adalah sifat iri hati.

Karena itulah sebisa mungkin minimalisir atau hilangkan iri hati dalam diri Anda. Bagaimana caranya? Melansir Womantalk, ada cara sederhana yang bisa membantu Anda bahagia. Apa sajakah itu?

1. Kenali kelebihan dalam diri kita
Cara yang paling sulit untuk dilakukan adalah mengenali kelebihan diri kita sendiri. Hal ini terjadi karena kita selalu melihat hal yang lebih baik dari kita.

Coba kenali diri kita sendiri dan buat daftar kelebihan yang ada pada diri Anda sendiri. Saat kita melihat kembali daftar tersebut, setidaknya kita akan lebih mudah menghargai diri sendiri.

2. Penuhi kebutuhan diri sendiri dengan baik
Ketimbang memikirkan kekurangan yang ada pada diri, lebih baik kita memperhatikan kebutuhan diri sendiri baik secara fisik, rohani, psikis, dan mental kita. Misalnya, tidur 7-8 jam setiap hari, makan tiga kali sehari, melakukan aktivitas fisik, atau bila perlu ambil waktu liburan.

Hal yang paling penting adalah Anda bisa merasakan kebahagiaan pada diri sendiri. Sekali-kali memanjakan diri sendiri itu baik untuk kehidupan kita.

3. Berdamai dengan masa lalu
Mungkin rasa iri hati itu timbul karena kejadian di masa lalu. Namun ketika bisa ‘berdamai’ dengan masa lalu, justru kita bisa lebih mudah belajar melihat kekurangan sebagai kelebihan.

4. Berpikir lebih terbuka
Ketika kita melihat orang lain memiliki kelebihan yang membuat iri, mungkin kita hanya melihat bagian ‘kulitnya’. Padahal, sebenarnya mungkin dia mengalami hal yang sama seperti kita, yaitu sama-sama berjuang untuk mencapai impiannya.

Jadi, cobalah berpikir lebih terbuka setiap kali kita melihat kelebihan orang lain dan jangan lupa belajar bersyukur.

5. Kurangi melihat media sosial
Sebuah penelitian berjudul ‘A Tool to Help or Harm? Online Social Media Use and Adult Mental Health in Indonesia’, menemukan bahwa gangguan kesehatan mental akibat memakai media sosial secara berlebihan bisa menimbulkan rasa iri hati, karena pengguna sering membandingkan kehidupannya dengan orang lain di media sosial.

Untuk itulah, kita perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial, caranya dengan mengurangi penggunaan media sosial dan menghindari akun media sosial yang menjadi pemicunya.

Selain itu, perbanyaklah menghabiskan waktu bersama orang-orang yang Anda cintai dan yang memberikan pengaruh positif. ** Baca juga: Apa yang Dialami Tubuh Saat Tidur dalam Kondisi Lapar?

Hal yang bisa membuat bahagia adalah ketika kita bisa bersyukur dengan kondisi kita apa adanya. (ilj/bbs)




Waduh, Penelitian Sebutkan Wanita Ogah Nikahi Pria Miskin

Kabar6-Bagi sebagian wanita, cinta itu butuh modal. Terlebih bila hubungan yang sudah terjalin dengan sang kekasih akan memasuki tahap yang lebih serius, yaitu menikah.

Benarkah demikian? Hasil sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family and Marriage, melansir Womantalk, mengungkapkan bahwa banyak wanita enggan menikah dengan pria yang miskin, terlilit utang, atau bangkrut. Disebutkan, angka pernikahan di Amerika terus menurun karena kurangnya pasangan pria yang menarik secara ekonomi.

Meskipun demikian, bukan berarti semua wanita matrialistis (matre), dan hanya mencari pria yang banyak uang, lho. Melainkan, karena mereka lebih menginginkan stabilitas.

“Sebagian besar wanita ingin untuk menikah, tetapi kurangnya pria yang cocok dijadikan suami, yang punya pekerjaan tetap dan gaji yang bagus, membuat ini (pernikahan) semakin sulit,” urai Daniel Lichter, pemimpin penelitian.

Alhasil, kaum hawa Amerika yang belum menikah, dengan status sosial ekonomi rendah dan status sosial ekonomi tinggi, baik di tingkat nasional maupun sub-nasional, tengah mengalami masalah ini. ** Baca juga: Konsumsi Air Putih Saat Bangun Tidur Sangat Dianjurkan

Apakah Anda pun enggan menikah dengan pria yang ‘kurang’ secara ekomoni, Ladies? (ilj/bbs)




Menurut Survei, Ada 6 Hal yang Dikhawatirkan Pria

Kabar6-Banyak anggapan mengatakan, pria sebagai makhluk yang lebih kuat ketimbang wanita, entah itu secara fisik maupun mental. Anggapan ini didasari oleh kultur sosial, di mana pria diharapkan menjadi pelindung, tulang punggung dan paling bertanggung jawab dalam keluarga.

Nyatanya, para pria pun memiliki rada takut dan khawatir seperti halnya wanita. Produsen produk perawatan pria asal Inggris bernama Harry’s, melansir Wolipop, melakukan riset tentang berbagai hal yang bisa membuat pria khawatir. Mereka menggunakan artificial intelligence untuk mengecek kesehatan mental bernama Harr-e. Akhirnya, didapat data dari 2.000 pria berusia antara 18-88 tahun yang menjadi responden.

Hasilnya, pekerjaan dan uang merupakan kekhawatiran terbesar para pria. Sebanyak 17 persen pria mencemaskan pekerjaan mereka dan 16 persen memikirkan tentang kondisi finansial.

Sementara 12 persen pria mengkhawatirkan kesehatan dan 11 persen tentang anak-anak mereka. Tak hanya kehidupan pribadi, sebanyak 10 persen pria mengaku tak bisa tidur karena permasalahan politik di negaranya dan delapan persen merasa stres karena lingkungan.

Diakui pihak Harry’s, temuan yang dihimpun Harr-e cukup mengejutkan karena banyak pria yang mau lebih terbuka tentang permasalahan mereka kepada sebuah aplikasi ketimbang orang yang nyata.

“Kami tak menyangka betapa pria mau terbuka tentang kehidupan, pekerjaan, cinta, kesehatan dan uang mereka,” demikian pernyataan Harry’s. ** Baca juga: Kombinasi Makanan yang Tidak Disarankan

Meskipun pria juga punya banyak kekhawatiran dalam hidupnya seperti wanita, mereka lebih memilih menyembunyikannya. Pria juga butuh tempat atau seseorang untuk mencurahkan hati, berbagi perasaan, tanpa ada tatapan atau ucapan yang terkesan menghakimi.(ilj/bbs)




Istri Gugat Cerai Gara-gara Sang Suami Terlalu Romantis

Kabar6-Perceraian bisa terjadi karena beberapa hal. Entah itu menyangkut masalah ekonomi, hadirnya orang ketiga, KDRT, dan lain sebagainya. Intinya adalah sudah tidak ada lagi kecocokan di antara pasangan suami istri (pasutri)

Namun, alasan perceraian yang satu ini sungguh aneh, bahkan sepertinya tak masuk akal. Seorang wanita di Uni Emirat, melansir nst, mengajukan gugatan cerai ke pengadilan syariah di Uni Emirat Arab (UEA) dengan alasan suaminya terlalu romantis. Wanita yang tidak diungkap identitasnya itu meminta cerai hanya dalam waktu setahun setelah menikah.

“Aku merasa tercekik dengan kasih sayang dan cinta berlebihan yang diberikannya. Dia bahkan membantuku membersihkan rumah,” kata wanita tadi dalam keterangannya di pengadilan.

Wanita tersebut merasa sangat tersiksa dengan kebaikan sang suami. Saking baiknya, sang suami tidak pernah memarahinya. Padahal, dia sangat menantikan momen di mana dirinya bisa bertengkar dengan sang suami.

“Tapi hal itu sepertinya tidak mungkin terjadi dengan suamiku yang romantis yang selalu memaafkan aku dan memberikanku banyak hadiah,” ungkapnya.

Pernikahannya dengan sang suami, bagi dirinya seperti tidak nyata. Tak pernah bertengkar atau dimarahi, dia merasa hidupnya terlalu hampa. “Aku membutuhkan diskusi yang nyata atau bahkan sebuah pertengkaran. Bukan kehidupan bebas pertengkaran yang penuh dengan kepatuhan ini,” katanya lagi.

Sementara itu sang suami menolak bercerai dan meminta pihak pengadilan untuk menasihati istrinya. Dia pun berharap gugatan cerai sang istri ditolak.

“Sangat tidak adil untuk menilai sebuah pernikahan hanya dari tahun pertama. Dan semua orang bisa belajar dari kesalahan mereka,” kata sang suami. ** Baca juga: Ilmuwan Makanan Ciptakan Mentega yang 80 Persen Terbuat dari Air

Waduh, jadi serba salah, ya.(ilj/bbs)




Jangan Bingung, Jodoh Sedang Menunggu di Kereta Cinta

Kabar6-Banyak jalan menuju Roma, beragam cara mencari jodoh. Ya, urusan yang satu ini memang terbilang gampang-gampang susah. Namun di Tiongkok, ada cara unik yang dilakukan untuk mencari jodoh.

Beberapa waktu lalu, melansir Asiaone, telah diberangkatkan sebuah ‘kereta cinta’ dari stasiun Chongqing North menuju stasiun Qianjiang. Kereta itu berangkat dua kali pada siang hari dan satu kali pada malam hari.

Bukan tanpa alasan, kereta cinta diadakan khusus untuk membantu para lajang mencari jodoh. Tercatat ada sekira seribu pria dan wanita yang kesemuanya lajang mengikuti pencarian jodoh ini.

“Aktivitas seperti ini lebih kreatif dari pada acara mak comblang pada umumnya. Kereta ini semacam sarana menjembatani orang dari berbagai tempat dan berkumpul untuk saling berkenalan lewat perjalanan yang dilakukan. Jadi, walaupun tidak mendapat jodoh, setidaknya Anda bisa mendapat teman baru,” ungkap Huang Song, salah satu peserta.

Diketahui, kereta cinta khusus para lajang jurusan stasiun Chongqing North menuju stasiun Qianjiang ini sudah diluncurkan sejak tiga tahun lalu. Dan pemberangkatan pada 10 Agustus lalu adalah perjalanan kereta cinta yang ketiga.

Kereta cinta di kalangan masyarakat Tiongkok ini dikenal dengan sebutan Y999 ‘kereta mengejar cinta’. Namun tak hanya fokus dalam urusan jodoh, kereta ini juga menemukan lebih dari 3.000 muda-mudi di Provinsi Sichuan dan Chongqing menjadi teman baru.

Ratusan peserta telah menemukan jodoh mereka di kereta tersebut, dan hampir 10 pasang kekasih yang bertemu di kereta ini telah melangkah ke jenjang lebih serius, yaitu membina mahligai rumah tangga. ** Baca juga: Pemakaman Highgate Diyakini Sebagai Sarang Vampir di Inggris

Wah, cara cari jodoh yang unik.(ilj/bbs)




Oalah…Wanita Ternyata ‘Gak Pede’ Punya Pasangan Bertubuh Six Pack

Kabar6-Mungkin banyak pria yang menganggap, wanita sangat mengidam-idamkan memiliki pasangan yang bertubuh atletis atau memiliki perut sixpack. Namun siapa sangka, sebuah penelitian mengungkapkan hasil yang cukup mengejutkan perihal hal yang satu ini.

Disebutkan, sebanyak 74 persen wanita lebih memilih pria dengan perut buncit untuk menjadi pasangan mereka. Studi tersebut, diadakan dalam rangka rilis DVD film ‘Bad Neighbours’ yang dibintangi dua aktor dengan tubuh yang berbeda, yakni Zac Efron dengan perut sixpack dan Seth Rogens yang berperut gendut.

Hasilnya, melansir kelascinta, para wanita lebih memilih pria dengan perut buncit karena mereka menjadi tidak pede (percaya diri) jika berhadapan dengan pria bertubuh sixpack yang disebut sempurna. Mengenai hasil riset ini, seorang pakar seks bernama Tracey Coy berpendapat, ia melihat wanita merasa lebih nyaman dengan pria bertubuh gendut karena tidak terlalu mengancam diri mereka.

Pria yang dinilai ‘tidak sempurna’ ini menjadi hal ‘menenangkan’ para wanita yang rutin mengecek berat badannya serta mood mereka yang dipengaruhi oleh berat badannya.

Ya, wanita memang sangat peduli dan sering merasa terintimidasi dalam hal penampilan. Michael Alvear, dalam bukunya berjudul ‘Not Tonight Dear, I Feel Fat’ menuliskan bahwa wanita cenderung merasa tidak percaya diri untuk bercinta saat mereka merasa gendut.

Hasil survei yang dilakukan Alvear mengungkapkan, sebanyak 55 persen wanita mengaku, ketika merasa terlalu gemuk, mereka lebih memilih tidak bercinta, sekalipun sedang bergairah.

“Wanita menempatkan keadaan tertentu pada seks, berdasarkan berat badannya. Mereka tidak ingin melakukannya tanpa ada pakaian yang menutupi. Mereka mau bercinta bila lampu dimatikan. Para wanita hanya ingin bercinta dengan posisi yang membuat pasangan tidak menyentuh atau melihat bagian tubuh yang kurang mereka sukai,” demikian tulis Alvear.

Saat kondisi yang disebutkan di atas terjadi, bukan tidak mungkin wanita akan merasa kehilangan keinginan untuk bercinta. Wanita akan merasa tidak lagi diinginkan kecuali sudah merasa langsing. Menurut Tracey, pikiran wanita seperti ini adalah sebuah kesalahan besar.

Tracey mengungkapkan, saat pria bercermin, yang mereka lihat hanyalah bagian tubuh yang disukainya. Mereka tidak melakukan perbandingan dengan orang lain. Berbeda dengan wanita, saat bercermin, mereka mulai mengkritik diri sendiri. ** Baca juga: Jangan Lewatkan Kebiasaan Berjemur di Pagi Hari

Apalagi saat melihat wanita dengan tubuh ‘sempurna’, mereka akan melakukan perbandingan. Karena itulah Tracey menyarankan agar wanita dapat berpikiran seperti pria, belajar mencintai diri sendiri dan menerima keadaannya.(ilj/bbs)




Ketimbang Tampan, Wanita Lebih Memilih Pria Baik Hati

Kabar6-Harus diakui, wajah tampan memang menjadi daya tarik utama saat pertama kali wanita jatuh hati pada seorang pria. Nyatanya, kelebihan fisik bukanlah sebuah keharusan bagi sebagian besar wanita.

Ya, ada hal lain yang disukai wanita selain wajah tampan. Psikolog Daniel Farrelly dari University of Worcester, melansir Fimela, mencoba menganalisis kecenderungan 200 wanita dalam memilih pria. Peneliti menunjukkan kepada para wanita sepasang foto pria. Setiap pasang terdiri dari foto pria ganteng (si A) dan tidak ganteng (si B).

Dan, setiap foto diberikan skenario untuk menunjukkan seperti apa pria A dan B tersebut. Dijelaskan, ada sikap altruistik dan sikap egois yang ditunjukkan si A dan si B dalam suatu masalah.

Setelah membaca skenario dari karakter para pria di foto tersebut, wanita diminta memilih pria yang menurut mereka bisa dijadikan pasangan hubungan cinta jangka panjang.

Hasilnya, pria yang memiliki sikap altruistik (punya rasa empati, mau membantu sesama, dan baik hati) ternyata lebih dipilih para wanita. Dengan kata lain, dibandingkan wajahnya yang ganteng, wanita lebih mengutamakan karakter pria yang baik hati. ** Baca juga: Penelitian Ungkap, Rasa Cinta Hanya Dapat Bertahan Selama 12 Bulan Saja

Daya tarik fisik tidak menjadi poin penting bagi wanita jika mereka diminta memilih pria untuk dijadikan pasangan. Pria ganteng tapi ‘tak punya hati’ tidak akan dipilih oleh wanita.(ilj/bbs)




Fakta Ilmiah Cinta Pada Pandangan Pertama

Kabar6-Pernahkan Anda langsung jatuh hati pada lawan jenis saat pertama kali berjumpa? Kondisi yang disebut sebahai ‘cinta pada pandangan pertama’ ini sepertinya memang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Namun tahukah Anda, ternyata ada sejumlah fakta ilmiah yang bisa menjabarkan tentang cinta pada pandangan pertama, lho. Penasaran? Melansir Quipper, berikut beberapa fakta ilmiah yang dimaksud:

1. Ada reaksi kimia pada otak saat merasakan cinta pada pandangan pertama
Menurut pakar neuropsychotherapist, dr. Trisha Stratford, ketika seseorang merasakan jatuh cinta, sebenarnya di otaknya telah terjadi reaksi kimia.

Otak seseorang yang tengah jatuh cinta menciptakan dopamin dan serotonin yang bisa menciptakan perasaan hangat dan bahagia. Semakin besar perasaan itu, maka semakin kuat perasaan cinta yang dirasakan.

2. Cinta pada pandangan pertama muncul saat diri kita melihat orang lain seperti bercermin
Anda bisa langsung jatuh cinta pada seseorang saat pertama bertemu, bisa jadi disebabkan karena merasa ada bagian dari diri Anda dalam orang tersebut. Ibarat Anda merasa sedang bercermin.

Entah dari gaya berpakaian, cara bicara, atau gerak tubuhnya. Secara psikologis, Anda merasa terikat atas kesamaan itu kepada orang yang membuat Anda jatuh cinta pada pandangan pertama itu. Kesamaan itu membuat Anda lebih nyaman.

3. Cinta pada pandangan pertama tak seindah kisah dalam dongeng
Banyak yang mengira, cinta pada pandangan pertama akan seindah dan seromantis kisah dalam dongeng. Faktanya, cinta pada pandangan pertama bukan berarti cinta Anda akan langsung abadi dan mengalami keindahan cinta selamanya.

Hal ini karena hubungan cinta itu tetap harus dirawat dan dijaga. Mulai dari saling memahami antara satu dengan lainnya, saling menerima kelebihan dan kekurangan, dan lain sebagainya.

4. Bisa jadi ilusi positif yang Anda ciptakan sendiri
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Universitas Groningen pada 2017, cinta pada pandangan pertama merupakan ilusi yang positif. Ilusi itu sendiri dapat dipahami sebagai sesuatu yang hanya ada dalam angan-angan atau sebuah khayalan.

Menurut para peneliti, ketika Anda jatuh cinta, khususnya pada pandangan pertama, ilusi ini kerap muncul dalam otak. Khayalan itu tentang orang yang telah menarik hati sejak pertemuan pertama.

Ilusi tentang orang itu akan terus muncul dalam otak, sehingga otak yakin akan perasaan cinta yang Anda rasakan di awal pertemuan. Perasaan itu akan membuat Anda mencintai orang itu meski baru pertama kali bertemu.

5. DNA menentukan seseorang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama
Fakta menarik soal jatuh cinta pada pandangan pertama yang cukup unik adalah seseorang bisa jatuh cinta karena adanya persamaan DNA. Ya, secara tak sadar, ketika seseorang jatuh cinta, ternyata ada kesamaan struktur DNA antara dirinya dengan orang yang disukai pada pandangan pertama.

Hal ini karena ketika seseorang jatuh cinta, maka akan berdampak pada tubuhnya. Mulai dari mengubah sistem kekebalan tubuh hingga membuat pupil mata orang tersebut melebar saat menatap orang yang disukainya.

Anda bisa jatuh cinta pada pertama kali dengan seseorang yang memiliki kondisi fisik, aroma, hingga suara yang kiranya berkaitan dengan diri Anda. Jadi, secara tak langsung, DNA Anda yang sebenarnya jatuh cinta.

6. Persamaan pribadi juga menentukan terjadinya jatuh cinta pada pandangan pertama
Fakta psikologis jatuh cinta pada pandangan pertama, disebabkan adanya persamaan pribadi. Otak akan cepat merasa ‘klik’ dengan seseorang yang sekiranya memiliki kepribadian sama dengan Anda.

Anda tentu tidak akan sadar. Tapi, kepribadian orang itu secara garis besar memiliki kesamaan dengan kepribadian Anda. Jadi orang yang mampu membuat Anda jatuh cinta pada pandangan pertama adalah yang kepribadiannya mirip sekali dengan Anda.

7. Pria lebih cepat jatuh cinta pada pandangan pertama
Dr. Helen Fisher, seorang ahli dalam hal hubungan dan percintaan, mengatakan bahwa pria lebih cepat merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Hal ini karena pria cepat menilai seseorang, khususnya wanita, secara visual dan beranggapan bahwa wanita yang dilihat adalah tambatan hatinya.

Pria jarang sekali mengolah informasi lebih tentang wanita yang disukainya dari visualnya, yakni tampak fisiknya. Namun tidak jarang juga pria yang merasakan jatuh cinta pertama kali pada seorang wanita setelah melakukan komunikasi secara rutin. ** Baca juga: Cara Berpikir yang Salah Bisa Hambat Berat Badan Turun

Jadi, percayakah Anda bahwa jodoh adalah cerminan diri kita sendiri? (ilj/bbs)