Maksud Hati Bunuh Diri dengan Lompat ke Septic Tank, Remaja Ini Malah Terpeleset

Kabar6-Niat awal ingin mengakhiri hidup dengan melompat ke septic tank atau tempat pengolahan limbah kotoran, seorang remaja di Malaysia malah terpeleset saat hendak menyelinap masuk ke stasiun pengolahan limbah tersebut.

Akibatnya, remaja berusia 17 tahun yang tidak disebutkan namanya itu, melansir worldofbuzz, mengalami cedera pada pinggang dan aksinya ini segera diketahui oleh petugas kepolisian setempat. Menurut keterangan, peristiwa itu terjadi di Stasiun pengolahan limbah kotoran Yingda Lishui di Sunshine Garden, Ampang, Selangor, Malaysia. Sebelum usahanya untuk bunuh diri, gerak-gerik remaja tersebut lebih dahulu diketahui oleh petugas. ** Baca juga: Metode Tak Lazim, Kepolisian Hutan India Umpan Manusia untuk Tangkap Macan Tutul

Hal ini karena ada laporan yang mengatakan bahwa beberapa orang berusaha bunuh diri di lokasi tersebut. Karena itulah mereka mengirim petugas. Remaja tadi dibawa oleh petugas medis untuk menerima perawatan setelah mengalami cedera.(ilj/bbs)




Seorang Gadis Jalani Operasi Transplantasi Wajah Usai Gagal Bunuh Diri

Kabar6-Entah apa yang ada dalam benak Katie Stubblefield (21). Gadis asal Amerika Serikat ini nekat melakukan percobaan bunuh diri saat berusia 18 tahun, setelah menemukan kekasihnya berkirim pesan dengan wanita lain.

Akibatnya, kondisi tubuh Katie menjadi parah. Melansir The Sun, Katie mengalami masalah pencernaan dan kerusakan di bagian wajahnya. Dia harus kehilangan dahi, hidung, sinus, dan mulut kecuali sudut bibirnya. Selain itu, banyak tulang yang membentuk rahang dan bagian depan wajahnya rusak. Matanya juga miring dan rusak parah.

“Saya tidak pernah berpikir untuk melakukan itu sebelumnya. Saya merasa sangat bersalah karena telah menempatkan keluarga saya melalui rasa sakit seperti ini,” sesal Katie.

Kerusakan wajah yang parah itu membuat seorang ahli bedah menyarankan keluarga Katie untuk mempertimbangkan transplantasi wajah.

“Saya tidak tahu apa transplantasi wajah itu. Ketika orangtua saya membantu menjelaskan semuanya kepada saya, saya sangat bersemangat untuk mendapatkan wajah dan fungsinya kembali,” kata Katie.

Setelah menunggu kurang lebih selama setahun, akhirnya Katie pun mendapatkan donor dari seorang wanita bernama Andrea Schneider, yang baru saja meninggal dunia di usia 31 tahun. Nenek Andrea-lah yang memutuskan agar wajah cucunya digunakan sebagai donor.

Operasi transplantasi wajah itu berlangsung selama 31 jam di Klinik Cleveland, Ohio, Mei lalu. Ini adalah transplantasi wajah ketiga klinik tersebut dan ke-40 di dunia. Sebelum transplantasi, ahli bedah menggunakan pencetakan 3D untuk membantu merekonstruksi sekira 90 persen rahang bawah Katie dengan struktur rahang kakaknya sebagai template. Transplantasi melibatkan 11 ahli bedah yang bertujuan untuk mengembalikan wajah dan fungsinya seperti mengunyah, bernapas, dan menelan.

“Saya sekarang bisa menyentuh wajah saya dan rasanya luar biasa. Saya benar-benar beruntung,” kata Katie.

Disebutkan, biaya operasi ditanggung oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui Institut Pengobatan Regeneratif Angkatan Bersenjata. Dan kini Katie tengah menjalani proses pemulihan.

Meskipun masih kesulitan untuk berbicara dengan jelas, Katie berencana menghadiri kuliah online segera mungkin untuk mengejar karier. Ia ingin bekerja di bidang konseling dan berbicara mengenai motivasi, khususnya untuk meningkatkan kesadaran tentang bunuh diri dan upaya pencegahannya. ** Baca juga: Gongbang di Korea Selatan, Tren Siaran Langsung Belajar Berjam-jam

“Banyak orang telah membantu saya. Sekarang saya ingin membantu orang lain,” jarnya lagi. (ilj/bbs)




Bunuh Diri Gagal Gara-gara Sekardus Bir

Kabar6-Dua pengantar minuman asal Amerika Serikat, Jason Gaebel dan Kwame Anderson, memang layak disebut pahlawan penyelamat. Keduanya diketahui berhasil menggagalkan upaya bunuh diri seorang pria di sebuah jembatan.

Kisah bunuh diri tersebut beredar dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Melansir Dailymail, dalam video itu terlihat Jason dan Anderson sedang mengendarai sebuah truk untuk mengirimkan ratusan botol bir kepada distributor. Nah, saat melintas di kawasan Earl Street Bridge, Minessota, mereka melihat seorang pria sedang berdiri di pinggir jembatan.

Karena merasa ada kejanggalan, Jason memutuskan untuk menyapa pria tersebut dan memastikan bahwa dia dalam keadaan baik-baik saja. “Yo, kawan, kamu baik-baik saja? Ayo kembali ke jalan, kawan,” teriak Jason. Sementara Anderson menelepon polisi untuk meminta bantuan.

Tak lama berselang, mereka menyadari bahwa pria itu hendak melakukan upaya bunuh diri dengan cara melompat dari atas jembatan. Jason dan Anderson pun meminggirkan truk mereka. Tak membuang waktu, Jason mulai mencari taktik bernegosiasi untuk meyakinkan agar pria itu mengurungkan niatnya. Nah, ide yang terlintas dibenak Jason dan Anderson adalah melakukan taktik negosiasi ala Denzel Washington seperti di film ‘The Insider’.

“Aku ingin membangun hubungan dengan dia. Jadi aku menanyakan namanya, di mana dia dibesarkan. Dia bilang dia punya rumah sekitar empat blok dari lokasi,” ungkap Jason.

Setelah berbicara panjang lebar, Jason memutuskan untuk mengambil sekotak bir dari dalam truk. Dia pun menawarkan minuman tersebut kepada pria tadi. Aku membujuknya, jika kamu mau turun dari sana, bir ini menjadi milikmu,” kata Jason.

Upaya Jason berhasil, sebelum polisi tiba, pria itu akhirnya menerima tawaran Jason dan segera menjauh dari tepi jembatan. Sersan Mike Ernster dari St. Paul Police pun memberikan pujian dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Jason dan Anderson.

“Hal terbaik adalah ketika mereka mengemudi, mereka masih bisa mengenali seseorang yang sedang dalam keadaan krisis. Mereka bahkan memutuskan untuk berhenti dan berbicara kepadanya,” kata Mike. ** Baca juga: Moses ‘Manusia Plastik’ yang Bisa Putar Kakinya Hingga 180 Derajat

Trik yang cerdas.(ilj/bbs)




Alamak, Demi Penelitian Wanita Ini Kumpulkan Ribuan Foto Mr. P

Kabar6-Ada saja hal unik bahkan cenderung nyeleneh yang dilakukan seseorang demi sebuah tujuan. Hal itu juga yang dilakukan oleh Alicia Walker. Penelitian yang dilakukannya, mengharuskan wanita tersebut mengumpulkan 3.600 foto Mr.P.

Penelitian yang dilakukan Asisten profesor sosiologi di Missouri State University itu, seperti dilansir Menshealth, bertujuan untuk melihat dampak dari ukuran Mr.P terhadap harga diri pria. Selain itu, juga untuk melihat bagaimana ukuran Mr.P mempengaruhi aspek lain dari kehidupan pria seperti interaksi sosial, aktivitas seksual, citra diri, dan kesehatan mental mereka.

“Sejauh ini saya mendengar banyak kecemasan dan banyak harga diri yang rendah terkait dengan ukuran mereka,” kata Walker. Peneliti ini berharap setidaknya 3.600 pria akan mengisi survei online dan mengunggah foto Mr.P mereka. Para peserta harus berusia 22 tahun atau lebih tua.

“Ini bukan foto porno,” katanya. “Ini adalah foto-foto klinis.” Dikatakan Walker, foto diperlukan untuk memastikan pria dengan hati-hati mengikuti instruksi ketika mengukur Mr.P mereka yang lembek dan ereksi.

Walker dibantu seorang siswa untuk melakukan penelitian melalui portal online, di rumah sakit dan klub malam. Hanya seminggu setengah sejak penelitian itu dimulai, Walker telah melihat banyak informasi tentang efek negatif yang dirasakan ukuran Mr.P dapat memiliki harga diri.

“Ini serius. Beberapa dari mereka sebenarnya mencoba bunuh diri. Ukuran penis secara umum, adalah sumber dari banyak keingintahuan dalam budaya Amerika,” tambahnya.

Sayang, penelitian ini harus dibatalkan oleh Walker secara mendadak, karena liputan dari media massa. Banyak sumber berita meliput kisah karya Alicia Walker dan dia merasa hal itu telah mengganggu penelitian. “Saya membuat keputusan ini secara sukarela,” kata Walker dalam siaran pers universitas.

Ditambahkan, “Saya terus percaya bahwa hubungan antara ukuran penis dan harga diri adalah hal penting dari penelitianan ilmiah, tetapi reaksi publik terhadap proyek tersebut mengancam keandalan respon survei.” ** Baca juga: Tiup Hidung Sendiri, Seorang Wanita Alami Retak Tulang Rongga Mata

Sementara itu dikabarkan, Missouri State meyakinkan bahwa semua foto yang dikirimkan sebelumnya disimpan dalam database riset yang aman dan telah dihancurkan.(ilj/bbs)




Adakah Hubungan Antara Depresi & Bahasa yang Dipakai Seseorang?

kabar6.com

Kabar6-Para ilmuwan sudah lama mencari hubungan antara depresi dan bahasa. Penelitian yang diterbikan di Clinical Psychological Science menunjukkan beberapa kelas kata yang dapat memprediksi apakah seseorang depresi.

“Terkadang, ‘bahasa depresi’ ini memiliki pengaruh yang kuat kepada orang lain,” kata salah satu peneliti. Melansir DetikHealth, analisis linguistik dalam bidang ini membantu mencari perbedaan bahasa yang digunakan dalam esai pribadi atau buku harian orang yang menderita depresi dan yang tidak.

Isi dari tulisan orang depresi cenderung menceritakan emosi negatif dan mereka menggunakan kata sifat yang negatif, seperti ‘kesepian’, ‘sedih’, dan ‘menderita’.

Hal yang menarik, mereka lebih sering menggunakan kata ganti orang pertama tunggal, seperti ‘aku’ atau ‘saya’ dibandingkan kata ganti orang ketiga, seperti ‘dia’ dan ‘mereka’. Ini membuktikan kalau mereka lebih fokus pada diri mereka sendiri dan merasa tidak terhubung dengan orang di sekitarnya.

Memahami ‘bahasa depresi’ dapat membantu mengerti orang-orang di sekitar kita yang memiliki gejala depresi, meskipun bahasa ini mungkin saja digunakan oleh orang yang tidak depresi.

Diperkirakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 300 juta orang di dunia menderita depresi, meningkat 18 persen dari 2005. ** Baca juga: Mengapa Olahraga Lari di Luar Ruangan Lebih Sehat?

Dengan menciptakan alat-alat yang dapat mendeteksi kondisi seperti itu sangat penting untuk mencegah kasus bunuh diri.(ilj/bbs)




Mengapa Banyak Orang Memilih Hutan Aokigahara Sebagai Lokasi Bunuh Diri?

Kabar6-Aokigahara adalah hutan yang terletak di sebelah Barat Laut Gunung Fuji, membentang dari kota Kawaguchiko hingga desa Narizawa, Prefektur Yamanashi. Aokigahara disebut juga ‘hutan lautan pohon’ dan ‘lautan pohon gunung Fuji’. Disebut demikian karena jika angin meniup pepohonan di sana terlihat seperti keadaan ombak di laut. Usia hutan ini diperkirakan sekira 1.200 tahun. Hutan ini dikenal sebagai tempat bunuh diri populer di Jepang.

Hutan tersebut dilaporkan sebagai tempat bunuh diri yang paling populer di seluruh Jepang dan masuk peringkat dua di dunia sebagai destinasi bunuh diri setelah Jembatan Golden Gate di San Francisco. Angka kasus bunuh diri bervariasi, namun dari yang sejauh ini didokumentasikan sejak 1988, sekurang-kurangnya ada 100 peristiwa bunuh diri terjadi tiap tahun di sana.

Berbeda dengan kawasan-kawasan hutan wisata lain yang sering dikunjungi orang-orang, di pintu masuk Aokigahara akan ditemui papan besar yang berisi nasihat-nasihat dan kalimat persuasif untuk membatalkan niat bunuh diri. Jepang, menurut data WHO, adalah salah satu di antara sepuluh negara yang warganya gemar memilih bunuh diri. Tradisi itu bahkan ada sejak era keshogunan. Sebenarnya apa sih alasan banyak orang memilih Hutan Aokigahara sebagai tempat bunuh diri? Dikutip dari berbagai sumber, ini dia empat alasan yang dimaksud:

1. Tekanan hidup
Kasus bunuh diri terbanyak di Aokigahara dilaporkan terjadi pada Maret, akhir tahun fiskal di Jepang. Di bulan ini, perusahaan-perusahaan akan mengevaluasi keuangan mereka dan jika mengalami penurunan, mereka biasanya akan memecat beberapa karyawan.

Sebagian besar dari mereka yang kehilangan pekerjaan mengalami depresi, hingga akhirnya memutuskan bunuh diri di hutan tersebut dengan harapan jasadnya tidak akan ditemukan.

2. Mendapat bisikan setan
Ketika seseorang sedang memiliki masalah masuk ke hutan ini, ia akan mendengar bisikan setan yang mengajaknya untuk bunuh diri. Banyak korban yang tertipu hingga akhirnya membulatkan tekad untuk melakukan bunuh diri. Bahkan, seseorang yang awalnya tidak berniat untuk bunuh diri, tiba-tiba memutuskan gantung diri.

3. Bunuh diri tanpa disadari
Konon, arwah-arwah yang gentayangan di Aokigahara memiliki tugas untuk mengajak orang yang masuk ke hutan ini melakukan bunuh diri. Nah, orang yang rentan terkena godaan setan di hutan ini adalah mereka yang sedang memiliki masalah.

Dikisahkan, ada yang tidak sadar kalau dirinya telah melakukan bunuh diri. Korban menyangka kalau dirinya masih hidup, padahal sudah mati. Hal itu bisa terjadi karena bisikan setan untuk melakukan bunuh diri dengan mengingatkannya pada kejadian-kejadian mengerikan yang pernah dialami korban dulu.

4. Putus asa
Orang yang datang ke hutan ini ada juga yang berniat menjelajahi hutan, berkemah, berpetualang dan sebagainya. Diduga, sebagian dari mereka bisa melakukan bunuh diri karena putus asa.

Hal ini konon karena hantu-hantu di hutan ini suka mengganggu siapa saja yang masuk dan membuat mereka tersesat sampai ke jantung hutan. Meskipun sudah berusaha berulangkali mencoba mencari jalan keluar, mereka malah semakin tersesat. Belum lagi perjalanan mereka terus diganggu oleh hantu gentayangan. Karena putus asa itulah mereka akhirnya memutuskan bunuh diri. ** Baca juga: Wow, Bocah 14 Tahun Ini Ciptakan Bom Atom dalam Pekan Pameran Sains di Sekolah

Mengerikan! (ilj/bbs)




Begini Cara 4 Negara Hukum Para Koruptor

Kabar6-Koruptor adalah pelaku korupsi (oknum), orang yang suka melakukan korupsi (penyelewengan kekayaan negara). Para koruptor biasanya hanya dihukum beberapa tahun saja, dengan denda yang nilainya tidak sepadan dengan jumlah uang hasil korupsi.

Namun hukuman bagi para koruptor di empat negara ini sepertinya tidak main-main, bahkan cukup mengerikan. Dikutip dari Wowmenariknya, berikut adalah negara yang dimaksud, dan hukuman yang diterapkan untuk para koruptor:

1. Tiongkok
Sudah sejak lama pemerintah Tiongkok menerapkan hukuman mati bagi koruptor. Menurut data Amnesty Internasional, setidaknya ada 4.000 orang yang dijatuhi hukuman mati setiap tahunnya karena korupsi.

Hukuman mati yang diberikan buat para koruptor pun beragam, ada yang digantung dan ada juga yang ditembak mati. Bahkan, proses hukuman mati dipertontonkan di lapangan agar bisa dilihat banyak orang.

2. Malaysia
Dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia sudah menunjukkan keseriusannya dalam memberantas korupsi. Terbuki para koruptor kelas berat di Malaysia akan dijatuhi hukuman gantung.

Sejak 1961, Malaysia sudah memiliki undang-undang anti korupsi bernama Prevention of Corruption Act. Kemudian dibentuk badan pemberantas korupsi Badan Pencegah Rasuah (BPR) pada 1982 untuk menjalankan fungsi undang-undang tersebut.

Pada 1997, Malaysia memberlakukan undang-undang Anti Corruption Act yang akan menghukum gantung para koruptor jika sudah terbukti bersalah.

3. Arab Saudi
Arab Saudi adalah negara yang menjalankan hukum sesuai syariat Islam. Pemerintah Saudi memberlakukan hukuman pancung bagi mereka yang terbukti melakukan korupsi, karena dianggap sebagai pencuri serakah yang memakan uang bukan haknya.

4. Jerman
Meskipun Jerman tidak menerapkan hukuman mati bagi para koruptor, hukuman untuk para pelaku korupsi di negara ini juga sangat setimpal. Pejabat yang terbukti melakukan korupsi akan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan wajib mengembalikan semua hasil koruspinya. Tak heran jika Jerman masuk dalam daftar 10 negara dengan tingkat korupsi paling rendah di dunia.

5. Jepang
Jepang tidak memberikan hukuman mati atau penjara seumur hidup bagi para koruptor, bahkan Jepang tidak punya lembaga pemberantas korupsi. Namun tingkat korupsi di negara ini jauh lebih rendah dibanding Jerman.

Budaya masyarakat Jepang terhadap rasa malu bila melakukan kesalahan masih melekat sampai sekarang, termasuk bagi para koruptor. Pelaku korupsi akan mendapatkan beban malu yang amat hebat dalam dirinya.

Merasa bersalah, banyak pejabat Jepang yang memilih mengundurkan diri atau melakukan bunuh diri setelah ketahuan melakukan korupsi. ** Baca juga: Kesal Diperlakukan Seperti Penjahat, Billy Bayar Pizza dengan 1.287 Uang Koin

Ya, pencuri uang negara memang sepantasnya mendapat hukuman yang setimpal.(ilj/bbs)




Kematian Dini Bisa Dipicu Oleh Depresi?

Kabar6-Depresi bisa meningkatkan kematian dini secara signifikan pada wanita. Penelitian menunjukkan, risiko kematian berkaitan dengan depresi yang makin menguat di tahun-tahun setelah masa depresi. Demikian dikatakan Ian Colman dari University of Ottawa.

Beberapa tahun belakangan, dilansir The Healthsite, di mana risiko kematian dini pada wanita meningkat secara signifikan, peran kaum hawa berubah secara dramatis baik di rumah maupun di tempat kerja. Banyak wanita harus mengemban berbagai peran dan tanggung jawab yang tidak mudah.

Jangka hidup anak muda yang depresi di usia 25 tahun, dijelaskan dalam penelitian, bisa kurang dari 60 tahun. Jangka hidup tersebut berkurang mulai dari 10-12 tahun pada awalnya, lalu 4-7 tahun kemudian berkurang menjadi 18 tahun.

Stephen Gilman dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development di Maryland, Amerika Serikat mengatakan, awalnya kasus seperti itu terbatas pada pria saja. Namun beberapa tahun kemudian terjadi juga pada wanita.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal, tim peneliti mengecek data kesehatan mental dalam kurun waktu 60 tahun pada 3.410 orang dewasa dari sebuah wilayah di Atlantic Kanada dan menghubungkannya dengan data di Canadian Mortality Database.

Meski depresi memiliki kaitan dengan pola makan buruk, kurang olahraga, kebiasaan merokok dan minum alkohol (faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan kronis), dalam penelitian tersebut tidak ditemukan peningkatan risiko kematian yang berhubungan dengan depresi. ** Baca juga: Tidak Tidur 3 Malam Bisa Ganggu Kesehatan Mental

Kondisi depresi dan kesehatan mental yang buruk memang akan mempengaruhi kesehatan. Bahkan, depresi bisa memicu keinginan untuk bunuh diri. So, penting untuk terus menjaga kesehatan fisik dan mental.(ilj/bbs)




Heboh, Warga Kencana Loka BSD Tewas Tergantung

Kabar6-Heboh di kompleks Kencana Loka, Sektor 12.3, kawasan perumahan elit BSD City, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (11/4/2015).

 

Seorang warga di Blok F kompleks tersebut, ditemukan tewas dengan kondisi menggantung dengan leher terjerat tali di pagar belakang rumahnya.

 

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, kabar6.com belum mendapatkan konfirmasi dari petugas Polsek Serpong terkait identitas korban.

 

Kanit Reskrim Polsek Serpong belum berhasil dihibungi. Telepon genggamnya dalam kondisi tidak aktif. ** Baca juga: Umbul-umbul Ilegal Bertebaran di Pamulang

 

Sementara, Yanto, petugas keamanan setempat mengaku tidak mengetahui identitas korban. Namun, korban yang diperkirakan berusia 40 tahunan itu, acap terlihat berjalan di kawasan tersebut.

 

“Namanya belum tahu. Tapi korban sering terlihat berjalan di area sini. Kondisinya sakit seperti stroke, karena pakai tongkat berkaki empat,” ujar Yanto lagi.

 

Menurut Yanto, polisi sudah mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit. “Tadi sih saat jenazah korban dievakuasi, ada warga yang mengaku keluarganya,” ujar Yanto lagi.

 

Namun, kata Yanto, hal yang membuat aneh adalah, saat ditemukan tubuh korban seperti tidak menunjukkan ciri-ciri bunuh diri.

 

“Saat ditemukan, lidahnya tidak menjulur, kakinya pun masih menapak pada tanah. Apalagi korban sakit seperti stroke, apa mungkin bisa menggantung dirinya sendiri,” ucap Yanto penasaran.(asri)