1

Apa Sih 6 Penyebab Urine Berbau Kurang Sedap yang Tidak Berhubungan dengan Penyakit?

Kabar6-Anda tentu suatu waktu pernah mencium bau urine tidak sedap usai buang air kecil (BAK). Apakah hal ini disebabkan karena ada sesuatu tidak beres yang menyangkut kesehatan Anda?

Urine berbau tidak sedap, melansir beberapa sumber, juga bisa disebabkan oleh sejumlah ini, yang sama sekali tidak berhubungan dengan penyakit apa pun. Apa saja penyebabnya?

1. Dehidrasi
Penyebab utama urine berbau adalah tidak minum cukup air. “Saat tubuh Anda mengalami dehidrasi, urin memiliki bau yang kuat dan tampak berwarna gelap. Ini cara tubuh memberitahu Anda untuk rehidrasi,” kata Dr. Sherry Ross, MD, seorang ob-gyn.

2. Konsumsi makanan dengan bau yang kuat atau menyengat
Menurut studi di British Medical Journal, sebanyak 40 persen orang dapat mencium perbedaan bau urine mereka setelah makan asparagus.

“Namun, makanan tertentu seperti kubis Brussel, bawang bombay, beberapa bumbu seperti bawang putih, kari, salmon, dan alkohol juga dapat mengubah bau urine Anda,” kata Dr. Ross.

3. Usai minum kopi
“Beberapa orang mungkin mengalami bau urine yang berbeda setelah minum kopi,” kata Adam Ramin, MD, seorang ahli urologi. Namun, fakta bahwa kopi bersifat diuretik berarti Anda bisa mengalami dehidrasi yang membuat urine lebih pekat dan itu bisa menjadi masalah.

4. Dalam masa ovulasi
Hormon yang sama yang membentuk bayi (sekali lagi, estrogen dan progesteron) juga bekerja selama siklus bulanan, meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Itulah mengapa, Anda mungkin lebih menyadari urine berbau berbeda, meskipun sebenarnya tidak ada yang aneh tentang bau urine Anda. ** Baca juga: Bagaimana Pola Makan yang Bisa Hilangkan Lemak Saat Turunkan Berat Badan?

5. Minum suplemen
Dikatakan Dr. Ross, seberapa suplemen, vitamin, dan obat-obatan juga dapat menyebabkan perubahan pada bau urine Anda. Hal ini karena perasa buatan yang dimasukkan ke dalam beberapa lapisan obat untuk membuatnya lebih enak, bisa membuat urine Anda berbau tidak sedap.

Jadi jangan panik dulu, teliti lagi apa yang membuat urine Anda berbau tak sedap.(ilj/bbs)




Hati-hati, Jangan Sembarangan Buang Air Kecil di Kolam Renang

Kabar6-Seringkali karena malas ke toilet, beberapa orang memilih buang air kecil (BAK) dalam kolam saat sedang berenang. Padahal sebuah penelitian menyebutkan, senyawa air seni bercampur klorin berbahaya bagi kesehatan.

Penelitian yang dilakukan ahli kimia bernama Ernest Blatchley dari Purdue University, melansir MailOnline, menyebutkan asam urat dalam urine jika bercampur klorin menghasilkan senyawa yang disebut sianogen klorida (CNCl) dan trichloramine (NCl3). Ketika dihirup dalam volume besar, bahan kimia ini dapat merusak organ internal.

CNCI sangat berbahaya bagi paru-paru, jantung dan sistem saraf pusat. Sedangkan NCl3 kerap dikaitkan dengan cedera paru-paru akut.

Senyawa kimia ini bisa terbentuk bahkan hanya dengan 30 sampai 80 mililiter urin. Hanya dengan 30 ml urine saja sudah bisa membentuk senyawa tersebut.

“Terutama di kolam renang indoor, ada kemungkinan senyawa ini menyebabkan beberapa iritasi,” jelas Blatchley.

Iritasi pada mata yang berakibat mata menjadi merah merupakan salah satunya. Iritasi mata usai berenang bukan disebabkan oleh klorin, melainkan kandungan urine yang bercampur klorin dan air kolam. Mata merah pada perenang sebenarnya merupakan tanda bahwa seseorang telah BAK di kolam.

Chair of the Water Quality and Health Council, Chris Wiant, mengatakan bahwa bau yang Anda cium pada air kolam merupakan campuran dari klorin, urine, keringat dan kotoran dari tubuh perenang. Senyawa kimia ini (bukan klorin) bisa membuat mata menjadi merah dan menimbulkan bau yang menyebabkan pilek dan batuk.

Sementara seorang editor Chemical & Engineering news bernama Lauren Wolf mengatakan, BAK ketika berenang hanya bisa dilakukan ketika berenang di laut.

“Kandungan air dan garam dalam air seni dengan cepat larut dalam air laut. Selain itu air laut juga bebas klorin,” ungkapnya.** Baca juga: Perhatikan Tanda Tubuh Kekurangan Kalori

Wolf menyarankan agar Anda mandi sebelum berenang dan jangan buang air kecil dalam kolam.(ilj/bbs)




Ternyata Sejumlah Makanan & Minuman Ini Bikin Anda Sering Buang Air Kecil

Kabar6-Terlalu banyak minum air, diketahui akan membuat Anda sering buang air kecil (BAK). Hal ini tentu cukup merepotkan, terlebih apabila Anda sedang dalam perjalanan atau terjebak macet.

Namun selain air putih, melansir WebMd, ternyata ada sejumlah makanan dan minuman yang dapat membuat Anda ingin terus BAK, lho. Apa sajakah makanan dan minuman yang dimaksud?

1. Minuman beralkohol
Bir, wine, dan minuman beralkohol (wiski dan sebagainya) juga dapat membuat Anda lebih sering BAK. Selain itu, minuman beralkohol juga mengganggu sinyal yang dikirimkan otak pada kandung kemih, yang berfungsi untuk mengatur kapan seseorang harus BAK. Jadi batasi konsumsi minuman beralkohol jika Anda memiliki kandung kemih yang overaktif.

2. Kopi, teh, minuman energi, cokelat, dan minuman bersoda
Kafein juga dapat membuat Anda lebih sering BAK. Beberapa contoh minuman yang mengandung kafein dan juga bersifat asam adalah kopi, teh, minuman energi, dan minuman bersoda. Karena cokelat mengandung kafein dan asam, maka dapat mengiritasi kandung kemih dan membuat Anda lebih sering BAK.

3. Buah golongan sitrus dan jus buah
Berbagai jenis buah golongan sitrus seperti jeruk, jeruk Bali, lemon, dan jeruk nipis semuanya merupakan buah asam yang dapat mengiritasi kandung kemih, termasuk jus buah.

4. Nanas, tomat, Cranberi
Karena bersifat asam, maka nanas dan juga akan membuat Anda lebih sering BAK. Pada beberapa orang, cranberi justru dapat membantu mengatasi infeksi kandung kemih dan infeksi saluran kemih. Namun, jus cranberi dan buah beri itu sendiri dapat memicu terjadinya masalah karena bersifat asam. Jadi, batasi konsumsinya.

5. Makanan pedas
Batasi makanan pedas jika tidak ingin terkena gangguan pada saluran kemih. Konsumsi makanan pedas seperti cabai rawit, sambal uleg, atau saus pedas kemasan yang berlebihan akan menimbulkan rasa rasa panas di perut hingga saluran kencing.

Hal ini akan menyebabkan lapisan pada dinding kandung kemih menipis bahkan iritasi yang berujung pada Urinary Incontinence atau kondisi di mana seseorang tidak dapat mengontrol buang air kecil karena otot-otot pada dinding kandung kemih berkontraksi yang memaksa urin keluar. ** Baca juga: 7 Tanda Anda Sudah Olahraga Secara Berlebihan

Batasi konsumsi makanan dan minuman tadi, terutama saat Anda hendak bepergian jauh, agar tidak repot mencari toilet saat ingin buang air kecil.(ilj/bbs)




Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Anda Sering Menahan Buang Air Kecil?

Kabar6-Karena beberapa alasan, seperti sedang dalam perjalanan pulang, tidak sedikit orang yang menahan hasrat untuk buang air kecil (BAK) karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Namun apa yang akan terjadi pada tubuh apabila Anda tidak langsung BAK? Dalam sebuah episode SciShow, melansir Grid, Michael Aranda menjelaskan bahwa ketika kita memutuskan untuk menahan BAK, sfingster silindris yaitu kumpulan serabut otot yang bekerja untuk menutup atau membuka jalur alamiah di kandung kemih, akan tertutup erat agar urine tidak bocor melalui uretra. Otot kecil ini melakukan kerjanya dengan baik.

Tetapi jika Anda membuatnya melakukan hal tersebut dengan sering dalam jangka waktu yang lama, maka hal itu sama artinya dengan ‘mengorbankan diri’ untuk masalah kesehatan yang serius, risiko infeksi yang tinggi.

Terus menerus menahan kencing bisa melemahkan otot kandung kemih, yang menyebabkan retensi urine, sebuah kondisi yang membuat Anda sulit mengosongkan kandung kemih saat BAK. Sering kali Anda merasa terdesak ingin buang air kecil, tetapi urine tidak bisa keluar.

Menahan kencing dalam jumlah besar juga bisa mengekspos tubuh Anda terhadap bakteri berbahaya yang bisa meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih. Tampaknya memang tidak terlalu buruk, kecuali jika Anda mengetahui kisah Tycho Brahe, astronom Denmark dan alkemis di abad ke-16.

Brahe merupakan ilmuwan fantastis. Ia berkontribusi pada berbagai karya ilmiah seperti supernova, komet, dan orbit planet. Meskipun begitu, Brahe mati dengan cara konyol.

Ia menahan kencing dalam waktu yang cukup lama karena sedang berada dalam perjamuan. Brahe percaya, jika ia meninggalkan tempat, itu merupakan pelanggaran etika. Sesampainya di rumah, Brahe ingin segera buang air kecil, namun urinenya sama sekali tidak bisa keluar.

Selanjutnya, Brahe mengalami demam dan mengigau, lalu meninggal dengan cepat saat kandung kemihnya meledak. ** Baca juga: Sejumlah Perubahan Tak Biasa yang Tunjukkan Tanda Wanita Sedang dalam Masa Subur

Namun kasus Brahe itu adalah sesuatu yang langka. Biasanya, seseorang akan mengompol terlebih dahulu sebelum ‘ledakan’ terjadi. Hal yang pasti, hindari terlalu sering menahan kencing, dan jangan jadikan sebagai sebuah kebiasaan.(ilj/bbs)




Jangan Biasakan Buang Air Kecil Saat Berenang di Kolam

Kabar6-Sudah menjadi rahasia umum, bahwa seringkali karena malas, tidak sedikit orang yang buang air kecil atau berkemih saat sedang berada dalam kolam renan. Sebagian orang menganggap aroma yang kuat dari klorin dalam kolam renang akan membuat air kolam bebas dari mikroba penyebab penyakit. Benarkah anggapan tersebut?

Sebuah penelitian, melansir popularscience, menjelaskan bahwa buang air kecil dalam kolam renang sebenarnya sangat buruk bagi Anda. Zat-zat dalam urine yang bercampur dengan klorin di dalam kolam menghasilkan dua senyawa beracun, yakni trikloramin dan sianogen klorida. “Jika ini hanya satu orang yang kencing di kolam, maka jelas itu tidak akan menjadi masalah. Tetapi kami memiliki bukti yang menunjukkan bahwa ada keadaan di mana konsentrasi senyawa-senyawa ini berbahaya dalam beberapa kasus, atau bahkan telah mencapai konsentrasi yang merusak kesehatan manusia” urai Ernest Blatchley, seorang insinyur lingkungan di Universitas Purdue.

Dijelaskan Blatchley, kedua senyawa ini dapat berbahaya tergantung dari seberapa terkonsentrasinya klorin dan urine dalam air kolam pada waktu tertentu. Sejumlah faktor lain yakni berapa banyak orang yang menggunakan kolam, seberapa hangat airnya, dan berapa lama seseorang mengganti air kolam tersebut.

Dari dua senyawa beracun itu, Blatchley mengatakan bahwa sianogen klorida adalah yang paling memprihatinkan karena setelah mencapai tingkat yang cukup tinggi, dapat merusak kesehatan manusia.

Sedangkan trikloramin dapat menyebabkan masalah pernapasan terutama pada orang yang menderita masalah seperti asma, terkait dengan masalah paru-paru akut, mempengaruhi jantung, dan sistem saraf pusat. Tak hanya itu, senyawa ini juga menyebabkan iritasi dan menciptakan bau kolam yang kadang-kadang luar biasa, dan membuat mata Anda terbakar. ** Baca juga: Saat Stres Hindari Makanan & Minuman Ini

Semakin banyak klorin yang ditambahkan ke dalam kolam untuk membersihkan mikroba maka semakin besar reaksi kimia tersebut terjadi. Jadi hentikan kebiasaan buang air kecil dalam kolam renang.(ilj/bbs)




3 Alasan Udara Dingin Sebabkan Anda Sering Buang Air Kecil

Kabar6-Sudah menjadi hal umum jika saat berada di daerah dingin atau sedang kedinginan, Anda sering sekali bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil atau disebut juga beser. Tentu saja hal ini sangat mengganggu, terlebih ketika Anda sedang fokus mengerjakan hal penting.

Sering buang air kecil ketika suhu udara sangat rendah juga disebut sebagai cold diuresis, dan bisa terjadi pada siapa pun. Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Dilansir Hellosehat, berikut uraiannya:

1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah akan meningkat saat Anda kedinginan, sehingga, tubuh pun mengirimkan sinyal bagi ginjal untuk membuang kelebihan cairan dalam tubuh. Akibatnya, volume air seni akan meningkat dan ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan air seni dari tubuh.

2. Kadar air tidak seimbang
Ketika suhu tubuh Anda menurun, fungsi protein tertentu dalam tubuh yang dikenal sebagai aquaporin akan terganggu. Aquaporin bertanggung jawab sebagai saluran keluar dan masuknya air ke dalam sel tubuh.

Saat kedinginan, aquaporin menahan masuknya air ke dalam sel. Hal ini ‘dibaca’ oleh tubuh sebagai pertanda bahwa ada terlalu banyak air pada aliran darah. Karena kadar air pada sel tubuh dan aliran darah tidak seimbang, ginjal jadi lebih sering membuang kelebihan cairan lewat air seni.

3. Tidak berkeringat
Berhentinya sistem perspirasi tubuh, yaitu proses menguap atau keluarnya air dari kelenjar keringat. Ketika kedinginan, tubuh tak akan berkeringat seperti saat Anda kepanasan. Akibatnya, tak ada cara lain bagi air untuk dibuang dari tubuh selain melalui urin.

Bagaimana solusinya? Ada beberapa trik yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah menggerakkan otot-otot tubuh seperti lengan atau kaki. Gerakan yang Anda buat akan menghasilkan panas lebih besar daripada saat Anda gemetar atau menggigil. Dengan suhu yang lebih hangat, tubuh pun diharapkan bisa berfungsi seperti biasanya lagi. ** Baca juga: Meskipun Sedang Diet, Jangan Lupakan Sarapan & Makan Malam

Cara lain, mengonsumsi makanan pedas yang berkalori tinggi. Selain makanan dan minuman yang panas, mengonsumsi makanan pedas dengan kandungan kalori yang tinggi akan membantu menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. Anda bisa menambahkan saus sambal atau cabe pada makanan Anda yang terdiri dari makanan yang berlemak. Mudah, bukan? (ilj/bbs)




Waspadai Jika Anda Sering Bangun Tidur Tengah Malam

Kabar6-Beberapa orang mungkin pernah mengalami kesulitan tidur meskipun badan sudah terasa lelah. Biasanya mereka sering terbangun saat tengah malam. Setelah bangun, mereka akan merasa lebih bersemangat dan tidak dapat melanjutkan tidur.

Tidak sedikit orang yang meremehkan gangguan tidur seperti itu, padahal bisa saja membahayakan kesehatan. Di sisi lain, seperti dikutip dari Bintang, kesulitan tidur juga bisa menjadi pertanda Anda sedang menderita suatu penyakit yaitu nokturia, merupakan gangguan kesehatan yang membuat seseorang terbangun hanya karena ingin buang air kecil. Seseorang bisa disebut mengidap penyakit ini jika buang air kecil 2-4 kali pada tengah malam. Solusinya, hanya perlu mengurangi konsumsi air sebelum tidur. ** Baca juga: Usir Insomnia dengan 3 Minuman yang Ampuh Tingkatkan Kualitas Tidur

Selain nokturia, gangguan mental seperti depresi atau stres juga bisa menjadi penyebab yang membuat Anda terbangun dari tidur pada tengah malam. Mereka yang menderita depresi cenderung akan merasa lelah setelah bangun pada tengah malam. Namun rasa lelah itu justru membuat mereka tidak bisa tidur lagi. Jika sudah seperti itu, cobalah berkonsultasi pada psikiater.(ilj/bbs)