1

Sayembara, TPS Menarik di Tangsel Diberikan Hadiah

kabar6.com

Kabar6-Ketua Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Tommy Patria Edwardy bikin sayembara.

Ia berjanji siap memberikan hadiah langsung bagi 3.819 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menarik pada pencoblosan 17 April lusa.

“Jadi kalau ada TPS menarik se-Tangsel gue kasih hadiah,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Senin (15/4/2019).

Spesifikasinya adalah semua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) serta bangunan TPS menarik dilihat dari keindahan atau estetika. Misalkan, mengenakan busana tradisional serta bernuasa asli daerah di Indonesia.

Ia enggan menyebutkan jenis hadiah yang akan diberikan langsung kepada KPPS dan TPS menarik. Tommy sengaja ingin membuat sayembara ini agar merangsang minat warga pemilih mau datang ke bilik suara menyalurkan hak politiknya.

“Agar semua warga masyarakat mau datang ke TPS dan milih. Meningkatkan partisipasi pemilih dan membuat pemilu ini menyenangkan,” jelasnya.

Bagi masyarakat yang memenuhi kriteria menarik, lanjut Tommy, dipersilahkan mengirimkan foto-foto ke akun facebook pribadi miliknya.**Baca juga: Soal Pengarahan Pemilih Disabilitas, KPU Jamin KPPS Netral.

“Asalkan menarik akan langsung kita kirimkan hadiahnya. Paling enggak (hadiah) ada nilainya lah,” jelas Tommy.(yud)




Satpol PP Tangsel: APK Peserta Pemilu Langgar Perjanjian

Kabar6.com

Kabar6-Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengerahkan 105 personel penertiban alat peraga kampanye (APK). Mayoritas media sosialisasi luar ruang milik peserta pemilu serentak 2019 yang terpasang melanggar regulasi daerah.

Kepala Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat Satpol PP Tangsel, Martua Siregar mengatakan, para pemilik APK telah melanggar kesepakatan bersama. APK seharusnya tidak boleh dipasang di pohon-pohon, tiang listrik dan ruang publik lainnya.

“Secara kasat mata saja. Kan janjinya enggak boleh masang di pohon-pohon,”
ungkapnya ditemui di kantornya, Kelurahan/Kecamatan Setu, Senin (15/4/2019).

Martua jelaskan, Perda di atas mengatur 12 persoalan ketertiban umum. Di antaranya, tertib sungai, lingkungan dan lain sebagainya.

Keberadaan APK dilihat dari keindahan atau estetika sudah merusak karena dipasang semrawut.

“Terutama dipasang di pohon. Pohon kan kalau dipaku bisa merusak pohonnya,” jelasnya.**Baca Juga: Walikota Tangerang Ajak ASN Sukseskan Pemilu 2019.

Martua menambahkan, pagi tadi Satpol PP Kota Tangsel menggelar apel penertiban APK dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Tangsel, Muhamad. Diarahkan selama masa tenang pemilu ini seluruh ruas jalan-jalan kota harus bersih dari APK.

“Kita sudah ada pembagian tugas. Penertiban APK ini sampai H-1 pencoblosan,” tambahnya.(yud)




H-2 Pencoblosan, APK di Tangsel Masih Banyak Terpasang

Kabar6.com

Kabar6-Memasuki H-2 pencoblosan alat peraga kampanye (APK) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih banyak bertengger. Pada hari tenang pemilu serentak 2019 ini sejak kemarin kegiatan penertiban sudah mulai digelar.

Pantauan kabar6.com, APK masih banyak terpasang di berbagai sudut ruas jalan arteri perkotaan dan pemukiman warga. Seperti halnya di perempatan lampu merah Plaza Bintaro, jembatan tol Lengkong Gudang Timur, Jalan Pamulang 2 dan masih banyak lagi.

“Di Jakarta gerak cepet. Tadi saya jalan kemari jalan-jalan udah bersih,” ungkap Zaki Ari Setiawan, pengendara motor kepada kabar6.com, Senin (15/4/2019).

Hal senada diutarakan Hendra, warga Pondok Aren. Ia mengeluhkan, pemasangan APK yang tidak tertib, jauh sebelum masa kampanye pemilu.

Sseharusnya ada aturan tegas mengenai pemasangan APK oleh pribadi, partai politik atau media promosi untuk kepentingan komersil.**Baca Juga: Antisipasi Kecurangan, Bawaslu Kabupaten Tangerang Bentuk Desa Wareng.

“Saya melihat di Tangsel ini sangat ruwet, sebelum musim kampanye jalan-jalan kita dipenuhi spanduk iklan properti, yang berantakan. Ditambah ada pemilu, apa saja dipasang, di mana saja tanpa aturan dan sanksi yang jelas,” ujarnya.(yud)




Awas, Guyuran Hujan Beresiko Rusak Kotak Suara

Kotak suara

Kabar6-Kondisi cuaca hari ini kurang bersahabat karena hujan turun beresiko merusak kotak kertas surat suara serta logistik lainnya. Di Kota Tangerang Selatan mulai didistribusikan ke 54 kelurahan.

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pondok Aren, Dedi Sahrulloh mengatakan telah mewanti-wanti bagian logistik saat mendorong kotak suara. Sebab kotak suara berbahan kardus sangat beresiko ketika gerimis atau hujan turun.

“Harus tertutup terpal besar. Terhindar dari goncangan angin dan hujan,” katanya ditemui di kantornya komplek Kecamatan Pondok Aren, Senin (15/4/2019).

Dedi memaparkan, sesuai standar operasional pendorongan kotak, surat suara dan logistik harus diangkut pakai mobil bermuatan besar mencukupi. Ditutup pakai terpal, terikat rapi dan harus terkawal.

“Kalau ditutup terpal kecil atau tidak ditutup terpal itu tidak boleh. Karena beresiko,” jelasnya.**Baca juga: Banten Duduki Peringkat Ke 5 Daerah Pengekspor di Indonesia.

Ia menjelaskan, wilayah Kecamatan Pondok Aren ini ada sebanyak 799 Tempat Pemungutan Suara yang tersebar di 11 kelurahan. Adapun jumlah Daftar Pemilih Tetap sebanyak 211.747 jiwa.(yud)




KPU Tangsel Masih Sortir dan Lipat 9.000 Surat Suara

kabar6.com

Kabar6-Memasuki H-3 pencoblosan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengebut tahapan pemilu. Hari ini poses penyortiran hingga pelipatan kertas surat suara terus berupaya dimaksimalkan.

Pantauan di GSG Kecamatan Pondok Aren, sebanyak tujuh orang tenaga harian sibuk bekerja. Sekitar 19 ribu lembar kertas suara yang masih kurang dan baru dipasok dari percetakan mereka sortir dan lipat.

“Surat suara ini buat yang kurang di empat kecamatan,” ungkap Hidayat, staf KPU Kota Tangsel di Pondok Aren, Minggu (13/4/2019).

Ia memaparkan, keempat wilayah kecamatan antara lain di Serpong, Serpong Utara, Ciputat Timur dan Pondok Aren. Pada H-1 pencoblosan 17 April besok kertas surat suara harus sudah berada di Tempat Pemungutan Suara.

Hidayat menyebutkan, kertas surat suara yang sedang disortir dan dilipat itu terdiri dari 4500 untuk pemilihan DPRD Provinsi Banten Dapil 7. 3500 lembar kertas suara pemilihan DPR-RI Dapil 3.

7000 kertas surat suara untuk pemilihan DPRD Kota Tangsel. 4000 kertas surat suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden.**Baca juga: Sambut Pemilu Serentak, KIPP Kabupaten Tangerang: Mari Jaga Kondusifitas.

“Kami optimis H-2 kertas surat suara sudah selesai dan siap didorong ke daerah pemilihan,” ujar Hidayat.(yud)




Caleg Ini Inisiatif Copoti APK di Serpong dan Setu

kabar6.com

Kabar6-Ada calon legislatif di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) secara sadar dan sukarela peduli terhadap alat peraga kampanye (APK).

Tim relawannya mencopoti alat media komunikasi luar ruang berupa jejeran spanduk milik kerabatnya sendiri.

Sosoknya itu adalah Badrusallam, caleg Partai Hanura nomor urut 1 dari daerah pemilihan Serpong dan Setu. Spanduk dan bambu bekas sosialisasi dikumpulkan menjadi satu hingga tertata rapi.

“Barang ini menjadi bukti sejarah perjuangan saya,” katanya kepada kabar6.com, Minggu (13/4/2019).

Menurutnya, ia juga ingin membantu lembaga penyelenggara pemilu serta perangkat daerah setempat. Badrus bilang, dengan begitu tugas lembaga resmi negara tersebut menjadi berkurang dengan bersihnya area ruang publik dari APK.**Baca juga: Satgas Mafia Tanah Polda Banten Selidiki 80 SPBJ Palsu di Solear.

“Memang ini tugas mereka, tapi kalau kita bisa membantu kenapa APK tidak dicopoti sendiri saja. Itu akan lebih baik,” terang Badrus.(yud)




Area 3.819 TPS di Tangsel Harus Steril dari APK

kabar6.com

Kabar6-Memasuki hari tenang pemilu serentak 2019, alat peraga kampanye (APK) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ditertiban.

Petugas gabungan mencopoti media komukasi luar ruang yang ada di jalan-jalan hingga pemukiman penduduk.

Penertiban bendera, spanduk, baliho, leaflet dan lain sebagainya dilakukan selama tiga hari ini. Bawaslu telah berkoordinasi dengan partai politik,
kandidat calon legislatif serta tim sukses agar mau ikut membantu kegiatan penertiban APK.

“Bahkan pada hari H pencoblosan di area sekitar TPS (Tempat Pemungutan Suara) harus steril dari APK,” kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Slamet Sentosa kepada kabar6.com, Minggu (13/4/2019).

Menurutnya, Bawaslu Kota Tangsel mengerahkan petugas dari Panwascam, PPL hingga pengawas TPS untuk menertibkan APK. Mereka dibantu oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Lingkungan Hidup setempat.

“Karena kalau misalnya APK milik calon tertentu tidak steril dekat TPS dapat mengganggu,” ujar Slamet.**Baca juga: Akses Menuju Terminal Pondok Cabe Semakin Kumuh.

Ia mengapresiasi kepada kandidat caleg, partai politik maupun tim sukses yang secara sadar dan sukarela berinisiatif mencopoti APK miliknya.(yud)




Akses Menuju Terminal Pondok Cabe Semakin Kumuh

kabar6.com

Kabar6-Pemandangan semrawut dan kumuh terlihat pada akses jalan menuju Terminal Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Sepanjang jalan jejeran bangunan semi permanen berdiri dan jumlahnya semakin banyak dari sebelumnya.

Pantauan kabar6.com di lokasi, beragam fungsi bangunan semi permanen berdiri. Mulai dari hunian tempat tinggal, lapak pengepul barang bekas hingga warung makanan.

Kepala Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Budi Rahardjo mengakui realitas sosial di atas. Meski demikian pihaknya baru menerima penyerahan aset dari pemerintah daerah setempat.

“Nanti itu akan kita selesaikan dengan stakeholder terkait,” katanya kepada wartawan di Terminal Pondok Cabe, kemarin.

Menurutnya, pada saat serah terima pengelolaan kondisinya sudah seperti ini. Pembenahan membutuhkan proses panjang, termasuk menggusur bangunan-bangunan semi permanen tersebut.**Baca juga: DLH Tangsel: Bantaran Rel di Ciputat Tutup Saja Pakai Seng.

“Karena itu kewenangan pemerintah daerah. Kita berharap semua bekerjasama, karena kalau terminal baik kan semua akan ada dampaknya. Seperti masalah ekonomi meningkat,” ujar Budi.(yud)




DLH Tangsel: Bantaran Rel di Ciputat Tutup Saja Pakai Seng

kabar6.com

Kabar6-Tumpukan sampah di bantaran rel kereta api di Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah berkurang.

Di lokasi itu sempat ada tumpukan sampah setinggi 3 meter hingga menimbulkan bau busuk yang menyengat.

“Kami sudah minta agar ditutupi saja pakai seng,” ungkap Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Rastra Yudhatama di Balaikota Tangsel, kemarin.

Usulan tersebut telah disampaikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku pemilik lahan. Jika tak ditutupi seng dikhawatirkan warga sekitar kembali buang sampah sembarang.

Yudha menyatakan, untuk mengangkut tumpukan sampah sepanjang kisaran 100 meter pihaknya sampai menurunkan alat berat. Dibantu oleh 80 personel tenaga kebersihan atau pesapon, sampah diangkuti.**Baca juga: Bawaslu Banten:Tangerang Raya Seperti di Kota Yarusalem.

“Alat berat hampir terbalik nibanin rumah warga. Jalan di situ sempit,” jelasnya. Yudha bilang, lokasi pembuangan sampah liar di Jombang sudah ada sejak 20 tahun silam.(yud)




Gudang Sempit Alasan PPK di Tangsel Dorong Surat Suara

kabar6.com

Kabar6-Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) di Kota Tangerang Selatan mendapat teguran keras lantaran mengabaikan kotak dan surat suara sudah didorong ke Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Sebarannya di tiga kecamatan yakni, Ciputat, Ciputat Timur dan Pamulang.

“Kalau alasan kemarin itu gudang di PPK sudah membeludak,” kata Ketua Panwascam Ciputat, Hikmah Ruhiyat ditemui kabar6.com usai acara Rapat Kerja Teknis di Serpong, Sabtu (12/4/2019) petang.

Ia mengakui sudah mempertanyakan dan PPK menyatakan bisa mempertanggung jawabkan. Berkaitan dengan koordinasi PPK sudah melakukan koordinasi dengan bagian SDM Panwascam.

Ditanya soal rekomendasi Ketua Bawaslu Tangsel Muhamad Acep yang memerintahkan semua Panwascam agar segera melayangkan surat resmi kepada masing-masing PPK terkait mempertanyakan alasan dorong surat suara ke PPS.

“Untuk manuver mereka sendiri sih tidak. Hanya saja hal ini akan kita pertanyakan lagi,” jelas Hikmah.

Terpisah di lokasi sama, Ketua Panwascam Syahrul menyatakan, dirinya telah sempat menolak rencana PPK setempat mendorong kotak dan kertas suara ke masing-masing PPS.**Baca juga: Bahaya, 3 Kecamatan di Tangsel Sudah Kirim Surat Suara ke Kelurahan.

“Kalau saya enggak mau. Ikutin saja tahapan pemilu, enggak mau ambil resiko,” terangnya.(yud)