1

Segera ke Dokter Saat Tubuh Alami 5 Masalah Ini

Kabar6-Periode menstruasi, kehamilan, menopause adalah perubahan pada wanita yang ikut mempengaruhi kondisi kesehatannya. Nah, berbagai masalah kesehatan pada wanita terkait hormonal memang paling sering terjadi.

Beberapa gejala yang menandainya tentu akan memberi informasi terkait masalah yang sedang dialami oleh tubuh seorang wanita. Melansir zliving, berikut adalah lima tanda yang harus diwaspadai oleh wanita terkait perubahan yang dialami oleh tubuhnya:

1. Pendarahan atau flek bukan pada masa menstruasi
Pendarahan hebat atau bercak di antara periode menstruasi (atau setelah menopause) yang mungkin disertai atau tidak disertai dengan rasa sakit dapat mengarah pada kondisi medis tertentu.

Pendarahan tersebut bisa terjadi akibat cedera Miss V, fibroid rahim, kehamilan ektopik, infeksi pada leher rahim, ketidakseimbangan hormon, stres berat, kekeringan pada Miss V setelah menopause, kelainan tiroid, kanker serviks, atau kanker rahim.

2. Keputihan disertai nyeri
Keputihan adalah cara tubuh menghilangkan zat beracun atau berbahaya dari Miss V. Nah, Miss V dikatakan normal jika banyaknya keputihan tidak mengalami perubahan tekstur, warna, bau.

Tetapi jika keputihan tersebut sudah abnormal seperti bau busuk, berubah warna kuning atau kehijauan disertai nyeri pastikan segera memriksakannya ke dokter.

Kondisi keputihan abnormal seperti itu menadai adanya infeksi Miss V, infeksi ragi, infeksi bakteri, vaginitis, penyakit menular seksual (PMS) atau luka genital.

3. Nyeri di daerah panggul
Setiap rasa sakit atau ketidaknyamanan di daerah panggul pada wanita harus didiskusikan dengan dokter. Catat hal-hal seperti intensitas rasa sakit, apakah itu mengganggu rutinitas rutin, apakah tajam dan berdenyut, dan berapa lama nyeri tersebut terjadi.

Nyeri pada panggul apalagi dengan nyeri yang hebat bisa jadi pertanda pecahnya kista ovarium, kehamilan ektopik atau fibroid rahim.

4. Periode haid lebih lama disertai pendarahan banyak
Jika Anda selalu mengalami menstruasi teratur, tetapi tiba-tiba terjadi perubahan dalam siklus menstruasi seperti pendarahan yang sangat banyak atau periode menstruasi tidak teratur, segeralah ke dokter.

Jangan lupa catat perubahan siklus menstruasi apakah lebih lama atau lebih pendek. Karena kondisi tersebut menandai adanya ketidakseimbangan hormon, sindrom ovarium polikistik, masalah tiroid, kehamilan, dan anemia.

5. Nyeri saat bercinta
Kadang-kadang seks bisa jadi menyakitkan karena beberapa alasan. Tetapi apabila Anda merasa tidak nyaman atau merasa sakit setiap kali bercinta, bisa jadi pertanda gangguan pada organ kewanitaan.

Jangan tunggu lama, segera periksakan ke dokter untuk mencari permasalahan yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan Anda. ** Baca juga: Kapan Waktu Tepat Konsumsi Buah?

Jangan abaikan tanda atau perubahan pada tubuh Anda yang tidak biasa, dan segera periksakan diri ke dokter.(ilj/bbs)




Air Kemasan Bisa Kedaluwarsa?

Kabar6-Karena lebih praktis, banyak orang memilih air minum kemasan untuk kebutuhan sehari-hari. Nah, pernahkah Anda melihat tanggal kedaluwarsa dalam wadah air minum kemasan saat membelinya di toko?

Air kemasan yang berlabel kedaluwarsa, melansir Healthline, pertama kali diterapkan di New Jersey, Amerika Serikat, pada 1987. New Jersey merupakan kota yang pertama kali dan satu-satunya yang mengeluarkan undang-undang (UU) dengan mewajibkan semua produk makanan termasuk air kemasan memiliki tanggal kedaluwarsa selama dua tahun atau kurang dari tanggal pembuatan.

Ketika UU ini disahkan, pencetakan tanggal kedaluwarsa menjadi standar industri untuk produsen air minum kemasan di negara tersebut. Namun UU ini kemudian diubah, sehingga tidak ada lagi peraturan di Amerika Serikat saat ini yang mewajibkan produsen untuk mencetak tanggal kedaluwarsa pada air minum kemasan.

Meskipun demikian, minum air kemasan dalam botol plastik yang jauh melebihi tanggal kedaluwarsa tentu tidak baik bagi kesehatan. Hal tersebut berkaitan dengan bahan plastik yang digunakan yang mudah larut dalam air seiring lamanya waktu penggunaan.

Bahan kimia seperti Antimon dan Bisphenol A (BPA) jika termakan secara terus menerus, senyawanya akan terakumulasi dalam tubuh dan dapat membahayakan kesehatan usus, imunitas tubuh, dan fungsi pernapasan. Selain itu, air kemasan yang berkarbonasi akan membuat air berubah rasa menjadi hambar.

Menyimpan air kemasan dengan benar dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan mengurangi risiko efek samping, seperti mual, sakit perut, muntah, dan diare.

Secara khusus, suhu hangat dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan meningkatkan pelepasan bahan kimia plastik berbahaya ke dalam air. Simpan air kemasan di tempat yang sejuk dan hindari terkena sinar matahari langsung sebagai upaya mengurangi risiko efek kesehatan negatif.

Karena botol plastik juga semi permeable (bisa dilalui zat-zat tertentu), yang terbaik adalah menyimpan air botolan jauh dari bahan-bahan pembersih rumah tangga dan bahan kimia.(ilj/bbs)




Kenali Botol Plastik yang Anda Gunakan Agar Terhindar dari Bahaya Kesehatan

Kabar6-Botol plastik hingga kini masih menjadi salah satu wadah paling umum yang biasa digunakan setiap hari. Hal yang kurang disadari, Anda seringkali menuangkan air minum ke botol berulangkali.

Bukan tanpa sebab, terdapat sejumlah botol yang sebaiknya jangan digunakan berulang-ulang. Melansir brightside, begini cara mengenali botol plastik:

1. Apakah jenis plastik mengandung bahan kimia berbahaya?
Botol plastik bisa memancarkan bahan kimia berbahaya. Anda perlu memperhatikan tanda-tanda khusus, segitiga nomor dalam botol plastik dapat menunjukkan jenis plastik yang digunakan.

a. Botol berlabel 1 (PET atau PETE) hanya aman untuk penggunaan tunggal. Saat terkena oksigen atau suhu tinggi, termasuk panas matahari, botol semacam itu akan mengeluarkan zat beracun yang masuk ke air.

b. Hindari botol berlabel 3 atau 7 (PVC dan PC) saat memancarkan bahan kimia beracun, dapat menembus makanan dan minuman kamu, dan paparan yang lama bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah.

c. Botol yang terbuat dari polietilen (2 dan 4) dan polipropilena (5 dan PP) cocok untuk penggunaan ganda. Mereka relatif aman jika kamu hanya menyimpan air dingin di dalamnya.

2. Botol plastik, media yang kaya akan pertumbuhan bakteri
Jumlah bakteri dalam botol tersebut seringkali melebihi batas keamanan. Di mana menciptakan kondisi pertumbuhan yang sempurna sendiri dengan mengambil botol lewat tangan kotor, tidak membilasnya cukup bersih dan menjaga air hangat di dalamnya.

Lalu, apa saja yang harus dilakukan? Cuci botol secara teratur dengan air sabun hangat, cuka atau obat kumur anti bakteri. ** Baca juga: Ketahui Perbedaan Penggunaan Kompres Air Es dan Air Hangat

3. Perhatikan leher botol
Bahkan dengan mencuci botol secara menyeluruh, Anda mungkin masih mengalami keracunan makanan atau bisa jadi hepatitis A. Penelitian menunjukkan jika kebanyakan bakteri hidup di leher botol yang tidak bisa tercuci dengan cukup baik.

Topi putar dan tutup geser penuh kuman secara tidak langsung dapat Anda telan bersama air. Untuk mengatasinya, gunakan sedotan agar aman.(ilj/bbs)




Makan Gunakan Tangan, Miliki Manfaat Tak Terduga

Kabar6-Zaman sekarang, orang lebih memilih makan menggunakan sendok dan garpu karena dianggap praktis tanpa mengotori tangan. Terlebih bila Anda makan sambil mengerjakan sesuatu, misalnya mengetik di laptop atau bahkan berdandan.

Namun tahukah Anda, makan dengan menggunakan tangan langsung ternyata memiliki keuntungannya tersendiri? Jari-jari tangan mewakili lima unsur, yang dipercaya dapat membantu menghilangkan semua unsur negatif dalam makanan dan membuatnya siap dimakan. Kelima unsur tersebut adalah:

1. Ibu jari melambangkan api
2. Jari telunjuk melambangkan udara
3. Jari tengah melambangkan surga
4. Jari manis melambangkan bumi
5. Jari kelingking melambangkan air

Selain kepercayaan kuno tadi, melansir Healthmeup, makan dengan menggunakan tangan langsung juga memiliki keuntungan lainnya yaitu:

1. Bantu kerja saluran pencernaan
Berbeda dengan saat Anda makan dengan menggunakan sendok atau garpu, makan dengan menggunakan tangan membuat jari-jari tangan berkontak secara langsung dengan makanan tersebut sebelum dimasukkan ke mulut.

Hal ini membuat ujung-ujung saraf pada jari tangan Anda dapat merasakan temperatur dan tekstur makanan yang akan dimakan, sehingga membuat otak menjadi lebih siap dan dapat memicu pelepasan berbagai enzim pencernaan yang dapat mencerna makanan dengan baik.

Selain itu, Anda juga tidak akan pernah mengalami luka bakar pada lidah atau langit-langit mulut bila makan dengan menggunakan tangan langsung karena tangan pasti mengetahui bahwa makanan tersebut terlalu panas untuk dimakan.

2. Sumber bakteri baik
Tubuh manusia diduga memiliki suatu jenis bakteri tertentu yang dapat membantu melindungi Anda dari berbagai bakter berbahaya di lingkungan. Bakteri baik ini biasanya dapat ditemukan pada tangan, mulut, tenggorokan, usus, dan berbagai organ pencernaan lainnya.

Saat Anda makan dengan menggunakan tangan, maka jumlah bakteri baik di dalam tubuh dan jumlah bakteri berbahaya di dalam tubuh akan tetap seimbang. Namun pastikan Anda telah mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum dan setelah makan.

3. Lebih menikmati makanan
Saat makan dengan menggunakan tangan, maka Anda pun akan lebih menikmati dan memperhatikan makanan yang dimakan serta berapa banyak porsinya.

Dengan demikian, Anda dapat terhindari dari makan terlalu banyak sehingga berat badan pun lebih terjaga. ** Baca juga: Bagaimana Mengenali Seseorang yang Alami Anoreksia?

Hal yang sebaiknya diingat, jangan lupa mencuci tangan sebelum makan, dan senantiasa menjaga kebersihan tangan.(ilj/bbs)




Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Memilih Pakaian Dalam

Kabar6-Pakaian dalam merupakan hal penting yang digunakan sehari-hari, salah satunya demi kenyamanan. Namun menggunakan pakaian dalam tertentu, ternyata dapat berbahaya bagi kesehatan Anda, lho. Bagaimana bisa?

Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam memilih pakaian dalam, melansir huffpost, yang berbahaya bagi kesehatan. Apa sajakah itu?

1. Terlalu ketat
Pakaian dalam yang terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan pada kulit, yang akan menimbulkan iritasi pada Miss, terutama bila Anda sudah memasuki masa menopause, karena dinding Miss V cenderung lebih tipis saat seorang wanita sudah memasuki masa menopause.

2. Ingin rampingkan bentuk tubuh
Berbagai jenis pakaian dalam yang bertujuan untuk merampingkan bentuk tubuh dapat menyebabkan menurunnya sirkulasi darah ke tubuh bagian bawah dan terjepitnya saraf. Hal ini dapat menyebabkan tubuh bagian bawah Anda mengalami kesemutan atau bahkan mati rasa.

3. Berbahan sintetik dan sutra
Pastikan pakaian dalam Anda, apa pun bahannya, memiliki bahan katun pada bagian Miss V, sehingga dapat ‘bernapas’. Pastikan Anda menghindari pakaian dalam berbahan sintetik dan sutra, karena keduanya tidak dapat membuat kulit dan kemaluan bernapas, sehingga menjadi lebih lembap, yang akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur atau bakteri.

4. G-String
Pakaian dalam berbentuk G-string dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur atau bakteri, karena pakaian dalam ini dapat menghantarkan bakteri dari anus ke kemaluan.

5. Gunakan pakaian dalam di malam hari
Meskipun hal ini tergantung pada selera masing-masing, para ahli menganjurkan agar setiap orang, baik pria maupun wanita, untuk tidak menggunakan pakaian dalam saat tidur, bahkan bila memungkinkan tanpa pakaian sama sekali. Hal ini bertujuan agar seluruh bagian tubuh Anda dapat bernapas dengan lebih baik saat tidur.

6.  Jarang ganti pakaian dalam
Pria dan wanita yang mudah berkeringat, harus mengganti pakaian dalamnya secara teratur, setidaknya dua kali sehari. Selain itu, segera ganti pakaian dalam Anda setelah berolahraga.

Selain itu, dianjurkan agar orang yang mudah berkeringat tidak menggunakan pakaian dalam berbahan katun karena katun cenderung tetap basah begitu mereka basah.

7. Salah pilih deterjen
Bingung mengapa kemaluan Anda terasa gatal tanpa penyebab yang jelas? Hal ini mungkin dikarenakan Anda mengalami dermatitis kontak karena memilih deterjen yang salah.

Kemaluan merupakan bagian tubuh yang lebih sensitif daripada bagian tubuh lainnya. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih deterjen. ** Baca juga: Stres Karena Tidak Berolahraga, Normalkah?

Selain itu, jangan sering gunakan pantyliner yang mengandung pewangi karena hal ini juga dapat mengiritasi daerah kemaluan.(ilj/bbs)




Bagaimana Hilangkan Bau Mulut Karena Kopi?

Kabar6-Tidak hanya karena makan duren, petai, atau jengkol, bau mulut pun bisa disebabkan karena Anda minum kopi. Saat Anda memulai pagi dengan minum kopi, kafein yang terkandung di dalamnya akan menimbulkan efek kecemasan sesaat.

Ternyata, melansir Menshealth, efek ini juga dapat memberi kontribusi timbulnya bau mulut. Studi yang dilakukan di Brasil mengatakan, jika semakin tinggi tingkat cemas seseorang, semakin banyak sulfur yang dihasilkan. Sulfur inilah yang akan menimbulkan bau mulut. Kecemasan ini juga dapat membuat mulut kering. Hal-hal ini yang membuat para peneliti menghubungkan kecemasan dengan timbulnya bau mulut.

Pada studi yang dilakukan di Jepang, peneliti memeriksa relawan yang mengonsumsi yoghurt setiap pagi selama enam minggu, kemudian dilakukan pemeriksaan pada lidah para relawan tersebut.

Ternyata, ditemukan jumlah bakteri yang terdapat pada mulut relawan itu tetap sama tetapi produk sampingan yang dihasilkan bakteri yaitu hydrogen sulfida berkurang setengahnya.

Para peneliti mengatakan, jumlah bakteri ‘baik’ dalam yoghurt menggantikan posisi bakteri yang menyebabkan bau dalam mulut. Hasil yang sama juga didapat dengan menggunakan pil prebiotik.

Tim peneliti dari Israel mencoba mencampur air liur manusia dengan kopi, dan menemukan bahwa kopi sebenarnya juga bisa mencegah pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau mulut. ** Baca juga: Hindari Stres Agar Tampilan Kulit Sehat

Usahakan untuk tidak mencampur kopi dengan susu. Menurut peneliti, selain mengakibatkan dehidrasi, susu dapat memfermentasi kopi menjadi zat yang menyebabkan bau mulut.(ilj/bbs)




Kendalikan Asupan Gula Saat Liburan Agar Terhindar dari Depresi

Kabar6-Saat weekend atau libur panjang, banyak orang yang ‘lepas kontrol’ mengonsumsi aneka jenis makanan. Namun tahukah Anda, konsumsi gula yang tinggi selama musim liburan ternyata dapat memicu depresi?

Sebuah studi, melansir Sindonews, menunjukkan bahwa orang yang rentan terhadap penyakit mental harus mengendalikan asupan gula sepanjang tahun mereka. Seiring dengan berkurangnya cahaya di musim dingin, dan perubahan pola tidur yang sesuai, konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan mental.

“Bagi banyak orang, berkurangnya paparan sinar matahari selama musim dingin akan membuang ritme sirkadian, mengganggu tidur yang sehat dan mendorong lima hingga 10 persen populasi ke dalam episode depresi klinis yang penuh,” kata rekan penulis studi bernama Stephen Ilardi, yang juga merupakan profesor psikologi klinis Universitas Kansas.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Medical Hypothesis ini mencatat, gejala depresi onset musim dingin ini dapat mendorong orang untuk mengonsumsi lebih banyak permen.

“Salah satu karakteristik umum dari depresi yang timbul di musim dingin adalah ketagihan gula. Jadi, kita memiliki hingga 30 persen populasi yang menderita setidaknya beberapa gejala depresi akibat musim dingin, menyebabkan mereka menginginkan karbohidrat dan sekarang mereka terus menerus dihadapkan dengan permen saat liburan,” urai Ilardi.

Menurut para peneliti, menghindari tambahan gula makanan mungkin sangat menantang. Pasalnya di sisi lain, gula memberikan dorongan suasana hati dan membuat beberapa orang dengan penyakit depresi meningkatkan emosional sementara.

Disebutkan, gula memiliki efek peningkatan suasana hati segera, tetapi dalam dosis tinggi gula juga dapat meningkatkan konsekuensi jangka panjang yang paradoks dan membuat suasana hati menjadi lebih buruk, mengurangi kesejahteraan, meningkatkan peradangan dan menyebabkan penambahan berat badan.

Ketika depresi, diet harus dioptimalkan dengan menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan otak, dan kebanyakan menghindari racun potensial ini. Studi ini juga mengungkapkan bahwa peradangan adalah efek fisiologis paling penting dari gula makanan yang berkaitan dengan kesehatan mental dan gangguan depresi.

Sejumlah besar orang dengan depresi, dijelaskan, memiliki tingkat peradangan sistemik yang tinggi. Diketahui, hormon peradangan dapat langsung mendorong otak ke keadaan depresi berat. Jadi, otak yang meradang biasanya adalah otak yang tertekan. Dan tambahan gula memiliki efek proinflamasi pada tubuh dan otak.

Para peneliti juga mengidentifikasi dampak gula pada komunitas bakteri yang hidup di usus manusia, atau microbiome, sebagai kontributor potensial untuk depresi. Tubuh kita menampung lebih dari 10 triliun mikroba dan banyak dari mereka tahu cara meretas otak.

Banyak dari mikroba parasit itu yang tumbuh dengan gula tambahan, dan mereka dapat menghasilkan bahan kimia yang mendorong otak dalam kondisi gelisah, stres, dan depresi, serta mengalami peradangan. ** Baca juga: Cara Mudah ‘Rem’ Kecanduan Makanan Manis dan Asin

Studi ini merekomendasikan diet minimal yang diproses, kaya makanan nabati dan asam lemak omega-3, untuk manfaat psikologis yang optimal. Ilardi menjelaskan diet ini direkomendasikan tidak hanya selama liburan, tapi sepanjang tahun.(ilj/bbs)




Agar Tidak Tambah Parah, Ikuti Langkah Awal Atasi Keracunan Makanan

Kabar6-Keracunan makanan adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya mual, muntah, atau diare setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi. Nah, kontaminasi tersebut dapat disebabkan oleh kuman atau racun yang masuk ke makanan.

Waktu munculnya gejala keracunan makanan sangat beragam, mulai dari satu jam hingga 28 hari setelah makanan tersebut dikonsumsi. Selain mual dan diare, gejala lainnya adalah kram perut, tidak nafsu makan, sedikit demam, lemas dan pusing.

Saat terjadi keracunan makanan, melansir tempo.co, ada dua hal yang harus Anda lakukan, yaitu mengontrol rasa mual dan muntah, serta menjaga agar tubuh tidak dehidrasi. Berikut penjelasannya:

1. Cara mengontrol rasa mual dan muntah
Untuk mengontrol rasa mual dan muntah, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Pertama, jangan mengonsumsi makanan padat hingga muntah berhenti. Saat masih sering muntah, sebaiknya Anda konsumsi makanan ringan yang tawar, seperti roti, pisang, atau nasi.

Kemudian, usahakan tetap minum, untuk membantu meredakan muntah. Hindari konsumsi gorengan, makanan yang berlemak, pedas, atau manis.

Hal lain, jangan langsung mengonsumsi obat antimual atau obat diare tanpa berkonsultasi ke dokter, karena beberapa jenis obat bisa membuat diare justru semakin parah.

2. Cara mencegah dehidrasi saat keracunan makanan
Saat mengalami keracunan makanan, Anda berisiko tinggi terkena dehidrasi akibat muntah dan diare yang terjadi. Karena itu untuk mencegahnya, konsumsi air putih secara perlahan.

Minum dalam jumlah sedikit terlebih dahulu, lalu tingkatkan jumlah konsumsi secara perlahan-lahan. Jika muntah-muntah dan diare masih terjadi setelah 24 jam, konsumsilah minuman penambah dan pengganti cairan tubuh yang hilang. ** Baca juga: Ketahui Jam Terbaik untuk Tidur Malam

Setelah melakukan pertolongan pertama pada keracunan makanan, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Selama masa penyembuhan, Anda juga sebaiknya menghindari makanan dan minuman yang sulit dicerna, seperti susu dan produk olahannya, termasuk keju, kafein, alkohol, soda dan makanan dengan terlalu banyak bumbu.(ilj/bbs)




Yuk, Kenali 5 Jenis Bakteri yang Paling Sering Sebabkan Keracunan Makanan

Kabar6-Mungkin tidak banyak orang yang menyadari bahwa makanan merupakan perantara penyebaran penyakit yang paling umum. Sayangnya, makanan yang terkontaminasi bakteri bisa tidak menunjukkan perubahan rasa, warna, dan aroma apa pun.

Sama halnya, gejala kontaminasi makanan sekilas mirip dengan sakit perut biasa. Tidak heran bila gejala keracunan makanan sering tidak disadari. Padahal pada beberapa kasus, keracunan makanan dapat berujung kematian.

Lantas, bakteri apa saja yang bisa menyebabkan keracunan makanan, dan jenis makanan apa saja yang mudah terkontaminasi? Melansir Hellosehat, ini lima jenis bakteri penyebab keracunan makanan yang paling umum:

1. Salmonella
Merupakan kelompok bakteri yang paling sering menyebabkan diare karena keracunan makanan. Kontaminasi Salmonella diakibatkan karena kebersihan yang buruk serta pengolahan makanan yang tidak benar.

Beberapa makanan diketahui memiliki kandungan salmonella yang sangat tinggi seperti telur, daging, serta daging ayam yang belum matang.

Susu yang belum dipasteurisasi juga berisiko memiliki salmonella di dalamnya. Sayur dan buah-buahan, meski secara alami tidak mengandung Salmonella, dapat terkontaminasi jika tidak dicuci bersih.

Jadi, pastikan semua makanan Anda dimasak hingga matang sempurna. Cuci buah dan sayuran sebelum diolah. Hindari susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi.

2. Clostridium perfringens
Merupakan jenis bakteri yang sangat mudah dan cepat berkembang. Bayi, anak-anak, serta orang lanjut usia sangat rentan untuk terserang bakteri ini.

Biasanya, bakteri jenis ini baru akan menimbulkan gangguan kesehatan bila jumlahnya di dalam tubuh sangat banyak. Artinya, jika tes lab menyatakan bahwa penyebab diare atau sakit perut melilit Anda akibat bakteri ini, makanan yang Anda makan sebelumnya mengandung banyak Clostridium perfringens.

Gejala akan timbul 12 jam setelah keracunan makanan yang terkontaminasi Clostridium. Salah satu jenis Clostridium dapat menyebabkan botulisme, keracunan makanan yang mematikan.

Jadi, masak makanan dengan suhu yang sesuai, hindari memasak atau mengolah makanan dalam suhu 4-60 derajat Celcius. Pastikan bila Anda memasak, minimal suhu yang harus tercapai adalah 60 derajat Celcius. Sementara, kalau ingin mendinginkan makanan, suhu ruangan atau lemari pendingin Anda harus kurang dari empat derajat Celcius.

3. Campylobacter
Campylobacter adalah bakteri penyebab kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan diare. Sebagian besar, kontaminasi makanan ini terjadi akibat makanan tidak dimasak dengan benar. Mendinginkan atau membekukan makanan tidak membuat bakteri jenis ini hilang.

Jadi, pastikan kalau Anda sudah mencuci tangan sebelum mengolah makanan. Sebaiknya makanan dimasak hingga matang dan jangan mencuci daging mentah di bawah air yang mengalir. Bahan makanan yang perlu dicuci sebelum dimakan atau dimasak adalah sayur dan buah-buahan.

4. Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus sebenarnya tidak berbahaya. Bakteri jenis ini banyak ditemukan pada permukaan kulit, lubang hidung, serta bagian tenggorokan dalam tubuh manusia dan hewan.

Namun lain halnya ketika bakteri sudah berpindah ke makanan. Kembang biaknya akan semakin pesat dan akhirnya menyebabkan infeksi. Gejala yang ditimbulkan jika mengalami infeksi ini adalah diare, nyeri dan kram perut, hingga mual dan muntah.

Makanan yang biasanya mengandung tinggi Staphylococcus aureus adalah makanan yang diolah langsung dengan tangan, misalnya salad, roti isi, dan berbagai produk kue dan roti.

Pencegahannya, cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabut sebelum Anda menyiapkan makanan. Jangan mengolah makanan atau pergi ke dapur jika Anda sedang mengalami infeksi mata atau hidung.

5. Escherichia coli (E. coli)
E.coli adalah kelompok bakteri yang memiliki beberapa jenis tipe kuman. Ada beberapa jenis E.coli yang dapat mengontaminasi makanan dan kemudian menimbulkan wabah keracunan makanan. Contoh makanan yang biasanya mengandung E.coli adalah makanan yang tidak matang.

Jadi, jaga kebersihan dapur dan diri Anda ketika sedang mengolah makanan. Hindari kontaminasi silang saat mengolah dan memasak makanan, misalnya tidak menggunakan pisau dan talenan untuk daging dan sayuran secara bergantian.

Pastikan juga semua makanan yang Anda konsumsi matang dengan sempurna. ** Baca juga: Minum Air Dingin Setelah Bangun Tidur Tidak Disarankan?

Menjaga kebersihan tubuh dan tempat tinggal menghindari Anda terkena penyakit berbahaya.(ilj/bbs)




Saat Banjir ‘Merendam’ Rumah, Seleksi 6 Jenis Makanan Ini

Kabar6-Biasanya saat banjir, ada banyak penyakit yang menyerang warga, salah satunya berasal dari makanan yang tidak bersih. Karena itulah, Anda disarankan untuk lebih memilih makanan.

Beberapa jenis makanan ternyata tidak aman untuk dikonsumsi, meski Anda yakin tidak bersentuhan langsung dengan genangan air banjir. Melansir tempo.co, ini enam jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari dulu untuk sementara waktu saat rumah terendam banjir:

1. Makanan kemasan
Hal terbaik yang harus dilakukan saat mengetahui makanan terkontaminasi air genangan banjir adalah membuangnya, termasuk jenis makanan kemasan. Sekalipun makanan tampak kering, kemungkinan kalau makanan tersebut terkontaminasi bakteri masih sangat tinggi.

2. Daging, buah, dan sayuran
Anda juga disarankan untuk tidak mengonsumsi daging, ikan, produk makanan unggas, hingga buah-buahan dan sayuran yang bersentuhan dengan air genangan banjir karena akan berisiko membuat pencernaan terganggu.

3. Makanan dalam toples atau botol
Semua jenis makanan yang berada dalam toples, botol kaca, atau plastik juga tidak aman untuk dikonsumsi karena air genangan banjir mungkin saja meresap ke dalam tutup wadah dan dapat mencemari makanan.

4. Makanan yang tersimpan dalam kaleng yang menggembung
Makanan dalam kaleng yang menggembung atau rusak tidak aman dan harus segera dibuang karena pertanda adanya bakteri yang masuk dan tidak baik untuk dikonsumsi.

5. Makanan kaleng dengan tutup kaca dan tidak rata
Makanan kaleng yang tersimpan dalam wadah kaca yang bersentuhan dengan air genangan air banjir juga tidak aman. Anda juga disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang bagian tutup wadahnya tidak rata.

6. Makanan kaleng kedap udara aman untuk dikonsumsi
Di antara berbagai jenis makanan, hanya bahan makanan yang tersimpan dalam kaleng logam kedap udara yang sepenuhnya aman. Namun, kaleng tersebut harus dibersihkan dan didisinfeksi dengan hati-hati sebelum digunakan. ** Baca juga: Cara Mudah Tetap Sehat Saat Musim Hujan

Kaleng dapat dibersihkan dengan mencucinya dalam larutan pencuci dan kemudian merendamnya dalam larutan pemutih dan air ringan (5 ml/1 sdt. Pemutih per 750 ml/3 gelas air), selama dua menit untuk mencegah potensi kontaminasi ketika kaleng dibuka.(ilj/bbs)