oleh

Produksi Pisang Geprek Mahasiswa Tangerang sudah Masuk Pasar Luar Kota

image_pdfimage_print

Kabar6-Di tengah pandemi Covid-19, mayoritas masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Mereka keluar rumah hanya untuk hal-hal yang penting saja, termasuk dalam hal pemenuhan makanan atau camilan di rumah.

Salah satu camilan itu, Pisang Geprek Nyam-Nyam. Usaha yang dikelola Cindy Febria Ghozaliani ini menyediakan pelayanan pesanan antar untuk memenuhi camilan saat di rumah. Usaha di Jalan KH Hasyim Ashari ini sudah bekerja sama dengan GrabFood, GoFood, Link dan berbagai fasilitas layanan online lainnya.

Cindy mengatakan, usaha Pisang Geprek Nyam-Nyam dimulainya sejak 1 Februari 2020. Awalnya, dirinya kepikiran menjual Pisang Geprek seperti di Makasar, Lampung dan Jogja menggunakan sambel. “Tapi saya sesuaikan dengan lidah warga Tangerang, pisang geprek menggunakan selai,” kata Cindy kepada wartawan, Selasa (9/11/2020).

Meski demikian, Pisang Geprek disajikan menggunakan varian rasa seperti coklat, vanila, stroberi, blueberry, taro, greentea, lemon dengan toping almond, milo, choco yang siap memanjakan lidah pembeli.

“Kami juga inovasi menu kebab pisang coklat, banana strudel dan ada juga Pisang Geprek bulat dalam kemasan untuk dikirim ke pelanggan di luar kota. Karena sambil kuliah, saya mempercayakan usaha kepada pegawai,” kata mahasiswi semester 5 UIN Raden Intan Lampung ini.

Sejauh ini, lanjut Cindy, pesanan pisang Geprek dalam kemasan sudah sampai ke kota serta kabupaten di wilayah Jawa Timur dan Palembang. Sementara untuk pembelian di food trucknya, Cindy memastikan sudah sesuai protokol kesehatan.

“Sekarang maupun sebelum pandemi, kami memang sudah memberlakukan pembelian take away. Jadi, tidak terlalu banyak orang di tempat,” jelas Duta Pemuda Kota Tangerang itu.

Cindy mengaku menerima pesanan pisang Geprek Nyam-Nyam untuk acara-acara pernikahan, arisan, acara kantor dan berbagai acara lainnya. “Biasanya lebih banyak yang pesan banana strudel kalau buat acara-acara,” ungkapnya.

**Baca juga: Angkringan Markonah di Catalina, Nongkrong Asyik Harga Murmer

Sejauh ini, kata dia, keuntungan atas penjualan pisang geprek nya berkisar Rp5 juta perbulan. Saat pandemi ini memang sedikit berkurang penghasilannya, tapi saya yakin tetap bisa bertahan. “Saya harap pandemi cepat berlalu agar penjualan pisang Geprek kembali meningkat,” tandasnya. (oke)

Print Friendly, PDF & Email