oleh

Perlintasan Sebidang di Jalan Hardiwinangun Akan Ditutup 31 Juli

image_pdfimage_print

Kabar6-Perlintasan kereta api (KA) di Jalan R.T Hardiwinangun Rangkasbitung yang menjadi perlintasan masyarakat dari Jalan Hardiwinangun ke pasar dan stasiun akan ditutup.

Direktur Keselamatan DJKA Kemenhub Erni Basri mengatakan, perlintasan sebidang tersebut akan ditutup untuk kebutuhan integrasi dan konektivitas kemudahan akses penumpang dan kebutuhan emergency sistem pengoperasian kereta.

“Kegiatan peningkatan Stasiun Rangkasbitung yang dikerjakan tahun 2023 oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jakarta Ditjen KA. Secara spesifik pada lokasi perlintasan rencana akan dilakukan penutupan secara permanen sesuai amanah Permenhub Nomor 94 tahun 2018 tentang Peningkatan Keselamatan Perlintasan Sebidang Antara Jalur Kereta Api Dengan Jalan,” kata Erni dalam keterangan yang diterima wartawan, Kamis (15/6/2023).

Saat ini kata Erni, proses persiapan konstruksi pembangunan peningkatan stasiun termasuk kebutuhan emergency pengoperasian berupa penambahan jalur luncuran kereta api yang berfungsi untuk berhenti sementara hanya digunakan bila seluruh jalur yang ada di stasiun terisi.

“Jadi kereta api yang berangkatnya belakangan digeser ke jalur luncur. Pada lahan tersebut disiapkan untuk tahapan selanjutnya untuk jalur double track antara Rangkasbitung – Merak,” ujarnya.

**Baca Juga: Perda 7 dan 8 Disosialisasikan, Sachrudin : Harus Ditaati

Penutupan perlintasan sebidang itu akan dilakukan permanen. Direncanakan, penutupan akan dilakukan pada tanggal 31 Juli 2023.

“Sesuai hasil rapat terakhir, penutupan perlintasan akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2023 dengan terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat berupa pemasangan spanduk, penyebaran flyer, serta media elektronik dan media sosial,” terang Erni.

Erni menyampaikan, penutupan perlintasan sebidang tersebut juga telah sejalan dengan usulan Pemkab Lebak yang menginginkan konektivitas antara stasiun dengan Terminal Sunan Kalijaga.

“Sehingga penumpang yang turun dapat melanjutkan perjalanan dengan transportasi umum lainnya dengan diarahkan langsung menuju Terminal Kalijaga, diharapkan akan lebih memaksimalkan fungsi dari terminal serta mengurangi risiko terjadi angkutan umum yang ngetem di jalan raya,” jelas dia.

Lebih lanjut diterangkan Erni, jembatan penyeberangan orang (JPO) akan dibangun dan terintegrasi dengan gedung stasiun yang berada di sisi barat stasiun.

“Menghubungkan antara pejalan kaki dari arah selatan ke utara menuju pasar, sehingga akan memudahkan masyarakat yang akan menyebarang jalan atau menuju ke stasiun,” kata dia.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email