oleh

Pembahasan Draf Kontrak PLTSa di Kota Tangerang Alot

image_pdfimage_print

Kabar6-PT Oligo Infrastruktur Indonesia telah ditetapkan oleh PT Tangerang Nusantara Global (TNG) sebagai pemenang lelang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Tangerang. Namun draft kontrak kerjasama masih belum disepakati.

“Kita baru masuk fase kedua masih bahas draft kontrak waktunya kita targetkan selama tiga bulan dari pertengahan April sampai pertengahan Juli,” ujar Direktur Utama PT TNG Edi Candra, kepada wartawan, Jumat (19/6/2020).

Edi mengatakan, pembuatan draft kontrak harus dibuat hati-hati. Sebab investasi tersebut mencapai Rp2,5 triliun dengan skema build, operate, and transfer (BOT) selama 25 tahun.

Terdapat beberapa point yang menjadi perhatian. Diantaranya yang membuat lama adalah penetapan para pihak yang tertuang dalam kontrak.

“Para pihak pertamanya siapa nih, kalau ngikutin perwali (Peraturan Walikota) harusnya PT.TNG. Tapi kalau mengikuti draft dari pansel itu Pemkot. Disitulah pembahasan panjang, plus minusnya dari sisi bisnis akan dikaji,” terangnya.

Jika kontrak disepakati pembangunan dapat dilakukan. Pembangunan sendiri memerlukan waktu tiga tahun. PLTSa tersebut nantinya dapat menampung 2.160 ton sampah setiap harinya.

“Sampah kita di 2023 sudah 1.500 ton sampah, makanya mereka akan membangun sampai 2.160 ton perhari,” jelasnya.

Meski demikian, untuk tipping fee sendiri telah disepakati sebesar Rp310.000 per ton sampah. Artinya, biaya yang dikeluarkan dalam setahun untuk tipping fee sekitar Rp169 miliar.

**Baca juga: Anjlok, PAD Kota Tangerang Diklaim Rp150 Juta Per Hari.

Biaya tersebut, kata Edi, nantinya akan ditanggung oleh Pemkot Tangerang dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kalau bantuan maksimal Kementrian LHK itu bisa bantu sampai 49 persen tapi kita harus memenuhi juga beberapa ketentuan,” tandasnya. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email