oleh

Kepulan Asap Hitam Dari PLTU Jawa 7. Terbakar?

image_pdfimage_print

Kabar6 – Asap hitam pekat membumbung tinggi dan menyebar ke sekitarnya. Asap itu berasal dari salah satu bangunan di PLTU Jawa 7, yang berlokasi di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.

Satreskrim Polres Serang Kota (Serkot), tengah mendalami pencemaran lingkungan akibat kepulan asap hitam pekat itu.

“Kami akan lakukan penyelidikan terkait pencemaran lingkungannya,” kata Kasatreskrim Polres Serang Kota (Serkot), AKP Mochammad Nandar, melalui pesan elektroniknya,Minggu (21/03/2021).

Menurut Nandar, kepulan asap hitam pekat terjadi karena adanya gangguan, sehingga Unit 2 berhenti beroperasi. Video kepulan asap hitam pekat itu beredar luas, durasinya hanya 7 detik.

“Terjadi gangguan sehingga Unit 2 berhenti beroperasi. Untuk start up kembali, Unit 2 PLTU membutuhkan auxilary boiler untuk membantu proses pengoperasian,” ujarnya.

Kemudian pada Sabtu pagi, 20 Maret 2021, sekitar pukul 06.00 wib, auxiliary boiler, suatu alat mesin bantu yang berfungsi untuk menghasilkan uap atau steam.

Alat itu digunakan pada saat boiler utama start up maupun sebagai uap bantu atau auxiliary steam. Saat itu auxiliary boiler dinyalakan untuk menghasilan auxiliary steam yang digunakan untuk Start Up Unit 2.

“Pada saat pengoperasian auxiliary boiler akan menimbulkan asap tebal di cerobong auxiliary boiler selama dua jam, dikarena bahan bakar aux boiler mengunakan bahan bakar solar,” terangnya.

PLTU Jawa 7 Unit 1 konon menjadi pembangkit listrik berbasis batu bara terbesar di Indonesia yang menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical (USC). Kemudian, kebutuhan batu baranya sebanyak 7 ton per tahun.

**Baca juga: Rampas Truk di Jalan Raya Serang-Cilegon, Debt Collector Dilaporkan ke Polda Banten

PLTU Jawa 7 grounbreakingnya dilakukan oleh Presiden Jokowi pada Kamis, 05 Oktober 2017, bersamaan dengan PLTU Jawa 9 dan 10, dengan total kapasitas 4 ribu mega watt, yang merupakan program listrik 35 ribu mega watt (MW).

PLTU Jawa 7 berkapasitas 2×1.000 MW dengan nilai investasi Rp 35 triliun. Pembangunannya dilakukan oleh konsorsium Shenhua Guohua asal China dan PT Pembangkit Jawa Bali.(dhi)

Print Friendly, PDF & Email