Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim mengkritisi berbagai permasalah disekitar Tol Tangerang-Merak yang kerap terjadi.
Mulai dari masalah kemacetan di pintu tol dan sekitarnya juga menjadi perhatian Gubernur WH.
Selain itu, WH juga mengkritik kejadian penyempitan jalan (fenomena bottle neck) di terowongan bawah tol Jalan Raya Kasemen dan Jalan Raya Sawah Luhur Kaligandu serta jembatan fly over Bogeg Kota Serang, yang kerap macet pada saat jam sibuk akibat penyempitan jalan di kolong tol.
Sebagai informasi, kelancaran arus lalu lintas seiring pelebaran Jalan Syeh Nawawi Al-Bantani, sempitnya jembatan fly over Bogeg menjadi penghambat kalancaran arus lalu lintas di jalur ini.
“Pintu tol Cikupa kadang juga tidak lancar. Yang arah Tangerang kadang padat, tapi yang arah Serang lambat. Kadang kita harus menunggu lama,” ungkap WH, saat mmenerima kunjungan dari jajaran Direksi PT MMS, Senin (8/7/2019).
Dalam pertemuan itu, jajaran direksi PT MMS yang dipimpin oleh Kris Ade Sudiyono menyampaikan upaya peningkatan pelayanan Jalan Tol Tangerang – Merak, antaranya mengenai pengajuan penambahan lajur dari arah timur atau pintu Tol Balaraja Barat hingga pintu Tol Cilegon Timur yang merupakan fase kedua, pengajuan kebutuhan penambahan tanah untuk fase kedua, penyelesaian Simpang Susun Balaraja Timur, serta pembenahan rest area yang mempermudah akses masyarakat.
Lanjut Kris, dirinya juga menjanjikan akan melakukan kajian akses antara Pintu Tol Merak hingga dermaga Pelabuhan Merak yang berjarak 4,5 km untuk mengurai fenomena leher botol (bottle neck) yang menghambat bongkar muat kendaraan di Pelabuhan Merak.
Selain itu, pengelola Tol Tangerang-Merak itu juga memiliki program untuk memasang videotron di Cikupa, Serang, dan Selamat Datang di Merak.**Baca juga: WH: PT MMS Diminta Berikan Akses Masyarakat Sekitar Untuk Berusaha di Rest Area.
“Mudah-mudahan, dengan empat lajur semakin membuat para investor tertarik masuk ke Serang,” ungkapnya.(Den)
