oleh

Fraksi Gerindra-PAN Minta Pemkot Tangsel Tegas Dalam Pendistribusian BST

image_pdfimage_print

Kabar6-Ketua Fraksi Gerindra-PAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan, Ahmad Syawqi menyebut Pemerintah Kota Tangsel harus memiliki ketegasan dalam pendistribusian Bantuan Sosial Tunai (BST).

Hal itu menyusul adanya kerumunan massa di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) saat pendistribusian BST di Kantor Kelurahan Kedaung, Pamulang, Kota Tangsel.

“Harus ada kebijakan tegas, bagaimana dari pemimpin-pemimpin di Kota Tangsel ini mengambil kebijakan, sinkron dulu terkait regulasinya penerapannya, secara hukum seperti apa kemudian penegasannya seperti apa,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kabar6.com, Senin (11/1/2021).

Syawqi menyayangkan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ataupun kelurahan yang melakukan inisiasi dalam mengumpulkan masyarakat ketika mendistribusikan Bantuan Sosial Tunai (BST).

“Berarti ada distribusi kebijakan yang tidak sampai kebawah ini, (dan) itu tidak di indahkan oleh pelaksana-pelaksana dari penerjemah pengambil kebijakan itu yang pertama. Pastinya (perlu) ketegasan Walikota atas kejadian-kejadian seperti ini,” ungkapnya. Baca Juga :Ayah Pramugari di Pamulang ke Bandara Soetta Bawa Sikat Gigi

Syawqi pun menyinggung soal penerapan pendistribusian yang dinilai tidak memiliki inovasi.

“Kita melihat minimnya inovasi yang dimiliki oleh Kota Tangerang Selatan. Padahal dalam beberapa hal, seperti pembelajaran jarak jauh dan kita melaksanakan meeting secara online,” terang Syawqi.

Menurut Syawqi, pihaknya mendengarkan bahwa Pemkot Tangsel sudah bekerjasama dengan PT Pos Indonesia mengenai hal ini, dan jugq telah bekerjasama kepada jasa-jasa distribusi lainnya. “Ya digandeng dong. Katanya kita cerdas modern religius, dimana penerjamahan cerdasnya kalau seperti ini,” tegasnya.

Syawqi heran dengan hal seperti ini tidak ditindak tegas oleh Pemkot Tangsel, dan menyebut Pemkot tidak memiliki inovasi lebih.

“Ini inovasinya gak ada, orang dibiarkan berkerumun, kemudian dibiarkan besok diulangi lagi. Kita minta ketegasan dari kepala daerah dan wakil kepala daerah terkait apa yang sudah terjadi di Kota Tangsel,” tutupnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email