oleh

Di Kota Araras Sebagian Besar Penduduknya Harus Tinggal dalam Rumah

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah kota biasanya ramai oleh aktivitas banyak orang, entah itu di jalan raya, pusat perkotaan, atau pusat perbelanjaan. Namun hal tak lazim terjadi di Kota Araras, Sao Paulo, Brasil. Wilayah ini seperti kota hantu karena sebagian besar penduduknya harus selalu tinggal di dalam rumah.

Apa yang sebenarnya telah terjadi? Dilansir Odditycentral, sebanyak 600 dari 800 populasi Araras ternyata menderita penyakit genetik aneh bernama Xeroderma Pigmentosum (XP). Penyakit ini menyebabkan penderitanya tidak tahan sinar ultra violet matahari, sehingga mau tidak mau mereka harus selalu berada di tempat teduh.

Disebutkan, sedikit saja kulit mereka terpapar sinar matahari, maka akan melepuh dan meninggalkan cacat permanen. Hal yang menyedihkan, kulit mereka tidak bisa melakukan regenerasi sel, sehingga tidak bisa sembuh jika terluka.

Data menyebutkan bahwa dari 600 penderita, 20 orang sudah dalam taraf kritis dan masuk dalam kategori kanker kulit yang agresif. Kelainan genetik ini begitu menakutkan hingga bisa membuat seseorang cacat atau bahkan meninggal dunia.

Seorang peternak bernama Deide, telah kehilangan banyak bagian wajahnya dengan kondisi yang tak bisa disembuhkan. “Saya menjalani operasi untuk menghilangkan langit-langit dan tulang rahang bagian kanan. Saya harus menggunakan prostesis agar bisa bicara,” katanya.

Carlos Menck, seorang ahli biologi genetik Brasil di Sao Paulo, yang datang ke Araras untuk melakukan penelitian mengatakan, XP bukanlah penyakit menular, tetapi penyakit turunan. Setelah menjalankan tes pada semua penduduk desa, Carlos dan timnya menemukan 600 dari 800 warga desa membawa gen XP. Hal ini dapat ditelusuri kembali ke keluarga tiga pemukim pertama di desa itu yang berasal dari Portugis.

Seorang ahli dermatologi bernama Sulamita Chaibub menambahkan, di Araras terdapat konsentrasi orang dengan gen rusak yang tetap menikah satu sama lain, sehingga gen menjadi dominan dan penyakit ini tetap berkembang.

Hingga saat ini tidak ada obat untuk XP ini. Tetapi warga diperingatkan untuk benar-benar menjauh dari sinar matahari. Carlos berharap saran ini akan menyelamatkan banyak nyawa warga desa Araras. ** Baca juga: Karyawan Disneyland Dilarang Gunakan Jari Telunjuk Saat Menghibur Pengunjung

Kondisi yang menyedihkan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email