1

Antisipasi Kemacetan di Pelabuhan Merak, Polda Banten Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

kabar6.com

Kabar6-Dalam mengantisipasi kepadatan penumpang dan arus mudik di Pelabuhan Merak, Kepolisian Daerah (Polda) Banten menyiapkan beberapa opsi rekayasa lalu lintas.

Salah satunya dengan memberlakukan sistem satu arah di dalam Tol menuju pelabuhan.

Wakapolda Banten Brigjen Pol Tomex Korniawan menerangkan, bahwa pemberlakuan rekayasa lalu lintas tersebut tergantung dari situasi dan kondisi di Pelabuhan Merak sendiri.

“Jika pelabuhan padat, sementara tol menuju pelabuhan juga mengalami hal yang sama, maka akan diberlakukan satu arah dan contraflow dari gerbang tol Cilegon Barat,” kata Tomex, melalui siaran Persnya, Rabu (15/5/2019).

Menurutnya, jika diperlukan, pihaknya akan memberlakukan contraflow apabila dalam tol sampai gerbang tol Cilegon Timur mengalami kepadatan.

“Dengan catatan daya tampung di pelabuhan masih cukup, baru kita berlakukan satu arah rekayasa lalin dari km 94 dan atau 83,” ujarnya.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Banten AKBP Edy Sumardi mengimbau kepada masyarakat, sebelum mudik agar dipersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memperlancar perjalan menuju kampung halaman.**Baca juga: Harpitnas 31 Mei, BKD Banten: Pegawai Wajib Masuk.

“Siapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama perjalanan. Jika yang membawa kendaraan, cek betul jangan dianggap spele. Mulai dari kondisi ban, oli, faktor keamanan, dan kondisi fisik yang prima,” turup Edy.(Den)




Pelampung Keselamatan Di Kapal Pelabuhan Merak Masih Kurang

kabar6.com

Kabar6-Pelampung keselamatan di Pelabuhan Merak, di atas kapal RoRo, masih kurang hadapi mudik Idul Fitri 2019.

“(Setiap kapal wajib) Menambah pelampung pengamanan,” kata Budi Karyasumadi, Menteri Perhubungan (Menhub), saat ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (11/05/2019).

Tak hanya itu, pihaknya memprediksi mudik di Pelabuhan Merak akan terjadi kemacetan panjang.

“Persiapannya lebih baik dibandingkan sebelumnya. Namun kami akan melakukan kajian lebih dalam, agar tidak terjadi kemacetan lagi,” ujarnya.

Salah satu caranya, menyiapkan kapal pengangkut dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju Pelabuhan Panjang, di Lampung.

Nantinya, Pelabuhan Merak hanya dilewati kendaraan pribadi dan bus pengangkut penumpang saja.

“Menyiapkan kapal dari Priok menuju Panjang. Kita akan dapat bantuan dari TNI AL. Jadi truck tertentu tidak lewat sini,” terangnya.

Penggunaan kapal kecil selama arus mudik akan ditiadakan, sehingga pengoperasian kapal besar bisa lebih mengangkut banyak penumpang dan kendaraan kecil saja.

Termasuk mengalihkan pemudik menggunakan pelabuhan disekitar Kota Cilegon, yang kebanyakan dimiliki oleh Industri untuk bongkar muat kimia dan alat berat.**Baca juga: BKD Banten: ASN Terlambat Masuk Kerja, Uang Tukin Akan Dipotong Lima Persen.

“Kemudian menggunakan Pelabuhan disini. Kita akan berikan insentif yang berangkat bukan di malam puncak,” tuturnya.(Dhi)




Menhub Tekankan ASDP Perbaiki Manifest

kabar6.com

Kabar6-Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengingatkan PT ASDP Indonesia Ferry untuk mendata penumpang kapal yang menyeberang.

“operator dan ASDP akan mencatat semua manifest dan konsisten di cek ke dalam sistem dengan KTP reader,” kata Budi Karyasumadi singkat, Menteri Perhubungan (Menhub), saat ditemui di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (11/05/2019).

Terkait rencana penerapan kendaraan ganjil genap yang akan diterapkan di Pelabuhan Merak, Kemenhub akan meninjaunya kembali. Usai rapat dengan berbagai instansi, seperti kepolisian.

Budi Karya tidak ingin pemudik yang menggunakan kendaraan tidak terjebak dan menunggu lama, sebelum bisa menyebrang dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni dan sebaliknya.**Baca juga: Tahunan Rusak, Dermaga 4 Merak Ditelantarkan.

“Ganjil genap (di Pelabuhan Merak) akan kita evaluasi, dan putuskan Minggu ini,” terangnya.(Dhi)




Tahunan Rusak, Dermaga 4 Merak Ditelantarkan

kabar6.com

Kabar6-Bertahun lamanya, Dermaga 4 Pelabuhan Merak, di Kota Cilegon, Banten, rusak dan tidak bisa digunakan.

Fender atau karet sandal kapal di Dermaga 4 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, diganti dengan ban bekas. Sehingga arus mudik kali ini, diprediksi akan terjadi kemacetan parah diluar Pelabuhan Merak.

“Akan kita perbaiki dan bangun, tahun ini tidak maksimal kita gunakan (arus mudik dan balik),” kata Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan (Menhub), yang ditemui di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (11/05/2019).

Bantalan sandar kapal di Dermaga yang seharusnya terbuat dari karet khusus, hanya dipasangi oleh ban bekas berukuran besar.

Dari 7 Dermaga yang ada di Pelabuhan Merak, hanya ada enam dermaga yang bisa digunakan untuk melayani pemudik.

Jika pun digunakan, hanya bisa dipakai sandar kapal berukuran kecil dan mengangkut sepeda motor dan roda empat saja.**Baca juga: Hidangan Khas Buka Puasa yang Selalu Ada Saat Ramadan di 5 Negara Ini.

“Dermaga 4 masih jadi dermaga alternatif, kita lakukan penambahan ban itu tadi,” kata Solikin, General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, ditempat yang sama, Sabtu (11/05/2019).(dhi)




Kakorlantas Polri: Implementasi Ganjil Genap di Pelabuhan Merak Merupakan Imbauan

Kabar6.com

Kabar6-Ganjil Genap yang diwacanakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selama arus mudik dan arus balik di Pelabuhan Merak tidak akan terlaksana. Lantaran, hanya sebatas imbauan saja.

“implementasi ganjil genap merupakan imbauan. Mudah-mudahan dengan himbauan itu, masyarakat kita bisa merencanakan mudik dengan lebih baik,” kata Irjen Pol Refdi Andri, Kakorlantas Polri di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (10/05/2019).

Jika ganjil genap diterapkan, maka akan terjadi kesulitan. Saat kendaraan mengantri dikantung-kantung parkir, terlebih terjadi kemacetan panjang, maka akan sulit memilah kendaraan ganjil genap.

“bagaimanapun bahwa keberangkatan mungkin sesuai keberangkatan dan masuk ke kantung-kantung parkir, demikian juga sampai mengarah (Naik) ke (atas) kapal,” terangnya.

**Baca juga: Kakorlantas Cek Jalur Mudik di Banten.

Polri menghimbau agar PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak memperbaiki proses bongkar muat penumpang dan manajemen angkutannya.

Sehingga tidak menimbulkan penumpukkan kendaraan diluar Pelabuhan Merak. “Tentu pengelolaan ini, menjadi pengalaman dari pengelola yang melakukan perbaikan,” jelasnya. (Dhi)




ABK Korban Tabrakan Dua Kapal, Ditemukan Tak Bernyawa

kabar6.com

Kabar6-Anak Buah Kapal (ABK) KMP Windu Karsa Dwitya (WKD), Endang Rokh Basuki, jenazanhnya ditemukan mengambang di Selat Sunda, dekat Pelabuhan Merak, di Kota Cilegon, Banten.

Endang, merupakan korban tabrakan dua kapal, KMP WKD dengan KMP Virgo, yang terjadi pada Senin, 22 April 2019 kemarin.

“Pencarian hari ketiga, pukul 08.30 WIB dapat ditemukan. Dalam keadaan meninggal dunia,” kata Heru, Kasie Ops Basarnas Banten, saat ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Rabu (24/04/2019).

Jenazahnya ditemukan mengambang di lautan, sebelah Tim dari Basarnas, TNI AL, Polair dan ASDP Indonesia Ferry melakukan pencarian selama tiga hari.

“Ditemukan antara Pulau Merak Besar dengan Pulau Tempurung, atau (berjarak) 1,3 mil laut dari lokasi tabrakan,” terangnya.

Guna kepentingan otopsi dan pengurusan jenazah, korban Endang dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon.**Baca juga: Tabrakan Dua Kapal di Pelabuhan Merak, ini Kata Bos ASDP.

“Korban dibawa ke RSKM dalam keadaan utuh. Dengan ditemukannya korban, maka operasi pencarian dinyatakan selesai,” jelasnya.(Dhi)




Dua KMP Tabrakan di Merak Karena Human Error

kabar6.com

Kabar6-KMP Virgo 18 dan Windu Karsa Dwitya (WKD) yang bertabrakan pada Senin, 22 April 2019 sekitar pukul 16.30 WIB, di duga karena human error.

“Investigasi sementara, tabrakan terjadi karena human error,” kata Herwanto, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas I Banten, saat ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (23/04/2019).

Nahkoda dan Anak Buah Kapal (ABK) kedua KMP terus diperiksa oleh Polairud Polda Banten, untuk mengetahui secara pasti penyebab tabrakan dua kapal pengangkut penumpang tersebut.

“Penyelidikannya dilakukan oleh Polairud Polda Banten. (Bukti Baru) belum (ada), masih dilakukan penyidikan,” terangnya.

KSOP Klas I Banten pun masih menunggu berkas acara dari nahkoda dua kapal yang mengalami tabrakan.**Baca juga: Polres Tangsel Belum Temukan Identitas di Mayat Dalam Kaleng.

“Sampai saat ini kita masih menunggu berita acara kecelakaan dari para nahkodanya,” jelasnya.(Dhi)




Pencarian Korban Tabrakan Dua Kapal Dilanjutkan Besok

kabar6.com

Kabar6-Lokasi Tabrakan dua Kapal Motor Penumpang (KMP) Virgo 18 dan Windu Karsa Dwitya (WKD), berjarak sekitar 1,5 mil laut dari Pelabuhan Merak, di Kota Cilegon, Banten.

Pencarian satu Anak Buah Kapal (ABK) yang menjadi korban tabrakan yang jatuh ke laut, akan dilanjutkan besok, Selasa (23/4/2019).

“Pencarian akan dilanjutkan besok dengn menerjunkan dua kapal, bekerjasama dengan potensi SAR lainnya, seperti dari Lanal (TNI AL) dan Polair,” kata Zaenal Arifin, Kepala Sar Banten, Senin (22/04/2019).

Saat kejadian, korban yang bernama Endang Rokh Basuki, berada di anjungan KMP WKD. Posisinya membelakangi KMP Virgo 18.

“Berdasarkan saksi, korban ada di depan, di anjungan. Saat terjadi tubrukan, korban membelajangi KMP Virgo 18, sehingga tidak siap dengan benturan itu. Korban terjatuh dan ahirnya ternggelam,” jelasnya.

Kerusakan parah di alami kedua kapal penumpang yang melayani penyebrangan Metal-Bakauheni dan sebaliknya itu. Penumpang pun telah di evakuasi ke Pelabuhan Merak.

Kapal untuk sementara tidak bisa digunakan dan harus lego jangkar. Menunggu investigasinya selesai dilakukan.**Baca juga: Banten Kembali Raih Penghargaan Pembina K3 Terbaik se-Indonesia.

“Kerusakan (kedua kapal) lumayan besar. Karena semua masih dalam tahap penyidikan,” terangnya.(Dhi)




Dua KMP Terlibat Tabrakan Di Selat Sunda, 1 ABK Jatuh ke Laut

kabar6.com

Kabar6-Dua KMP terlibat tabrakan di sekitar bridge water Pelabuhan Merak, perairan Selat Sunda, Kota Cilegon, Banten. Akibatnya, satu Anak Buah Kapal (ABK) jatuh ke laut dan dalam pencarian.

KMP Windu Karsa Dwitya (WKD) yang akan keluar pelabuhan Merak, menabrak KMP Virgo 18 yang akan memasuki alur Pelabuhan Merak.

“Bahwa KMP WKD tabrakan dengan KMP Virgo 18 diperoleh data ABK satu terjatuh, kami menduga terjadi benturan dia terjatuh,” kata Kepala Basarnas Banten, Zaenal Arifin kepada wartawan, Senin (22/04/2019).

Akibat tabrakan itu, buritan Kanan KMP Virgo 18 sobek. Sedangkan KMP WKD mengalami kerusakan di anjungan sebelah kanannya.

Penumpang dan KMP WKD disandarkan di Dermaga I Pelabuhan Merak, yang ketika terjadi tabrakan berada pada jarak 1,5 mil laut dari Pelabuhan Merak.

“Proses evakuasi (sedang berlangsung). Khawatir ada kebocoran makanya kita evakuasi,” terangnya.**Baca juga: PSU di Tangsel, Surat Izin Nyoblos Urus ke PPS dan PPK.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 16.32 WIB sore tadi, Senin 22 April 2019.(Dhi)




Kisah Poros Maritim Nusantara Saat Kerajaan Demak

Kabar6.com

Kabar6-Poros Maritim Dunia Nusantara telah coba dirintis sejak Kasultanan Demak, yang dilakukan oleh Ratu Kalinyamat (1514-1579).

Saat itu, putri Sultan Trenggana telah memimpin armada laut nusantara yang berkekuatan ratusan kapal puluhan ribu prajurit, dan mampu mengusir Portugis dari Malaka. Portugis kala itu merupakan salah satu atmada laut yang terkuat di dunia.

“Beliau berhasil membangun kepercayaan diri bangsa, menjadi negara maritim yang disegani oleh pemimpin kawasan dan dunia,” kata Connie Rahakundini Bakrie, Presiden Direktur (Presdir) Institute for Maritime Studies, dalam sebuah diskusi di atas Kapal Port Link III di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (08/04/2019).

Ratu Kalinyamat pun dianggap cerdik memainkan perannya dalam bidang politik, diplomatik, ekonomi, dan militer, khususnya bidang kemaritiman.

“Tujuannya agar kita semua bisa memahami apa dan bagaimana implementasi poros maritim dan program tol laut Presiden Joko Widodo,” terangnya.**Baca Juga: Paripurna LKPJ, Anggota Fraksi Golkar Pandeglang Protes.

Poros maritim yang dibangun Pemerintah saat ini, di anggap bisa sekaligus menjaga kedaulatan negara dari sisi laut, lantaran Indonesia di apit Samudera Hindia dan Pasifik.

“Poros maritim dunia kita harus segera menjadi kekuatan terkuat di kawasan. Sehingga sudah (saatnya) bisa menunjukkan kekuatannya di dunia,” jelasnya.(dhi)