oleh

Cari ICU di RS Keluarga Walikota, Kerabat Pasien Cuma Dapat Harapan Kosong

image_pdfimage_print

Kabar6-Sulitnya mendapatkan ruang ICU dari sejumlah Rumah Sakit (RS) yang ada di Kota Tangerang bagi pasien dengan kondisi kritis, diharap tak terulang kembali.

Terlebih, pasien itu merupakan warga diwilayah setempat, Senin (5/7/2019).

Demikian hal tersebut dikatakan oleh salah satu kerabat almarhum Suharsono, seorang pasien pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) asal Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, yang meninggal dunia karena tak segera mendapat penanganan di ruang ICU, pasca mengalami pecah pembuluh darah.

“Jangan dong, kasus ini jangan sampai terjadi lagi. Ini harus jadi perhatian banget untuk pemerintah. Saya sendiri ikut cari-cari ICU di banyak RS tapi luar biasa, semuanya bilang penuh. Padahal kondisi almarhum waktu itu benar-benar, sudah kritis,” ungkap Qinoy, penuh sesal.

Bahkan, Qinoy yang kini juga masih aktif bekerja disebuah perusahaan media ini pun nampak jengkel dengan kurangnya respon aktif dari sejumlah pegawai RS yang ia kenal, saat dirinya berusaha menanyakan ruang ICU untuk kerabatnya yang sudah terbaring kritis di RS Mayapada menunggu pertolongan.

“Saya berusaha cari terus ke RS lain, bukan hanya di RSUD saja. Ke RS Sari Asih Karawaci (rumah sakit milik keluarga Walikota Tangerang) juga sudah saya informasikan, saya tanyakan ke Gendon (staf humas) tapi ya begitu jawabnya penuh. Sudah lama banget ngabarinnya, sekali ngabarin cuma bilang penuh, bingung sampai saya, ko kaya gak ada upayain bantu carikan kemana atau bagaimana gitu. Ini yang kritis warga Kota Tangerang lho,” ketus dia.

Permohonan bantuan atas kerabatnya yang membutuhkan ICU itu pun, bukan sekedar ucapan lisan belaka. Dirinya pun mengirimkan data si pasien, salah satunya kartu KIS yang dimilikinya.

“Sudah dikirimin juga. Saya kirim juga data Kartu KIS almarhum,” pungkasnya.**Baca juga: Ganggu Pandangan, Pria Ini Diperingatkan untuk Tidak Jemur Cucian.

Sayangnya, Gendon, staf Humas RS Sari Asih Karawaci yang di maksud, hingga kini belum juga mau merespon upaya konfirmasi dan klarifikasi kabar6.com. (ges)

Print Friendly, PDF & Email