Kabar6-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melihat langsung kondisi tanah longsor di Kota Tangerang
Selatan (Tangsel) pada Selasa kemarin. Longsoran berupa tipe rotasi dan sebagian ada yang menyerupai luncuran atau sliding.
“Gejala umum yang harusnya sudah bisa dilihat,” ungkap Perekayasa Madya Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana – BPPT, Nur
Hidayat kepada kabar6.com usai meninjau lokasi perkara, Rabu (19/5/2021).
Ia memaparkan, tanda-tanda secara kasat mata adalah munculnya retakan-retakan sejajar tebing lereng. Keretakan
teridentifikasi baik pada permukaan tanah dan maupun pada bagunan di tebing.
Nur Hidayat lanjutkan, pemicu yang lainnya adalah beban di atas bukit berupa pohon-pohon bambu yang tergenang cukup banyak.
Pohon bambu menyimpan air saat hujan dan berdiri di atas lapisan soil yang tebal mempercepat terjadinya longsor.
“Gerombolan pohon bambu meluncur menghantam rumah penduduk mengakibatkan beberapa rmh penduduk rusak,” papar Nur Hidayat.
**Baca juga: Warga Korban Tanah Longsor di Keranggan Usul Dibangun Turab
Material tanah longsor menyebabkan rumah di RT 10/04, Kelurahan Keranggan, Setu, rusak. Nur Hidayat beberapa tahun lalu pun
mengakui bahwa topografi wilayah Keranggan merupakan titik rawan tanah longsor.(yud)