oleh

Awal Oktober 2023, BNPB Modifikasi Cuaca di Lima Provinsi Rawan Karhutla

image_pdfimage_print

Kabar6-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir titik-titik daerah yang mengalami peningkatan api kebakaran akibat musim kemarau. Identifikasi dilakukan hingga pekan terakhir September kemarin.

“Kami mencermati ada lima provinsi,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dikutip Selasa (3/10/2023).

Kelima provinsi yang dimaksud antara lain, Kalimantan Tengah; Kalimantan Selatan; Riau; Jambi; dan Sumatera Selatan. Peningkatan titik api berdampak terhadap eskalasi beberapa kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Muhari menyatakan, BNPB telah memberikan atensi khusus kepada daerah-daerah yang menjadi prioritas pemadaman titik api.

Yaitu, di Ogan Ilir, Sumatera Selatan; Kabupaten Kapuas dan Pulau Pisau di Kalimantan Tengah; serta Banjar dan Hulu Sungai Selatan di Kalimantan Selatan.

Seperti di Sumsel, daerah Ogan Ilir, Kalteng ada dua kabupaten yakni Kapuas dan Pulau Pisau kemudian kalsel, di Banjar dan Hulu Sungai Selatan.

**Baca Juga: Aset Pemprov Banten Dikuasai Swasta, Kejati Selidiki Situ Kayu Antap Tangsel

“Ini menjadi atensi kita untuk melakukan modifikasi cuaca yang akan kita optimalkan di minggu pertama pada bulan Oktober 2023 ini,” ungkap Muhari.

Selain penanganan karhutla, lanjutnya, BNPB juga fokus terhadap fenomena krisis air bersih. Bantuan air bersih menjadi perhatian agar kebutuhan air bersih masyarakat yang terdampak dapat terpenuhi.

“Pada fase kedaruratan ini, jika ada awan hujan yang bisa kami optimalkan untuk menjadi dasar memodifikasi cuaca. Unit-unit dari BNPB sudah siaga untuk operasi teknologi modifikasi cuaca,” ujarnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email