Kabar6-Seorang turis asal Azerbaijan yang tengah berada di Portugal secara tak sengaja memicu ketakutan pengunjung restoran gara-gara kesalahan penerjemahan istilah lokal untuk kata ‘delima’.
Bagaimana kisahnya? Melansir Independent, berawal saat seorang penutur bahasa Rusia berusia 36 tahun dari Azerbaijan sedang mencoba memesan jus delima di sebuah restoran di Lisbon. Dia menggunakan aplikasi bahasa untuk menerjemahkan kata ‘delima’ ke dalam bahasa Portugis, tetapi yang terjadi aplikasi tersebut memberikan terjemahan yang salah.
Hingga akhirnya turis itu terdengar memesan ‘granat’ bukannya jus delima. Pelayan mengira pria itu mengancamnya dengan granat dan menelepon polisi. Sebuah video yang diambil dari tempat parkir mobil di luar restoran menunjukkan lima petugas polisi bersenjata memerintahkan seorang turis untuk berbaring telungkup di jalan.
Mereka kemudian memborgolnya dan membawa turis tersebut ke kantor polisi terdekat untuk diinterogasi. Kemudian turis yang tak disebutkan namanya itu dibebaskan setelah diketahui bahwa dia tidak memiliki senjata apa pun. Kamar hotelnya juga digeledah.
Seorang juru bicara polisi mengatakan, petugas dipanggil ke restoran tersebut dan menangkap terduga tersangka ketika dia mencoba meninggalkan restoran sebelum melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tempat tersebut.
Polisi Lisbon juga melakukan penggeledahan di database mereka dan berkonsultasi dengan sumber dari unit koordinasi anti-terorisme Portugal, namun tidak ditemukan apa pun.
Menurut laporan, kata delima dan granat sama dalam bahasa Rusia. Namun, dalam bahasa Portugis, keduanya adalah dua kata yang terpisah (dengan roma berarti delima dan granada diterjemahkan menjadi granat) dan mungkin hilang selama penerjemahan aplikasi bahasa.(ilj/bbs)