Kabar6-Tim peneliti dari Stanford University berhasil menciptakan sepatu robotik exoskeleton yang membuat penggunanya mampu berjalan sembilan persen lebih cepat.
Pengguna sepatu ini juga akan merasa bobot tubuhnya lebih ringan 13 kilogram. Melansir Techcrunch, perangkat ini pertama kali diperkenalkan pada 12 Oktober lalu, dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature. Dalam peluncurannya, terobosan dari Laboratorium Biomekatronik Stanford tersebut dapat meringankan masalah mobilitas baik di komunitas lansia dan penyandang disabilitas.
“Exoskeleton ini mempersonalisasi bantuan untuk orang berjalan secara normal di dunia nyata,” terang Steve Collins, profesor teknik mesin sekaligus Biomechatronics Lab.
Selain mampu berjalan sembilan persen lebih cepat, mereka yang mengenakan sepatu exoskeleton secara bersamaan menghabiskan 17 persen lebih sedikit energi per jarak yang ditempuh.
Menurut Collins, perkembangan yang mereka hadirkan merupakan peningkatan terbesar dalam kecepatan dan energi ekonomi berjalan dari setiap exoskeleton sampai saat ini.
“Kami mulai melakukan penelitian untuk mengeksplorasi manfaat menggunakan perangkat kami dengan orang dewasa yang lebih tua,” jelas Patrick Slade, kolaborator proyek Standford Biomechatronics Lab.
“Secara umum, orang yang lebih tua mengalami kelemahan otot, berjalan lebih lambat, dan membutuhkan lebih banyak usaha untuk berjalan dengan kecepatan yang sama dengan orang yang lebih muda. Jadi kami senang sepatu ini membantu membalikkan tren ini,” tambahnya.
Sepatu robotik exoskeleton dikenakan di setiap pergelangan kaki dan baterai yang terdapat di sekitar pinggang. ** Baca juga: Mengaku ‘Disuruh Hantu’ Beli Lotre, Wanita AS Menang Uang Sekira Rp7,7 Miliar
Sepatu ini memiliki sensor untuk memantau gerakan, motor penggerak untuk menghasilkan ‘torsi bantu’, serat karbon dan bingkai aluminium, dan sepatu serta tali baja untuk mentransfer kekuatan ke tubuh.(ilj/bbs)
