1

Ingin Turunkan Berat Badan, Kapan Harus Makan?

Kabar6-Penurunan atau peningkatan berat badan, berdasarkan sebuah penelitian, tidak hanya dipengaruhi leh apa yang Anda makan. Hal lain yang juga penting diperhatikan adalah kapan Anda makan.

Pada penelitian yang dilakukan di Amerika ini, melansir Womenshealthmag, para peneliti mengamati sekira 400 ekor tikus, yang terdiri dari tikus gemuk dan tikus kurus. Para peneliti memberikan para tikus ini makanan tinggi lemak dan tinggi gula dalam waktu sembilan jam, 12 jam, dan 15 jam. Dengan kata lain, para tikus ini tidak diberikan makanan apa pun selain daripada waktu makan yang telah ditentukan.

Meskipun semua tikus mengonsumsi kalori dalam jumlah yang sama, tikus yang makan banyak dalam waktu lebih lama mengalami peningkatan berat badan lebih banyak dibandingkan dengan tikus lainnya yang memiliki waktu terbatas untuk makan.

Berapa lama Anda tidak makan di sepanjang hari ternyata juga dapat mempengaruhi proses pembakaran dan penyimpanan kalori di dalam tubuh. Hasil penelitian tadi bahkan juga menunjukkan, cara diet seperti ini juga dapat membantu mencegah terjadinya diabetes dan peningkatan kadar kolesterol.

Saat para peneliti menemukan hasil ini, mereka pun melakukan penelitian kedua di mana hanya memberikan waktu makan sebanyak sembilan jam pada tikus yang mengalami obesitas.

Hasilnya, tikus-tikus ini mengalami penurunan berat badan hingga lima persen dari berat badannya hanya dalam waktu beberapa hari, dan mengalami penurunan berat badan hingga 25 persen dari berat badannya dalam waktu 38 minggu. ** Baca juga: Yuk, Perkuat Daya Ingat dengan Konsumsi Sayur dan Buah

Sebuah penelitian lainnya yang dilakukan untuk manusia pada 2007 juga memiliki hasil yang sama, orang dewasa yang mengonsumsi makanan dalam waktu terbatas mengalami penurunan berat badan dan massa lemak tubuh yang lebih banyak, dibandingkan dengan peserta penelitian lainnya yang diberi makanan dengan jumlah kalori sama, tetapi dibagi menjadi tiga porsi (tiga waktu makan) di sepanjang hari.(ilj/bbs)




Lewatkan Waktu Makan Saat Sedang Diet Sebabkan Sejumlah Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Kabar6-Banyak orang yang saat sedang menjalankan diet, memiliki target menurunkan berat badan secara ekstrem dalam waktu singkat. Alhasil, mereka mengurangi porsi makan agar asupan kalori berkurang.

Itu juga yang membuat mereka sering melewatkan satu waktu makan, misalnya tidak makan malam atau sarapan. Padahal kebiasaan ini tidak disarankan. Melewatkan waktu makan saat sedang diet, melansir Kompas, justru bisa membawa sejumlah dampak buruk bagi kesehatan. Apa sajakah itu?

1. Makan berlebih
Tidak makan untuk waktu yang cukup panjang dapat memicu perilaku makan berlebih ketika Anda makan di waktu berikutnya. Jika kita kelaparan dalam waktu yang panjang, tubuh akan secara alami ‘menagih’ makanan dalam jumlah yang lebih sebagai kompensasi energi yang hilang.

Melewatkan waktu makan juga akan meningkatkan nafsu kita terhadap makanan berproses dan makanan cepat saji. Hasilnya, kita makan lebih banyak dari sebelumnya.

2. Metabolisme tubuh melambat
Tubuh kita beradaptasi dengan gaya hidup yang dijalani dalam jangka waktu lama. Jika kita biasanya makan tiga kali sehari, namun tiba-tiba melewatkan salah satu waktu makan, ini akan berdampak pada metabolisme tubuh.

Ketika metabolisme tubuh melambat, rasio penurunan berat badan juga akan terpengaruh. Melewatkan waktu makan justru akan membuat metabolisme tubuh kita mengubah lemak menjadi energi. Ini akan membuat tubuh rentam terhadap masalah kesehatan, seperti kelelahan, tekanan darah rendah, hingga muntah.

3. Gula darah fluktuatif
Tubuh manusia membutuhkan karbohidrat sebagai bahan bakar tenaga. Ketika kita melewatkan waktu makan, tubuh tidak mendapatkan dosis karbohidrat seperti biasanya.

Lebih jauh, penurunan asupan nutrisi ini juga akan menurunkan level gula darah dalam tubuh yang dalam jangka panjang memicu diabetes.

4. Sering merasa lelah
Tidak makan dalam waktu yang panjang akan menyebabkan tubuh menjadi kelelahan. Kamu mungkin akan merasakan pusing saat perut sedang kosong.

Ketika kadar glukosa darah turun, tubuh akan mulai merasa lelah dan terkuras. Perasaan ini mungkin akan membuat kita merasa sangat kelelahan dan sulit untuk berpikir jernih. Oleh karena itu, penting untuk makan setidaknya tiga kali sehari untuk terus memberikan dosis energi dosis yang konstan untuk tubuh kita.

5. Masalah perut
Tidak makan dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan refluks asam. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah perut, seperti ulser dan sembelit. ** Baca juga: Ilmuwan Jepang Sebut Puasa Bantu Umur Panjang dan Punya Efek Peremajaan

Jadi, jangan pernah melewatkan waktu makan, ya.(ilj/bbs)




Kebiasaan Buruk yang Bikin Bentuk Perut Tak Sedap Dipandang Mata

Kabar6-Memiliki perut buncit bukan saja mengganggu penampilan, namun juga menurunkan kepercayaan diri. Namun di sisi lain, menghilangkan perut buncit tentu saja membutuhkan usaha ekstra atau ‘kerja keras’.

Selain menjaga pola makan, melansir She, ternyata ada sejumlah kebiasaan buruk yang bisa memicu perut buncit. Apa sajakah itu?

1. Mengemil di malam hari
Sudah bukan rahasia lagi kalau mengemil pada malam hari tidak baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Kebiasaan ini terkadang secara tidak sadar kita lakukan, padahal dampaknya jelas akan membuat perut buncit.

2. Makan di atas pukul 19.00
Sebisa mungkin hindari makan malam lewat dari pukul 19.00. Hal ini karena tubuh tidak bisa mencerna makanan dengan baik. Akibatnya, makanan akan ditimbun pada area perut dan berisiko menjadi lemak.

3. Makan tidak teratur
Terlalu sibuk bekerja terkadang mengganggu pola makan, sehingga jam makan tidak teratur. Saat tubuh tak tahu pasti waktu makan berikutnya, maka tubuh biasanya bakal segera menyimpan lemak.

Kondisi seperti inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya penimbunan lemak di dalam tubuh yang akhirnya membuat perut buncit.

4. Makan dalam porsi berlebihan
Ketika Anda makan terlalu banyak, fungsi organ pencernaan bekerja terlalu berat sehingga tidak memproses secara sempurna. Akibatnya lemak dan kalori akan tertimbun dan memicu perut menjadi buncit.

5. Konsumsi makanan yang mengandung gas
Tidak hanya lemak yang dapat memicu perut menjadi buncit, gas pada makanan juga salah satu faktor yang menyebabkan perut buncit.

Sejumlah jenis makanan mengandung gas tinggi sehingga akhirnya menjadikan perut kembung. Tak hanya kembung, perut pun akhirnya mengembang dan ukurannya bertambah.

6. Mengonsumsi makanan berlemak
Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh, namun terlalu banyak mengonsumsinya juga tidak baik untuk kesehatan. Jenis makanan seperti gorengan, junk food, merupakan makanan yang mengandung lemak tinggi.

7. Minuman beralkohol
Selain tidak sehat untuk tubuh, minuman beralkohol juga merupakan salah satu faktor pemicu perut buncit. Mengonsumsi alkohol ternyata bisa menjadi penyebab penumpukan lemak di perut.

8. Makan saat emosi
Makan saat emosi membuat kita tidak bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi. Selain itu, saat emosi kita cenderung tidak memperhatikan tata cara mengunyah makanan yang baik agar gampang dicerna.

9. Konsumsi makanan dengan kandungan pemanis buatan
Makanan atau minuman kemasan yang mengandung pemanis buatan selalu menjadi favorit, tak hanya bagi anak-anak tapi juga bagi para orang dewasa.

Tak hanya meningkatkan kadar gula darah yang berarti risiko diabetes, makanan atau minuman berpemanis buatan sangat mampu menaikkan risiko obesitas dan perut buncit. ** Baca juga: 5 Mitos Tentang Osteoporosis

10. Makan terlalu cepat
Saat terburu-buru dan dikejar waktu, ada kalanya kita makan dengan cepat. Selain tidak baik untuk kesehatan, makan dengan cepat juga bisa mengakibatkan perut buncit karena proses pencernaan tidak berjalan sempurna.

Jadi hindari beberapa kebiasaan tadi agar terhindar dari perut buncit.(ilj/bbs)




Perhatikan 5 ‘Jam Kritis’ di Mana Orang Makan Lebih Banyak dari Biasanya

Kabar6-Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan berat badan seseorang. Hal yang mungkin belum Anda ketahui, selain porsi makan, ternyata jam makan juga berpengaruh, lho.

Ya, ada jam-jam tertentu yang membuat orang cenderung untuk makan lebih banyak, hingga berat badan pun menjadi tak terkendali. Melansir Menshealth, ini ‘jam-jam kritis’ di mana orang memiliki keinginan mengonsumsi makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan:

1. Pukul 08.00
Beberapa orang menganggap sarapan hanya dengan segelas susu atau satu buah pisang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan energi.

Padahal, saat pagi hari otak lebih banyak membutuhkan energi untuk berpikir sehingga tubuh perlu asupan karbohidrat yang cukup agar bisa fokus sampai jam makan siang.

Seorang ahli gizi asal Amerika Serikat bernama Alexandra Caspero mengatakan, roti gandum dengan isi telur cukup untuk memenuhi kebutuhan energi hingga makan siang. Terlebih karena gandum merupakan karbohidrat kompleks, maka sarapan akan membuat perut tidak cepat lapar.

2. Pukul 10.00
Menjelang tengah hari otak, mulai kekurangan energi. Saat itu banyak orang berpikir untuk minum kopi. Padahal kelebihan kafein berisiko menyebabkan peningkatan kada gula darah secara drastis, lalu turun secara tiba-tiba sehingga menjadi cepat lapar. Solusinya, batasi konsumsi kafein agar jangan berlebihan, cukup antara 1-2 cangkir kopi saja.

3. Pukul 12.30
Pada waktu tersebut perut mulai terasa lapar sehingga otak tidak mampu berpikir jernih, bahkan sekadar untuk memilih menu makanan yang sehat. Kecenderungannya adalah mencari makanan yang sesegera mungkin bisa memuaskan rasa lapar, meski ternyata membuat perut cepat lapar lagi.

Solusinya, bawa bekal dari rumah yang disiapkan pada pagi hari ketika otak masih bisa berpikir jernih untuk memilih nutrisi dan jenis karbohidrat yang sehat.

4. Pukul 15.30
Lapar dan kelelahan adalah musuh utama sebagian orang pada jam-jam antara makan siang hingga sore hari. Beberapa orang menyiasatinya dengan camilan, namun tidak semuanya sehat karena kebanyakan hanya mengandung gula, yang efeknya dalam mengganjal rasa lapar namun tidak bertahan lama.

Solusinya, makanan ringan dengan kandungan protein yang tinggi lebih cocok untuk dikonsumsi pada saat-saat tanggung seperti itu. ** Baca juga: 6 Cara untuk Jaga Kesehatan Mata dari Sinar Gadget

5. Pukul 20.00
Kebiasaan buruk yang dilakukan banyak orang di malam hari adalah mengemil sambil nonton televisi. Apabila tidak ingin berat badan melonjak, hentikan kebiasaan ini atau paling tidak gantilah camilan tidak sehat dengan berondong jagung (popcorn) yang dimasak tanpa minyak atau mentega.

Jaga pola makan sehat agar berat badan tetap stabil dan tubuh jadi fit.(ilj/bbs)




Waktu Makan yang Tepat Bila Ingin Turunkan Berat Badan

Kabar6-Berat badan turun ternyata tidak melulu disebabkan oleh porsi makan yang Anda konsumsi. Ada hal lain di luar itu yang juga menjadi penentu. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa bukan hanya apa yang Anda makan yang dapat mempengaruhi penurunan atau peningkatan berat badan, tetapi juga kapan Anda makan.

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika ini, melansir womenshealthmag, para peneliti mengamati sekira 400 ekor tikus, yang terdiri dari tikus gemuk dan tikus kurus. Para peneliti memberikan para tikus ini makanan tinggi lemak dan tinggi gula dalam waktu sembilan jam, 12 jam, dan 15 jam. Para tikus ini tidak diberikan makanan apapun selain daripada waktu makan yang telah ditentukan.

Meskipun semua tikus mengonsumsi kalori dalam jumlah yang sama, tikus-tikus yang makan banyak dalam waktu lebih lama mengalami peningkatan berat badan yang lebih banyak dibandingkan dengan tikus lainnya yang memiliki waktu terbatas untuk makan.

Berapa lama Anda tidak makan di sepanjang hari ternyata juga dapat mempengaruhi proses pembakaran dan penyimpanan kalori di dalam tubuh. Hasil penelitian ini bahkan juga menunjukkan bahwa cara diet seperti ini juga dapat membantu mencegah terjadinya diabetes dan peningkatan kadar kolesterol.

Saat para peneliti menemukan hasil ini, mereka pun melakukan penelitian kedua di mana mereka hanya memberikan waktu makan sebanyak sembilan jam pada tikus yang mengalami obesitas. Hasilnya, tikus-tikus ini mengalami penurunan berat badan hingga lima persen dari berat badannya hanya dalam waktu beberapa hari, dan mengalami penurunan berat badan hingga 25 persen dari berat badannya dalam waktu 38 minggu. ** Baca juga: Usia Semakin Tua, Makin Susah BAB?

Sebuah penelitian lainnya yang dilakukan pada manusia (2007) juga memiliki hasil yang sama, orang dewasa yang mengonsumsi makanan dalam waktu yang terbatas mengalami penurunan berat badan dan massa lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan peserta penelitian lainnya yang diberi makanan dengan jumlah kalori yang sama tetapi dibagi menjadi tiga porsi (3 waktu makan) di sepanjang hari.(ilj/bbs)




Sehat dengan Aturan Makan Harian yang Tepat

Kabar6-Sebuah penelitian terbaru dari Harvard University mengungkapkan, tidak peduli seberapa banyak Anda makan atau mengontrol pola makan, jika waktu makan tidak sesuai dengan ritme tubuh, maka kadar gula darah bisa saja naik hingga 18 persen lebih tinggi dari kondisi normal.

Kondisi ini tentu saja tidak akan sehat untuk tubuh dan berat badan Anda. Sebenarnya kapan sih waktu makan terbaik dalam sehari? Melansir Go Dok, berikut uraiannya:

1. Sarapan
Sebuah penelitian pada 2015 menyebutkan, mengonsumsi sarapan dengan protein tinggi dapat mengurangi pertambahan lemak tubuh sekaligus mencegah Anda cepat merasa lapar sepanjang hari.

Studi ini juga menyarankan waktu makan terbaik untuk sarapan adalah di antara pukul 6.00 hingga pukul 9.45. Sejalan dengan hal ini, Jim White, seorang juru bicara dari Academy of Nutrition and Dietetics juga menyarankan Anda untuk sarapan setidaknya dalam waktu satu jam setelah bangun. Jangan menunda sarapan hingga lewat pukul 10.00, sebab hal ini dapat memengaruhi waktu makan Anda selanjutnya.

2. Makan siang
Waktu makan terbaik dan paling ideal adalah pukul 12.45 atau sekira empat jam dari waktu sarapan Anda. Jangan menunda makan siang hingga lebih dari pukul 16.00, sebab hal ini bisa membuat Anda lemas dan mengurangi konsentrasi saat bekerja.

Usahakan menu makan siang Anda kaya akan serat dan protein, serta karbohidrat yang diperlukan untuk mengisi energi hingga malam hari. Anda bisa mengonsumsi salad atau sayur, dengan porsi nasi secukupnya, dan lauk daging atau telur. Hindari mengonsumsi karbohidrat (nasi) terlalu banyak, dan makan terlalu kenyang untuk mencegah rasa kantuk.

3. Makan malam
Waktu makan terbaik di malam hari memiliki aturan yang lebih ketat dibandingkan kedua waktu makan lainnya. Anda disarankan untuk tidak makan malam lebih dari pukul 20.00. Waktu makan terbaik dan paling ideal di malam hari adalah antara pukul 18.00 hingga pukul 20.00. Jangan menunda makan malam hingga di atas pukul 21.00.

Jagalah agar waktu makan malam dan waktu tidur Anda berjarak tiga jam. Tidak disarankan makan banyak di malam hari, dan konsumsilah porsi yang lebih kecil dibandingkan waktu sarapan dan makan siang.

4. Waktu mengemil
Sebenarnya, jika Anda menjalani sarapan hingga makan malam dengan porsi yang tepat, kebiasaan mengemil di sela-sela waktu makan akan berkurang dengan sendirinya. Namun, jika hasrat itu masih ada, jangan lupa untuk menjaga waktu camilan berjarak du jam sekali.

Konsumsilah camilan sehat seperti buah, kue rendah-kalori, kue gandum atau kue oat, dan lainnya. Selain itu, jangan mengemil di atas pukul 22.00, karena bisa memicu masalah kesehatan dan obesitas. ** Baca juga: Ini Lho Diet yang Pas untuk Usia Kepala 4

Yuk, dicoba.(ilj/bbs)




Minum Air Putih Sebelum Waktu Makan, Bantu Turunkan Berat Badan

Kabar6-Penelitian yang dilakukan University of Oxford, Inggris, menemukan bahwa ketika orang dewasa minum 16 ons air putih 30 menit sebelum tiba waktu makan, mereka akan mengonsumsi lebih sedikit kalori selama makan dibandingkan mereka yang tidak minum dulu sebelum makan. Dalam waktu 12 minggu kemudian, mereka berhasil menurunkan 2,6 pound.

Air putih jadi bagian penting di setiap metode diet karena ada banyak alasan yang mendasarinya. Melansir Vemale, tubuh terdiri dari cairan dan air putih digunakan sebagai katalis tubuh untuk membuang zat-zat beracun serta sampah dari dalam tubuh lewat keringat, urine dan tinja. Selanjutnya, air dibutuhkan untuk menjaga metabolisme tubuh yang lancar, entah itu pencernaan, penyaringan darah, menjaga kelembapan kulit dan lain sebagainya. Ketika tubuh kekurangan cairan, maka akan dehidrasi dan hal ini bisa mengganggu metabolisme.

Aair putih tidak memiliki kalori namun bisa mengenyangkan perut. Poin inilah yang bermanfaat untuk mendukung penurunan berat badan. Air putih juga dibutuhkan ketika melakukan metabolisme pembakaran lemak di dalam tubuh. Jadi ketimbang makan dan ngemil, akan lebih baik jika Anda memperbanyak minum air putih agar berat badan cepat turun.

Kapan waktu tepat agar air putih bisa menjadi cara menurunkan berat badan dengan cepat? Salah satunya adalah menjadikan air putih sebagai ‘makanan pembuka’. Minum satu hingga dua gelas air putih, paling tidak setengah jam sebelum makan. Cara ini akan membuat Anda kurang lapar, menurunkan nafsu makan sehingga ketika makan, tidak akan mengambil porsi terlalu banyak atau berlebihan.

Perut akan merasa kenyang lebih dulu sebelum sempat menghabiskan makanan. Dengan menerapkan kebiasaan minum dulu sebelum makan, akan secara alami membuatmu mengurangi porsi makan.

Dengan berkurangnya porsi makan, maka akan sedikit kalori yang masuk ke tubuh sehingga tubuh tidak akan sempat mengubahnya menjadi lemak dan ditumpuk di tumbuh. ** Baca juga: Depresi Bisa Disebabkan Karena Kekurangan Sejumlah Nutrisi

Yuk, jadikan kebiasaan air minum sebagai makanan pembuka sebelum makanan utama.(ilj/bbs)




Penting Pahami Waktu Makan Terbaik

Kabar6-Mengontrol menu makanan setiap harinya saja tidak cukup untuk Anda yang berniat menaikkan amupun menurunkan berat badan. Sebuah penelitian terbaru dari Harvard University menunjukkan, tidak peduli seberapa banyak Anda makan, atau mengontrol pola makan, jika waktu makan Anda tidak sesuai dengan ritme tubuh, maka kadar gula darah bisa saja naik hingga 18 persen lebih tinggi dari kondisi normal.

Lantas, kapan waktu makan terbaik dalam sehari? Melansir Go Dok, ini dia waktu makan yang dimaksud:

1. Sarapan
Sebuah penelitian pada 2015 lalu menyebutkan, mengonsumsi sarapan dengan protein tinggi dapat mengurangi pertambahan lemak tubuh sekaligus mencegah Anda cepat merasa lapar sepanjang hari. Artinya, kebutuhan Anda untu mengemil akan berkurang.

Studi ini juga menyarankan wwaktu makan terbaik untuk sarapan adalah di antara pukul 6.00 hingga pukul 9.45. Jim White, seorang juru bicara dari Academy of Nutrition and Dietetics, juga menyarankan Anda untuk sarapan setidaknya dalam waktu satu jam setelah bangun.

Jangan menunda sarapan hingga lewat pukul 10.00, sebab hal ini dapat mempengaruhi waktu makan Anda selanjutnya.

2. Makan siang
Waktu makan terbaik dan paling ideal untuk makan siang adalah pukul 12.45, atau sekira empat jam dari waktu sarapan Anda. Jangan menunda makan siang hingga lebih dari pukul 16.00, sebab hal ini bisa membuat Anda lemas dan mengurangi konsentrasi saat bekerja.

Usahakan menu makan siang Anda kaya akan serat dan protein, serta karbohidrat yang diperlukan untuk mengisi energi hingga malam hari. Anda bisa mengonsumsi salad atau sayur, dengan porsi nasi secukupnya, dan lauk daging atau telur. Hindari mengonsumsi karbohidrat (nasi) terlalu banyak, dan makan terlalu kenyang untuk mencegah rasa kantuk.

3. Makan malam
Waktu makan terbaik di malam hari memiliki aturan yang lebih ketat dibandingkan kedua waktu makan lainnya. Anda disarankan untuk tidak makan malam lebih dari pukul 20.00. Waktu makan terbaik dan paling ideal di malam hari adalah antara pukul 18.00 hingga pukul 20.00. Hal yang perlu diingat, hindari menunda makan malam hingga di atas pukul 21.00.

Jagalah agar waktu makan malam dan waktu tidur Anda berjarak tiga jam. Anda tidak disarankan makan banyak di malam hari, jadi konsumsilah porsi yang lebih kecil dibandingkan waktu sarapan dan makan siang.

4. Waktu camilan
Sebenarnya, jika Anda menjalani sarapan hingga makan malam dengan porsi yang tepat, kebiasaan mengemil di sela-sela waktu makan akan berkurang dengan sendirinya. Namun, jika hasrat itu masih ada, jangan lupa untuk menjaga waktu camilan berjarak dua jam sekali.

Konsumsilah pula camilan sehat seperti buah, kue rendah-kalori, kue gandum atau kue oat, dan lainnya. Selain itu, jangan mengemil di atas pukul 22.00, karena bisa memicu masalah kesehatan dan obesitas. ** Baca juga: Hindari Konsumsi Obat Bersamaan dengan Makanan & Minuman Ini

Apabila menjaga pola makan di waktu yang sama setiap harinya, maka Anda lebih cepat mencapai berat badan yang diinginkan.(ilj/bbs)




Kebiasaan Sederhana yang Ternyata Bantu Berat Badan Turun

Kabar6-Tidak sedikit orang yang justru mengalami stres saat akan menjalankan program penurunan berat badan. Padahal kondisi seperti ini justru tidak baik untuk kesehatan. Bagaimana solusinya? Melansir Kompas, berikut adalah beberapa kebiasaan sederhana yang ternyata membantu berat badan turun:

1. Buat ‘buku harian’ makan
Tulislah apa yang Anda makan. Pada beberapa uji coba klinis, cara ini telah terbukti dari waktu ke waktu mampu menurunkan berat badan, bahkan dengan jumlah ganda.
Sebuah studi mengungkapkan, menjaga data asupan makanan bisa memberikan perubahan signifikan terhadap kebiasaan keseharian kita. Hal ini juga membuat kita lebih cepat menurunkan berat badan.

Mulailah dengan menuliskan apa pun yang Anda makan dan minum, termasuk kopi dan air, lalu tulis kapan Anda mengonsumsinya. Semakin lama, Anda akan merasakan ada perubahan pola makan dan pola gerak dari diri tanpa Anda sadari.

2. Minum segelas air sebelum makan
Banyak orang bisa bertahan dengan hanya minum sedikit air. Faktanya, otak kita seringkali merasa bingung dalam merespons rasa haus dan lapar. Pada akhirnya, kita akan mengonsumsi keripik kentang atau buah kaya gula. Padahal tubuh kita sebetulnya hanya membutuhkan air. Minumlah segelas air setiap sebelum makan, sehingga mencegah dehidrasi sekaligus menghindari Anda makan dalam porsi besar.

3. Perketat waktu makan
Sebuah studi yang dipublikasikan pada the journal Cell Metabolism pada 2015 tidak membatasi partisipan untuk mengubah kualitas atau kuantitas nutrisi mereka. Jadi, mereka boleh makan apa yang biasa dikonsumsi, tapi memperketat waktu makan.

Misalnya, partisipan yang membatasi waktu makannya hanya selama 10 jam per hari, mereka cenderung mudah menurunkan berat badan dan tidur lebih baik. Cobalah untuk makan hanya mulai dari pukul 10.00-20.00, atau pukul 09.00-19.00. Anda masih boleh minum air atau kopi di luar jam tersebut. Lalu, hindari ngemil di malam hari.

4. Sertakan sayuran setiap saat
Ketika mengonsumsi sayur, maka perut kita akan memiliki ruang lebih sedikit untuk makanan lainnya. Sayuran segar juga kaya akan nutrisi dan membuat kita merasa lebih baik serta berenergi.

5. Perbanyak gerak
Cobalah melakukan satu kebiasaan sederhana untuk menurunkan berat badan, misalnya jalan kaki. Olahraga low impact seperti ini selain mampu mengurangi stres, juga bisa dimasukkan ke dalam pola diet.

Pelatih olahraga selebritas sekaligus brand ambassador Fitbit, Harley Pasternak, selalu mengimbau kliennya untuk jalan kaki 10 ribu langkah setiap hari. Kebiasaan tersebut jika dilakukan secara rutin menurut dia akan lebih efektif ketimbang kardio intensif. ** Baca juga: Cara Alami & Relatif Aman untuk Bantu Samarkan Bau Mulut

Yuk, dicoba.(ilj/bbs)