oleh

Hindari Konsumsi Obat Bersamaan dengan Makanan & Minuman Ini

image_pdfimage_print

Kabar6-Untuk menghilangkan rasa pahit dari obat, sebagian orang menyertakan makanan atau minuman saat akan mengonsumsi obat. Namun tahukah Anda, ada makanan dan minuman yang tidak boleh dimakan secara bersamaan saat mengonsumsi obat?

Ya, interaksi obat dan makanan terjadi apabila makanan yang dikonsumsi mempengaruhi kerja obat menjadi tidak efektif, tidak tepat sasaran, menimbulkan efek samping yang lebih parah dan dampak buruk lainnya.

Apa saja makanan dan minuman yang dimaksud? Melansir doktersehat, berikut uraiannya:

1. Makanan & minuman yang mengandung kalsium
Jika Anda sedang mengonsumsi antibiotik, misalnya ampisilin, amoxilin, kloramfenikol, antibiotik golongan tetrasiklin dan fluorokuinolon (contoh: siprofloksasin) sebaiknya jangan minum susu.

Jika Anda tetap ingin minum susu, tunggu sampai dua jam setelah atau sebelum minum obat. Susu dan produk olahannya serta suplemen seperti zinc, magnesium, zat besi, dapat menghambat penyerapan antibiotik.

Antibiotik bila berikatan dengan zat-zat tersebut dapat membentuk zat yang tidak larut dan tidak dapat diserap oleh tubuh. Akibatnya, obat menjadi tidak manjur dan kesembuhan menjadi lama.

Sebenarnya tidak semua obat tidak baik dikonsumsi berbarengan dengan susu. Ada juga beberapa obat seperti obat-obat antiinflamasi non steroid seperti asetosal dan ibuprofen dianjurkan diminum bersama susu atau pada waktu makan. Meskipun mengurangi kerja obat, tetapi efeknya dapat melindungi iritasi lambung, dan ini dirasa lebih bermanfaat.

2. Jus jeruk
Buah yang kaya akan vitamin C ini tidak boleh dikonsumsi berbarengan dengan obat tekanan darah, kanker, dan penurun kolesterol statin, atau obat yang digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh pascatransplantasi organ.

Bahan kimia dalam jeruk, furanocoumarins, dapat menghapus sebuah enzim yang memecah obat dalam tubuh. Selain itu, minum obat dengan es jeruk adalah ide yang buruk karena efeknya bisa seperti Anda menelan lima atau 10 tablet dengan segelas air.

Efek sampingnya dapat berbeda, tergantung obat yang Anda konsumsi. Namun secara umum, dapat menyebabkan perut mengalami pendarahan, denyut jantung berubah, atau kerusakan ginjal. Selain itu, minum obat dengan air jeruk yang dikonsumsi bersamaan dengan obat anti inflamasi atau aspirin dapat memicu rasa panas dan asam di perut.

3. Kopi
Kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan risiko overdosis antibiotik tertentu (seperti enoxacin, ciprofloxacin, norfloksasin). Kejadian ini dapat menimbulkan halusinasi, tremor, dan palpitasi.

Kafein merangsang kinerja susunan saraf pusat. Jadi, ketika mengunakan obat-obat yang merangsang saraf pusat (seperti obat asma yang mengandung teofilin dan epinefrin) dapat meningkatkan efek stimulan sistem saraf pusat yang berlebihan.

4. Teh
Kandungan zat tanin yang terdapat dalam teh dapat mengikat senyawa aktif obat sehingga sukar untuk di absorpsi dan diserap tubuh.

5. Sayuran kaya vitamin K
Sayuran seperti brokoli, kubis, selada, bayam, dan alpukat sebaiknya dihindari ketika sedang meminum obat anti koagulan karena dapat mengurangi efektivitas obat tersebut. Obat ini bekerja mengencerkan darah, sedangkan vitamin K dapat membekukan darah.

6. Alkohol
Mengonsumsi alkohol dengan obat anti histamin atau anti alergi (seperti obat alergi, flu, dan batuk) dapat menambah rasa kantuk dan memperlambat performa motorik dan mental.

Konsumsi alkohol yang bersamaan dengan parasetamol juga dapat meningkatkan kerusakan hati dan pendarahan lambung. Selain itu, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang mengandung alkohol. Jadi, minum obat setelah makan tape ketan atau beras adalah sesuatu yang tidak dianjurkan. ** Baca juga: Terlihat Sepele, Ternyata Ada Banyak Fungsi Keringat

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email