1

Bansos Untuk Warga Terdampak Kebijakan Penanganan Corona di Tangsel, Ada Yang Aneh?

Kabar6.com

Kabar6-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah memasuki gelombang kedua, Bantuan Sosial (Bansos) untuk warga terdampak kebijakan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid19) pun mulai gencar di distribusikan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Namun, terdapat keanehan dalam penyaluran Bansos tersebut. Mulai dari data penerima yang terkesan tidak transparan, hingga adanya sebagian warga yang belum menerima bantuan dibeberapa wilayah Kelurahan.

Salah satu contoh viral beberapa hari lalu di Kelurahan Serua, salah seorang warga RT 004 RW 004, Paijo (65), tidak mendapatkan Bansos yang berasal dari Provinsi Banten, padahal pihak Kelurahan sudah membagikan kepada warga yang berada di satu wilayah dengan Paijo.

Anehnya, setelah persoalan tersebut menjadi sorotan, Paijo pun langsung mendapat bantuan berupa Sembako dari pihak Keurahan atas dasar inisiatif.

Lurah Serua, Cecep mengklaim, nama yang bersangkutan sudah terdaftar pada Bansos tahap dua.

“Pak Paijo itu namanya sudah terdaftar dari awal, cuman belum turun aja, dia masuknya mendapat bantuan Provinsi yang sembako. Usulan ini semuanya bareng, pertama kita ngusulin 250, yang kedua sekian-sekian, sampai semuanya 1500 orang yang didata oleh RT dan RW, jadi pak Paijo itu masuk didalam data 1500 itu, cuman belum turun,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Kelurahan Serua, Jalan Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Jum’at (8/4/2020).

Mengenai data penerima Bansos, kepala Dinsos Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengaku tidak memegang Surat Keputusan (SK) data penetapan penerima Bansos.

Wahyu mengatakan, pendistribusian Bansos saat ini mengacu data yang diusulkan oleh Pemkot Tangsel, baik Bansos dari Provinsi Banten, maupun Bansos yang berasal dari Kemensos.

“Kalau yang saat ini penerima bansos, itu sumbernya dari Kemensos dan Provinsi Banten, SK penetepannya oleh Kemensos dan Gubernur. Kita mengusulkan calon penerima sesuai hasil verifikasi validasi kita yang diusulkan RT, RW, Lurah, Camat secara berjenjang. Tapi saya belum pegang SK, boro-boro ngasih SK, targetnya tuntas baru yang Kemensos 39 Kelurahan,” ungkapnya melalui sambungan Aplikasi WhatsApp, Minggu (10/5/2020).

Wahyu menjelaskan, di Tangsel, untuk Bansos dari Kemensos berupa paket sembako seharga Rp600 ribu, dan Bansos dari Provinsi Banten berupa uang tunai sebesar Rp600 ribu, dimana saat ini bantuan tetap disalurkan meski dirinya belum memegang SK penetapan penerima.

**Baca juga: Aliansi Pemuda Aceh Desak Pelaku Pengeroyokan di Serpong Ditangkap.

“Kan data dari kita, pokoknya enggak ada koreksian dari Kemensos, enggak ada koreksi dari Pemerintah Provinsi, udah itu (Data usulan Pemkot Tangsel, red) yang kita bagiin ke Lurah, Rt dan Rw. Prinsipnya Rt dan Rw jangan membagikan data dari dia karena usulan dari dia kita verifikasi. Datanya nanti di upload, pake website, lagi diupayakan di Kominfo nanti semua orang bisa melototin di website,” terangnya.

Diketahui, ada tiga Bansos bagi terdampak kebijakan penanganan Covid19 di Tangsel yaitu Bansos dari Kementrian Sosial (Kemensos) berupa paket Sembako untuk 75.916 Kepala Keluarga (KK), Bansos dari Provinsi Banten berupa uang tunai berjumlah 600 ribu rupiah untuk 22.508 KK, dan Bansos dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel yang sumber anggarannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) belum dipergunakan.(eka)




2.460 Warga Terdampak Corona di Ciledug Terima Bantuan

kabar6.com

Kabar6-Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk masyarakat terdampak virus Covid-19 di Kota Tangerang terus berjalan. Kali ini, giliran warga di wilayah Kecamatan Ciledug yang menerima dana bantuan senilai 600 ribu rupiah.

Berdasarkan hasil verifikasi, jumlah warga Kecamatan Ciledug yang menerima dana bantuan sebanyak 2.460 orang.

Wakil Walikota Tangerang Sachrudin menilai penyaluran dana bantuan sudah sesuai dengan mekanisme dan syarat yang ada.

“Data sudah di verifikasi sebelumnya. Dan hari ini penyerahannya dilakukan di lima titik, sehingga bisa berjalan kondusif,” kata Sachrudin yang melihat langsung proses penyerahan BLT yang berlokasi di SMPN 28 Kota Tangerang, Minggu (3/5/2020).

Sachrudin berharap dengan bantuan yang terus disalurkan oleh pemerintah, warga yang terdampak Covid-19 dapat tetap tenang dan sabar menghadapi situasi ditengah pandemi.

kabar6.com
Warga Terdampak Covid-19 di Ciledug Terima BLT.(hms)

Pembagian bantuan ini terlihat tertib dan mematuhi social physical distancing. Warga Ciledug sejak pagi hari antre dengan tertib bergiliran mengikuti arahan petugas sebelum menerima bantuan.
“Tetap jaga jarak, tenang semua nanti terima bantuannya,” katanya

Salah satu warga Ciledug, Agun Firmansyah yang datang bersama istrinya menuturkan, bantuan yang ia terima akan digunakan untuk keperluan dasar sehari-hari dan sekolah anaknya.

**Baca juga: DP3AP2KB Kota Tangerang Buka Layanan Konseling Online.

“Terima 600 ribu rupiah, ya buat anak sekolah aja sama kebutuhan sehari-hari juga,” ujar Agun.

“Semoga cepat selesai Covid-19 ini biar kita masyarakat juga tenang, dan buat Pemkot juga terima kasih atas bantuan yang diberikan karena sangat membantu kami,” tukasnya. (ADV)




152 Warga Terdampak Corona di Desa Pasanggrahan Terima BLT

Kabar6.com

Kabar6 – Bantuan Langsung Tunai (BLT) terdampak Covid–19 dikucurkan untuk warga desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Sabtu 2/5/2020.

Masing masing warga menerima BLT sebesar Rp 600 ribu yang diberikan langsung di Gedung Serba Guna (GSG) Desa Pasanggrahan. Sebanyak 152 Kepala Keluarga (KK) yang mengantri untuk diverifikasi mendapatkan BLT Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, melakukan cuci tangan dan menjaga jarak.

“152 KK di Desa Pasanggrahan yang menerima BLT, namun ada juga yang tidak sesuai data, nomor induk kependudukan (NIK) tidak sama, data yang dipakai itu data lama, dan beberapa KK yang bermasalah itu kita perbaiki, dengan membuat keterangan sementara dari Desa,” ujar Kepala Desa Pasanggrahan Madrais.

Penerima BLT, Arniah (73) warga kampung Ranca Kodong RT02/06 merasa bersyukur atas bantuan ini. ” Alhamdulillah saya bersyukur dapat Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan ini untuk pertama kalinya, sebelumnya saya belum pernah dapat apa-apa,” ungakp Arniah dilokasi pembagian BLT.

**Baca juga: Sesosok Mayat di Depan Ruko Gegerkan Warga Kecamatan Pasar Kemis.

Yernis (47) penerima BLT yang juga pedagang yang menangis dan sempat viral diberbagai media beberapa waktu lalu akibat dihentikan sementara aktivitas dagangannya oleh petugas karena Covid-19 menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada pemerintah

“Alhamdulillah terimakasih kepada pemerintah atas BLT ini, bantuan ini sangat membantu keluarga kami, selama Pandemi Covid-19 ini, dampaknya luar biasa, omsetnya jualan turun drastis,” pungkasnya. (Vee)




Bansos Terdampak Corona di Tangsel Cair 4 Mei

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) bersama dengan Provinsi Banten akan bisa diterima warga terdampak Corona di Tangsel 4 Mei mendatang.”Tadi saya tanya ke pak sekjend (Kemensos) katanya tanggal 4 Mei akan turunnya,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota Tangsel, Ciputat. Rabu (29/4/2020).

Menurut Airin, bantuan ini sebelumnya direncanakan turun pada tanggal 21 April 2020.
Untuk kuota dari Kemensos, Airin menjelaskan, Tangsel mendapatkan 13 ribu KK dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), kemudian ditambah kuotanya menjadi 36 ribu KK.

Lanjut Airin, saat dirinya meminta Lurah dan camat untuk mendata kembali yang niatnya data itu akan masuk kedalam bansos dari APBD Tangsel.

“Alhamdulillah ternyata kemensos menambahkan lagi, ada sekitar 40 ribuan KK yang akan dibantu oleh Kemensos, sehingga totalnya 70 ribu KK yang akan mendapatkan manfaat dari Kemensos bantuan dari pak presiden yang 600 ribu per kk itu,” terangnya.

**Baca juga: Bansos Covid-19, APBD Tangsel Alokasikan Kuota 101 Ribu KK.

Nanti bentuk bansos nya itu berupa sembako yang nantinya menggunakan PT Pos dan juga menggunakan kerjasama PT Pos dengan GOJEK, Grab dan yang lainnya.
“Saya dapat informasi itu,” tutupnya.

Diketahui, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) gelombang pertama di Kota Tangerang Selatan akan berakhir pada hari Sabtu 2 Mei 2020.(eka)




Anggaran Covid-19 Banten Belum Turun, Safrudin : Jangan Ngomong Aja Pusing

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Serang Safrudin mengeluhkan hingga kini bantuan sosial dari Pemrov Banten untuk masyarakat terdampak Corona di Kota Serang belum juga tersalurkan. Besaran bantuan Rp 500 per kepala keluarga.

Selain dana bansos itu, anggaran Bantuan Provinsi (Banprov) Banten tahun 2020 kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Rp 45 miliar yang peruntukannya  juga semuanya untuk penanganan covid-19 belum juga terealisasi. “Belum pada ngucur. Jangan ngomong aja lah, pusing,” kata Safrudin, kepada Kabar6.com, Selasa (28/4/2020).

Berdasarkan hasil pendataan, kata Safrudin, sebanyak 16 ribu Kepala Keluarga (KK) di Kota Serang akan mendapatkan bantuan dari Pemprov Banten Rp 500 ribu tiap bulannya. Namun sampai saat ini, bantuan tersebut belum kunjung cair dari Pemprov.

Akibat belum tersalurkannya bantuan dari pemprov Banten kepada masyarakat tersebut, sambung Safrudin, banyak masyarakat Kota Serang bertanya. “Mereka teriak menanyakan bantuan kapan bisa cair, melihat kondisi sekarang, masyarakat saat ini kondisinya sedang membutuhkan,” katanya.

Diduga ‘macet’ nya anggaran ini dampak pergeseran rekening kas umum daerah (RKUD) Provinsi Banten dari Bank Banten untuk dipindah di Bank BJB.

**Baca juga: Literasi Kesehatan Covid-19 di Provinsi Banten Dinilai Kurang.

Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, proses merger atau penggabungan antara Bank Banten dengan BJB rampung dikerjakan tiga bulan kedepan. Berbeda tanggapan dari OJK, yang memperkirakan proses merger akan rampung dalam dua bulan kedepan.

Hingga berita ini diturunkan Sekertaris Daerah (Sekda) Banten, Al Muktabar dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti belum bisa dimintai keterangan. Saat dihubungi telepon seluler keduanya tidak direspon.(Den)




Warga Tangsel Terdampak Covid-19 Curhat di Facebook Butuh Pangan

Kabar6.com

Kabar6-Aspirasi serta curahan hati atau curhat masyarakat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terdampak pandemi Covid-19 terus bermunculan di jejaring media sosial. Warga mulai terhimpit persoalan ekonomi karena harus mengikuti anjuran pemerintah agar di rumah saja.

Terpantau kabar6.com seperti disampaikan Novi Novayanti, warga perumahan Citra Permai Serpong menuntut dana aspirasi yang dikantongi para legislator di DPRD Kota Tangsel. Ia usul sebaiknya diberikan kepada warga di tujuh kecamatan yang terdampak Covid-19.

“Entah itu berupa uang atau dalam bentuk sembako,” ungkapnya lewat tayangan video yang sempat viral, Kamis (23/4/2020).

“Rakyat butuh makan. Rakyat butuh sembako, rakyat tidak butuh infrastruktur,” tutup Novi bernada tegas.

Pernyataan senada secara terpisah disampaikan lewat facebook juga diutarakan Ahmad Husein. Warga urban di Lengkong, Kecamatan Serpong Utara mengaku kerja di proyek sekitar Tangsel sudah tutup akibat Covid-19.

**Baca juga: Puncak Pulang Kampung, Pool Bus di Tangsel Ramai.

“Yang sangat sedih kami mudik g4k boleh, bantuan gak dapet karena bukan warga setempat. Bisa-bisa kelaparan,” tulisnya.

Husein menambahkan, rumah kontrakan tetap harus dibayar. “Ya Alloh tolong tunjukkan, perantau gak dapet apa-apa, padahal lebih susah dibanding pribumi,” tambahnya.(yud)




Masyarakat Awasi Penyaluran Bansos Terdampak Corona di Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Barisan Independen Antikorupsi (Biak) akan menerjunkan tim untuk melakukan pengawasan terhadap penyaluran dana bantuan kepada warga terdampak covid-19.

Para pegiat antikorupsi ini akan terjun langsung ke warga guna memastikan pendistribusian bantuan itu apakah tepat sasaran atau tidak.

“Tim kami akan turun kebawah untuk awasi langsung pendistribusian bantuan covid-19,” ungkap Ketua Biak, Abdul Rafid, kepada Kabar6.com, Selasa (14/4/2020).

Jika ditemukan ada pelanggaran hukum dalam proses penyaluran bantuan itu, kata dia, maka pihaknya akan langsung melaporkannya ke aparat penegak hukum di masing- masing wilayah.

**Baca juga: Hibah 70 Ribu Pelanggan Air Kabupaten Tangerang Libatkan Kejaksaan?.

Selain mengawasi bantuan bagi warga terdampak penyakit mematikan tersebut, ia dan rekan- rekannya juga akan memantau alokasi dana penanggulangan covid-19 yang digelontorkan pemerintah.

“Hati- hati menggunakan dana covid-19, karena konsekuensinya berat banget, bahkan bisa kena jeratan hukuman mati,” tegasnya.(Tim K6)




Polda Banten Beri Bantuan Warga Terdampak Covid-19 di Kota Serang

Kabar6.com

Kabar6- Sebanyak 500 nasi bungkus dari Polda Banten dan Korem 064/Maulana Yusuf dibagikan ke masyarakat terdampak covid-19 di Kota Serang. Mulai dari ojek online (ojol), pedagang asongan, ojek pengkolan (opang) hingga tukang becak mendapatkan makan siang gratis.

Lokasi pembagiannya ada diberbagai titik Ibu Kota Banten, seperti di Alun-alun Barat dan Timur, Pasar Lama, Kaujon, hingga perempatan Kebon Jahe.

“500 nasi bungkus dibagi ke masyarakat yang terdampak terhadap kegiatan physical distancing, pembatasan interaksi sosial,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardy, ditemui disela-sela pembagian nasi bungkus, di Kota Serang, Selasa (14/04/2010).

Pembagian nasi bungkus dan masker berpusat dilokasi keramaian dan pusat bisnis yang sudah tutup. Lantaran dilokasi tersebut tempat mangkalnya paa ojol, tukang becak hingga pedagang asongan yang pendapatannya menurun drastis sejak pandemi covid-19.

“Dibagikan ke masyarakat terdampak. Dekat central bisnis, karena disitu ada tukang ojek,” terangnya.

**Baca juga: Kesadaran Warga Banten Meningkat Cegah Penularan Covid-19.

Pembagian nasi bungkus untuk makan siang dan masker secara gratis oleh Polda Banten akan berlangsung diseluruh wilayah hukumnya, yakni Polres Serang Kota, Polres Serang, Polres Cilegon, Polres Pandeglang, Polres Lebak dan Polres Metro Tangerang di Kabupaten Tangerang.

Nasi bungkus di masak sendiri oleh lima orang personil Brimob Polda Banten, di atas mobil dapur umum yang memang bisa dibawa secara mobile.

“Masaknya di mobil dapur umum Brimob, yang menyiapkan makanan oleh lima orang koki dari Polri dan TNI,” jelasnya. (dhi)




PSBB, Warga Terdampak Corona Kabupaten Tangerang Dapat Rp 600 Ribu

Kabar6.com

Kabar6 – Dampak pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masyarakat Kabupaten Tangerang akan mendapat bantuan langsung tunai melalui rekening bank Rp 600 ribu perbulan per-Kepala Keluarga (KK). Hal tersebut disampaikan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat menggelar Konfrensi Pers menggunan aplikasi zoom, Senin (13/4/2020).

Bantuan itu diberikan kepada warga yang terdampak diluar yang mendapat bantuan sosial lainnya.

Untuk program bantuan tunia ini, Pemkab Tangerang menyiapkan Rp 150 miliar untuk 3 bulan kedepan dan Rp 99 miliar untuk penanganan pasien-pasien covid-19.

“Di kami sendiri kurang lebih akan ada 275 ribu warga yang terdampak, dan ini akan kita sisir melalui RT/RW diketahui lurah setempat. Jadi warga yang mendapat program jaring sosial adalah warga yang terdampak,” kata Zaki, Senin (13/4/2020).

**Baca juga: Bupati Zaki: Jumat Gugus Tugas Covid-19 Tingkat RT Terbentuk.

Zaki menegaskan, tidak semua warga akan mendapat program jaring pengaman sosial, karena akan ada pengklasifikasian antara warga mampu dengan warga tidak mampu. Kendati demikian, Zaki menegaskan, bahwa  bantuan jaring pengaman sosial akan mebutuhkan waku pendistribusian dengan mencetak kartu dan buku rekening. Untuk itu masyarakat yang terdampak diminta bersabar dan tetap tenang.

“Nanti akan ditayangkan di website, dan mohon maaf begitu ditayangkan belum tentu mereka akan mendapat kartunya langsung, karena membutuhkan waktu. Jangan sampai belum ada namanya udah ribut, butuh waktu sampai seminggu untuk pendistribusian kartu,” pungkasnya. (Vee)




Banten Salurkan Bantuan Sosial Langsung ke Rekening 670 Ribu Terdampak Corona

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi Banten segera mencairkan dan menyalurkan dana pengaman jaring sosial bagi masyarakat terdampak virus corona atau covid-19.

Penyaluran dana kepada masyarakat  terdampak covid-19 ini rencananya akan disalurkan melalui rekening penerimanya masing-masing, setelah sebelumnya melalui proses pendataan dari pihak terkait agar tepat sasaran.

“Secepatnya, dananya akan diberikan melalui rekening langsung,” ujar Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti kepada Kabar6.com, Jumat (10/4/2020).

Meski begitu, pihaknya belum bisa menjawab lebih detail proses pendataannya kepada calon penerima. “Karena ini ada di Dinsos” katanya.

**Baca juga: Pengacara Kota Serang Bagikan Masker Gratis untuk Para Tahanan.

Sebelumnya, Rina mengatakan, sebanyak 670 ribu KK di Banten akan memperoleh bantuan dana pengaanan jaringan sosial dari Pemprov Banten sebesar Rp 500 ribu untuk setiap bulannya dalam kurun waktu dua bulan kedepan.

Pencairan dana tersebut akan diberikan kepada masyarakat, setelah sebelumnya Pemprov Banten melaporkan ke Kemendagri mengenai anggaran yang akan dibagi-bagikan kepada masyarakat, lengkap dengan Pergubnya.(Den)