1

Kali Irigasi Sipon Surut, Wisata Perahu Kano Pindah ke Situ Gede

Kabar6-Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Pertamanan (Disbudparman) Kota Tangerang kembali mengoperasikan wisata perahu kano, Sabtu (6/5/2023) besok. Namun, beroperasi wisata perahu kano tersebut akan bergeser ke Situ Gede kawasan Moderland.

Hal tersebut lantaran kondisi aliran Kali Irigasi Sipon atau shelter Alun-alun Kota Tangerang, yang biasa tempat beroperasi wisata perahu kano itu dalam kondisi surut. Sehingga perahu kano tersebut tidak dapat beroperasi ditempat biasanya.

“(Wisata perahu) Kano kami alihkan ke danau/situ gede Modernland. Besok habis ashar kalau gak hujan ada,” ujar Kepala Bidang Pariwisata Disbudparman Kota Tangerang, Hadrial Karami, saat dimintai keterangan oleh Kabar6.com, Jumat (5/5/2023).

Ia membenarkan pemindahan lokasi wisata perahu kano tersebut salah satu faktor karena kondisi aliran kali tersebut surut. Namun, ia berdalih lokasi baru itu sebagai upaya pengembangan pariwisata di Kota Tangerang.

**Baca Juga: Mulai 2023 Kepsek di Kabupaten Tangerang Dilarang Rekrut Guru Honorer

Dalam pengoperasian wisata perahu kano di Situ Gede tersebut, sebanyak empat perahu akan di turunkan dalam melayani masyarakat yang ingin berwisata.

“Ya, dan juga melihat potensi baru dan upaya pengembangan wisata baru juga,” katanya.

Sementara itu, Denis, salah satu warga Kota Tangerang yang melintasi jalan sekitar wisata perahu kano itu mengaku sejak Sabtu lalu tidak beroperasi. “Sabtu lalu gak beroperasi, mungkin karena faktor airnya surut,” tandasnya. (Oke)




Banjir di Periuk Mulai Surut, Warga Mulai Bersih-bersih

Kabar6.com

Kabar6-Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kota Tangerang seperti di Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk sudah mulai surut, Selasa (23/2/2021).

Warga yang terdampak banjir, yang kondisi rumahnya surut sudah mulai melakukan bersih-bersih.

“Kondisi banjir hari ini sudah mulai surut, sejak semalam. Surut banjir tersebut mencapai selutut orang dewasa,” ujar Joko warga Perumahan Total Persada.

Pria berusia 64 tahun itu menjelaskan, bahwa banjir kali merupakan banjir terparah dibandingkan tahun 2020 lalu. Ketinggian air yang masuk ke rumahnya 2020 hanya mencapai 3,5 meter.

“Namun tahun ini banjir paling parah dibandingkan tahun lalu. Tahunan ini banjir mencapai 4 meter masuk ke rumah saya,” jelasnya.

Dirinya menyebutkan, tidak ada barang yang dapat terselamatkan saat air mulai masuk ke permukiman warga. Namun barang berharga yang dapat dievakuasi saat banjir telah surut yaitu motor.

“Dan motor ini pun belum bisa nyala,” katanya didampingi warga lainnya bernama Rudi (53) saat berbincang dengan kabar6.

Meski demikian, saat ini warga yang terdampak yang kondisi rumahnya belum mengalami penyurutan banjir, masih bertahan di tempat pengungsian di GOR Total Persada Periuk dan SD Negeri Periuk.

Ratusan warga terdampak masih bertahan. “Kalau di GOR ada 500 orang pengungsi, sementara di SD ada ada 200 orang pengungsi,” ujar Koordinator Lapangan Tagana wilayah banjir Total Persada, Mega saat dimintai keterangan.

Mega mengatakan, semua kebutuhan konsumsi untuk warga yang mengungsi, semua dapat terpenuhi. Mereka pun menyiapkan makanan siang dan sore dengan total 2000 an nasi bungkus.

**Baca juga: Disdukcapil Kota Tangerang Luncurkan Program Layanan CAK3P

“Semua kebutuhan konsumsi aman. Jadi sekali masak untuk siang mencapai 1 ribu sampai 1.500 nasi bungkus, begitu juga sorenya,” tandasnya.

Mereka pun menyiapkan personel untuk dapur umum sebanyak 20 orang. 10 orang dari Tagana dan selebihnya dari TNI. (Oke)




Alhamdulillah, Sepekan Lebih Banjir di Periuk Sudah Surut

Kabar6.com

Kabar6-Banjir yang melanda Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, selama sepekan terakhir telah berangsur surut. Para warga sudah melakukan bersih-bersih pasca banjir tersebut.

Pantauan Kabar6.com dilapangan, di Perumahan Periuk Damai, Kecamatan Periuk, sudah tidak ada lagi genangan air. Bahkan para warga sudah melakukan bersih-bersih rumah akibat banjir itu.

“Sejak Minggu sudah surut. Kita hari ini sudah mulai bersih-bersih,” ujar Sani, warga Perumahan Periuk Damai saat dijumpai, Senin (10/2/2020).

Meskipun banjir telah surut, dirinya masih bertahan di tenda pengungsian terdekat. Sebab saat ini pasokan listrik masih belum menyala dan rumah tersebut dan masih dalam kondisi lembab.

“Sekarang kita masih di pengungsian, hari ini hanya bersih-bersih saja. Karena lampu belum masuk tapi meteran sudah diganti. Alhamdulillah mobil sampah sudah angkut sampah bekas banjir dan distribusi air bersih sudah jalan,” katanya.

Kendati demikian, dirinya juga berharap Pemerintah Kota Tangerang agar dapat fokus pada pembangunan penanangan banjir, dari sisi turap dan Danau Situ Bulakan agar tidak ada banjir lagi.

“Periuk Damai banjir susah surut, ini paling cepat surut biasanya dua minggu baru surut,” katanya.

Sementara itu, salah seorang petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pasokan listrik diwilayah yang terdampak banjir tersebut sebagai besar belum menyala.

“Listrik belum nyala karena ini harus digilir. Sebagian besar wilayah terdampak banjir belum nyala,” katanya.

**Baca juga: Polisi Segera Periksa Kejiwaan Tersangka Penusuk Istri di Periuk.

Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin mengatakan, banjir yang melanda Kota Tangerang sejak awal Januari 2020 sebanyak 294 titik banjir. Namun untuk wilayah Perumahan Total Persada tidak terdampak.

“Karena banjir yang kemarin luapan begitu tinggi, oleh karena langkah kedepannya kita koordinasi baik pemerintah pusat, daerah karena masalah banjir ini tidak bisa secara parsial,” tandasnya.(Oke)




Hari Ketujuh Air Banjir di Periuk Berangsur Surut

Kabar6.com

Kabar6-Hari ke tujuh banjir yang melanda Kecamatan Periuk Kota Tangerang sudah berangsur surut. Para warga terdampak banjir di Perumahan Total Persada dan Garden City serta Vila Tomang yang rumahnya yang sudah kering tengah melakukan bersih-bersih.

Pantauan kabar6.com, terlihat juga puluhan rumah masih terendam setinggi paha orang dewasa. Selain itu, sejumlah pengungsi juga masih ada yang tetap bertahan di Gedung Olahraga (GOR) Total Persada

“Ya sudah mulai bersih – bersih, soal air sudah surut sejak tadi pagi,” ujar Subali warga Perumahan Total Persada.

Terpisah, Kasi Sarana dan Prasarana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Rana Rachdiana mengatakan, saat ini banjir yang yang terjadi di Kecamatan Periuk sudah berangsur surut.

“Sudah mulai surut, meskipun masih ada sejumlah rumah yang masih terendam dengan ketinggian diperkirakan mencapai 80 cm,” katanya.

**Baca juga: Cara Lapas Pemuda Tangerang agar Warga Binaan Bebas dari Narkoba.

Kendati demikian, Rana mengatakan sebanyak 200 orang personel dari BPBD tersebar di wilayah yang terdampak dibantu TNI-Polri untuk membantu penanangan banjir maupun pasca bencana.

“Jadi kita tidak hanya pas banjir saja, pasca bencana kita tetap melakukan penanganan,” tandasnya. (Oke)




3 Titik Banjir Melanda Tangsel, Bang Ben: Genangan Dilaporkan Sudah Surut

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengatakan titik banjir di Tangsel berada di tiga titik.

“Ada 3 titik, di Komplek Payung Mas, Kelurahan Cipayung, BPI dan di Lembah Pinus. Tadi malam ada genangan air disana dan pagi ini dilaporkan sudah surut,” ujar Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie kepada Kabar6.com. Senin (27/1/2020).

Pria yang akrab disapa Bang Ben ini menjelaskan, pihaknya juga langsung menginstruksikan BPBD Tangsel untuk meninjau lokasi dengan membawa perahu karet sebagai antisipasi.

“Petugas BPBD sudah ada disana, kalau air naik nanti akan dikabari lagi dan semua akan bergerak ke lolasi. BPBD dan perahu karet sudah disana, siap untuk evakuasi yang diburuhkan oleh warga,” kata Bang Ben.

Ketika ditanya apakah Tangsel akan mengeluarkan situasi tanggal darurat, Bang Ben menjelaskan, dirinya belum bisa memastikan karena harus melihat situasi terlebih dahulu.

**Baca juga: Langganan Banjir, Komplek BPI Terendam 60 Centimeter.

“Tanggap darurat tergantung situasi, kalau kemarin kita naikan tanggap darurat karena titik banjir banyak. Kalau malam ini baru ada dua titik lokasi,” tuturnya.

Terpisah, Tim Reaksi Cepat BPBD, Dodi menuturkan, pihaknya kemarin sudah bersiaga dari habis maghrib untuk membantu warga yang butuh evakuasi.

“Saat ini juga dibantu oleh tim dari ganespa, banjir di BPI sedada orang dewasa,” tutupnya.(eka)




Banjir Surut, Kabupaten Tangerang Urung Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

Kabar6.com

Kabar6 – Pemerintah Kabupaten Tangerang memilih tak buru-buru untuk menetapkan status tanggap darurat bencana meski banjir merendam 15.599 Kepala Keluaraga di wilayah itu.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Bambang Sapto mengatakan salah satu alasannya belum mengajukan kondisi tanggap darurat ke Pemerintah Pusat karena banjir sudah mulai surut.” Sudah surut,” katanya Kamis 9/1/2020.

Menurut Bambang, meski terjadi banjir di sejumlah kawasan, namun ia bersyukur tidak ada korban jiwa. Keadaan para pengungsi juga cukup baik. Berbagai kebutuhan dasar seperti makan, minum, obat serta hal-hal lainnya bisa terpenuhi.

**Baca juga: Tahun 2020, 448 Aparatur Sipil Negara Kabupaten Tangerang Pensiun.

“Alhamdulillah mereka baik-baik saja. Tidak ada yang sakit akibat ngungsi, kalaupun sakit ya karena memang sakit sejak sebelum banjir. Tidak ada masalah pada para pengungsi, hanya mereka ingin segera surut dan pulang. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu para pengungsi ini,” ungkapnya.

Ratusan personel gabungan BPBD, Dinsos, TNI dan Polri dan relawan terus disiagakan untuk membantu warga korban banjir di 13 Kecamatan. (Vee)




BPBD Sebut Banjir di Kota Tangerang Berangsur Surut

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Irman Puja Hendra mengatakan banjir yang melanda Kota Tangerang mulai berangsur surut.

“Ya udah mulai turun (ketinggian air). Arusnya sudah mulai tidak terlalu kenceng semalam sudah penurunannya,” ujar Irman dilokasi banjir Ciledug Indah Kota Tangerang, Kamis (2/1/2020).

Irman mengatakan, penurunan debit air hingga 50 centimeter. Penurunan permukaan air, kata dia, merata di seluruh kecamatan yang terendam banjir.”Insya Allah sudah kering sudah melakukan pembersihan-pembersihan,” katanya.

Meskipun pasca hujan Rabu (1/1/2020) semalam, Irman menegaskan tidak ada tambahan titik banjir yang terjadi di Kota Tangerang. “nggak ada, nggak ada,” singkatnya.

Banjir yang melanda kota Tangerang tersebut yang terparah di Kecamatan Ciledug. Diketahui jumlah titik banjir di Kota Tangerang mencapai 267 titik dan Jumlah warga yang terdampak 16.994 jiwa.

**Baca juga: 267 titik & Ribuan Jiwa Terdampak Banjir di Kota Tangerang.

Irman mengatakan, titik-titik pengungsian pihaknya telah menyiapkan. Namun untuk jumlah titik tersebut dirinya belum mengetahui.

“Jumlah titiknya belum belum tahu, rata rata kita ada yang di posyandu di masjid itu untuk pengungsi,” tandasnya. (Oke)