1

Meskipun #dirumahaja, Jangan Tinggalkan 5 Kebiasaan Ini

Kabar6-Selama di rumah saja, banyak yang mengeluh kulit mereka justru kusam dan terlihat tidak bersinar, padahal tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Kulit bisa saja rusak karena kebiasaan yang Anda lakukan setiap hari. Karena itulah untuk bisa mempertahankan kulit agar tetap sehat, melansir beberapa sumber, ada sejumlah kebiasaan yang tidak boleh Anda abaikan meskipun hanya di rumah saja. Ini lima kebiasaan yang dimaksud:

1. Tidur tepat waktu
Saat masih menjalani aktivitas di luar rumah, Anda memiliki segudang kegiatan hingga harus menjadwalkan waktu bangun dan tidur secara konsisten dan tepat waktu.

Tapi saat semua kegiatan dilakukan di rumah, Anda bisa mengatur waktu lebih fleksibel, sehingga tidak heran apabila jam tidur pun jadi berantakan.

Tidak jarang Anda begadang untuk menyelesaikan pekerjaan kantor atau aktivitas lainnya. Sementara di waktu siang, Anda akan lebih cepat merasa mengantuk.

Untuk mendapatkan kulit yang sehat, sebaiknya atur waktu tidur seperti biasanya. Pastikan Anda tidur malam selama 7-9 jam setiap hari secara konsisten.

2. Selalu menghidrasi tubuh
Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan membuat kulit sehat dan segar. Karena itu, jangan biarkan tubuh mengalami dehidrasi. Pastikan minum air putih minimal dua liter setiap hari.

3. Olahraga ringan
Hindari kebiasaan yang menghabiskan waktu untuk rebahan saja. Anda tetap perlu melakukan olahraga ringan selama di rumah saja untuk memastikan tubuh sehat. Dengan olahraga ringan, tidak hanya tubuh saja yang menjadi lebih sehat, kulit pun bisa lebih segar.

4. Tetap rutin melakukan perawatan kulit
Meskipun hanya di rumah saja, Anda disarankan untuk tetap melakukan perawatan kulit.

5. Gunakan sunscreen
Tidak hanya saat di luar, di dalam rumah pun Anda masih perlu menggunakan sunscreen. Sinar UVA dan UVB yang terkandung dalam matahari ternyata masih bisa menembus kaca.

Akibatnya, kulit tetap bisa mengalami burning serta mengalami penuaan dini apabila Anda tidak rajin memakai sunscreen saat di rumah.

Sinar UVA pada matahari bisa menyebabkan beragam masalah kulit seperti timbulnya keriput, noda hitam pada wajah, hingga memicu kanker kulit. Sementara sinar UVB bisa membuat kulit menggelap dan kusam. ** Baca juga: Tetap Sehat Usai Lebaran dengan 6 Jus Ini

Tetap aktif bergerak dan lakukan sejumlah perawatan tubuh agar kulit selalu sehat.(ilj/bbs)




Jangan Salah Pilih Tabir Surya

Kabar6-Agar kulit tidak terbakar, sekaligus menjaganya dari efek buruk sinar matahari, mengaplikasikan tabir surya atau sunscreen menjadi salah satu alternatif yang disarankan.

Sayangnya, tidak semua produk tabir surya cocok dengan berbagai jenis kulit. Lantas bagaimana agar tidak salah pilih tabir surya? Melansir Dreamers, hal yang utama adalah Anda harus memperhatikan kandungan yang ada dalam tabir surya atau body lotion, agar tidak merusak kulit. Body lotion sebenarnya tidak ada masalah bila digunakan berapa kali dalam sehari.

Meskipun begitu, Anda harus lebih teliti membaca bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Untuk kulit yang kering sekali, pilih lotion seperti salep teksturnya. Ini berguna agar tahan lama saat ‘menutupi’ kulit.

Sedangkan untuk kulit yang tidak terlalu kering, cari lotion yang saat diaplikasikan ke kulit tidak terlalu lengket. ** Baca juga: Kapan Waktu Tepat Konsumsi Vitamin Agar Hasilnya Maksimal?

Sementara untuk Anda yang memiliki masalah kulit seperti vitiligo, lebih baik memilih body lotion atau tabir surya dengan kandungan yang ringan, tidak terlalu wangi, dan tidak memiliki warna yang sangat mencolok.

Hal ini karena ditakutkan bahan kimia yang terkandung dalam body lotion atau tabir surya tersebut justru akan membahayakan kulit.(ilj/bbs)




Ketahui Waktu Terbaik Dapatkan Sinar Matahari

Kabar6-Manfaat sinar matahari, terutama untuk sintesis vitamin D, bisa didapatkan apabila kita terpapar dalam durasi yang wajar. Berjemur secara berlebihan, justru membuat kita mengalami peningkatan risiko luka bakar, hingga kanker kulit.

Ada beragam pendapat mengenai waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari. Pendapat paling umum adalah saat pagi hari. Pendapat lain mengatakan bahwa waktu terbaik adalah saat siang hari.

Sebuah penelitian, melansir Kompas, mengemukakan bahwa waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari adalah siang hari. Alasannya, pada waktu inilah risiko kanker kulit jenis cutaneous malignant melanoma (CMM), justru berada di angka yang paling rendah.

Selain itu, paparan sinar matahari yang didapatkan antara pukul 10.00 hingga pukul 15.00, dapat memicu produksi vitamin D, yang dapat bertahan dua kali lebih lama dalam darah, jika dibandingkan dengan vitamin D yang dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau makanan.

Meski demikian, pada jam-jam tersebut risiko kulit terbakar matahari juga akan meningkat karena sinar matahari cukup menyengat. Karena itulah kita perlu membatasi waktu paparan.

Waktu ideal terkena paparan matahari, hanyalah 5-15 menit setiap harinya. Itu pun bisa didapatkan saat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan saat siang hari.

namun Anda tidak perlu meluangkan waktu khusus untuk berjemur, demi mendapatkan vitamin D yang dibutuhkan. Paparan sinar matahari di wajah, tangan, atau lengan sebanyak dua hingga tiga kali seminggu, sudah cukup untuk menjaga kadar vitamin D di tubuh.

Bagi yang akan menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari, gunakan tabir surya spektrum luas dengan cukup. Jika ingin memanfaatkan sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D, bisa menunda pemakaian sunscreen.

Namun, hal ini hanya berlaku sebentar saja, yaitu 5-15 menit, sesuai dengan waktu ideal mendapatkan sinar matahari. Setelah itu, Anda tetap harus menggunakan sunscreen untuk mencegah dampak paparan sinar matahari berlebih. ** Baca juga: Mana yang Lebih Disarankan, Makan Kentang Tanpa atau dengan Kulitnya?

Pemakaian sunscreen juga harus diulangi setiap dua hingga tiga jam sekali.(ilj/bbs)




Apa Saja Ciri Produk Sunscreen yang Kurang Efektif Lindungi Kulit?

Kabar6-Sunscreen, atau tabir surya adalah lotion cair kimiawi yang bertindak sebagai penyaring sinar matahari. Lotion sunscreen masuk ke kulit dan akan menyerap radiasi UV sebelum mencapai lapisan kulit Anda dan merusaknya. Namun, tetap akan ada sebagian sinar matahari yang terserap oleh tubuh.

Penggunaan sunscreen setiap hari sangat penting untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet. Meskipun demikian, jika Anda membeli produk sunscreen yang salah, hal ini tentu saja akan menjadi sia-sia.
Bagaimana mengetahui bahwa produk sunscreen yang Anda beli kurang efektif melindungi kulit? Melansir beberapa sumber, menurut Deanne Mraz Robinson, MD, FAAD, dan President Modern Dermatology, SPF (Sun Protection Factor) kurang dari 30 tidak memberikan perlindungan yang Anda butuhkan.

SPF yang lebih tinggi dibutuhkan karena orang cenderung hanya mengaplikasikan sunscreen sebanyak 25 persen-50 persen saja dari yang disarankan.

Banyak sunscreen mengandung bahan kimia seperti avobenzone yang tergolong photounstable, dan efektivitasnya menurun 50 persen setelah terpapar matahari selama satu jam. Karena itu, penggunaan bahan ini harus dikombinasikan dengan bahan photostability seperti cyclooctatetraene, para-nitrobenzyl alcohol, dan Trolox. Atau, ganti saja sunscreen berbahan kimia dengan sunblock yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide yang lebih efektif melindungi kulit.

Sinar ultraviolet B (UVB), yang menyebabkan kulit terbakar, bisa dihambat oleh sunscreen biasa. Namun jika sunscreen tidak menyebutkan broad spectrum, krim tabir surya ini tidak akan menghambat sinar ultraviolet A (UVA), yang memicu kanker kulit dan penuaan dini. Pilih sunscreen yang memberi perlindungan sepanjang hari dari UVA dan UVB.

Produk kombinasi, misalnya sunscreen sekaligus bug repellent (pembasmi serangga) atau sunscreen dan losion pelembap, ternyata tidak sebaik yang disangka. Sunscreen juga menjadi ‘benteng pertahanan’ kulit dari sinar matahari, sedangkan pelembap justru harus menyerap ke kulit. Jadi, dua produk ini tidak akan menyatu. Lebih baik gunakan produk-produk ini secara terpisah.

Sunscreen tidak boleh mengklaim bahwa produknya waterproof, melainkan tahan air selama periode waktu tertentu. Misalnya, 40-80 menit. “Sesuaikan sunscreen dengan tingkat aktivitas Anda, dan kebutuhan tertentu dalam hal tahan air,” kata Dr. Robinson. Bahkan produk yang mengklaim waterproof pun harus dioleskan ulang setiap satu hingga dua jam.

Sunscreen hanya efektif jika diaplikasikan dengan benar dan dalam jumlah yang tepat. Sunscreen dalam kemasan semprot cenderung akan berhamburan di udara. Jika memang menggunakan sunscreen spray, semprotkan dalam jarak 5-7 cm dari kulit. Gosok kulit, lalu semprotkan sekali lagi untuk memastikan bahannya lebih merata pada kulit. ** Baca juga: Beberapa Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Berbuka Puasa

Lebih teliti lagi menggunakan produk sunscreen ya.(ilj/bbs)




Mengapa Harus Gunakan Sunscreen Tiap 2 Jam Sekali?

Kabar6-Banyak ahli kulit menganjurkan agar Anda menggunakan sunscreen setiap dua jam sekali. Apa alsannya? Kebanyakan sunscreen dengan SPF 15 atau lebih tinggi kandungannya, mampu bekerja dengan baik melindungi kulit dari sinar UVB.

Namun terdapat dua kelemahan dari sunscreen tersebut. Melansir hellosehat, pertama adalah sunscreen hanya bertahan sekira 2-3 jam setelah pemakaian. Kedua, biasanya penggunaan tabir surya ini dapat memerahkan kulit. Hal tersebut dikarenakan hanya melindungi sinar UVB, sehingga terdapat kemungkinan efek dari UVA yang bisa Anda peroleh. Durasi ketahanan tersebut adalah salah satu faktor mengapa sangat penting menggunakan sunscreen setiap dua jam.

Apabila Anda sering beraktivitas di luar ruangan, sangat memerlukan tabir surya dengan SPF tinggi dan anti air. Ketika Anda berada di luar ruangan, kemungkinan besar sangat sering terpapar sinar matahari, sehingga akan sangat mudah berkeringat. Karena itulah sunscreen anti air sangat dianjurkan karena tidak akan cepat luntur ketika berkeringat.

Selain itu, agar kulit Anda tidak cepat terbakar, tabir surya harus digunakan 30 menit sebelum beraktivitas di luar. Sangat penting bagi Anda untuk memakainya kembali setiap dua jam, agar kulit dapat dilindungi dengan baik. Tidak lupa untuk menggunakannya kembali seusai berenang, berolahraga, atau sehabis memakai handuk.

Hal yang perlu diingat, kita tidak boleh bergantung pada tabir surya saja untuk melindungi dari sinar matahari. Tabir surya tidak benar-benar dapat menjaga kita dari kulit terbakar, melepuh, hingga kanker. Tentu dibutuhkan perlindungan lain untuk mengoptimalkan sunscreen ini agar terhindar dari dampak buruk radiasi matahari yaitu menggunakan lip balm SPF 30, topi, kacamata hitam dengan perlindungan sinar UV, dan pakaian berlengan panjang. ** Baca juga: Kebiasaan yang Bikin Sistem Imun Tubuh Rapuh

Radiasi matahari yang memiliki efek buruk mulai dari pukul 10.00 hingga pukul 16.00. Cobalah untuk mengurangi aktivitas di luar pada jam-jam tersebut.(ilj/bbs)




Kesalahan dalam Menjaga Kebersihan yang Tanpa Sadar Sering Dilakukan

Kabar6-Hidup sehat adalah hal yang sering disarankan agar Anda terhindar dari berbagai penyakit yang tentu saja merugikan. Namun menjaga kebersihan pribadi tidak sesederhana yang dikira.

Ada beberapa kesalahan dalam menjaga kebersihan yang sering dilakukan, dan mungkin Anda sendiri kurang menyadarinya. Melansir beberapa sumber, berikut kebiasaan yang dimaksud:

1. Topang dagu
Menempelkan wajah di tangan yang sering dilakukan ternyata dapat menambahkan kotoran ke wajah kita. “Jangan meletakkan wajah Kamu di tangan Kamu. Ini memindahkan kotoran dan kotoran, serta meregangkan kulit,” kata dr. Neal Schultz, dokter kulit New York City.

Ditambahkan, “Lebih penting lagi, setiap sentuhan berulang secara langsung berkontribusi terhadap penyumbatan dan jerawat dengan mendorong minyak, kotoran, puing, dan sel-sel mati ke dalam pori-pori, dan juga menyebabkan sedikit penebalan kulit, yang juga berkontribusi terhadap penyumbatan dan menyebabkan kulit berjerawat.”

2. Cuci wajah usai berolahraga
Ternyata hal ini tidak disarankan. Hal yang terbaik adalah menyiramkan air ke wajah sebelum berolahraga. “Ketika datang waktunya untuk mencuci muka, lakukan pra-latihan, bukan pasca-latihan,” kata dr. Schultz.

Ketika berkeringat, Anda cenderung untuk membersihkan kulit yang berarti menyeka dan menggosok kotoran serta minyak yang ada di sana. Dan inilah yang memperburuk jerawat.

3. Mandi air panas
Mandi air panas tidak membantu menjaga kesehatan kulit. “Semua orang suka udara sedikit panas di kamar mandi mereka, tetapi hindari mandi air panas,” jelas dr. Schultz.

“Air panas membuka pori-pori, yang meningkatkan kehilangan air dan juga membersihkan minyak-minyak emolien pelindung kulit, yang semakin menambah kehilangan air,” urainya lagi. Dr. Schultz menyarankan untuk mandi hangat.

4. Terlambat gunakan lotion
Setelah mandi, Anda biasanya buru-buru berangkat ke kantor sehingga tidak sempat menggunakan lotion. Padahal disarankan menggunakan lotion setelah mandi saat kulit benar-benar bersih dan segar. “Pastikan untuk tidak menunggu terlalu lama setelah mandi untuk mengaplikasikan pelembap kamu,” kata dr. Schultz.

5. Gunakan sabun mandi berlebihan
“Jika kamu berjuang melawan kulit kering selama musim dingin, musim dingin yang keras, cobalah lebih jarang menggunakan sabun di kamar mandi atau mandi (kecuali area pribadi, seperti yang harus dibasahi setiap hari),” kata dr. Schultz. “Kurangi penggunaan sabun untuk area non-perineal hingga satu hingga dua kali per minggu.”

6. Lewatkan sunscreen di musim dingin
Sudah waktunya untuk mulai benar-benar memakai tabir surya setiap hari, selalu pakai jangan sampai lupa. ” Ini tidak bisa ditawar untuk menggunakan tabir surya secara efektif 365 hari setahun, baik di musim hujan, salju, atau matahari,” kata dr. Schultz.

Carilah pelembap atau foundation berwarna bagus dengan SPF untuk membantu kamu tetap terlindungi sunscreen setiap hari.

7. Tidak mandi usai berolahraga
Sebagian besar dari kita akan langsung mandi setelah lari 20 mil, tetapi kadang-kadang setelah 20 menit joging, kita meluangkan waktu untuk pergi ke kamar mandi. Namun, setiap kali berkeringat, penting untuk segera ganti pakaian.

“Keringat dengan mudah terperangkap di dalam pakaian ketat, mengarah ke jerawat, iritasi, dan masalah lainnya. Mandi setelah latihan sangat ideal, karena semakin sedikit waktu bakteri memiliki kesempatan untuk duduk di kulit kamu, semakin baik,” kata Joel Schlessinger, Dermatolog dan Dokter Bersertifikat, Kontributor RealSelf.

8. Sikat gigi terlalu sering
Sebagian orang meyakini sikat gigi setiap usai makan bisa membuatnya terbebas dari sakit gigi yang memilukan. Ini benar, tapi tidak benar lagi kalau sikat gigi dilakukan lebih dari empat kali dalam sehari. Terutama jika bulu sikat yang dipilih itu kaku dan keras, karena bisa melukai gusi. Pilihlah bentuk sikat gigi yang nyaman dipegang dan memiliki bulu sikat yang halus. ** Baca juga: Bentuk Kuku Cerminkan Kesehatan Kita

Yuk, hindari kebiasaan yang merugikan kesehatan Anda.(ilj/bbs)




3 Kebiasaan yang Bantu Perlambat Penuaan Dini

Kabar6-Seiring bertambahnya usia, akan muncul garis halus, kerutan, dan hiperpigmentasi di area tertentu yang juga menjadi tanda-tanda penuaan dini. Pada dasarnya, kulit pasti menua. Tapi jika diantisipasi sedini mungkin, kondisi tersebut dapat diperlambat.

Selain dengan menjalankan pola hidup sehat, ada tiga kebiasaan ini bisa menjaga kulit tetap awet muda jika dilakukan sedini mungkin. Melansir beberapa sumber, ini dia tiga kebiasaan yang dimaksud:

1. Konsumsi makanan kaya antioksidan
Kulit butuh antioksidan agar dapat terus beregenerasi. Buah beri-berian seperti blueberry, stroberi, cranberry dan raspberry adalah sumber antioksidan yang melimpah. Rutin mengonsumsi buah-buahan tersebut agar kebutuhan antioksidan kulit terpenuhi.

2. Kurangi gula & karbohidrat olahan
Gula dan karbohidrat olahan seperti roti, tepung dan pasta, atau krimer serta whipped cream yang dikonsumsi, akan mengendap pada jaringan kulit dan jadi lemak yang dapat merusak. Akibatnya kulit jadi mudah keriput.

3. Rutin gunakan sunscreen
Paparan sinar matahari adalah pemicu tanda-tanda penuaan dini paling berbahaya. Jangan pernah tinggalkan rumah tanpa sunscreen, bahkan ketika cuaca di luar rumah sedang mendung. ** Baca juga: Hindari Tidur Saat Rambut Masih Basah Usai Keramas

4. Gunakan skincare anti aging sejak usia 20-an
Skincare anti aging (keriput/kerut) bersifat mencegah, bukan memperbaiki. Ada baiknya skincare anti aging digunakan sejak usia awal 20-an saat tanda-tanda penuaan dini belum ada. Hal ini karena apabila tanda-tanda penuaan dini sudah ada, Anda hanya bisa menghilangkannya dengan treatment khusus seperti bedah atau injeksi.

Yuk, perlambat penuaan dini dengan pola hidup sehat.(ilj/bbs)




Beberapa Kebiasaan yang Tanpa Disadari Berdampak Negatif pada Kesehatan

Kabar6-Sehat menjadi aset yang mahal bagi setiap orang. Karena itulah saat ini tidak sedikit orang yang giat menjaga kesehatan, antara melalui asupan makan, rutin berolahraga, diet sehat, dan lain sebagainya.

Sayangnya, ada beberapa kebiasaan yang dilakukan banyak orang, namun tanpa disadari justru berdampak buruk pada kesehatan. Dikutip dari beberapa sumber, ini beberapa kebiasaan yang dimaksud:

1. Mandi pakai air hangat
Mandi dengan air hangat memang menyenangkan. Namun terlalu sering mandi dengan air hangat justru memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terutama kulit. Suhu air yang panas dari air dapat menyebabkan kulit kering, gatal, dan iritasi.

2. Mengelupas kulit
Mengelupas kulit yang kering terutama di bibir merupakan kebiasaan buruk yang harus dihindari, karena dapat menyebabkan kulit menjadi hitam bahkan iritasi. Begitu pula kulit wajah jika terlalu sering dieksfoliasi, justru dapat mengakibatkan kekeringan atau meningkatkan produksi minyak pada kulit.

3. Sering menyentuh wajah
Ini adalah salah satu kebiasaan yang kerap kali dilakukan tanpa sadar. Tangan adalah salah satu bagian tubuh yang banyak kuman. Bakteri yang menumpuk di tangan dapat menempel pada wajah ketika Anda menyentuhnya dan dapat mengakibatkan jerawat.

4. Hanya mengoleskan sunscreen di wajah
Saat beraktivitas di luar ruangan, Anda harus mengoleskan sunscreen tak hanya pada bagian wajah, tapi juga leher dan lengan, atau kaki jika perlu. ** Baca juga: 6 Makanan yang Bantu Sehatkan Otak

Hilangkan kebiasaan buruk tadi agar Anda selalu sehat.(ilj/bbs)




Sunscreen Alami Juga Dimiliki 3 Makanan Ini

kabar6.com

Kabar6-Sunscreen atau tabir surya, adalah lotion cair kimiawi yang bertindak sebagai penyaring sinar matahari. Lotion sunscreen masuk ke kulit dan akan menyerap radiasi UV sebelum mencapai lapisan kulit Anda dan merusaknya. Namun, tetap akan ada sebagian sinar matahari yang terserap oleh tubuh.

Krim sunscreen memang wajib diaplikasikan untuk mencegah kulit rusak akibat terbakar sinar matahari. Namun tahukah Anda, tubuh sebenarnya memiliki zat yang bisa melindungi kulit asalkan mengkonsumsi makanan yang tepat?

Tubuh, dikatakan Joseph S. Takahashi, PhD yang merupakan ketua jurusan neuroscience Universitas Texas, memiliki suatu enzim pelindung dari sinar UV yang diproduksi setiap hari dalam waktu tertentu.

Jadi konsumsi makanan Anda sehari-hari sangat berpengaruh terhadap keteraturan siklus produksi dari enzim tersebut. Pola makan yang teratur akan membantu enzim berfungsi secara maksimal.

Disarankan untuk mengonsumsi makanan tersebut pada siang hari untuk membantu memaksimalkan produksi enzim tabir surya yang Anda aplikasikan ke kulit. Dikutip dari beberapa sumber, berikut adalah tiga makanan yang mengandung sunscreen alami:

1. Blueberries
Blueberries adalah powerhouse dari kandungan antioksidan, dapat membantu membentengi kulit dari ancaman radikal bebas yang dapat mengakibatkan sunburn, kulit kering dan gampang keriput serta permasalahan kulit lainnya.

2. Semangka
Semangka mengandung kadar lycopene yang cukup tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tomat. Lycopene adalah zat senyawa kimia yang berfungsi untuk menyerap sinar UVA maupun UVB, sehingga kedua radiasi sinar tersebut tidak sampai mengakibatkan kerusakan pada sel-sel kulit.

3. Kacang-kacangan & biji-bijian
Mengemil kacang walnut, almond, atau menaburi sarapan Anda dengan chia seeds ternyata sangat membantu memenuhi kebutuhan omega-3 untuk jaringan kulit Anda. Bagi tubuh, Omega 3 berfungsi untuk membantu merawat kelembutan dan kekenyalan kulit sekaligus membantu meredakan peradangan.

Omega 3 juga membantu menjaga agar tubuh Anda dapat bertahan di bawah panas matahari lebih lama tanpa khawatir mengalami heat stroke. ** Baca juga: 3 Pekerjaan Rumah Tangga yang Bisa Bantu Bakar Lemak

Meskipun demikian, ketiga makanan tadi tidak lantas bisa menggantikan fungsi krim sunscreen, lho. Hal yang disarankan adalah awali hari pagi dengan menyantap salah satu dari ketiga makanan di atas, dan jangan lupa mengaplikasikan sunscreen sebelum keluar rumah.(ilj/bbs)