1

Sering Diabaikan, Kasur Bisa Jadi ‘Rumah’ Bagi Kuman dan Debu

Kabar6-Nyaris sepertiga hidup kita dihabiskan di atas kasur untuk tidur atau sekadar melakukan aktivitas lainnya. Artinya, kita akan berhadapan dengan partikel jahat yang biasanya ‘bersembunyi’ di kasur.

Karena itulah disarankan untuk rutin membersihkan kasur secara menyeluruh sehingga partikel jahat pada kasur hilang dengan sempurna.

Diketahui, kasur adalah rumah bagi keringat, kuman, sel kulit mati, minyak berlebih, noda, dan tungau debu. Nah, itulah yang disebut sebagai partikel jahat.

Anda disarankan membersihkan bantal dan kasur sedikitnya dua kali dalam setahun. Atau paling tidak setahun sekali. Melansir theasianparent, ada sejumlah cara mudah untuk membersihkan kasur. Apa sajakah itu?

1. Sedot debu
Jemur bantal di bawah sinar matahari sebentar. Sementara itu gunakan penyedot debu khusus untuk kasur. Apabila Anda tidak memiliki penyedot debu khusus untuk kasur, menggunakan penyedot debu biasa, asalkan pengisapannya sangat kuat.

Pastikan untuk meletakkan nosel pemasangan dengan kuat di atas kasur agar dapat mengangkat semua kotoran dengan lebih efektif.

2. Hilangkan bau keringat dan lembap
Keringat dan lembap dapat membuat kasur sedikit berbau. Untuk menghilangkan bau ‘basah’ itu, taburkan sedikit soda kue ke seluruh permukaan tempat tidur dan biarkan beberapa jam.

Anda bisa menyemprotkan larutan cuka dan air encer terlebih dahulu sebelum menyebarkan soda kue. Soda tidak hanya akan menghilangkan semua bau tak sedap, tapi juga akan menyerap kelembapan atau cairan berlebih.

3. Letakkan di bawah cahaya sinar
Cara terbaik untuk membersihkan kasur adalah dengan menggunakan sinar matahari dan udara segar. Namun bila ukuran kasur Queen atau King yang tidak mungkin diangkat keluar, Anda bisa membuka jendela untuk membiarkan udara segar mengalir melalui kamar tidur. Jangan meremehkan udara segar dan sinar matahari ke kasur, meskipun tidak terkena langsung.

4. Tutup dan lindungi
Langkah terakhir yang tak kalah penting adalah selalu melindungi kasur dengan pelindung khusus kasur dan seprai. Ini akan menjaga agar kebersihan kasur tahan lebih lama dan juga melindunginya dari noda. ** Baca juga: Dianggap Tak Sehat, Santan Ternyata Punya Sejumlah Manfaat Bagi Tubuh

Mudah, bukan? (ilj/bbs)




Jangan Salah Pilih Tabir Surya

Kabar6-Agar kulit tidak terbakar, sekaligus menjaganya dari efek buruk sinar matahari, mengaplikasikan tabir surya atau sunscreen menjadi salah satu alternatif yang disarankan.

Sayangnya, tidak semua produk tabir surya cocok dengan berbagai jenis kulit. Lantas bagaimana agar tidak salah pilih tabir surya? Melansir Dreamers, hal yang utama adalah Anda harus memperhatikan kandungan yang ada dalam tabir surya atau body lotion, agar tidak merusak kulit. Body lotion sebenarnya tidak ada masalah bila digunakan berapa kali dalam sehari.

Meskipun begitu, Anda harus lebih teliti membaca bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Untuk kulit yang kering sekali, pilih lotion seperti salep teksturnya. Ini berguna agar tahan lama saat ‘menutupi’ kulit.

Sedangkan untuk kulit yang tidak terlalu kering, cari lotion yang saat diaplikasikan ke kulit tidak terlalu lengket. ** Baca juga: Kapan Waktu Tepat Konsumsi Vitamin Agar Hasilnya Maksimal?

Sementara untuk Anda yang memiliki masalah kulit seperti vitiligo, lebih baik memilih body lotion atau tabir surya dengan kandungan yang ringan, tidak terlalu wangi, dan tidak memiliki warna yang sangat mencolok.

Hal ini karena ditakutkan bahan kimia yang terkandung dalam body lotion atau tabir surya tersebut justru akan membahayakan kulit.(ilj/bbs)




Ketahui Waktu Terbaik Dapatkan Sinar Matahari

Kabar6-Manfaat sinar matahari, terutama untuk sintesis vitamin D, bisa didapatkan apabila kita terpapar dalam durasi yang wajar. Berjemur secara berlebihan, justru membuat kita mengalami peningkatan risiko luka bakar, hingga kanker kulit.

Ada beragam pendapat mengenai waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari. Pendapat paling umum adalah saat pagi hari. Pendapat lain mengatakan bahwa waktu terbaik adalah saat siang hari.

Sebuah penelitian, melansir Kompas, mengemukakan bahwa waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari adalah siang hari. Alasannya, pada waktu inilah risiko kanker kulit jenis cutaneous malignant melanoma (CMM), justru berada di angka yang paling rendah.

Selain itu, paparan sinar matahari yang didapatkan antara pukul 10.00 hingga pukul 15.00, dapat memicu produksi vitamin D, yang dapat bertahan dua kali lebih lama dalam darah, jika dibandingkan dengan vitamin D yang dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau makanan.

Meski demikian, pada jam-jam tersebut risiko kulit terbakar matahari juga akan meningkat karena sinar matahari cukup menyengat. Karena itulah kita perlu membatasi waktu paparan.

Waktu ideal terkena paparan matahari, hanyalah 5-15 menit setiap harinya. Itu pun bisa didapatkan saat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan saat siang hari.

namun Anda tidak perlu meluangkan waktu khusus untuk berjemur, demi mendapatkan vitamin D yang dibutuhkan. Paparan sinar matahari di wajah, tangan, atau lengan sebanyak dua hingga tiga kali seminggu, sudah cukup untuk menjaga kadar vitamin D di tubuh.

Bagi yang akan menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari, gunakan tabir surya spektrum luas dengan cukup. Jika ingin memanfaatkan sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D, bisa menunda pemakaian sunscreen.

Namun, hal ini hanya berlaku sebentar saja, yaitu 5-15 menit, sesuai dengan waktu ideal mendapatkan sinar matahari. Setelah itu, Anda tetap harus menggunakan sunscreen untuk mencegah dampak paparan sinar matahari berlebih. ** Baca juga: Mana yang Lebih Disarankan, Makan Kentang Tanpa atau dengan Kulitnya?

Pemakaian sunscreen juga harus diulangi setiap dua hingga tiga jam sekali.(ilj/bbs)




Apa Efek yang Terjadi Saat Tubuh Kurang Terkena Paparan Sinar Matahari?

Kabar6-Terlalu sering terpapar sinar matahari memang tidak baik untuk tubuh. Selain dapat menyebabkan dehidrasi karena tubuh mengalami overheat, terpapar sinar matahari dalam jangka waktu yang panjang menyebabkan masalah serius bagi kesehatan kulit.

Sebaliknya, melansir metro.co.uk, kurang terkena sinar matahari juga dapat membawa dampak negatif bagi tubuh. Kurangnya sinar matahari yang mengandung vitamin D dapat menyebabkan banyak masalah seperti tulang yang lemah, kelainan bentuk kaki, kanker, depresi, masalah kulit, kenaikan berat hingga masalah kognitif.

“Kurangnya paparan sinar matahari dalam jangka panjang dapat memiliki efek merugikan tubuh kita, itulah sebabnya memastikan Anda mendapatkan cukup vitamin D sangat penting, bahkan jika perlu dalam bentuk suplemen,” kata dr. Clare Morrison, dokter umum dan penasihat medis.

Dikatakan dr. Morrison, vitamin D3 adalah bentuk vitamin yang paling efektif dan penting, dan cara terbaik untuk mendapatkannya dalam asupan makanan adalah dengan mengonsumsi ikan seperti mackerel dan salmon, minyak ikan, telur, hati dan mentega.

Ketika kulit terkena sinar matahari secara langsung, tubuh secara otomatis akan memproduksi vitamin D3 sendiri. Paparan sinar matahari yang direkomendasikan oleh para ahli adalah mulai dari pagi hari hingga menjelang siang. Disarankan untuk menghabiskan waktu sekira 20-30 menit di pagi dan sore hari

Waktu pagi ini dianggap tepat untuk mendapatkan manfaat matahari dan mengurangi risiko bahaya paparan sinar ultraviolet. Sebaliknya, sangat dianjurkan untuk menghindari sinar matahari pukul 10.00 hingga pukul 15.00. ** Baca juga: Benarkah Depresi Bisa ‘Ditularkan’ dari Orang Terdekat?

Jangan takut terpapar sinar matahari pagi karena justru menyehatkan Anda.(ilj/bbs)




Olahraga Bikin Tulang Kuat dan Cegah Osteoporosis

Kabar6-Dari sekian banyak motivasi melakukan olahraga, salah satunya adalah untuk meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis. Namun para ahli menyarankan agar saat berolahraga, Anda tidak hanya sekadar bergerak.

Olahraga yang menyehatkan tulang adalah aktivitas fisik terencana, terstruktur, dilakukan secara rutin dan teratur, serta memiliki tujuan untuk meningkatkan atau menjaga satu atau lebih aspek kebugaran tubuh.

Banyak penelitian membuktikan efek positif dan peran penting olahraga terhadap kesehatan tulang. Baik dalam meningkatkan kepadatan tulang sebagai ‘tabungan’ untuk masa depan, maupun memperlambatnya berkurangnya kepadatan tulang saat memasuki usia lanjut, dan setelah seorang wanita mengalami menopause.

Olahraga yang dilakukan sejak dini akan memberikan kepadatan, pertumbuhan, dan kekuatan tulang jadi maksimal. Hal ini karena, melansir Femina, olahraga memiliki beberapa mekanisme yang memberi kontribusi penting dalam membuat tulang tetap sehat. Apa sajakah itu?

1. Tekanan pada tulang akan merangsang osteoblast, sel yang diperlukan untuk pembentukan tulang baru dalam proses remodeling tulang.

2. Olahraga akan membuat otot-otot tubuh lebih kuat sehingga memberi tekanan pada tulang, yang pada akhirnya membuat tulang lebih padat.

3. Olahraga membuat metabolisme dan peredaran darah yang mengantarkan kalsium dan mineral lain yang berperan penting dalam pembentukan tulang lebih lancar.

4. Tak hanya meningkatkan kepadatan tulang, olahraga seperti yoga, pilates, dan zumba juga dapat menguatkan otot dan melatih keseimbangan sehingga seseorang tidak mudah jatuh, membuat risiko patah tulang pun menurun.

Namun olahraga saja tidak menjamin tulang lebih padat dan sehat selamanya. Anda tetap perlu menjaga asupan nutrisi yang dapat menunjang tulang sehat seperti kalsium dan vitamin D, cukup mendapat sinar matahari, serta menjauhi rokok yang dapat membuat tulang keropos. ** Baca juga: Tingkatkan Metabolisme Tubuh di Pagi Hari dengan 3 Cara Sederhana

Olahraga teratur dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kepadatan tulang sebanyak satu hingga tiga persen pada mereka yang berusia sekira 30 sampai 40-an, selain juga menjaga kesehatan jantung dan kebugaran tubuh secara keseluruhan.(ilj/bbs)




Kebiasaan Harian yang Bisa Bikin Kulit Kusam

Kabar6-Setiap orang, terutama kaum wanita, pasti ingin memiliki kulit yang sehat, cerah, sekaligus mulus. Karena itulah, tidak sedikit orang yang rela menguras dompet entah itu untuk ke dokter kulit atau memberi produk perawatan.

Sayangnya, ada sejumlah kebiasaan yang ternyata bisa membuat kulit menjadi kusam. Melansir Popbela, ini lima kebiasaan sehari-hari yang dimaksud:

1. Sering terkena sinar matahari dan polusi
Sinar matahari dan polusi jadi penyebab utama kulit wajah terlihat kusam. Terlebih, jika Anda tidak pernah menggunakan tabir surya.

Jadi, pastikan Anda selalu mengawali perawatan wajah dengan menggunakan sunscreen untuk menangkal pengaruh buruk sinar matahari.

2. Tidak memiliki waktu tidur yang cukup
Banyaknya aktivitas terkadang membuat waktu tidur jadi berkurang. Padahal, waktu tidur memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan dan kecantikan.

Ketika tubuh kurang beristirahat, regenerasi sel pun jadi terhambat. Inilah yang menyebabkan wajah jadi terlihat kusam.

3. Sering mengalami stres
Jika Anda telah melakukan berbagai perawatan dengan berbagai macam produk, mungkin masalahnya bukan dari luar atau dalam tubuh, tapi dari apa yang ada di pikiran.

Stres yang Anda alami bisa meningkatkan kortisol sehingga mempengaruhi aliran darah ke kulit dan menghambat perbaikan kulit.

4. Tubuh kurang ternutrisi
Ketika tubuh tidak ternutrisi dengan baik, kulit wajah pun akan terlihat kusam dan tidak sehat. Jadi, jika Anda menginginkan wajah yang cerah dan bersinar, batasi konsumsi garam dan makanan yang digoreng.

Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak zat antioksidan. ** Baca juga: 7 Sinyal yang Tunjukkan Anda Perlu Segera Minum Air Putih

5. Tidak bersihkan wajah sebelum tidur
Tidur dengan make-up dan kotoran yang menempel di wajah tidak hanya akan membuat wajah terlihat kusam, tapi juga menyebabkan jerawat dan menimbulkan penuaan dini.

Kebiasaan harian yang tepat akan membuat kulit sehat.(ilj/bbs)




Jangan Lewatkan Kebiasaan Berjemur di Pagi Hari

Kabar6-Dengan alasan sibuk sehingga tidak ada waktu, banyak orang yang melewatkan waktu berjemur di pagi hari. Namun di sisi lain, berjemur bagi sebagian orang selalu identik dengan bayi, sehingga merasa orang dewasa tidak perlu melakukan hal itu.

Padahal berjemur di pagi hari sekira pukul 07.00-09.00 memiliki banyak manfaat, lho. Melansir Dreamers, ini lima manfaat berjemur pagi:

1. Membunuh bakteri jahat
Pada masa Perang Dunia I, Niels Finsen meneliti bahwa korban perang yang mengalami luka dapat sembuh setelah berjemur di bawah sinar matahari pagi.

Dari penemuannya tersebut, Niels mendapatkan Nobel pada 1903, karena berhasil membuktikan bahwa gelombang cahaya mampu menyembuhkan penyakit.

Sinar matahari juga memiliki efek menguntungkan untuk meredakan gangguan kulit dari bakteri seperti jerawat, eksim dan infeksi jamur.

2. Turunkan kolestrol
Sinar matahari mampu mengubah kolestrol tinggi dalam darah menjadi hormon steroid yang berguna untuk kesehatan reproduksi. Bagi Anda yang jarang terpapar sinar matahari pagi justru rentan mengalami peningkatkan kolestrol.

3. Tingkatkan kandungan oksigen dalam darah
Manfaat lain adalah dapat memberikan oksigen lebih pada tubuh. Efek yang dihasilkan pun sama seperti dengan berolahraga, yakni meningkatkan stamina, kebugaran, serta menguatkan otot. Selain itu, sering berjemur di bawah matahari pagi juga mampu melancarkan peredaran darah.

4. Bangun sistem kekebalan tubuh
Sering terpapar sinar matahari dapat membantu tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel darah putih. Sel ini dapat memproteksi serta meningkatkan daya tahan tubuh dari virus dan bakteri berbahaya.

5. Detoks alami
Berjemur di bawah sinar matahari pagi juga dapat membantu proses detoks alami guna menghancurkan racun berbahaya dalam tubuh.

Proses detoksifikasi ini ditunjukkan lewat keluarnya keringat saat terpapar di bawah matahari panas. ** Baca juga: Hindari Terlalu Sering Stres dengan Sejumlah Kebiasaan Sehat

Jadi luangkan waktu untuk berjemur di pagi hari.(ilj/bbs)




Tidak Sekadar Pajangan, Tanaman ini Juga Bantu Minimalisir Polusi Udara

Kabar6-Untuk menimbulkan kesan segar sekaligus mempercantik ruangan, banyak orang meletakkan tanaman berukuran mini (bonsai) di meja kerjanya atau dalam ruangan di salah satu sudut rumah.

Tidak hanya sebagai pajangan, beberapa jenis tanaman ternyata membantu Anda untuk meminimalisir polusi udara atau menetralisir udara kotor. Melansir Wolipop, ini lima jenis tanaman yang dimaksud:

1. Aloe Vera (lidah buaya)
Tanaman ini sebenarnya lebih dikenal karena zat anti-inflmasinya, berkhasiat untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit. Namun di sisi lain, aloe vera ternyata mampu memfilterisasi benzene, zat kimia yang datang dari bensin, cat dan deterjen.

Hiasi salah satu sudut rumah dengan tanaman ini. Namun akan lebih baik bila aloe vera diletakkan di dekat jendala mengingat hidupnya sangat bergantung pada paparan sinar matahari.

2. Spider Plant
Seperti lidah buaya, spider plant juga dapat menangkal benzene. Begitu pula senyawa kimiawi lainnya sepert karbon monoksida dan formalin. Tanaman yang bermotif garis hijau putih tidak membutuhkan paparan sinar matahari ekstra untuk bertahan hidup, sehingga Anda bisa meletakkannya di mana saja.

3. Snake Plant
Di Indonesia, tanaman ini lebih dikenal dengan sebutan ‘Lidah Mertua’. Tak sekadar menyaring benzene, xylene, trichloroethylene, Lidah Mertua juga dapat melepas oksigen pada malam hari. Cukup untuk menjaga asupan oksigen di dalam rumah.

4. Bamboo Palm
Palem bambu, begitu nama familiarnya, juga dapat menyedot polutan atau menetralisir udara. Nilai plus lain, palem bambu tak membutuhkan perhatian khusus. Tanaman ini bahkan bisa tetap hidup meski tidak disiram dalam waktu yang cukup lama.

5. Warneck Dracaena
Tanaman ini mudah dirawat dan memerlukan cahaya terang untuk tumbuh subur. Dracaena bisa beradaptasi hidup di area dengan cahaya rendah jika penyiraman airnya dikurangi.

Jaga tanah dalam pot agar tetap lembap dan sering-sering menyemprotnya dengan air hangat. Potong bila ada daun-daun yang mati untuk memberi ruang tumbuhnya daun baru. ** Baca juga: Pandangi Foto Pria Tampan atau Wanita Cantik Bagus untuk Kesehatan Otak

Yuk, hiasi ruangan Anda dengan tanaman tadi.(ilj/bbs)




Kelola Migrain dengan Cara Sederhana

Kabar6-Migrain menjadi salah satu jenis sakit kepala yang menyerang banyak orang, dapat menyebabkan sensitivitas, nyeri, dan mual yang ekstrem.

Penyakit ini sering disertai dengan sensitivitas cahaya dan suara, nyeri berdenyut biasanya di satu sisi, sensasi berdenyut, dan mual serta muntah.

Seorang konsultan ahli saraf rumah sakit Columbia Asia di Hebbal bernama Dr, Anil R, melansir Sindonews, mengatakan bahwa serangan migrain dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. “Rasa sakit parah sebagian besar dapat mengganggu kegiatan sehari-hari orang tersebut. Mengalami serangan migrain tidak pernah mudah, tetapi mengatasinya di tempat kerja bisa sangat menyiksa dan rumit,” jelas Dr. Anil.

Karena itulah sangat penting untuk mengelola migrain karena dapat mempengaruhi kecepatan dan kinerja Anda. Beberapa pemicu migrain yang umum adalah stimulus sensorik seperti lampu terang dan sinar matahari, perubahan pola tidur, pengerahan tenaga fisik yang berlebihan, perubahan cuaca, makanan olahan, pengawet makanan, minuman termasuk alkohol terutama anggur, dan terlalu banyak kafein.

Mayoritas penderita migrain mengatakan, mereka tidak dapat bekerja dengan cukup baik selama serangan dan karena rasa sakit tidak terlihat, seringkali sulit bagi rekan kerja untuk membayangkan tingkat keparahannya.

Namun ada beberapa cara sederhana yang dapat membantu mengatasi migrain, seperti meredupkan lampu, mengurangi kebisingan dan menjauh dari bau yang kuat, jika memungkinkan. ** Baca juga: Meskipun Sehat, Ternyata Makanan Ini Bisa Bikin Diet Gagal

Kurangi kelelahan mata, cobalah untuk meredupkan kecerahan layar komputer. Simpan ponsel Anda selama beberapa waktu. Kemudian cari ruangan untuk berbaring atau beristirahat sebentar dalam gelap hingga migrain mereda.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Para Orangtua di AS Berharap Kacamata Hitam Jadi Bagian dari Seragam Sekolah

Kabar6-Hal unik didapat dari sebuah penelitian terbaru. Tanpa diduga, hasil penelitian mengungkapkan bahwa banyak orangtua yang setuju jika kacamata hitam dijadikan sebagai bagian resmi dari seragam sekolah.

Mengapa demikian? Rupanya, melansir thesun, para orangtua ingin menjaga kesehatan mata anak-anak mereka. Penelitian di Amerika Serikat ini dilakukan terhadap 1.000 orang ibu dan ayah dengan anak-anak berusia 4-12. Disebutkan, sebanyak 72 persen orangtua khawatir akan kesehatan mata anak mereka, sehingga ingin melindunginya dari sinar matahari.

Namun di sisi lain, anak-anak lebih sering mengenakan kacamata hitam pada hari libur atau saat melakukan kegiatan outdoor dibandingkan di sekolah. Padahal, matahari siang dan sore bisa sama kuatnya, termasuk taman bermain sekolah, di lapangan olahraga sekolah, atau dalam perjalanan pulang dari sekolah.

Meskipun mengenakan topi dan tetap berada di tempat teduh saat di sekolah bisa membantu mengurangi paparan sinar UV, hal itu tetap bukan penangkal yang tepat untuk melindungi mata dari sinar UVA dan UVB penuh, karena sinar UV memantul melalui awan dan kemudian memantul lagi berbagai permukaan sehingga bisa tertangkap mata anak-anak. ** Baca juga: Agar Dapat Kursi, Tamu yang Datang ke Pesta Pernikahan Harus Kerjakan Soal Matematika

Dikhawatirkan, kegiatan anak di luar ruangan saat berada di sekolah akan mampu mempengaruhi kesehatan mata mereka. Karena itulah, banyak orangtua di Amerika Serikat yang meminta agar kacamata hitam dijadikan sebagai salah satu seragam sekolah yang wajib di pakai, terutama saat di luar ruangan.(ilj/bbs)