1

Bukan Keinginan Sendiri, Nabil Jayabaya Mundur Dari Pilkada Pandeglang 2020

Kabar6.com

Kabar6-Bakal calon (balon) Wakil Bupati Pandeglang 2020, Agus Wisas (AW) mengatakan, pencalonan Nabil Jayabaya sebagai Balon Bupati Kabupaten Pandeglang 2020 mewakil keluarga Jayabaya, seperti yang sebelumnya pernah diberitakan, bukan berasal dari keinginannya pribadinya sendiri.

Namun berasal dari dorongan orang-orang disekitarnya agar Nabil Jayabaya, bisa maju untuk ikut meramaikan Pilkada Kabupaten Pandeglang tahun depan.

Termasuk dorongan dari dari pihak keluarga dan orang terdekat disekitarnya, namun gagal.

Lanjut AW, berdasarkan kesepakatan bersama keluarga besar JB, nama Nabil Jayabaya akhirnya hanya diposisikan untuk diam, tidak lagi digadang-gadang untuk maju sebagai balon Bupati Pandeglang, mewakili dari keluarga JB kedepan nantinya.

“Berdasarkan pertimbangan, Pak Jayabaya memutuskan untuk saya (AW) yang dimajukan. Berdasarkan banyak masukan dari tokoh-tokoh masyarakat, sehingga Pak Nabil tidak lanjut di Pandeglang,” terang AW, kepada wartawan, Selasa (10/12/2019).

Sambung AW, pengunduran Nabil Jayabaya sebagai Balon Bupati Pandeglang 2020 tidak hanya dilakukan pada tahapan seleksi Partai Gerindra saja. Namun, pada sejumlah partai lainnya juga serupa.

“Sebelumnya, scara spontan, untuk mendaftarkan nama, ya udah Nabil. Namun, seiring dengan itu, banyak juga tokoh yang datang, jangan nabil dong, mungkin karena usianya masih belum matang, mungkin ya. Kemudian saya (AW) aja katanya, toh sama keluarga Jayabaya juga,” beber AW.**Baca juga: Nabil Jayabaya Dinilai Tak Serius Ikut Pilkada Pandeglang Lewat Gerindra.

Menghadapi Peta politik jelang pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pandeglang 2020, AW mengaku, baik pendukung Nabil Jayabaya maupun dari pihaknya, koalisinya adalah tetap sama, baik Nabil maupun AW tetap sebagai wakil dari keluarga JB, untuk selanjutnya keluarga JB bisa melenggang pada gelaran Pilkada di kabupaten Pandeglang tahun depan.(Den)




Mahasiswa London School Ini Nekat Nyalon Jadi Wakil Bupati Pandeglang

kabar6.com

Kabar6-Raihan Ashari, seorang Mahasiswa London school, nekat mencalonkan diri sebagai calon Wakil Bupati Pandeglang, pada gelaran Pilkada Kabupaten Pandeglang 2020 nanti, melalui penjaringan partai Gerindra untuk Desk Pilkada Kabupaten Pandeglang.

Untuk diketahui, Raihan Ashari sampai saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa di Kampus London Scool semester akhir, dengan jurusan jurusan hubungan masyarakat.

Berdasarkan garis keturunnya, Raihan Ashari sendiri merupakan putra kedua dari tokoh masyarakat di Kabupaten Pandeglang, dengan ibu bernama Siti Romlah.

Dengan mengusung jiwa milenial tersebut, Raihan Ashari akhirnya resmi mengambil formulir penconan untuk dirinya pada posisi Wakil Bupati Pandeglang untuk Pilkada 2020 mendatang.

Tim pengambilan formulir pencalonan, Asep Saefullah mengatakan, sampai saat ini Raihan Ashari masih berstatus mahasiswa di kampus London School untuk semester akhir.

Mengenai usianya sendiri, kata dia, Raihan Azhari belum genap 25 tahun.

Sejumlah prestasi pernah diraihnya, antaranya pernah menjadi prestasi filter pada acara Asian Games 2018 di Jakarta dan juga pernah menjadi juara 3 pada gelaran I-Sport viva ke-16 di Jakarta beberapa waktu lalu.

Lanjut Asep, dengan hadirnya Raihan pada bursa pencalonan Pilkada Kabupaten Pandeglang 2020 nanti, diharapkan bisa menghadirkan semangat dan wajah baru serta menghadirkan jiwa milenial dari calon seorang pemimpin yang akan dipilih masyarakat nantinya.

“Agar bisa menjawab tantangan kedepan dari jiwa milenial, bukan dari kolonial,” tegas Asep.

Kedatangannya ke Gerindra, karena pihaknya menilai memiliki misi yang sama dengan partai besutan Prabowo Subianto yang banyak diisi oleh jiwa-jiwa dan orang-orang milineal.

“Intinya untuk menghadirkan semangat perubahan kedepannya kearah yang lebih baik lagi,” katanya.

Saat disinggung, apakah hal tersebut sebagai sinyal akan ikut bergabung dengan Keluarga Jayabaya yang mencalonkan anaknya M. Nabil Jayabaya yang berniat mencalonkan diri saat Pilkada Kabupaten Pandeglang nanti sebagai sosok yang baru, Asep bersama tim lainnya, Ade PS, enggan menjawab.**Baca juga: Ngaku Belum Mampu, Panji Tirtayasa Daftar Ke Gerindra Jadi Calon Wakil Bupati Serang.

“Yang pasti mah kita juga terbuka untuk semuanya,” aku Ade, sambil melempar senyumannya ke arah wartawan.(Den)




Siapa Gandeng PKB?

kabar6.com

Kabar6-Tensi politik Pemilukada Pandeglang kian berdenyut. Terutama dipusaran elit parpol yang sekiranya bakal mengusung jagoannya di pemilukada nanti.

Oleh: Zaenal Abidin, Ketua Lembaga Kajian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama Kabupaten Pandeglang.

Dipihak aktor politik yang berniat maju, kemudian mengkalkulasi parpol mana yang berpeluang memuluskan langkahnya naik ring sebagai calon Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah.

Ujungnya, kedua belah pihak antara parpol dengan kandidat akan bertemu dan mencari satu kepentingan yang sama.

Dari sekian parpol yang memiliki kursi keterwakilan, Partai Kebangkitan Bangsa adalah salahsatu parpol yang perlu diperhitungkan kemana parpol ini melabuhkan dukungan politiknya di Pemilukada Kabupaten Pandeglang nanti.

Di Pandeglang, Partai besutan almarhum Gus Dur ini memiliki track record impresif yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Tanpa mengecilkan Partai lain, PKB meski tergolong parpol papan tengah, arah bandul PKB akan sangat menentukan peluang menang tidaknya seorang Kandidat di Pemilukada.

Coba Kita buka Catatan impresif PKB, memiliki rekor dengan tidak pernah kalah sebagai pengusung dibeberapa perhelatan Pemilukada yang digelar di Pandeglang.

Terakhir, Membekukan enam kursi DPRD Tingkat Kabupaten di Pemilu 2019. Naik satu kursi dari pemilu sebelumnya. Dan, Satu satunya Parpol yang keluar dari jebakan efek ekor jas atau coat-tail effect di Pemilu serentak Pileg-Pilpres tahun 2019 yang kemarin baru digelar.

Efek ekor jas adalah istilah umum yang digunakan untuk melihat pengaruh langsung hasil perolehan pemilu akibat dari pengaruh figur yang diusung.
Pemilu serentak Pileg-Pilpres 2019, oleh para pengamat politik jauh-jauh hari sudah memprediksi akan sangat dimungkinkan munculnya efek ekor jas atau coat-tail effect bagi Parpol pengusung Pilpres yang berakibat langsung pada perolehan suara parpol di pemilu legislatif.

Coat tail effek ini Bisa menaikan perolehan suara atau sebaliknya, tergantung figur tersebut kuat tidaknya dibasis pemilih.

Prediksi para pengamat tidak meleset, Pemilu tahun 2019 telah usai, dan benar efek ekor jus mampu mendulang keuntungan sekaligus menuai korban.

Salahsatunya terjadi di dapil Pandeglang pada perolehan kursi DPRD Tingkat Kabupaten.

Coba kita lihat efek ekor jus diperolehan kursi DPRD Kab. Pandeglang. Semua tidak menyangkal bahwa Pandeglang adalah basis kuat Pendukung Prabowo. Hasilnya, Partai Gerinda mampu mendepak partai Golkar dari kursi pimpinan.

Partai PKS menyingkirkan PDIP dari kursi wakil. Bertambahnya kursi PAN menjadi tiga kursi. Sementara, Nasdem, PPP, dan PDIP menderita kerugian karena kehilangan kursi masing masing.

Akibat efek ekor jas, Partai pengusung kubu 02 mendapatkan limpahan berkah, sementara pengusung 01 mendapatkan sebaliknya.

Yang menarik, ada satu parpol pengusung 01 yang keluar dari jebakan efek ekor jas, yaitu PKB. Partai yang digawangi Thoni Fathoni Mukhson ditingkat Cabang ini, justru mampu melesat meninggalkan kolega sesama pendukung 01 dengan bertambahnya satu kursi dari sebelumnya lima menjadi enam kursi keterwakilan.

Seakan menjadi pembuktian, Lolosnya PKB dari jebakan efek ekor jas bahkan mampu menambah satu kursi, menunjukan kekuatan PKB di Pandeglang tidak bisa di pandang sebelah mata.

Berkaca daripada itu, menurut saya, PKB adalah Parpol yang sangat kompatibel untuk dijadikan mitra koalisi di perhelatan Pemilukada nanti.

Banyak variabel variabel khusus dimiliki PKB yang tidak dimiliki Parpol lain, sehingga dukungan PKB menjadi begitu penting bagi seorang kandidat.

Jika kalkulasinya adalah dukungan parpol papan tengah. PKB menjadi parpol paling potensial kategori partai papan tengah.

Jika kalkulasinya adalah memenangi palagan politik Pemilukada, PKB adalah parpol yang kompatibel dengan basis kultur pemilih di Pandeglang, sehingga seorang Kandidat akan dengan cepat menguasai medan pertempuran.**Baca juga: Gerindra Buka Pendaftaran Balon Bupati/Walikota Mulai 1 Hingga 15 November.

Majunya kader internal PKB, Thoni Fathoni Mukshon sebagai salah satu kandidat calon Bupati atau wakil Bupati Pandeglang, menjadikan langkah PKB akan semakin sulit diterka. Tinggal kita lihat dihari hari kedepan, siapa yang mampu menggandeng PKB?

NB: Isi berita merupakan opini pribadi dari penulis dan diluar tanggungjawab Redaksi.




Keluarga JB Serang Irna Soal Pembelian Sepeda dan Kades Studi Banding Ke Bali

kabar6.com

Kabar6-Juru Bicara (Jubir) Keluarga Mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya (JB) Agus Wisas kembali menyerang kebijakan Bupati Pandeglang, Irna Narulita, tentang Pembelian sepeda untuk perangkat desa.

“Kepala desa di paksa Bupati beli sepeda, masyarakatnya diam saja,” kata pria yang akrab disapa AW di acara Lorong Diskusi di kampus Unma Banten, Sabtu (19/10/2019).

Tak hanya itu, AW juga menyinggung soal studi banding ke Bali yang dilakukan oleh para kepala desa beberapa waktu lalu. Namun menurutnya tidak ada yang bereaksi dengan kegiatan yang menggunakan anggaran Dana Desa tersebut.

“Kemudian kepala desa studi banding ke Bali sama Bupati diam saja. Bangunlah masyarakat Pandeglang,” ujarnya.

Terkait pencalonan trah JB diwakili putranya, Mochammad Nabil Jayabaya selain sudah mengikuti penjaringan bakal calon Bupati Pandeglang ke PDI Perjuangan dan Nasdem, AW mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari partai Gerindra.

Pada Pilkada Pandeglang, menurutnya, Nabil bisa saja berpasangan dengan Thoni Fathoni Mukson, Aap Aptadi, Oji dan Ferdi Ligaswara. Namun dengan tegas AW menyatakan, Nabil tidak akan berpasangan dengan sang petahana Irna Narulita.

“Yang pasti kita tidak akan berdampingan dengan Irna,” tegas AW.

Terkait kritikan pembelian sepeda. Memang Pemkab mengeluarkan, program pengadaan kendaraan operasional sepeda dari Dana Desa (DD) 2018 untuk para RT/RW wajib dilakukan oleh setiap Pemerintah Desa.

Pembelian sepeda untuk para RT dan RW itu sudah tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Pandeglang, dan penjabaran dari Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 4 dan 5 tentang tatacara pengalokasian DD.

Sementara, para Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Pandeglang melakukan studi banding dan Bimbingan Teknis (Bimtek) ke Pulau Bali. Ratusan Kades untuk mempelajari keberhasilan Desa Kutuh di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali dalam mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).**Baca juga: Bakal Calon Bupati Pandeglang Sebut Perubahan RTRW Hanya Kepentingan Elit.

Kegiatan yang dikoordinir oleh Lembaga Pengembangan Potensi Desa dan Kemandirian Desa (LPPKD) itu akan berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 2 hingga 5 September 2019 yang dipusatkan di Fashion Hotel Legian dan The One Legian.(Aep)




Pertarungan Pilkada Pandeglang, Calon Independent Ditengah Tiga Trah Penguasa Banten

kabar6.com

Kabar6-Pilkada Kabupaten Pandeglang di warnai pertarungan tiga trah penguasa Banten, sebut saja Trah Rau yang dikenal dengan keluarga Ratu Atut Chosiyah.

Kemudian trah Dimyati Natakusumah yang diwakili istrinya sekaligus calon inchumbent Irna Narulita, kemudian trah Mulyadi Jayabaya (JB) dari Lebak yang kini lintas wilayah, diwakili oleh putranya, Mochamad Nabil Jayabaya.

Diliat trah tiga besar itu, muncul sosok calon inchumbent yang terus mengumpulkan dukungan dari para ulama dan masyarakat dengan bukti foto copy KTP, namanya Krisyanto vokalis Jamrud yang berpasangan dengan Hendra Pranova, seorang petani madu alam.

Terbaru, mereka sowan ke ulama karismatik Banten, Abuya Muhtadi Cidahu, di Kabupaten Pandeglang, Banten. Mereka meminta doa restu ke salah satu kyai sepuh NU itu untuk maju dalam Pilkada di Kota Badak tahun 2020 mendatang.

“Abuya Muhtadi pun merestui Krisyanto-Hendra Pranova maju di Pilkada Pandeglang. Ini jadi moment tersendiri bagi kita dikarenakan restu yang diberikan oleh Abuya untuk kita maju di Pilkada Pandeglang,” kata Bakal Calon (Balon) Wabup Pandeglang, Hendra Pranova, melalui sambungan selulernya, Kamis (10/10/2019).

Sowan ke Abuya Muhtadi itu dilakukan keduanya pada Rabu kemarin, 09 Oktober 2019, di Ponpes Abuya yang berlokasi di kaki Gunung Karang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, usai shalat subuh.

Abuya meminta keduanya segera mengumpulkan persyaratan dukungan berupa copy KTP untuk maju sebagai Balon Cabup dan Cawabup Pandeglang. Kerja keras dan soliditas tim pun harus terus ditingkatkan.

“Kudu geura kukumpul KTP na, terus semangat. Abah doakeun, independent ulah gentar (Harus segera terkumpul KTPnya, terus semangat. Abah doakan, independent jangan gentar),” kata Hendra menirukan pesan Abuya.

Abuya pun mengapresiasi kepedulian kamu muda untuk ikut berkontribusi terhadap pembangunan di Pandeglang. Hendra dan Krisyanto menargetkan mampu mengumpulkan 70 ribu copy KTP sebagai bentuk dukungan masyarakat kepada keduanya.**Baca juga: Universitas Mathla’ul Anwar Kutuk Pelaku Penusukan Menko Polhukam.

“Baru terkumpul 47 ribu dri target 70 ribu copy KTP. Target kita bulan Desember 2019 sudah terkumpul semua,” jelasnya.(Dhi)




Serius Maju di Pilkada Pandeglang, Thoni Fathoni Mukson Daftar ke Nasdem

Kabar6.com

Kabar6-Setelah mendaftar ke PDIP, Ketua PKB Kabupaten Pandeglang, Thoni Fathoni Mukson kembali mengambil berkas pendaftaran penjaringan sebagai bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang 2020 ke Nasdem.

Nantinya, Thoni berharap DPP Nasdem yang merekomendasikan nama untuk maju di kota sejuta santri dan seribu ulama itu. Meski sejumlah nama juga merebutkan rekomendasi dari partai besutan Surya Paloh itu.

“Saya berharap Nasdem Pandeglang membawa nama saya ke Nasdem provinsi dan di bawa ke DPP yang nantinya terbit rekomendasi,” kata mantan Anggota DPRD Banten ini, Rabu (7/10/2019).

Langkah yang bakal di tempuh Thoni tak hanya mendaftar dalam penjaringan. Ia juga bakal membangun komunikasi dengan pengurus Nasdem di tingkat provinsi maupun pusat sebagai bentuk keseriusan dalam mengikuti Pilkada Pandeglang.

**Baca juga: Lewat LDKPD, Siswa SMAS Malnu Menes Dipandu Bijak Gunakan Medsos.

“Insyallah saya juga akan membangun komunikasi dengan pengurus provinsi dan DPP nya juga. Yang penting harapan saya sangat besar untuk merekomendasikan saya sebagai bupati atau wakil bupati untuk Pilkada Kabupaten Pandeglang,”tandasnya.

Selain Thoni, ada sejumlah namanya yang lebih dulu daftar ke Nasdem, diantaranya Keluarga mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, Aap Aptadi dan Petahana Irna Narulita.*(Aep)




Iti Jayabaya Jawab Kicauan Dimyati Soal Keluarga JB Nyebrang Wilayah

kabar6.com

Kabar6-Perebutan kursi Bupati Pandeglang kian memanas setelah mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya (JB) mengutus anaknya Muhammad Nabil Jayabaya untuk maju di Pilkada Pandeglang 2020 mendatang.

Satu hal yang membuat mantan Bupati Pandeglang yang juga suami Bupati Pandeglang Irna Narulita, Dimyati Natakusumah mengultimatum JB supaya tidak mencalonkan keluarganya di Pandeglang. Dimyati meminta JB cukup hanya memikirkan kemajuan Lebak.

Kicauan tersebut, kini dijawab Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Oktaviani yang tidak lain adalah putri kandung JB.

Menurut Iti, Dimyati Natakusumah tidak memiliki kewengan dengan menghalang-halangi keluarganya yang ingin mencalonkan diri pada gelaran Pilkada Kabupaten Pandeglang 2020 mendatang.

Kata dia, tidak ada ketentuan yang mengatur bahwa setiap calon harus berasal dari daerah yang akan menggelar Pilkada.

“Kita ini Indonesia, saya mau Nyalon di Medan aja bisa sekarang, KTP kita satu. Jadi, dimanapun bisa,” kata Iti, Minggu (6/10/2019) malam.

Menurut Iti, siapapun tidak boleh membatasi hak asasi manusia, atau menghalang-halangi pihak yang ingin mencalonkan diri Pada Pilkada Pandeglang 2020 mendatang.

“Itu hak warga negara, kita tidak boleh membatasi hak asasinya manusia,” katanya.

Menurutnya, pada gelaran Pilkades saja tidak harus calonnya berasal dari desa yang akan menggelar pemilihan, namun boleh juga dari luar. Apalagi pemilihan Bupati dan Gubernur.

Sebelumnya, Dimyati Natakusuma mengatakan, agar JB tidak mengirimkan keluarganya untuk mengikuti pilkada Pandeglang 2020. Dimyati meminta JB untuk memikirkan Kabupaten Lebak tanpa harus ikut di Pilkada Pandeglang.

“Saya harap Mulyadi Jayabaya cukup pikirkan Lebak saja, saya mikir kan Kemajuan Pandeglang,” kata Dimyati Natakusuma saat ditemui di Pendopo Bupati Pandeglang, Jumat (4/10/2019).

Menurutnya, jika JB kekeuh mengutus keluarganya, Dimyati mengancam keluarganya tak segan-segan untuk mencalonkan diri lagi di Kabupaten Lebak.

“Kalau Mulyadi Jayabaya nyebrang ke sini nanti saya pun akan nyebrang ke Kabupaten Lebak,” tegas Anggota DPR RI tersebut.

Hal tersebut ditegaskan Dimyati karena semuanya sudah memiliki wilayah kekuasaan masing-masing tanpa harus menganggu wilayahnya.

“Ini kaveling masing-masing, Pak Jayabaya di Lebak saya di Pandeglang. Sedulur sa elmu jangan saling ganggu,” imbuhnya.

Menurut politisi PKS tersebut, salah satu keluarga Mulyadi Jayabaya tidak akan benar-benar mencalonkan diri menjadi Bupati Pandeglang. Namun, hanya sebatas meramaikan Pilkada serentak pada 2020 mendatang.

“Insyallah pak Jayabaya hanya sekarang ini hanya sekedar meramaikan, mudah-mudahan tidak jadi nyalon,” kata Dimyati sambil tersenyum.

Politisi PKS tersebut berharap jika dirinya dan Mulyadi Jayabaya dapat berkolaborasi pada saat pemilihan Gubernur Banten. Namun, untuk saat ini dirinya enggan untuk berkoalisi dengan Jayabaya.**Baca juga: Mulan Jameela Goyang Warga di Rumah Ketua DPD Gerindra.

“Koalisi entar aja sama pak Jayabaya mah di Banten pas nyalon Gubernur, kalau sekarang jangan dulu lah,” harapnya.(Den)




Daftar ke PDIP, Tokoh Pergerakan Pandeglang Tertarik Lawan Petahana

kabar6.com

Kabar6-Tokoh Pergerakan Pandeglang Oji Fahruroji tak ingin ketinggalan untuk mengikuti penjaringan calon Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang yang dibuka PDIP Pandeglang.

Diakhir pendaftaran, Oji menyerahkan berkas persyaratan itu mengikuti penjaringan.

Selain Oji, ada juga sejumlah politikus yang mengikuti penjaringan di PDIP seperti Anak Mantan bupati Pandeglang Mulyadi Jayabaya (JB) Muchammad Nabil Jayabaya. Ketua PKB Pandeglang Thoni Fathoni Mukson, Ketua Perindo Aap Aptadi.

Sementara, Bupati Pandeglang Irna Narulita meski sudah mengambil formulir tetapi belum juga datang untuk menyerahkan berkas dan sesi wawancara sebagai salah satu syarat mengikuti penjaringan di PDIP.

Kepada wartawan, jika Oji bisa meramaikan pesta demokrasi lima tahunan, ia tak gentar dan tertantang melawan sang petahana sebagai kandidat yang paling kuat.

“Justru sangat menarik jika harus melawan petahana, lebih gentar lagi jika harus melawan orang yang tidak punya kewenangan. Pertahana akan sulit jika harus melawan orang yang tidak punya kewenangan, karena tidak pernah bermain dengan APBD,” kata pria yang akrab disapa Kojek ini yang menjabat sebagai Ketua Karangtaruna Pandeglang.

Oji tak menampik Petahana memiliki keunggulan karena memiliki kekuatan finansial dan loyalis. Namun disini lain, petahana juga memiliki kelemahan jika telah membuat loyalisnya kecewa.

“Tapi pertahana punya keunggulan, kerana punya finansial, dia juga loyalis. Untuk pihak lain juga ada kebijakan-kebijakan yang membuat masyarakat tidak puas dari sisi itulah mungkin. Yang membuat pemilihnya jadi ingkar, loyalisnya jadi mundur, jujur saja kami pun dulu merupakan relawan dari pertahana ini,” ujar mantan Ketua PMII Pandeglang ini, Rabu (18/9/2019).

Ketua Angkatan Muda Siliwangi ini mendaftar ke PDIP sebagai calon Bupati Pandeglang. Tetapi pihaknya siap jika harus diposisikan menjadi wakil, terpenting bertujuan untuk membangun Pandeglang.**Baca juga: Tahun Ini Pemkab Pandeglang Bakal Bangun 3000 Rumah Tak Layak Huni.

“Untuk penyerahan kita saat ini menyalonkan calon bupati. Fleksibel karena dalam dunia politik itu dinamis tidak ada yang tidak mungkin. Kemungkinan seorang yang menyalonkan jadi Bupati kedepannya jadi wakil, kita berkomitmen menjadi P1. Disini kan sama-sama berkomitmen ingin membangun daerah,” tandasnya.(Aep)




Jelang Pilkada Pandeglang, JRPD Minta Parpol Tidak Buat Jargon Asal Menang

Kabar6.com

Kabar6-Jaringan Rakyat Untuk Demokrasi dan Pemilu (JRDP) meminta Partai Politik (Parpol) harus mampu melahirkan kaderisiasi kepemimpinan yang mumpuni dalam setiap momen pilkada, bukan malah mengekor kepada kepentingan politik tertentu dengan jargon asal menang.

Koordinator Umum JRDP Nana Subana mengatakan, berkaca pilkada di 4 daerah yang terjadi di Provinsi Banten tahun 2018 silam, 3 di antaranya terjadi dengan calon tunggal. Tak terkecuali di Kabupaten Pandeglang yang bakal menyelenggarakan Pilkada pada 2020 nanti.

“Pengalanan itulah yang kemudian menjadi pelajaran bagi para pihak yang berkepentingan terhadap jalannya pilkada 2020, tak terkceuali di Kabupaten Pandeglang,” kata Nana diacara diskusi publik bertajuk mahar politik dan partai ASN menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2020 di Kopi Bakar Perhutani, Pandeglang, Jumat (5/7/2019).

**Baca juga: Perludem Dorong KASN Jadikan Pandeglang Sebagai Pilot Projects Pengawasan Netralitas ASN.

Menurut Nana, Penyebab munculnya calon tunggal disebabkan oleh menguatnya sikap pragmatisme Parpoi, sisi yang lain akibat buruknya kaderisiasi kepemimpinan di internal mereka. Pilihan pragmatis mendukung kandidat yang punya potensi kemenangan tinggi dinilai mengabaikan kehendak rakyat untuk melakukan perubahan.

“Parpol seolah tidak bisa berbuat banyak terhadap hegemoni kelompok dan atau orang tertentu yang sanggup memborong parpol dengan mahar yang bervariasi. Faktanya, petahana punya peluang lebih besar untuk melakukan borong parpol karena sumber daya yang melimpah,”ujar Nana.(Aep)




Politisi Muda Demokrat Siap Maju di Pilkada Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pandeglang akan berlangsung pada tahun 2020 mendatang. Meski masih terbilang lama, namun sejumlah nama yang bakal mewarnai kontestasi pesta lima tahunan tersebut mulai bermunculan.

Setelah vokalis Jamrud yang menyatakan siap mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di kota Santri. Kini giliran Politisi Demokrat yang juga Ketua Komisi III DPRD Pandeglang Iing Andri Supriadi menyatakan siap mencalonkan diri.

Iing yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pandeglang, menerangkan, demi perubahan Pandeglang ia mengaku sudah berniat mencalonkan diri.

“Demi perubahan dan menjadikan Pandeglang lebih maju lagi, secara pribadi memang saya sudah niatkan dalam hati bakal nyalon di Pilkada nanti,”ungkapnya, Selasa (18/6/2019).

Iing menegaskan, bahwa niatnya itu juga sudah mendapatkan dukungan dari keluarga, kalangan aktivis, masyarakat, tokoh agama dan organisasi masyarakat (ormas).

“Saya juga akan melihat keseriusan dukungan yang saat ini terus menerus bergelombang. Ditambah lagi, saya juga bakal melihat dukungan dari parpol, karena saya kan kader partai, tentu saja harus nyalon dari jalur parpol,” kata Iing.

“Saya sebagai politisi tak akan malu menyampaikan niat baik ini, dan memang sejatinya politisi itu menginginkan duduk di eksekutif,”sambungnya.

Iing yang juga menjabat Ketua Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) Pandeglang ini menambahkan, bahwa keluarga ormas BPPKB dapat dipastikan bakal mendukungnya secara penuh. Karena kata dia, BPPKB itu ormas yang selalu mengedepankan kekeluargaan.

**Baca juga: Pembuatan SKCK Pasca Lebaran, Polsek Panongan: Meningkat 300 Persen.

Sebagai politisi muda kelahiran 1 Juli 1988 sudah dua kali ikut kontestasi dalam Pemilu dipandang memiliki kinerja yang cukup baik di mata konstituennya, dibuktikan dengan raihan suara yang di dapat pada pemilu 2019 lalu yang meningkat drastis di Dapilnya.

“Pada tahun 2014 lalu saya duduk di legislatif ini karena memperoleh suara sebayak 3.212 suara, dan pada tahun 2019 ini saya kembali duduk di dewan dengan perolehan suara sebanyak 6.331suara,” ujarnya.

“Jelas suara saya mengalami kenaikan signifikan. Tentu saja itu tengah menujukan bahwa masyarakat masih percaya kepada saya, makanya ini menjadi motivasi saya untuk mencalonkan diri,”tutupnya. (Aep)