1

DBMSDA Kabupaten Tangerang Gerak Cepat, Perbaiki Jalan Raya Legok-Karawaci

Kabar6-Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang gerak cepat melakukan perbaikan Jalan Raya Legok-Karawaci, Rabu (1/11/2023).

Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang H. Iwan Firmansyah mengatakan, tahun 2023 sudah melakukan, peningkatan rehabilitasi pemeliharaan jaringan jalan-jalan yang ada di Kabupaten Tangerang, salah satunya yaitu dari Jalan Karawaci, Islamic sampai dengan Legok Kabupaten Tangerang.

“Ya targetnya agar kondisi ruas jalan yang rusak tersebut menjadi fungsional. Kami melakukan perbaikan di anggaran tahun 2023 ini dengan dua segmen. Yang pertama dari arah Karawaci Islamic sampai dengan pertengahan Bojong Nangka. Selanjutnya dari arah Bojong Nangka sampai dengan arah Legok. Itu spot-spot kondisi jalan yang rusak. Mudah-mudahan di akhir tahun 2023 ini kondisi jalan tersebut bisa baik dan dapat digunakan masyarakat Kabupaten Tangerang,” ucap Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang H. Iwan Firmansyah kepada awak media, Rabu (1/11/2023).

Pemerintah Kabupaten Tangerang terus berupaya memberikan pelayanan publik terbaik, termasuk dalam perbaikan jalan, sehingga masyarakat penggunaan jalan bisa merasakan aman, nyaman, dan selamat sampai di tempat tujuan.

Sementara itu, Manager Oprasional PT Gelora Megah Sejahtera Projek Ruas Jalan Karawaci-Legok, Agus Rojikin S.T, mengatakan bahwa proyek segmen 1 maupun segmen 2, luas penanganan segmen 1 adalah kurang lebih 1685 meter terdiri dari pada 6 zona luas dari Hotel Lemo ke arah Legok sekitar 1530 meter.

Kemudian untuk di luar dari pelebaran jalan ini, jalan yang awalnya  7 meter akan ada penambahan dari 2 sisi masing-masing setengah meter, jadi total 8 meter dengan ketebalan 35 cm.

**Baca Juga: Garap Proyek PLTU 9 dan 10 Jawa, Hutama Karya Gandeng Kejati Banten

“Segmen 1 total luas 1685 meter dari Kelapa Dua, Legok sampai dengan Bonang. Segmen 2 total luas 1530 meter. Di luar pekerjaan beton kita juga melakukan pekerjaan trotoar yang kurang lebih 801 meter. Jadi untuk yang di segmen 1 kurang lebih ada 6 blok. Blok yang pertema kurang lebih ada 560 meter, yang kedua itu 498 meter, ketiga 175 meter, ke empat 90 meter, ke lima 175 meter, ke enam 178 meter. Mulai kontrak ini 22 Mei 2023, kemudian mulai SPMK 23 Mei 2023, dan kontrak berakhir di 18 November 2023.  Kita harapkan dari 2 lokasi dari 2 sekmen yang ada itu akan kita selesaikan tepat waktu. Di akhir November ini sudah dapat digunakan untuk seluruh kegiatan masyarakat yang tadinya sempit macet menjadi lancar.  Selama pelaksanaan, kami mohon maaf kepada masyarakat baik yang ke arah Karawaci atau pun Legok ada sedikit hambatan karena arus buka-tutup jalan,” papar  Agus Rojikin.

Saat ini, sambung Agus Rojikin, pihaknya berupaya melakukan percepatan pembangunan renovasi ini mulai dari pagi sampai dengan malam.

“Jadi kemungkinan kemacetan akan bertambah. Namun kami usahakan untuk segera menyelesaikan, sehingga memperlancar, pergerakan dari ke arah Legok-Karawaci, atau pun sebaliknya. Untuk progress saat ini sudah 64,8 persen,” pungkasnya.(Red)




TMMD ke-114 Perbaiki Infrastruktur di Desa Wawilis Mekar Baru Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelar Kodim 0510/TRS dipusatkan di Desa Waliwis Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang. Ada beberapa sasaran kegiatan fisik yaitu, pembangunan jalan lingkungan, turab dan gorong-gorong serta saluran air di RT 01/01 dan RT 03/01.

Selain pengerjaan fisik TMMD ke-114 juga melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat sekitar seperti wawasan kebangsaan, perekrutan TNI/Polri, pencegahan radikalisme, KB sehat dan berwira usaha atau UMKM.

“Serta pencegahan penyalahgunaan narkoba kegiatan ini bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Tangerang, kepolisian, kejari, tokoh agama dan akademis,” kata Komandan Kodim 0510/TRS, Letkol (Arh) Syarief SB, Rabu (27/7/2022).

Menurutnya, kegiatan TMMD 114 fisik dan non fisik akan dilakukan selama 30 hari terhitung mulai 26 Juli sampai 24 Agustus 2022 mendatang.

Di lokasi yang sama, Wakil Bupati Tangerang Mad Romli dalam sambutanya mengatakan, TMMD harus dimanfaatkan untuk meneguhkan semangat kebersamaan bagi kemajuan dan kemaslahatan masyarakat.

**Baca juga:HUT KNPI ke-49, Ketua KNPI Kabupaten Tangerang Dapat Pin dari Balai Adat Keariaan

“Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) telah banyak memberikan pelajaran berharga betapa penting dan luar biasanya semangat gotong royong dalam pembangunan,” ujarnya.

Ia menyebut, atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada semua pihak khususnya kepada jajaran TNI yang telah secara konsisten membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat khususnya masyarakat desa.

“TMMD 114 memiliki nilai strategis dalam rangka memelihara ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh guna mewujudkan semangat kejuangan dan pengabdian kita semua sebagai abdi negara,” terang Mad Romli.(Rez)




Sepekan, Dinas Bangunan Kota Tangsel Perbaiki Seluruh Aset yang Rusak Akibat Badai

Kabar6-Dinas Bangunan Kota Tangerang Selatan dalam sepekan terakhir ini telah hampir menyelesaikan seluruh perbaikan aset pemerintah kota (Pemkot) yang rusak akibat diterjang badai hujan dan angin kencang, Senin (14/3/2022) lalu.

Hal itu disampaikan Kepala UPT Pemeliharaan Dinas Bangunan Kota Tangsel, Maryoto saat dihubungi, Senin (21/3/2022).

“Seperti misalnya beberapa bangunan di Gedung Pemkot Tangsel, tepatnya di gedung 1, 2, dan 3. Sebagian besar itu sudah diperbaiki,” ujar Maryoto

Perbaikan tersebut dilakukan terhadapnya beberapa bagian yang rusak, seperti halnya jendela, kaca, dan atap sebagian ruangan.

“Sebagian besar sudah kita perbaiki. Beberapa jendela sudah kita pasang, sudah on progress. Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian engsel jendela,” imbuhnya.

Selain di Gedung Pemkot Tangsel, fenomena alam mengerikan itu juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah sekolah di Tangsel.

Maryoto menambahkan bahwa untuk di sekolah, mayoritas kerusakan terjadi pada bagian atapnya.

“Kami, Dinas Bangunan juga melakukan perbaikan pada beberapa sekolah. Ada bangunan SD dan SMP. SD itu ada 10 sekolah yang rusak, dan SMP ada satu bangunan. Rata-rata kerusakannya adalah pada bagian plafon,” jelas Maryoto.

Tak hanya itu saja, kerusakan lain juga terjadi pada beberapa bangunan Puskesmas.

Hingga saat ini, seluruh proses pembangunan sudah hampir selesai. Ia menyebut, sejauh ini tak ada kendala yang berarti.

Dengan demikian, diharapkan agar seluruh perbaikan tersebut dapat rampung dalam waktu dekat ini.

“Kendalanya paling hanya cuaca. Kita punya target akan menyelesaikannya sampai akhir bulan ini. Untuk itu saya harapkan kepada seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk dapat segera berkoordinasi kepada kami jika memang ada bangunannya yang terdampak akibat fenomena alam tersebut,” pungkasnya.(Adv)




Kejati Turun Tangan Perbaiki Pengelolaan Banten Lama

Kabar6.com

Kabar6-Banyaknya keluhan masyarakat terkait kesemrawutan pengelolaan di kawasan Banten Lama, Kejaksaan Tinggi turun tangan memanggil Pemprov Banten hingga pengurus kenadziran untuk bersama-sama memperbaiki pengelolaan kawasan wisata ziarah tersebut demi kenyamanan pengunjung.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten Reda Manthovani mengatakan kawasan Banten Lama memiliki nilai historis dan religi serta peradaban masyarakat
Banten. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan situs rumah ibadah yang saling berdampingan yaitu Masjid Agung dan Vihara Avalokitesvara dalam satu kawasan.

“Untuk itu, perlu adanya pembentukan kelembagaan dalam pengelolaan kawasan Banten Lama yang merupakan land mark Provinsi Banten, agar dapat terkelola dengan baik,” kata Kejati Banten dalam rapat persiapan pembentukan kelembagaan pengelola Kawasan Banten Lama di aula Kejati Banten, Rabu (01/10/2021).

Reda menjelaskan Kejati Banten banyak mendapatkan informasi dan temuan di lapangan, masih diperlukan pembenahan, baik penertiban parkir dan PKL pada kawasan, untuk memastikan masyarakat pengunjung terlayani, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Dari hasil pengamatan kami, disana juga terdapat potensi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pelayanan publik pada kawasan Banten Lama,” jelasnya.

Reda mengungkapkan untuk memperbaiki hal itu, Kejati Banten menilai perlu adanya pembentukan Unit Kerja atau Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), agar dapat menggali sumber PAD dari kawasan Banten Lama.

“Untuk itu, pengelolaan Kawasan Banten Lama sebagai warisan sejarah, sekaligus destinasi wisata religi, dan budaya membutuhkan kontribusi pemikiran serta dukungan dari segenap pemangku kepentingan dalam mempersiapkan kelembagaan
pengelolaan kawasan Banten Lama ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten M Rachmat Rogianto mengakui jika kawasan Banten Lama masih banyak persoalan yang perlu di lakukan pembenahan, mulai dari persoalan parkir, PKL, hingga pengunjung yang tidak tertib baik persoalan sampah, hingga pelanggaran protokol kesehatan di masa pandemi.

“Pedagang yang jumlahnya kurang lebih 800 pedagang yang telah didata pada tahun 2018 yang akan ditempatkan kelola dalam satu tempat, belum dapat direalisasikan sehingga memaksakan jualan bertempat secara acak, sehingga terkadang berpotensi membuat suasana terlihat kumuh. Kemudian belum terpenuhinya kantong parkir sehingga pada saat momen sibuk terjadi kemacetan,” katanya.

Untuk itu, Rachmat mendukung upaya Kejati Banten yang ikut turun tangan, menyelesaikan persoalan tersebut. Meski diakuinya persoalan PKL dan parkir merupakan persoalan klasik.

“Memperhatikan hal itu, maka kami mendukung, untuk segera dibentuk suatu kelembagaan yang khusus, untuk menangani Kawasan Banten Lama untuk mengatasi permasalahan dan memajukan kawasan Banten Lama,” tandasnya.

**Baca juga: Lambannya Distribusi Vaksin Ke Banten

Dalam kegiatan itu turut hadir, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Banten Adhyaksa Darma Yuliano, Kadis PUPR Provinsi Banten M. Rachmat Rogianto, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo, serta beberapa perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten.

Kemudian, Inspektur Provinsi Banten, Kapolres Serang, Koramil Kasemen, Polsek Kasemen, serta Lembaga Pemangku Adat Kesultanan Banten, dan Dewan Pembinaan Kenaziran Kesultanan Maulana Hasanuddin Banten.(Penkum/Tim K6)




Pemkab Tangerang Perbaiki Jalan Amblas di Kresek

Kabar6.com

Kabar6- Pemerintah Kabupaten Tangerang bergerak cepat memperbaiki amblasnya ruas Jalan Raya Kresek, Kampung Pala, Desa Patrasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.

Jalan yang amblas tersebut kedalamannya kurang lebih satu meter berbentuk lubang, diperkirakan diakibatkan oleh longsor karena hujan yang terjadi pada hari Minggu kemarin. Kejadiannya pada hari Senin (22/2/2021) sekitar pukul 05.30 WIB pagi.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Slamet Budi menjelaskan pihaknya sudah memperbaiki jalan yang amblas di Jalan Kresek Desa Prasarana pada hari Selasa kemarin (23/2/2021).

“Satu hari kemarin kami perbaiki jalan yang amblas di Jalan Kresek Patrasana, jalan yang rusak berbentuk lubang dengan diameter sekitar 1 meter,” ujar Budi, Rabu (24/2/2021).

**Baca juga: Kades Ranca Kelapa Panongan Perbaiki Rumah Lansia Tak Layak Huni

Untuk memperbaiki jalan yang amblas akibat longsor itu, lanjut Slamet pihaknya menurunkan alat berat seperti excavator pc 200 1 buah, baby wales, mesin cutter beton dan dumptruck.

“Jalan sudah diperbaiki dan sekarang sudah bisa dilewati kendaraan, baik kendaraan roda dua dan roda empat,” katanya.(Han)




November 2020, Dinas Bina Marga Perbaiki Jalan Raya Tigaraksa-Citeras 

Kabar6.com

Kabar6 – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA)  Kabupaten Tangerang,  memperkirakan perbaikan Jalan Raya Tigaraksa-Citeras pada bulan November 2020.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA)  Kabupaten Tangerang,  Slamet Budi mengatakan, perbaikan Jalan Raya Citeras-Tigaraksa sudah diajukan kepada PUPR Provinsi Banten. Kata Budi, dia juga sudah menghubungi pihak Komisi IV DPRD Provinsi Banten untuk mendorong pengajuan tersebut.

“Pengajuan perbaikan sudah kepada PUPR Provinsi. Kami juga sudah meminta Komisi IV DPRD Provinsi Banten untuk mendorong ajuan tersebut. Karena itu kan aduan masyarakat, dan jalan itu untuk kepentingan masyarakat,  ” kata Slamet Budi kepada wartawan Sabtu (5/9/2020).

Menurut Budi, perbaikan yang akan dilakukan tidak secara total, hanya memperbaiki yang rusaknya saja. Karena, keterbatasan anggaran. Pasalnya, anggaran pembangunan saat ini sudah banyak yang dipangkas. Kata Budi, jika perbaikan total kemungkinan akan dilakukan pada tahun 2021 mendatang.

“Perbaikannya juga tidak total, nanti hanya di hotmik jalan yang rusaknya saja. Karena Jalan Raya Tigaraksa-Citeras kan panjang, butuh anggaran sekitar Rp 20 Miliar kalau semua, ” jelasnya.

Lanjut Budi, selain Jalan Raya Tigaraksa-Citeras,  jalan-jalan Provinsi lainnya yang ada di Kabupaten Tangerang juga akan diperbaiki pada tahun ini.

“Nanti tidak hanya Jalan Citeras-Tigaraksa,  tetapi semua Jalan Raya milik Provinsi akan diperbaiki termasuk yang ada di Kabupaten Tangerang bagian utara, ” katanya.

Saat ditanya terkait pelebaran Jalan Raya Tigaraksa-Cibadak,  penggemar Offroad mengatakan, bahwa pengerjaannya tidak akan selesai pada tahun 2020. Pasalnya, kekurangan anggaran dan dimasa pandemi ini pembangunan sempat terhenti.

“Sebenarnya kalau pembebasan lahan sudah selesai, tinggal pengerjaannya saja. Tetapi kan karena pandemi pembangunan sempat terhenti, jadi kemungkinan 2021 baru akan dilanjut, ” kata Budi.

**Baca juga: Sebelum Buka Rumah Singgah, Sekda Kabupaten Tangerang Siapkan 2 Hal.

Budi berharap, perbaikan Jalan Raya Tigaraksa-Citeras dan Tigaraksa-Cibadak bisa selesai dengan rapih di tahun 2021 nanti.

” Semoga semua bisa berjalan dengan lancar. Jalan-jalan yang rusak bisa segera diperbaiki, ” pungkasnya. (Vee)




Peserta Unjuk Rasa Minta Pemkot Tangerang Perbaiki Jalan Juanda

Kabar6.com

Kabar6- Puluhan warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Batuceper Menggugat menggelar aksi demonstrasi di Jalan Raya Juanda, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Jumat (7/8/2020).

Dalam aksi tersebut mereka menuntut Pemerintah Kota Tangerang segera memperbaiki jalan Juanda yang dinilai tidak layak dilalui oleh pengguna jalan.

Peserta aksi yang juga Ketua DPK KNPI Batuceper, Hardiansyah meminta Pemkot Tangerang segera mengambil langkah perbaikan jalan tersebut.
“Tuntutan kita sudah jelas untuk segera diperbaiki. Sebab selama ini sudah banyak korban akibat rusaknya jalan ini. Ada 5 korban yang menjadi catatan, baik seperti luka-luka sampai ada yang mengalami patah gigi,” ujar Hardiansyah saat dimintai keterangan dilokasi sesuai aksi.

Meski demikian, pihaknya juga menyoroti uji coba yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam perbaikan jalan yang dilapisi menggunakan ban bekas. Namun dalam uji coba tersebut dinilai belum efektif. Sebab kata dia, kekuatan tidak bertahan lama.

**Baca juga: Sengketa Lahan, 2 Kelompok Baku Hantam di Kantor Camat Pinang.

“Tambalan-tambalan yang sedikit itu tidak maksimal yang ada malah nantinya terkesan buang-buang anggaran,” tandasnya.

Pantauan di lapangan, tidak hanya jalan Juanda yang mengalami kerusakan. Ruas jalan dari MH Thamrin menuju Jalan Sudirman mengalami kerusakan. Selain itu, jalan KS Tubun dekat kantor Dinas PUPR juga berlubang. (Oke)




Warga Menes Pandeglang Swadaya Perbaiki Jalan Rusak

Kabar6.com

Kabar6- Ruas Jalan Ciputri-Pasar Menes, tepatnya di Kampung Kadu Gading, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Pandeglang sudah beberapa tahun dibiarkan rusak. Kondisi jalan tersebut sudah dipenuhi lubang yang bisa membahayakan pengguna jalan.

Jalan lokasi tak jauh dari Kantor Kecamatan Menes. Akibat jalan rusak tak sedikit pengguna jalan yang terjatuh karena kondisinya jalan yang buruk. Warga sekitar akhirnya berinisiatif memperbaiki dengan cara swadaya atau iuran.

Pantauan di lokasi, jalan yang diperbaiki warga saat ini masih belum dibuka untuk dilewati pengendara. Sebagai pertanda warga memasang kayu dan bambu agar tak dilewati.

Warga juga memasang spanduk, bertuliskan perbaikan jalan tersebut hasil swadaya masyarakat bukan bantuan dari Pemerintah (Non ABPN dan APBD).

“Jalan Pasar Menes-Kadu Gading banyak lubang-lubang, makanya kami menjaga supaya pengendara tidak terjatuh terutama pengendaranya ibu-ibu. Makanya kami berinisiatif untuk membangun secara swadaya,” kata Saepudin, warga sekitar, Kamis (9/7/2020).

Menurutnya, beberapa tahun terakhir jalan yang banyak di lalui kendaraan tersebut tak kunjung di perbaikan oleh pemerintah setempat. Hanya saja tahun lalu ada perbaikan jalan pada ruas jalan tersebut namun belum sampai ke kampungnya.

“Udah lama gak diperbaiki. Kalau di usulkan ke pemerintah sudah mungkin, itu juga saya dengar untuk hot mix hanya sampai Cimanying Mengkok. Padahal saya dengar harus sampai ke kecamatan, karena di pakai TPT (Tembok Penahanan Tanah di Mengkok),” ujar Udin.

Atas kondisi itu, warga setempat meminta kepada pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan tersebut. Upaya yang warga tersebut lantaran peduli dan diharapkan bisa memberikan contoh kepada warga lain.

“Harapannya perhatian pemerintah saja ke masyarakat kecil. Kami seperti ini karena peduli dan memberikan contoh,” jelasnya.

Sedangkan, untuk tulisan dalam spanduk jika perbaikan jalan tersebut hasil swadaya bukan bantuan pemerintah, Udin menegaskan, hal itu bukan sindiran kepada pemerintah, melainkan menyampaikan informasi kepada masyarakat supaya sama-sama peduli.

**Baca juga: Rapid Test Drive Thru di Pandeglang Sasar 1000 Orang.

“(Tulisan di spanduk) hanya menerangkan kepada masyarakat biar peduli. Tein ka Pemerintah mah jauh teing menta na (Gak apa-apa ke pemerintah terlalu jauh mintanya) ini ke masyarakat saja yang lewat,” ungkap Udin.

Iyang, warga lainnya menambahkan, perbaikan jalan dari hasil swadaya akan terus warga lakukan hingga sampai ke depan kantor kecamatan. Warga akan menerima bantuan baik uang mau bahan material dari para donatur.

“Kalau ada donatur kami akan lanjut, hingga depan kecamatan,” terang Iyang.(aep)




PSBB Covid-19, Pemkot Tangsel Janji Perbaiki Kelengkapan Check Point

Kabar6.com

Kabar6-Ada catatan kurang persiapan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada hari pertama. Program tersebut diklaim untuk memutus mata rantai penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19).

Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Ciputat, Inspektur Satu Wagimin mengatakan, tadi pagi terjadi kurang kesiapan sarana dan prasarana pendukung di check point Sandratex, Jalan Ir H Djuanda Kecamatan Ciputat Timur.

“Masih kekurangan, seperti belum menyediakan masker hingga hand sanitizer,” kepada wartawan di lokasi kegiatan, Sabtu (18/4/2020).

Ia berharap mulai besok dan seterusnya ada evaluasi perbaikan agar pelaksanaan PSBB di check point bisa lebih baik.

**Baca juga: Banjir di Villa Pamulang Cepat Surut, Akses Jembatan Terputus.

Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel, Muhamad mengakuu pihaknya akan melakukan evaluasi perihal kekurangan-kekurangan yang terjadi di Ciputat Timur. Ia berjanji segera melengkapi sarana dan prasarana di tujuh lokasi check point

“Ini baru hari pertama penyelenggaraan PSBB. Kita akan evaluasi apa kekurangan-kekurangan di setiap posko salah satunya di posko ini. Nanti kita akan persiapkan masker, hand sanitizer, cairan disinfektan dan sarung tangan untuk dibagikan kepada pengendara,” terang Muhamad.(yud)




Dinas PUPR Kota Tangerang Perbaiki 2,2 Kilometer Jalan Raya Perancis

Kabar6.com

Kabar6- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang segera mengambil tindakan terkait kerusakan Jalan Raya Perancis.

Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Decky Priambodo, terjun langsung untuk mengecek tingkat kerusakan yang terjadi di Jalan Raya Perancis.

Decky menjelaskan, dari total panjang sekitar 6,7 kilometer, hanya 2,2 kilometer dari Jalan Raya Perancis yang masuk wilayah Kota Tangerang.

“2,2 kilometernya adalah wilayah Kota Tangerang dan 4,5 kilometer sisanya masuk wilayah Kabupaten Tangerang, dimana menghubungkan kawasan industri dan pergudangan di Dadap serta Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta),” papar Decky yang melakukan pengecekan di Jalan Raya Perancis, Sabtu (7/3/2020).

Terkait, kerusakan jalan yang terjadi di beberapa titik disepanjang 2,2 kilometer, Decky pun sudah melakukan pengecekan dan akan segera memerintahkan jajarannya untuk melakukan penanganan.

“Kita sudah cek dan petakan. Ada yang kerusakannya ringan, sedang, hingga berat. Untuk yang ringan kita bisa segera lakukan perbaikan, dua sampai tiga hari kedepan kita akan coba lakukan,” jelasnya.

“Namun untuk yang sedang hingga berat, kami masih harus mengukur kembali mulai dari lebar, kedalaman, hingga panjang jalannya karena proses perbaikannya pasti akan memakan waktu,” imbuh Kadis PUPR.

Perbaikan pada ruas jalan yang tingkat kerusakannya ringan, Decky menyebutkan, akan dilakukan pemeliharaan rutin dan berkala.

“Dimana kita bisa tangani dengan paving block untuk yang tipe aspal, sedangkan untuk yang tipe beton sementara kita keruk tanahnya kemudian lapisan bawahnya kita bangun kembali dan selanjutnya ditutup aspal,” tambahnya lagi.

**Baca juga: Kota Tangerang Godok Perda Olahraga.

Decky menilai faktor kerusakan yang terjadi di Jalan Perancis tak lain dikarenakan jalan tersebut dilewati kendaraan berat.

Selain Jalan Raya Perancis, kerusakan yang terjadi di Jalan Husein Sastranegara tepatnya didepan Polsek Benda, pihak Dinas PUPR mendorong PT. Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) untuk segera melakukan perbaikan.

“Akibat proyek pembangunan Toll Cengkareng-Batuceper-Kunciran, pihak JKC akan memperbaiki saluran-saluran drainase yang menyebabkan banjir dan jalan rusak,” tukasnya. (Oke)