1

Pesan Berantai Penculikan Anak Viral di Medsos

kabar6.com

Kabar6-Hari ini, Kamis 19 Desember 2019, viral di aplikasi chatting WhatsApp (WA), mengenai dugaan penculikan anak, yang terjadi di Kelurahan Cilaku, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten.

Pesan tersebut yakni, “kaduciung 19 12 2019. Di duga ada penculikan anak, pelaku membawa Mio Soul warna putih biru plat nomor kendaraan tidak di ketahui, melintas di lingkungan Kaduciung RT 01/01. Menurut saksi mata, Uus. Ada pengendara motor yang membawa karung berisi anak kecil yang jatuh terseret sekitar 20 meter, anak tersebut sambil menangis keskitan. Pelaku langsung mengangkat karung tersebut dan langsung pergi”, isi pesan tersebut.

Pihak kepolisian mengaku telah mendapatkan aduan dari masyarakat, mengenai pesan berantai tersebut.**Baca juga: Polda Banten Musnahkan Ribuan Botol Miras Hasil Sitaan 2019.

Shilton telah menerjunkan personilnya untuk menyelidiki disekitar wilayah Desa Cilaku, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten. Lantaran pesan berantai itu telahembuat resah masyarakat.

“Baru aduan masyrakat, tapi masih diselidiki kebenarannya. Sedang dikroscek, sampai saat ini belum ditemukan tanda-tanda atau ciri-ciri karung yang dimaksud,” kata Kapolsek Curug, Iptu Shilton, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Kamis (19/12/2019).(Dhi)




Ini Kronologis Dugaan Bullying Siswa SD yang Viral di Medsos

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Sekolah SDN 02 Pangkalan, Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, menceritakan kronologis dugaan pembulyian kepada siswanya, Nia dan Sugiman, yang terjadi pada Sabtu, 07 Desember 2019 kemarin. Hingga akhirnya video tersebut menajdi viral di jagad media sosial (medsos).

Awalnya, Nia dan Sugiman yang merupakan kakak beradik, sama-sama merupakan siswa kelas 1. Saat itu, semua siswa diberikan pelajaran untuk menulis dibuku tulis. Namun ketika semuanya sudah selesai menulis, Nia belum menyelesaikan tugasnya. Sehingga di ledeki oleh teman-temannya. Disaat bersamaan, ada sang Ibu, Mimin, yang menunggu kedua anaknya diluar kelas.

“Dia disuruh menulis, ketika orang lain sudah selesai, dia belum selesai, mungkin ramai (dikelas). Dia (Nia) lempar tas sekolah nya ke ibu nya, kemudian dia lari dan nangis ke kamar mandi. Ibu nya lari ke kamar mandi terus nangis, terus di adem-ademin. Kemudian dia masuk ke kelas. Entah apa yang terjadi lagi, dia nangis lagi di kelas, kemudian orang tuanya dan Sugiman ikut nangis,” kata Kepala Sekolah SDN 02 Pangkalan, Ade Suharyana, saat ditemui di Kantor Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (12/12/2019).

Saat Nia menangis, ada salah seorang wanita yang merekam kejadian tersebut, kemudian mengunggahnya ke akun Facebook miliknya. Sang pemilik akun medsos yang tak disebutkan namanya, menuliskan caption dengan bumbu ‘bully’.

Akhirnya, video itu menjadi viral di jagat net seperti sekarang ini. Meski niat pengunggah tersebut untuk membantu keluarga Nia dan Sugiman. Sang pengunggah pun sudah membuat surat pernyataan bahwa tidak ada kasus bullying di SDN 02 Pangkalan. Surat pernyataan itu dibuat dan di tanda tangani di atas materai.

“Kejadian kemarin itu sebenarnya akibat dari kesalahan dari si pengunggah awal. Ketika saya konfirmasi dengan pengunggah awal, katanya ingin membantu secara ekonomi terhadap keluarga anak yang katanya di bully. Dia bilang dia banyak keluarga, rekanan di facebook,” terangnya.

**Baca juga: Viral! Video Bullying Siswa SD di Pandeglang, Buku Dibuang & Baju Sekolah Diinjak.

Ade memastikan bahwa caption yang di unggah pemilik akun medsos seorang wanita itu hoax. Tidak ada bullying di sekolah yang dipimpinnya. Pihak kepolisian, Dinsos hingga Dindik Kabupaten Pandeglang, sudah mendatangi pihak sekolah dan keluarganya.

**Baca juga: Mirisnya Kehidupan Keluarga Korban Bullying di Pandeglang.

“Tentang adanya berita menurut saya hoax, terutama yang disebarluaskan oleh akun medsos. Dia juga harus membuat nama SDN Pangkalan 02 tidak kembali tercemar, karena yang memposting bukan orang tua siswa di SDN Pangkalan 02,” jelasnya.(Dhi)




Tim Cyber Telusuri Akun Medsos Palsu Atas Nama Kapolres Serang Kota

Kabar6.com

Kabar6-Kapolres Serang Kota, AKBP Edhi Cahyono, telah meminta jajarannya untuk menelusuri akun media sosial (medsos) Facebook palsu yang mengatasnamakan dirinya. Kini, tim cyber tengah mencari tahu siapa dan dari mana akun medsos tersebut dibuat.

“Sedang dilacak tim siber. Akun palsu tersebut sekitar dua hari yang lalu saya tahunya. Saya tidak memakai Facebook,” kata Kapolres Serang Kota (Serkot), AKBP Edhi Cahyono, ditemui diruangannya, Selasa (29/10/2019).

Pihaknya meminta masyarakat tidak menanggapi jika ada chat atau messenger dari akun Facebook tersebut, sehingga tidak ada yang dirugikan dalam bentuk apapun, termasuk kerugian materi dari masyarakat.

Dalam akun Fb tersebut, menggunakan foto dirinya saat menempuh pendidikan Sespim Polri. Kemudian di biodatanya tertulis bekerja di Polri, Polres Serang. Identitas lainnya yakni pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Unila dan jurusan Bingkam di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Polri.

“Kalau ada masyarakat yang menambahkan pertemanan dan meminta sesuatu, jangan di tanggapi. Sampai sekarang belum ada laporan. Saya juga sudah ingatkan ke teman-teman agar tidak tertipu,” terangnya.

Awalnya dia kaget ada akun Fb atas nama dirinya sendiri, meminta pertemanan ke temannya. Lalu temannya Edhi Cahyono menanyakan hal tersebut dirinya. Namun di jawab oleh Kapolres Serkot, kalau dia hanya menggunakan Instagram (IG), YouTube dan WhatsApp (WA) saja.

“Ada oknum yang membuat akun FB mengatasnamakan saya, tertulis nama saya dan Kapolres Serkot. Saya pastikan itu palsu, karena saya tidak menggunakan akun FB,” jelasnya.

**Baca juga: Mutasi Kasatreskrim Polres Serang Kota dan Kasus yang Pernah Ditangani.

AKBP Edhi Cahyono baru menjabat sebagai Kapolres Serang Kota sejak 08 September 2019, saat dilakukan serah terima jabatan (Sertijab) di Mapolda Banten.
Sebelumnya jabatan Kapolres Serang Kota di duduki oleh AKBP Firman Affandi yang kini menjabat sebagai Kasubag Analis Bagjianbang Sespim Polri.

Sedangkan AKBP Edhi Cahyono sebelum menjabat Kapolres Serang Kota, menduduki posisi Kasubid Paminal Polda Bali. Belum genap dua bulan menjabat, Edhi Cahyono sudah mendapatkan akun medsos palsu.(Dhi)




Netizen Sebut Wiranto Ditusuk Settingan, Polda Banten: Bijaklah Gunakan Medsos

kabar6.com

Kabar6-Netizen banyak yang mengatakan kalau penusukkan Menko polhukam Wiranto merupakan settingan atau sudah di atur jalan ceritanya.

Ada yang mengatakan alur cerita keksiruhan dimulai dari suara pluit, hingga nama anggota kepolisian yang bikin gagal fokus.

Anggota polisi itu foto bersama dengan Abu Rara atau SA. Namun netizen dibuat gagal fokus dengan papan nama di dada anggota kepolisian yang bernama Agustina berpangkat Brigadir dari kesatuan Sabhara. Menanggapi hal itu, Polda Banten meminta masyarakat dan jagad net bijak dalam bermedia sosial (medsos).

“Ya kita bijak bermedia sosial, kita juga harus santun mencernanya, kita mestinya empati terhadap musibah ini, memiliki nurani untuk belajar mengambil hikmah dari kejadian ini dan kita tidak mudah untuk mengatakan hal-hal negatif,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi, ditemui di RS Sari Asih Serang, usai menjenguk Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, Jumat (12/10/2019).

Meski telah terjadi serangan terorisme kepada Menkopolhukam berupa penusukkan dan mendapatkan perhatian dunia internasional. Polda Banten tidak menaikkan status siaga menjadi siaga satu.

Eddy pun mengaku hingga sore ini, Jumat 11 Oktober 2019, tidak ada pelaku lain yang ditangkap atas tragedi penusukkan Wiranto pada Kamis, 10 Oktober 2019 kemarin.

“(Siaga satu) enggak. Enggak ada (yang ditangkap lagi),” terangnya.**Baca juga: Jelang Jamnas, Komunitas Pajero Santuni 500 Anak Yatim.

Meski tidak ada peningkatan status, namun Polres dibawah jajaran Polda Banten telah ditugaskan untuk meningkatkan patroli keamanan dan penjagaan. Terutama di daerah keramaian.

“Ya kita melaksanakan tugas kepolisian rutin yang ditingkatkan, dalam rangka memberikan rasa aman dan jaminan kepada masyarakat dan kita himbau kepada masyarakat agar tetap tenang, melaksanakan aktifitas seperti biasa,” jelasnya.(Dhi)




Lewat LDKPD, Siswa SMAS Malnu Menes Dipandu Bijak Gunakan Medsos

Kabar6.com

Kabar6-SMAS Matla’ul Anwar Lihahdatil Ulama (MALNU) Pusat Menes menggembleng siswa-siswa agar memiliki lulusan berkarakter melalui kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Peserta Didik (LDKPD).

Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karakter para siswa. Sebab dalam kegiatan ini para siswa dari X bakal mendapatkan materi mulai dari teknik persidangan, teknik administrasi keorganisasian, kepemimpinan, public speaking, pembahasan AD/ART dan latihan penggunaan media sosial dengan bijak.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan karakter para siswa, miliki sikap kritis, bisa berorganisasi yang nantinya dapat diterima ditengah masyarakat,” kata Pembina OSIS SMAS MALNU Pusat Menes, Benben Setiadarma, Rabu (9/10/2019).

Namun membaca fenomena yang terjadi saat ini khususnya di media sosial (Medsos) dimana para penggunanya masih ditemukan kurang bijak menggunakan Medsos, bahkan tak jarang mengarah pada ujaran kebencian dan SARA.

Dalam kegiatan ini, lanjut Benben para siswa diarahkan dan dipandu dalam menggunakan Medsos yang baik dan bijak.**Baca juga: Polres Pandeglang Tangkap Enam Orang Pelaku Pemerkosaan, Satu Korban Masih di Bawah Umur.

“Kita lihat banyak hate speech atau ujaran kebencian. Makanya kita akan memberikan filter kepada mereka supaya bermedia sosial dengan bijak supaya tidak menyimpang pada konstitusi,” tandasnya.(Aep)




Sebaiknya Hindari Unggah Foto Ini di Media Sosial

Kabar6-Media sosial (medsos) adalah media online (daring) yang dimanfaatkan sebagai sarana pergaulan sosial secara online di internet.

Di media sosial, para penggunanya dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan berbagai kegiatan lainnya.

Medsos mengunakan teknologi berbasis website atau aplikasi yang dapat mengubah suatu komunikasi ke dalam bentuk dialog interaktif. Beberapa contoh media sosial yang banyak digunakan adalah YouTube, Facebook, Instagram, Blog, Twitter, dan lain-lain.

Dan sudah menjadi hal umum bila pemilik akun medsos selalu membagikan foto-foto yang menurutnya ‘terbaik’ untuk diunggah. Meskipun demikian, melansir Womantalk, ternyata ada enam foto yang sebaiknya tidak Anda unggah di medsos karena berbagai macam alasan. Foto apa sajakah yang dimaksud?

1. Tanda pengenal
Mencakup KTP, SIM, Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, kartu pelajar, atau jenis kartu tanda pengenal apa pun, sebaiknya jangan pernah diunggah di media sosial.

Jika ada orang tidak bertanggung jawab melihat informasi penting pada kartu tanda pengenal tersebut, bukan tidak mungkin mereka akan menggunakannya untuk kejahatan.

2. Uang
Mengunggah foto-foto gaji, kartu kredit, dan setumpuk uang tunai yang Anda miliki, hanyalah akan menumbulkan masalah. Selain terkesan terlalu pamer, ini bisa meningkatkan kemungkinan Anda dirampok atau menjadi incaran penjahat.

3. Email kerja rahasia
Jika perusahaan Anda mengirim email tentang pekerjaan, hal yang sebaiknya tidak pernah Anda lakukan adalah memberitahukannya kepada orang banyak lewat media sosial.

Selain tidak etis, Anda sebenarnya juga tidak berhak untuk melakukannya. Ada yang bilang, ini adalah cara pasti untuk dipecat oleh perusahaan.

4. Hasil pekerjaan yang bukan milik Anda
Mungkin Anda merasa kagum dengan hasil pekerjaan tersebut, tetapi Anda tidak berhak untuk membagikannya di media sosial.

Terlebih bila pekerjaan tersebut memiliki hak cipta, maka Anda bisa melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku. Tahan keinginan untuk mengunggah pekerjaan yang bukan milik Anda, dan cukup dinikmati sendiri.

5. Anak orang lain
Tidak semua orangtua setuju foto anaknya disebarluaskan ke media sosial. Jangan lupa minta izin kepada orangtua atau orang dewasa yang bertanggung jawab kepada si anak jika ingin membagikan foto anak tersebut.

6. Peristiwa besar orang lain
Teman baru saja dilamar dan Anda tidak sengaja mengabadikannya dengan langsung mengunggahnya di media sosial merupakan tindakan yang kurang pantas.

Jika ada peristiwa besar milik orang lain, biarkan orang tersebut yang memberitahukannya terlebih dahulu di media sosial pribadi mereka, barulah Anda ikut ‘nimbrung’ meramaikannya, dan jangan sebaliknya. ** Baca juga: Minimalisir Penggunaan Plastik, Pilih Wadah Daging yang Ramah Lingkungan

Lebih bijak lagi memilih foto yang akan diunggah ke media sosial, ya.(ilj/bbs)




Tidak Mau Kalah, Simpanse Ini Asyik Bermain Instagram

Kabar6-Instagram menjadi salah satu media sosial (medsos) yang akunnya banyak dimiliki orang. Tidak hanya untuk menjalin pertemanan, ada berbagai foto menarik hingga video-video lucu yang sering dibagikan dalam Instagram.

Namun siapa bilang, Instagram hanya monopoli manusia? Buktinya, melansir menarikdanmenggelitik, sebuah video yang beredar di medsos memperlihatkan seekor simpanse tengah bermain Instagram melalui hamdphone. Dalam video yang diunggah oleh akun bernama @therealtarzann ini tampak simpanse tadi memainkan handphone, melihat-lihat feed, menggeser foto-foto, hingga menikmati unggahan video di Instagram.

Bahkan, simpanse tersebut tahu bagaimana cara untuk kembali ke halaman selanjutnya. Ya, seperti diketahui, simpanse merupakan primata yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

Akun @therealtarzann sendiri merupakan sebuah akun Instagram yang sering menunjukkan postingan-postingan berkaitan dengan dunia hewan. Pemilik akun tersebut bernama Mike Holston dan sudah memiliki jutaan followers. ** Baca juga: Tertawa Berlebihan, 5 Orang Ini Temui Ajalnya

Wah, rupanya simpanse juga punya sifat kepo, ya.(ilj/bbs)




Waspada! Kendaraan Yatim Piatu Menjamur di Medsos

Kabar6.com

Kabar6-Di media sosial alias medsos, peredaran kendaraan bermotor tanpa surat-surat atau yatim piatu alias bodong kian menjamur di Provinsi Banten, Sabtu (29/6/2019).

Seolah kebal hukum atau memang tak memiliki rasa takut, para pedagang atau pemilik kendaraan bermotor tersebut terus saja menawarkan kendaraannya.

Unit yang dijajakan tersebut tak dilengkapi surat kendaraannya. Kondisi seperti itu, membuat calon pembeli memiliki kekhawatiran tersendiri tentang asal muasal unit yang akan dibeli tersebut.

Kendaraan ‘yatim piatu’ itu, kerap dijual pedagang atau penjual dengan harga jauh dibawah banderol standarnya.

Mustapa (45), warga salahsatu perumahan di Ciruas, Serang, pernah punya keinginan membeli unit motor di media sosial tersebut.

Pria berbadan gemuk ini tergiur harga yang ditawarkan penjual jauh dibawah harga standar motor seken.

“Bodinya mulus bang, motor ada di Banten ini katanya. Lampu-lampu masih oke semua. Tapi diketerangannya (di medsos) ga ada STNK sama BPKB nya. Jadi lemas aku bang,” keluh Mustapa kepada Kabar6.com.

**Baca juga: Rekonsiliasi Paska Putusan MK.

Pantauan Kabar6.com, keberadaan kendaraan bermotor tanpa surat menyurat atau yatim piatu tersebut banyak ditemukan di medsos seperti facebook dan beberapa lainnya.

Keberadaan kendaraan yatim piatu yang dijual atau ditawarkan hampir ditemukan disejumlah daerah yang ada di Provinsi Banten.(Den)




Tiket Mahal Tol Tamer Viral di Medsos

Kabar6.com

Kabar6-Sebuah postingan mahalnya harga tiket tol dari Cikupa menuju Gerbang Tol (GT) Merak, viral di media sosial (medsos).

Akun Facebook (FB) Julie Ozillionel Marley memposting struck tiket Cikupa-Merak seharga Rp 89 ribu, yang menjadi viral. Harga seharusnya Rp 41 ribu untuk kendaraan Golongan I.

“Itu sudah di klarifikasi, kesalahan sistem kita, hanya ada satu kendaraan. Karena kita sedang merubah sistem, sudah kita track (Periksa),” kata Rinaldi, Direktur Teknik Dan Operasional Astra Infra Toll Road, saat ditemui di GT Merak, Jumat (31/05/2019).

Astra Infra Toll Road mengaku akan bertanggung jawab dan mengembalikan kelebihan bayar, yang dialami oleh Julie Dan keluarganya saat arus mudik pada 30 Mei 2019, pukul 00.53 wib.

“kami tawarkan kompensasi, beliau sudah cukup menerimanya dengan penjelasan kami,” jelasnya.

Pihak perusahaan mengaku telah menjelaskan errornya Sistem pembayaran ticketing, dari anak perusahaan Astra Group itu.

Potongan gambar isi percakapan penjelasan dan permintaan maaf dari Astra Infra Toll Road, kembali di posting oleh akun FB Julie Ozillionel Marley. Namun tidak terlihat postingan Julie sebelumnya.

**Baca juga: Kacaunya Manifest Penumpang di Pelabuhan Merak.

Julie memberikan caption. “Ini klarifikasi pada kami Dan bukan pemberlakukan denda yg terjadi, memang Ada system error pd malam kemarin yang berakibat pada Hal sebagaimana yg kami alami.”

“Bagian Humas kami sudah menghubungi, kemudian menjelaskan ke yang bersangkutan. Dan yang bersangkutan sudah menerima penjelasan tersebut,” terangnya. (Dhi)




Safari Ramadan Wakapolri, Akun Medsos Pemprov Banten Upload Salam Dua Jari

Kabar6.com

Kabar6-Jagat media sosial (medsos) di ramaikan dengan postingan Salam Dua jari, milik akun Instagram resmi Pemprov Banten.

Akun resmi milikPemprov Banten tersebut bernama @peliputanprovinsibanten, memposting anak-anak sedang melakukan salam dia jari.

Dalam foto tersebut juga tertulis caption “Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat menghadiri buka bersama Polri – TNI di Mapolda Banten, Serang, Sabtu (18/5/2019). Hadir pada kesempatan tersebut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto. Pada silahturahmi Polri – TNI tersebut mengundang veteran pejuang kemerdekaan, tokoh masyarakat dan anak yatim.”

Meski telah dihapus, namun jejak digitalnya telah tersebar luas, Dan menjadi konsumsi publik.

Wakapolri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, meminta semua pihak menjaga kondusifitas, menjaga persatuan dan keastuan paska Pemilu.

“Paska pemungutan suara di pemilu ada riak-riak. Mungkin ada perbedaan pilihan, mari kita tinggalkan dan bersama lagi untuk memupuk kesatuan dan persatuan lagi,” kata Komjen Pol Ari Dono, Wakapolri, dalam sambutannya di halaman Polda Banten, Sabtu (18/05/2019).

Pihak Pemprov Banten melalui Kepala Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan (ARTP), Beni Ismali mengakui kelalaiannya dengan memposting anak-anak dibawah umur dengan Salam Dua jarinya.

**Baca juga: Usai Pemilu 2019, Wakapolri Minta Masyarakat Pererat Silaturahmi.

Menurut Beni, Ada beberapa staff di Biro ARTP bagian peliputan yang memegang akun medsos Pemprov Banten. Seharusnya sebelum di upload, sudah mendapatkan persejutuan dari Kasubag Peliputan.

“kasubag nya tidak mendapatkan laporan seharusnya di acc (setujui) dulu. Yang bersangkutan langsung posting. Baru setelah ada informasi (postingan Salam Dua jari), saya suruh cek dan dimunculkan tanpa acc (persetujuan), itu yang tidak sesuai prosedur,” kata Beni, melalui sambungan selulernya, Sabtu (18/05/2019). (Dhi)